Maharaja Perang Menguasai Langit

Kekuataan yang tidak Berasal dari Benua Awan



Kekuataan yang tidak Berasal dari Benua Awan

3"Jika jiwa Tian Wu yang terluka tidak sembuh, akan sulit baginya untuk bangun bahkan jika dia mau." Wajah Duan Ling Tian menjadi sangat pucat.     0

Karena penyatuan ingatannya dengan ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, ia memiliki sedikit pengetahuan tentang jiwa.     

Jiwa adalah inti dari seseorang. Sekali jiwa terluka, itu akan sangat mempengaruhi orang itu.     

Ambil saja Feng Tian Wu saat ini sebagai contoh.     

Karena cedera jiwanya, itu mempengaruhi pikirannya dan mencegahnya mendapatkan kembali kesadarannya. Dia hanya bisa berbaring di tempat tidur seperti mayat hidup, tidak bisa bangun walaupun tubuhnya sehat dan penuh vitalitas. Untung saja, jiwanya itu tidak sampai meninggalkan tubuhnya.     

Perhatian Duan Ling Tian secara tidak sengaja mendarat di tangan kanan Feng Tian Wu. Tangan itu memegang erat pedang lentur merah sepanjang lima kaki itu seolah-olah dia tidak mau melepaskannya.     

Pedang merah lentur itu setipis sayap jangkrik. Ia menjadi sangat serasi dengan gaun merahnya dan terlihat indah.     

"Meskipun ia tidak terbangun, ia masih memegang pedang itu dengan begitu erat. Seolah-olah pedang itu sangat penting baginya sehingga dia bahkan tidak akan membiarkannya lepas tanpa sadar." Meng Ping menggelengkan kepalanya dan menghela nafas ketika melihat tatapan Duan Ling Tian. "Aku benar-benar tidak mengerti mengapa dia begitu khawatir dengan pedang itu. Sepertinya pedang itu adalah bagian dari tubuhnya atau semacamnya."     

Hati Duan Ling Tian tersentak ketika mendengar kata-kata Meng Ping.     

Dia adalah orang yang memberi pedang itu kepada Tian Wu.     

"Tian Wu, aku akan membantumu menyembuhkan jiwamu yang terluka, apa pun yang terjadi sehingga kau bisa bangun lagi." Tatapan Duan Ling Tian dipenuhi dengan tekad dan keyakinan.     

Menurut ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, ada suatu cara untuk menyembuhkan jiwa yang terluka. Hal seperti itu bukan tidak dapat disembuhkan. Dia akan pulih jika Duan Ling TIan bisa menemukan beberapa bahan yang langka dan berharga di Benua Awan.     

'Menurut ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, jiwa Tian Wu akan pulih jika dia mengkonsumsi Pil Kebangkitan tingkat Kerajaan dalam porsi besar,' pikir Duan Ling Tian pada dirinya sendiri dengan mata berkilauan.     

Duan Ling Tian duduk di samping tempat tidur itu dan menyaksikan wanita itu berbaring di tempat tidur. Wajah dan mata pemuda itu dipenuhi dengan kesedihan.     

Ketika Meng Ping dan Li Xuan melihat hal itu, mereka saling bertukar pandangan lalu mereka pergi dan menutup pintu meninggalkan keduanya.     

"Tian Wu ..." Duan Ling Tian menatap wajah cantik gadis itu, paras yang bisa meruntuhkan sebuah kota. Ketika ia memandang ke arah gadis itu, adegan sosok peri api yang mengerahkan Penguasaan Api dengan paksa muncul lagi di dalam di benaknya.     

Tian Wu rela mengorbankan nyawanya sendiri demi dirinya! Dalam hatinya, pemuda itu lebih penting daripada hidupnya sendiri.     

Hati Duan Ling Tian tidak terbuat dari besi. Dari saat Feng Tian Wu memutuskan untuk mengorbankan nyawa demi dirinya, hatinya sudah meleleh. Selain itu, ia telah memutuskan bahwa ia tidak akan lagi menolak gadis itu jika mereka berdua selamat dari cobaan ini.     

Sebelumnya, dia selalu senang membiarkan masalah antara dirinya dan Feng Tian Wu berjalan apa adanya.     

Waktunya akhirnya tiba.     

Namun, jiwa Tian Wu terluka sampai dia pun jatuh dalam keadaan koma. Akhir ceritanya menjadi seperti ada yang kurang.     

"Tian Wu, kau tidak harus menunggu sampai kehidupan berikutnya. Aku akan memperlakukan kau dengan baik dalam kehidupan ini asalkan kau bangun." Duan Ling Tian berjanji sambil menggenggam tangan Feng Tian Wu yang halus dengan erat. Nada suaranya terdengar lembut. Itu adalah nada bicara yang hanya ia gunakan saat berbicara dengan dua tunangannya sebelumnya.     

Sekarang, ia telah memberikan bagian dari kelembutan itu kepada Feng Tian Wu juga.     

Saat ini, Feng Tian Wu telah menempati posisi yang cukup penting di dalam hatinya.     

Duan Ling Tian terus memegang tangannya. Tatapannya tidak pernah sekalipun meninggalkan wajah gadis itu yang cantik.     

