Maharaja Perang Menguasai Langit

Pertemuan Raja Bela diri



Pertemuan Raja Bela diri

3"Apa yang tidak mungkin?" Duan Ling Tian tidak bisa menahan senyum ketika ia mendengar kata-kata Zuo Yue. "Kau mengakui bahwa semuanya hanya spekulasimu ... Jika kau benar-benar berhasil menebak semuanya dengan benar, kau tidak akan menjadi sampah seperti dirimu sekarang."      3

'Sampah!'     

Ekspresi Zuo Yue berubah menjadi buruk ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana untuk bersikap.     

Meskipun ia merasa tidak rela dikatakan demikian, ia harus mengakui bahwa ia tak lebih dari seonggok sampah bila dibandingkan dengan Duan Ling Tian.     

Terlihat di bibir Duan Ling Tian perasaan senangnya ketika melihat ekspresi Zuo Yue.     

Dia bersedia untuk mengambil sumpah Sambaran Petir Sembilan Sembilan dan menerima risiko menghadapi hukuman sambaran petir yang bisa jadi berarti kematian untuk menyangkal fakta bahwa ia telah mendapatkan ketiga Keping Penguasaan dari tubuh Maharaja Beladiri Qing Feng.     

Setelah Sambaran Petir Sembilan Sembilan melepaskan sembilan kali sambaran petir yang selaras dengan sumpahnya, hukuman sambaran petir itu tidak datang.     

Oleh karena itu, orang mengira ia tidak bisa menemukan tubuh Maharaja Beladiri Qing Feng meskipun ia mencapai tingkat kelima Istana Qing Feng.     

Kalau tidak, mengapa ia berani mengambil sumpah Sambaran Petir Sembilan sembilan? Dia tidak akan berani mengambil sumpah jika dia benar-benar mendapatkan tiga Keping Penguasaan dari dalam tubuh Maharaja Qing Feng.     

Namun demikian, tidak ada yang mengira ia berani mengambil sumpah Sambaran Petir Sembilan Sembilan karena ia tidak melihat tubuh Maharaja Bela Diri Qing Feng.     

Sebaliknya, bukan hanya ia melihat jasad Maharaja Bela Diri Qing Feng, ia bahkan mendapatkan Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri dari dalam jasad Maharaja Bela Diri Qing Feng.     

Ia berani mengambil sumpah Sambaran Petir Sembilan-Sembilan karena ia tahu ia tidak melanggar sumpah yang ia ambil.     

Sumpah yang diambilnya mengatakan bahwa ia akan terbunuh oleh hukuman sambaran petir jika dirinya mengambil tiga Keping Penguasaan dari dalam tubuh Maharaja Bela Diri Qing Feng.     

Meskipun dia mendapatkan Keping Penguasaan di tubuh Maharaja Bela Diri Qing Feng, ia hanya mendapatkan satu saja bukannya tiga. Yang ia peroleh secara kebetulan adalah Keping Penguasaan Tingkat Maharaja Beladiri.     

Bahkan ia tidak tahu siapa yang mendapatkan dua Keping Penguasaan Tahap Raja bela diri lainnya.     

Karena fakta bahwa ia telah memperoleh satu Keping Penguasaan dan bukan tiga, ia tidak melanggar sumpah yang ia ambil.     

Duan Ling Tian memainkan permainan angka dengan tiga orang dari Sekte Anicca sementara mereka tetap tidak menyadarinya. Apalagi mereka terlihat percaya dengan apa yang dikatakannya.     

"Bahkan kalau itu masalahnya, kau seharusnya memiliki setidaknya satu Keping Penguasaan di tanganmu!" Zuo Yue berkata dengan gigi terkatup sambil menatap Duan Ling Tian dengan marah.     

"Idiot!" Duan Ling Tian berkata. Dia mengabaikan Zuo Yue yang ekspresinya semakin bertambah buruk.     

Tubuh Zuo Yue mulai gemetar karena amarah ketika Duan Ling Tian terus berkata, "Apakah kau pikir Keping penguasaan yang ku peroleh dari pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu menjadi milikku?" Duan Ling Tian menatap lelaki tua yang berdiri di depan Zuo Yue sambil berbicara. Orang tua itu adalah Bai Yu Hai, tetua tertinggi Sekte Anicca.     

Namun, suara lain terdengar dari atas dan menyela Duan Ling Tian yang akan berbicara.     

"Bisakah kau bersumpah ... bahwa kau sama sekali tidak mendapatkan Keping penguasaan Tahap Maharaja Bela diri?" Suara nyaring datang dari atas di mana dua siluet muncul hampir bersamaan. Mereka muncul di dekat Duan Ling Tian. Orang yang berdiri di belakang menatap Duan Ling Tian dengan ganas.     

Sepertinya suara itu milik orang itu.     

