Maharaja Perang Menguasai Langit

Paduka yang Sebenarnya Datang



Paduka yang Sebenarnya Datang

1'Sepertinya Perompak Emas memang menemui bahaya besar dan hampir mati waktu itu. Kalau tidak, dia tidak akan begitu gelisah,' pikir Duan Ling Tian pada dirinya sendiri.       2

Namun, dia senang saat dia tahu dia akan bertemu dengan dua Kaisar dari Klan Tikus Murka segera.      

Ini berarti dia dapat menangani masalah ini dengan cepat. Setelah dia memperoleh Permata Kahyangan, dia akan segera bergegas ke kediaman Sekte Yin Yang.      

"Ayo pergi." Duan Ling Tian memberi isyarat kepada mereka. Perompak Emas memimpin kelompok itu dan memasuki daerah rawa yang dalam. Di sinilah tempat keluarga Kekaisaran dan Kerajaan Klan Tikus Murka berkumpul.      

Kekaisaran dan Kerajaan dari Klan Tikus Murka bisa berubah menjadi manusia. Dengan demikian, tempat tinggal mereka berupa bangunan kayu. Meskipun dibuat sederhana, bangunan itu sangat indah.      

"Paduka Kaisar Ketiga."      

"Paduka Kaisar Ketiga."      

Selama perjalanan mereka, para Tikus Murka yang melihat Token Perntah di tangan Perompak Emas berlutut di depannya satu demi satu untuk menunjukkan rasa hormat mereka.      

Duan Ling Tian dan dua lainnya mengikuti dari belakang.      

Ketika mereka sampai di pusat daerah rawa, mata Duan Ling Tian menjadi cerah. Bangunan kayu yang indah di depan mereka sangat mengagumkan. Seolah-olah mereka menjelajah ke dunia lain.      

"Oh? Dan aku bertanya-tanya siapa itu? Ternyata, Paduka Kaisar Ketiga kita sudah kembali!" Suara mengejek terdengar di udara seketika.      

Duan Ling Tian melihat ke sumber suara. Itu adalah pria paruh baya yang berjalan keluar dari bangunan kayu. Tatapannya dipenuhi kebencian ketika dia melihat Perompak Emas.      

"Tingkat Kedelapan Tahap Transformasi Ruang." Awalnya Duan Ling Tian berpikir orang ini pasti kuat karena dia berani mengejek Perompak Emas. Namun, dia hanya seorang ahli bela diri Tingkat Kedelapan Tahap Transformasi Ruang.      

Duan Ling Tian mengangkat alis dan bertanya pada Perompak Emas dengan penasaran, "Anggota keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka?"      

"Ya Tuan." Perompak Emas mengangguk sebagai jawaban. Dia berhenti untuk melihat pria paruh baya yang mengejeknya dengan tatapan dingin. "Di Klan Tikus Murka, dia adalah Tikus Murka yang paling kubenci selain dua orang lainnya."      

Tentu saja, Duan Ling Tian tahu siapa dua orang lainnya yang disebut Perompak Emas. Itu tidak lain dari dua Kaisar dari cabang Klan Tikus Murka yang hampir mengirim Perompak Emas untuk bertemu peciptanya. Mereka adalah musuh bebuyutannya.      

"Hahaha ... Perompak Emas! Aku tidak percaya jika seseorang yang menyampaikannya. Ini adalah berita yang luar biasa! Aku ingin tahu bagaiman ekspresi dua Kaisar ketika mereka mengetahui tentang hal ini." Pria paruh baya tertawa mengejek.      

"Urgh ..." Namun, tawanya berhenti seketika.      

Ini karena lubang berdarah tiba-tiba muncul di tenggorokannya. Lubang itu mengerikan dan berdarah. Darah segar terus menyembur keluar. Pada akhirnya, dia pingsan dan berhenti bernapas.      

"Karena kau sangat membencinya, aku membungkamnya selama-lamanya," kata Duan Ling Tian dengan tenang dengan lengan kanannya terulur.      

Mata Perompak Emas menyipit seketika.      

Sebelumnya, semua yang dia dengar adalah suara pedang berdesir yang menghilang begitu pedang itu muncul. Dia bahkan tidak menangkap gerakan Tuannya, tetapi anggota keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka yang dia benci mati begitu saja.      

"Tuan, kekuatanmu meningkat lagi." Mata Perompak Emas segera membara.      

Sesaat berikutnya, senyum jahat merayap di sudut mulutnya saat sosoknya terbang secepat angin. Dengan mengangkat tangannya, pedang sepanjang tiga kaki muncul di tangannya. Itu tidak lain adalah pedang roh tingkat satu miliknya.      

Wiss! Wiss! Wiss! Wiss! Wiss!      

...      