Ini adalah pertama kalinya dia mengamatinya dengan diam-diam.     

Saat ini, ia merasa bahwa Feng Tian Wu jauh lebih cantik dibandingkan dengan saat dia biasa memandangnya dengan santai sebelumnya. Tampaknya ia telah mengabaikan banyak kebaikan gadis itu di masa lalu.     

Duan Ling Tian harus mengakui bahwa ia akhirnya jatuh cinta pada Feng Tian Wu.     

Ia menundukkan kepalanya dan membenamkan sebuah ciuman lembut di dahi Feng Tian Wu seperti seekor capung yang menyusuri permukaan air. Matanya dipenuhi dengan rasa cinta yang lembut.     

Emosi Duan Ling Tian akhirnya mulai tenang ketika ia berdiri. Ia akhirnya berada dalam kerangka berpikir yang benar untuk memikirkan masalah-masalah lain.     

"Sebulan yang lalu, aku menjadi iblis karena Lempeng Belenggu Iblis... Setelah menjadi iblis, aku merasa seperti berada di dalam mimpi lagi," gumam Duan Ling Tian dengan suara rendah saat dia dengan hati-hati mengingat kembali apa yang dialaminya.     

Ia teringat ia punya mimpi indah.     

Dalam mimpinya, tetua Sekte Annica yang berada di puncak tahap Ruang Hampa telah menyerangnya terlebih dahulu.     

Ia hanya menggunakan satu pukulan untuk membunuh tetua Sekte Anicca yang serangannya berisi kekuatan lebih dari 4.000 naga kuno bertanduk itu. Baginya itu semudah membunuh ayam atau memotong rumput.     

Kemudian, tetua tertinggi Sekte Utara Kelam, Feng Tong, menyerangnya. Ia menebaskan pedangnya dengan kuat seolah-olah dia mendapat bantuan dewa.     

Namun, Duan Ling Tian berhasil menghentikan pedang Feng Tong yang berisi kekuatan lebih dari 7.000 naga kuno bertanduk hanya dengan mengibaskan tangannya secara spontan.     

"Setelah aku dirasuki oleh kekuatan itu, aku ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa? Bagaimanapun dia adalah seorang Raja Bela diri! Seorang Raja Bela diri musnah seperti bubur darah hanya oleh sebuah tamparan ... Aku bahkan telah menghancurkan tulang-tulangnya?" Napas Duan Ling Tian menjadi memburu ketika ia mengingat kembali 'mimpinya'.     

Ia berhasil menangkap pedang Feng Tong dengan tangan kosong.     

Dan ia telah membunuh Feng Tong hanya dengan satu tamparan.     

Meskipun Feng Tong hanya berada di Tingkat Pertama tahap Raja Bela diri, dia tetap saja seorang Raja Bela diri yang perkasa. Dia bukan seseorang yang bisa dibandingkan dengan seorang ahli Bela diri di puncak Tahap Ruang Hampa, apalagi seorang ahli Bela diri Tahap Transformasi Ruang biasa.     

Namun demikian, ia tetap bisa dimusnahkan oleh Duan Ling Tian hanya dengan sebuah pukulan!     

- Atau lebih tepatnya, dimusnahkan oleh Duan Ling Tian yang dirasuki kekuatan iblis hanya dengan satu pukulan!     

"Apa sebenarnya Lempeng Belenggu Iblis itu?" Duan Ling Tian merasa bahwa Lempeng Belenggu Iblis itu benar-benar misterius dan menakjubkan. Ia tidak dapat memahaminya sama sekali.     

'Selain itu, aku merasa seperti energi hitam yang ku lepaskan ketika dirasuki kekuatan itu serupa dengan energi hitam yang dilepaskan Zhao Ming sebelumnya! Namun, kekuatanku ketika aku dirasuki kekuatan itu lebih kuat dari Zhao Ming! Kecepatan seranganku juga lebih cepat. Ketika aku membunuh Feng Tong, Energi Langit dan Bumi bahkan tidak punya waktu untuk bergerak mengumpulkan Fenomena Langit dan Bumi." Tiba-tiba Zhao Ming muncul dalam pikiran Duan Ling Tian.     

Zhao Ming adalah pengkhianat dari Sekte Pedang Tujuh Bintang yang Dantian dan keempat anggota tubuhnya telah dilumpuhkan oleh Duan Ling Tian sebelum ditinggalkan terkurung di dalam Formasi Mantra yang digunakan untuk memerangkapnya.     

Namun, Zhao Ming muncul kembali belum lama ini. Tidak hanya keempat anggota tubuhnya telah pulih, ia juga memiliki kekuatan yang sangat tangguh. Selain itu, energi yang ia miliki bukanlah Sumber Energi atau Konsep.     

"Energi itu pasti tidak berasal dari Benua Awan." Duan Ling Tian masih belum bisa menemukan informasi apa pun bahkan setelah dia membongkar ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi. Begitulah cara dia sampai pada kesimpulan ini.     

Dia menjadi lebih yakin akan teorinya setelah memikirkannya lebih dalam. Dia benar-benar tidak bisa mendapatkan penjelasan lain selain ini.     