Itu adalah seorang pria paruh baya yang tampak berusia sekitar lima puluh tahun dengan mata setajam elang.     

Namun, penampilannya tidak menarik perhatian Duan Ling Tian.     

Perhatiannya terfokus pada lelaki tua yang berdiri di depan.     

Lelaki tua itu berpakaian abu-abu dan memancarkan aura yang ganas.     

Menurut pendapat Duan Ling Tian, ​​aura dan sikap orang tua itu serupa dengan Tong Shan dan Bai Yu Hai. Faktanya ia secara tidak langsung dapat menekan Duan Ling Tian artinya ia bukan orang biasa.     

Seorang ahli bela diri biasa tidak akan bisa memancarkan aura yang menindas semacam itu.     

"Tokoh digdaya tahap Raja Bela diri!" Mata Duan Ling Tian menyipit seketika saat jantungnya tersentak.     

'Mungkinkah ia berasal dari Sekte Utara Kelam?'     

Sekte Utara Kelam adalah Kekuatan lapis ke dua di gurun utara seperti Sekte Izumo dan Sekte Anicca. Ketiga sekte itu memiliki seorang tokoh digdaya tahap Raja Bela diri yang melindungi.     

Dia telah mendengar tentang Raja Bela Diri ini dari beberapa murid Sekte Lima Elemen ketika mereka bepergian menuju pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu.     

Dia adalah tokoh digdaya terkuat dari Sekte Utara Kelam. Dia adalah tokoh digdaya tahap Raja Bela diri, Feng Tong!     

"Feng Tong!"     

Duan Ling Tian mendengar Bai Yu Hai, Raja Bela diri dari Sekte Anicca, menyapa lelaki tua berpakaian abu-abu itu ketika ia muncul. Ada sedikit kejutan di suaranya.     

Pada saat ini, Duan Ling Tian menyadari spekulasi itu benar.     

Orang yang baru saja muncul itu adalah Feng Tong, pilar penyangga dan malaikat pelindung Sekte Utara Kelam.     

"Dua tokoh digdaya tahap Raja Bela diri ..." Duan Ling Tian tersenyum pahit.     

Tokoh digdaya tahap Raja Bela diri Sekte Anicca, Bai Yu Hai, sudah membuatnya sakit kepala saat harus berurusan dengannya.     

Sekarang datang lagi tambahan Feng Tong yang bahkan lebih sulit untuk ditangani.     

Bai Yu Hai tidak terlalu sulit untuk ditangani karena ia hanya dibujuk untuk datang ke sini oleh murid pribadinya, Zuo Yue. Tujuannya adalah untuk mengambil Keping Penguasaan Duan Ling Tian yang diperoleh dari jasad Maharaja Beladiri Qing Feng.     

Namun, Duan Ling Tian melihat permusuhan Bai Yu Hai terhadapnya telah berkurang setelah ia mengambil sumpah Sambaran Petir Sembilan sembilan.     

Di sisi lain, Feng Tong ada di sini untuk membalaskan dendam Xu Qing, bukan demi tiga Keping Penguasaan itu.     

Xu Qing adalah tokoh digdaya muda terkuat di Sekte Utara Kelam. Dia adalah murid pribadi dari Ketua Sekte Utara Kelam.     

Xu Qing telah menyerangnya tanpa ampun karena keserakahan untuk merebut pusaka ketika mereka berada di tingkat keempat Istana Qing Feng.     

Namun, ia akhirnya terbunuh oleh Duan Ling Tian ketika basis kultivasinya tiba-tiba mengalami terobosan besar.     

Duan Ling Tian dan Zuo Yue adalah satu-satunya yang tahu tentang kematian Xu Qing.     

Tidak ada yang akan tahu bahwa dia lah orang yang membunuh Xu Qing jika Zuo Yue sudah terbunuh.     

Namun, Duan Ling Tian terluka pada saat kritis, dan hal itu membuat Zuo Yue bisa melarikan diri. Pelarian Zuo Yue adalah pemicu semua peristiwa yang terjadi hari ini. Duan Ling Tian merasa lelah karena harus berurusan dengan malapetaka satu demi satu.     

Mata Feng Tong tiba-tiba berubah tajam. Ia menatap Duan Ling Tian tanpa berkedip ketika mengucapkan setiap kata-katanya dengan jelas. "Kau Duan Ling Tian?"     

Sementara itu, aura mengerikan menyapu dari tubuhnya menuju Duan Ling Tian seperti sebilah pedang yang tajam.     

Meskipun Duan Ling Tian tidak merasakan tekanan ketika Tong Shan melepaskan auranya, dia merasakan gelombang tekanan ketika berhadapan dengan Feng Tong.     

Tentu saja, Duan Ling Tian tahu itu tidak berarti Feng Tong lebih kuat dari Tong Shan. Feng Tong hanya lebih baik dalam situasi seperti ini.     