Dengan jentikan jarinya, pedang di tangan Perompak Emas bergerak seperti naga air. Sayatan-sayatan kilat pedang berkelebat, dan semua bangunan kayu di depan mata mereka runtuh seketika.      

Selain bangunan-bangunan kayu yang runtuh, banyak sosok bergeletakan dalam genangan darah juga.      

Sosok yang bergeletakan itu hampir semua anggota keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka.      

"Perompak Emas!"      

"Kau gila?!"      

Tentu saja, ada beberapa anggota keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka yang basis kultivasinya cukup bagus sehingga mereka berhasil melarikan diri dari musibah ini. Ketika mereka kembali tersadar dan melihat orang yang menyerang mereka, kengerian menyadarkan mereka.      

Mereka sangat akrab dengan orang di depan mata mereka. Itu adalah Adik Ketiga, saudara angkat dari dua Kaisar.      

Di Klan Tikus Murka mereka, selain Tikus Murka yang terlahir dengan garis keturunan rendah, tidak ada anggota keluarga Kerajaan yang terhormat yang mengakui orang ini.      

Mereka pikir dia sudah gila ketika mereka melihat bagaimana orang ini berani membunuh anggota keluarga Kerajaan.      

Apakah dia tidak takut menyinggung keluarga Kerajaan sama sekali?      

Terlebih lagi, akar pondasi dari Klan Tikus Murka mereka ada di keluarga Kerajaan.      

Hanya persatuan antara anggota keluarga Kerajaan atau persatuan antara anggota keluarga Kerajaan dan Kekaisaran dapat menghasilkan generasi baru anggota keluarga Kekaisaran.      

"Mati!" Namun, jawaban yang diperoleh anggota keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka adalah pedang yang berkelebat secepat kilat. Setiap kali suara pedang berdesir muncul, suara itu akan menghilang dengan segera.      

Suara pedang berdesir seperti jimat voodoo. Setiap kali bergema, akan ada satu anggota dari keluarga Kerajaan Klan Tikus Murka yang tewas.      

Dhuar!      

Banyak anggota keluarga Kerajaan berubah menjadi wujud Murka untuk meningkatkan kekuatan mereka. Namun, mereka tetap terbunuh dengan tebasan pedang Perompak Emas.      

"Jadi ini wujud Murka." Meskipun Duan Ling Tian tahu tentang kemampuan wujud Murka dari Tikus Murka melalui ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, dia tetap terkejut ketika dia menyaksikannya dengan matanya sendiri.      

Setelah Tikus Murka berubah menjadi wujud Murka, selain Sumber Energi mereka menyatu dengan Konsep di tubuh mereka, lapisan cahaya merah pun muncul      

Kekuatan mereka sangat meningkat setelah mereka berubah menjadi wujud Murka.      

Namun, dorongan mereka dari wujud Murka cukup kecil. Mereka hanya memperoleh kekuatan beberapa ratus naga bertanduk kuno paling banyak. Peningkatan seperti itu bukanlah apa-apa untuk Perompak Emas, Raja Bela Diri Siluman ini.      

Segera setelah itu, sebuah sungai darah terbentuk di pusat kediaman Klan Tikus Murka.      

"Perompak Emas, beraninya kau?!"      

"Perompak Emas, kau cari mati!"      

Bau darah memenuhi udara, dan semua Tikus Murka di daerah rawa menjadi gelisah saat mereka mencium bau darah. Para paduka yang sebenarnya akhirnya muncul.      

Dua pria tua kurus, yang seperti tulang terbungkus kulit, muncul beriringan.      

Mata mereka berkilauan dengan kilatan merah saat tubuh mereka melepaskan aura mengerikan. Aura itu dipenuhi dengan amarah, niat membunuh, dan kekejaman.      

Di antara kedua pria tua itu, salah satu dari mereka mengenakan jubah hitam sementara yang lain mengenakan jubah abu-abu. Mata mereka segera tertuju pada Perompak Emas segera setelah mereka muncul.      

Wuss! Wuss! Wuss! Wuss! Wuss!      

...      

Sementara itu, Tikus Murka dari setiap sudut rawa berkumpul di sini. Mereka benar-benar tercengang ketika mereka melihat tubuh anggota keluarga Kerajaan yang tersebar di tanah.      

Siapa yang melakukan ini?      

Segera setelah itu, mereka mendapat jawabannya.      

"Paduka Kaisar Ketiga yang melakukannya!"      

"Ya ampun! Mengapa Paduka Kaisar Ketiga melakukan ini? Ini sama saja membunuh keturunan Klan Tikus Murka!"      

"Bukankah dia ingin hidup ?!"      

...      

Meskipun ada banyak Tikus Murka yang menonton dari samping, tidak ada satupun dari mereka yang memiliki niat untuk bergerak sama sekali. Mereka tahu itu tidak ada gunanya.      

Kekuatan Paduka Kaisar Ketiga ini kurang lebih setara dengan dua Kaisar. Dia bukan seseorang yang bisa mereka lawan.      