"Selain itu, Zhao Ming juga telah diubah menjadi seorang Boneka Manusia oleh tokoh digdaya yang mengatakan bahwa dirinya berasal dari luar Benua Awan ..." Pikiran Duan Ling Tian perlahan-lahan beralih pada tokoh digdaya yang memberikan kepada Zhao Ming kesempatan baru untuk hidup.     

Saat memikirkan tokoh digdaya itu, ia langsung diliputi rasa sakit kepala.     

Latar belakang orang itu terlalu misterius. Selain itu, masih ada banyak hal yang tidak ia mengerti.     

Akhirnya, dia memutuskan untuk berhenti memikirkannya.     

'Aku akan menunggu sampai memiliki kemampuan untuk meninggalkan Benua Awan. Pada saat itu, semua jawaban sulit ini akan terungkap. Sebelum itu terjadi, tidak ada gunanya bagi ku untuk memikirkannya,' Duan Ling Tian berkata pada dirinya sendiri.     

Jika dia benar-benar terus merenungkannya, pikirannya pasti akan membawanya kepada ayahnya yang telah menelantarkannya, Duan Ru Feng, dan Malaikat Pedang Feng Qing Yang yang meninggalkan kata 'Pedang' di lereng ngarai dekat desa Xiong Quan.     

Apakah itu ayahnya yang menelantarkannya, Duan Ru Feng, atau Malaikat Pedang Feng Qing Yang, keduanya terkait dengan dunia misterius di luar Benua Awan.     

"Aku ingat setelah membunuh Feng Tong, bahwa tetua Sekte Utara Kelam secara diam-diam menyerang Tian Wu." Ketika Duan Ling Tian mengingat bagian itu, matanya berubah merah darah dan berkilau dengan niat membunuh.     

Niat membunuh itu begitu kuat sehingga ruangan itu tampaknya telah berubah menjadi neraka di bumi ini.     

Bamm!     

Duan Ling Tian tiba-tiba telah berdiri. Kekuatan di kakinya meningkat saat menghentakkannya ke tanah. Hal itu menyebabkan serangkaian retakan muncul di tanah dan menyebar seperti sebuah jaring laba-laba besar.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

...     

Ruangan itu hampir roboh karena kekuatannya. Selain itu, tempat tidur dimana Feng Tian Wu sedang berbaring juga mulai bergetar.     

Brakk!     

Pada detik berikutnya, kaki tempat tidur itu patah, dan tempat tidur itu ambruk. Feng Tian Wu yang sedang koma terlempar dari tempat tidurnya.     

"Tian Wu!" Mata Duan Ling Tian akhirnya kembali normal ketika melihat Feng Tian Wu terbang dari tempat tidur. Dia mengulurkan tangannya untuk menangkap tubuh gadis itu. Ia memeluknya dengan lembut seolah-olah sedang membawa harta pusaka yang sangat berharga saat memeluknya dekat ke dadanya.     

Kelembutan tubuh Feng Tian Wu yang halus yang ia rasakan saat memeluknya menyebabkan hatinya bergejolak. Keinginan yang tidak ia rasakan untuk waktu yang lama seketika muncul.     

"Bos, ada apa?"     

"Tian Kecil!" Saat itu, dua sosok menerobos pintu dan memasuki ruangan itu lalu menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi khawatir.     

Mereka terkejut ketika melihat lantai yang hancur dan tempat tidur kayu yang rusak itu.     

Tempat ini tampak seperti medan perang!     

"Bos, ini-ini ..." Li Xuan tampak menelan ludah saat menatap Duan Ling Tian dengan takjub.     

"Bukan apa-apa. Aku hanya membunyikan jari sedikit setelah terkurung di tempat tidur selama sebulan," jawab Duan Ling Tian sambil menggelengkan kepalanya. Dia sepertinya sudah tenang.     

'Membunyikkan jarimu?'     

Sudut mulut Li Xuan berkedut ketika mendengar jawaban Duan Ling Tian.     

Bahkan Meng Ping pun memperlihatkan raut wajah yang bingung.     

"Apa yang terjadi? Mengapa aku begitu gelisah saat mengingat bagaimana Tian Wu diserang?" Dia merasa seolah-olah hatinya dicengkeram erat-erat ketika mengingat adegan itu sebelumnya.     

Saat ini, ia merasa seolah emosinya tidak di bawah kendalinya. Seolah-olah orang lain telah mengambil alih tubuhnya. Emosinya tampaknya terus-menerus menjadi semakin kuat, terutama ketika ia merasa gelisah.     

"Sepertinya emosiku lebih sulit dikendalikan setelah dirasuki kekuatan itu untuk kedua kalinya oleh Lempeng Belenggu Iblis itu." Duan Ling Tian dengan cepat menemukan alasannya.     

Ia masih ingat bahwa dirinya memiliki temperamen yang meledak-ledak dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosinya setelah dirasuki kekuatan itu untuk pertama kalinya oleh Lempeng Belenggu Iblis itu.     

Dirinya sekarang tampak lebih buruk dibandingkan yang sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.