Maharaja Perang Menguasai Langit

Permata Kahyangan Ditemukan



Permata Kahyangan Ditemukan

0Situasi Feng Tian Wu dan Xiong Quan adalah contoh sempurna tentang bagaimana kemajuan ke Tahap Raja Bela Diri seharusnya. Mereka maju selangkah demi selangkah.       0

Satu langkah pada satu waktu!      

Ini berarti setiap langkah sangat lambat dan sulit.      

Namun, ini bukan masalah untuk Duan Ling Tian yang mengkonsumsi Pil Reinkarnasi.      

Kemajuannya setelah menerobos ke Tahap Raja Bela Diri sesederhana dan semudah minum air. Ini bisa dilihat dari cara dia maju dari Tingkat Pertama ke Tingkat Ketiga Tahap Raja Bela Diri hanya dalam waktu dua bulan [1]!      

"Ini semua berkat Pil Reinkarnasi." Duan Ling Tian tahu ini dengan sangat baik.      

Meskipun kemampuan bawaannya tinggi dan telah mencapai batas yang setiap ahli bela diri manusia bisa capai di Benua Awan, kemajuannya tidak akan begitu cepat jika bukan karena bantuan dari khasiat obat Pil Reinkarnasi.      

Tentu saja, hanya peningkatan basis kultivasinya saja tidak cukup untuk memberinya kekuatan tambahan 7.000 naga bertanduk kuno hanya dalam waktu dua bulan.      

Peningkatan basis kultivasi hanya memberinya kekuatan tambahan 2.000 naga bertanduk kuno.      

Kekuatan yang tersisa dari 5.000 naga bertanduk kuno berasal dari aspek lain dari kekuatannya.      

Empat aspek dari kekuatannya adalah Sumber Energi, Pedang Roh Tingkat Kuasi Kerajaan, Penyatuan Penguasaan dan Penguasaan Pedang.      

Kemajuan Sumber Energinya dan dorongan dari Pedang Roh Tingkat Kuasi Kerajaan memberinya kekuatan 2.000 naga bertanduk kuno.      

Penyatuan Penguasaannya tidak mengalami kemajuan.      

Hanya Penguasaan Pedang yang tersisa.      

Tepatnya penerobosan Duan Ling Tian pada Penguasaan Pedang yang memberinya kekuatan 5.000 naga bertanduk kuno.      

Dua bulan yang lalu, Duan Ling Tian hanya memahami Penguasaan Pedang Tahap Raja Bela Diri Tingkat Pertama yang memberinya kekuatan 2.000 naga bertanduk kuno. Namun, Penguasaan Pedang Duan Ling Tian saat ini memberinya kekuatan 5.000 naga bertanduk kuno.      

Dengan kata lain, Penguasaan Pedang Duan Ling Tian yang dipahami saat ini memiliki kekuatan 7.000 naga bertanduk kuno.      

Penguasaan Pedang dengan kekuatan 7.000 naga bertanduk kuno berada pada Penguasaan Pedang Tahap Raja Bela Diri Tingkat Keenam.      

Tepat sekali!      

Duan Ling Tian telah memahami Penguasaan Pedang Tahap Raja Bela Diri Tingkat Keenam.      

Dari Penguasaan Pedang Tahap Raja Bela Diri Tingkat Pertama ke Tingkat Keenam, ia telah maju lima tingkat keseluruhan.      

"Kemajuan Penguasaan Pedangku benar-benar sebesar ini! Selama seluruh proses, aku tidak bergantung pada Keping Penguasaan Pedang apa pun untuk memahami dan meningkatkan Penguasaan Pedangku sama sekali. Aku hanya mengandalkan Teknik Pedang yang aku hafalkan." Sedangkan asal-usul dari Teknik Pedang, tidak lain merupakan tulisan kata 'Pedang' yang ditinggalkan oleh Malaikat Pedang Qing Feng Yang.      

Pesan yang tidak jelas terkandung dalam tulisan kata 'Pedang'. Pesan ini tidak lain adalah Teknik Pedang yang ditinggalkan oleh Malaikat Pedang Feng Qing Yang.      