Mereka bahkan belum melangkah ke Tahap Transformasi Ruang dan bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berubah menjadi manusia.      

"Hahahaha ... Kau dua orang tua akhirnya muncul, eh?" Perompak Emas tertawa ketika dia melihat pria-pria tua berpakaian abu-abu dan berpakaian hitam. Tawanya tidak terkendali dan dipenuhi kegembiraan.      

Mata pria tua berpakaian abu-abu berkilat dingin. Dia menekan murka di dalam hatinya dan bertanya dengan suara yang dalam, "Perompak Emas, mengapa kau melakukannya?"      

"Mengapa? Pertanyaan yang sangat bagus!" Saat ucapan pria tua berpakaian abu-abu itu keluar dari mulutnya, tawa Perompak Emas terhenti. Dengan suara keras, cahaya emas yang memesona meroket dari tubuhnya, memaksa semua Tikus Murka di tempat kejadian untuk menyipitkan mata mereka.      

Ketika mereka membuka mata mereka, mereka gemetar tak terkendali. Mata merah darah mereka segera berubah menjadi dingin.      

Apa yang baru saja mereka saksikan?      

Anjing emas yang memiliki tanduk hitam mirip dengan unicorn di kepalanya muncul di depan mata mereka. Mereka tidak asing dengan anjing besar ini.      

"Jadi kau sebenarnya kejahatan yang tersisa dari Klan Anjing Neraka Emas. Apakah tiga orang di belakangmu, pembantumu, juga sisa kejahatan dari Klan Anjing Neraka Emas? "Pria berpakaian hitam itu bertanya dengan dingin sambil menyipitkan mata merah darahnya.      

"Hanya ada beberapa dari kalian ... Kalian pikir kalian bebas melakukan apa saja pada ..." Pria tua berpakaian abu-abu itu menyeringai. Namun, dia berhenti sejenak sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya.      

Tidak ada yang menghentikannya. Dia tiba-tiba berhenti berbicara atas kemauannya sendiri.      

Tidak ada yang tahu kapan tapi sosok ungu tiba-tiba muncul di dekat pria tua berpakaian abu-abu seperti hantu.      

Seorang pemuda berpakaian ungu berdiri di depan pria tua berpakaian abu-abu. Pedang sepanjang tiga kaki di tangannya sudah menembus tenggorokan pria tua berpakaian abu-abu itu.      

Wiss!      

Dengan jentikan pedang sepanjang tiga kaki, suara sayatan bergema di udara saat kepala pria tua berpakaian abu-abu itu terputus dari tubuhnya.      

Wuss!      

Sesaat sebelum pria tua berpakaian abu-abu itu berhenti bicara, pria tua berpakaian hitam di sampingnya menghindar ke samping di kejauhan seperti petir hitam.      

"Siapa kau?" Wajah pria tua berpakaian hitam itu menjadi pucat, dan sedikit ketakutan bisa dilihat di kedalaman matanya ketika dia melihat sosok ungu di hadapannya.      

Meskipun serangan lawannya cukup licik, fakta dia mampu mendekati mereka yang merupakan anggota keluarga Kekaisaran dan membunuh salah satu dari mereka berarti kekuatannya benar-benar menakutkan.      

Kekuatan yang dimilikinya lebih kuat dari mereka atau setidaknya, lebih kuat dari kekuatan mereka sebelum mereka berubah menjadi wujud Murka.      

Bum!      

Tanpa ragu, Sumber Energi yang bergulung dari tubuh pria tua berpakaian hitam berubah menjadi api putih-susu. Ketika memumbung tinggi, Penguasaan mengikuti seperti bayangan.      

Setelah itu, cahaya merah menyala dari tubuhnya dan menyelimuti seluruh tubuhnya, membuatnya tampak beberapa inci lebih tinggi.      

Ini adalah kemampuan berubah wujud Murka dari Klan Tikus Murka.      

Dia memegang saber di tangannya. Saber itu tipis dan berselimutkan cahaya.      

Sumber Energinya yang telah menyatu dengan Penguasaannya bergabung dengan mudah.      

Wuss!      

Untuk sesaat, Energi Langit dan Bumi berputar di atas langit dan berkumpul menjadi Fenomena Langit dan Bumi.      

Fenomena Langit dan Bumi akhirnya membentuk siluet tiga naga hitam kuno yang berputar saat turun. Mereka tampak mengintimidasi karena mereka menyebabkan rawa yang gelap berubah menjadi semakin gelap.      

"K-Kekuatan tiga naga hitam kuno ... B-Bagaimana mungkin?" Saat Perompak Emas melihat siluet tiga naga hitam kuno di atas kepala pria tua berpakaian hitam, dia langsung pucat. Keterkejutan dan ketidakpercayaan jelas tertulis di wajahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.