Duan Ling Tian tidak menanggapi pertanyaan Feng Tong. Dia hanya meliriknya dengan sedikit rasa takut yang tersembunyi di kedalaman matanya.     

Dia bisa melihat niat membunuh terpancar dari mata Feng Tong.     

Dia tahu Feng Tong tidak bisa menunggu untuk membunuhnya sehingga ia bisa mengakhiri masalah ini untuk selamanya.     

Duan Ling Tian merasa khawatir dan perasaannya menjadi tidak menentu saat ini.     

"Duan Ling Tian, ​​kau harus mengucapkan sumpah yang lain ... Jika kau mengucapkan sumpah Sambaran Petir Sembilan sembilan dan bersumpah bahwa kau tidak memiliki Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri. Aku tidak akan menyusahkan mu lebih jauh jika kau masih hidup setelah mengambil sumpah itu, "Bai Yu Hai berkata perlahan sambil memandang Duan Ling Tian.     

Dia telah terpengaruh oleh kata-kata pria paruh baya dari Sekte Utara Kelam itu. Akibatnya, Duan Ling Tian terpaksa menemui jalan buntu tanpa ada jalan keluar yang lain.     

Ekspresi wajah Duan Ling Tian menjadi sedikit berubah setelah mendengar kata-kata itu.     

Dia tahu tidak ada cara baginya untuk melarikan diri bahkan jika dia menyangkal fakta bahwa ia memiliki Keping Penguasaan Maharaja Bela diri itu.     

Bai Yu Hai ada di sini untuk mendapatkan pusaka itu sementara Feng Tong ada di sini untuk membalas dendam atas kematian Xu Qing.     

Bahkan jika Bai Yu Hai tidak menyusahkannya, Feng Tong masih tetap akan membunuhnya.     

"Itu benar! Aku mendapatkan Keping Penguasaan Tahap Maharaja Bela diri." Duan Ling Tian langsung mengakui.     

Dia memandang Feng Tong segera setelah membuat pengakuan.     

Dia berusaha mengamati perubahan di mata Feng Tong.     

Dia merasakan gelombang rasa lega menjalar setelah melihat nafsu serakah berkedip di mata Feng Tong.     

Ini mungkin bisa menjadi titik balik baginya. Bagaimanapun, itu adalah satu-satunya titik balik yang dimilikinya saat ini.     

Keping penguasaan Tahap Maharaja Bela diri!     

Mata orang-orang dari Sekte Anicca satu demi satu bersinar ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian.     

Saat ini, mereka melihat Duan Ling Tian seolah-olah semacam harta karun yang sangat berharga.     

"Hmph! Sepertinya spekulasi ku benar. Kaulah yang mendapatkan Keping Penguasaan Maharaja Bela diri." Zuo Yue mencibir dan menatap Duan Ling Tian seolah-olah telah melihatnya sejak awal. Sepertinya dia mencoba untuk memamerkan fakta bahwa dia benar selama ini.     

Sementara itu, dua niat membunuh yang sangat dingin menyapu Duan Ling Tian secara bersamaan.     

Duan Ling Tian dengan cepat tersadar kembali dan menemukan niat membunuh datang dari dua Raja Bela Diri itu, Bai Yu Hai dan Feng Tong.     

Jangankan dua ahli bela diri tahap Raja Bela diri Tingkat Pertama, bahkan tokoh digdaya tahap Raja Bela diri Tingkat Kesembilan pun akan tertarik pada Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri itu.     

Namun, tidak satupun dari mereka yang menyerangnya. Mereka tetap tak bergerak saat berdiri di sana.     

Menurut pendapat mereka, mereka harus memiliki Keping Penguasaan Tahap Maharaja Bela diri yang ada di tangan Duan Ling Tian.     

Mereka saat ini memikirkan cara untuk saling mengalahkan satu sama lain untuk mendapatkan Keping Penguasaan Tahap Maharaja Bela diri itu.     

Mereka telah menjadi saingan selama bertahun-tahun, dan mereka saling mengenal satu sama lain seperti punggung tangan mereka sendiri. Itulah alasan mereka merasa ragu dan tidak cepat bertindak.     

"Feng Tong, bukankah kau di sini untuk membalaskan dendam atas kematian Xu Qing? Aku bisa memberikannya kepadamu... Namun, benda yang ia miliki adalah milikku," Bai Yu Hai berkata kepada Feng Tong dengan mata yang bersinar.     

"Bai Yu Hai ... Jika kau berpikir hidupnya lebih berharga daripada Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri itu, maka aku akan memberimu nyawanya dan mengambil Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri itu untuk diriku sendiri," balas Feng Tong. Dia mengungkapkan niatnya dengan jelas dalam kata-katanya.     

Meskipun penting baginya untuk membalaskan dendam Xu Qing, itu tidak bisa dibandingkan dengan pentingnya Keping Penguasaan tahap Maharaja Bela diri itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.