"Menurut Malaikat Pedang Feng Qing Yang, jika aku memahami setengah dari Teknik Pedang yang dia tinggalkan, aku akan bisa menjelajah Tanah Suci Teknik Bela Diri dengan bebas ... Aku baru menyentuh permukaan, dan Penguasaan Pedangku sudah meningkat sedemikian rupa," Duan Ling Tian bergumam. Ketika dia mencapai akhir kalimatnya, matanya langsung berbinar. "Tampaknya kekuatan yang diperlukan bagiku untuk menjelajahi Tanah Suci Teknik Bela Diri dengan bebas jauh lebih dari apa yang aku bayangkan!"      

Pada saat ini, Duan Ling Tian merasa empat kata ini 'Tanah Suci Teknik Bela Diri' sama beratnya dengan gunung, dan itu menekannya dengan keras sehingga dia hampir tidak bisa bernapas.      

'Kenapa aku begitu mengkhawatirkannya ... Saat ini, aku belum mencapai Tahap Majaraja Bela Diri.' Saat dia memikirkan ini, dia menggelengkan kepalanya dan menyeringai pada dirinya sendiri.      

Ketika semua sudah terjadi, sebab kemajuan besar dalam kekuatannya adalah semua berkat pengetahuan yang ditinggalkan oleh Malaikat Pedang Feng Qing Yang.      

Dia benar-benar merasa bersyukur kepada orang yang menyebut dirinya sebagai Malaikat Pedang itu.      

"Permata Kahyangan!" Saat Duan Ling Tian kembali ke akal sehatnya, matanya berbinar. Dia akhirnya ingat tujuannya datang ke sini.      

Dia segera mengambil Cincin Ruang dari dua Kaisar dari Klan Tikus Murka. Setelah melakukan Klaim Kepemilikan Darah, dia mulai mencari di Cincin Ruang.      

Namun, dia tidak menemukan Permata Kahyangan sama sekali.      

"Tuan, apakah kau mencari Permata Kahyangan" Prompak Emas melihat gerakan Duan Ling Tian dan memperhatikan kernyitannya. Dia segera menebak apa yang dipikirkan Duan Ling Tian.      

"Mereka tidak membawanya bersama mereka," kata Duan Ling Tian.      

"Permata itu pasti di kuil leluhur mereka," jawab Prompak Emas.      

"Kuil leluhur?" Duan Ling Tian tercengang. "Mereka adalah segerombolan makhluk siluman ... Mereka benar-benar memiliki kuil leluhur?"      

Menurut pendapat Duan Ling Tian, ​​kuil leluhur adalah tradisi manusia untuk menyembah dan mengenang kenangan leluhur keluarga mereka. Biasanya hal itu memiliki arti penting. Tidak terlintas dalam pikirannya bahwa Klan Tikus Murka memiliki tempat kuil leluhur juga.      

Segera setelah itu, dengan arahan Prompak Emas, Duan Ling Tan tiba di kuil leluhur Klan Tikus Murka.     

Kuil leluhur juga seluruhnya terbuat dari kayu, namun sangat indah. Ada banyak batu nisan yang diletakkan di atasnya. Masing-masing dari batu nisan itu diukir dengan nama yang tidak dikenal oleh Duan Ling Tian.      

Namun, Prompak Emas mengenalinya.      

Bam!      

Prompak Emas mengangkat tangannya dan menghancurkan batu nisan di ujung kanan. Wajahnya dingin, dan niat membunuh berkilauan di matanya seolah dia hendak melahap seseorang.      

"Dia Tikus Murka yang membunuh orang tuamu?" Duan Ling Tian bertanya.      

"Benar." Setelah mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, Prompak Emas menatap Duan Ling Tian dan meminta maaf, "Aku minta maaf karena kehilangan ketenanganku, Tuan."      

"Tidak masalah." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya. "Jika aku jadi kau, aku malah akan meruntuhkan kuil leluhur Klan Tikus Murka ..."      

Ketika Duan Ling Tian mencapai bagian kalimatnya ini, dia melihat mata Prompak Emas membara. Seolah-olah ucapan Duan Ling Tian telah menyalakan bola lampu di kepalanya.      

"Jika kau ingin meruntuhkannya, setidaknya tunggu sampai aku mendapatkan Permata Kahyangan terlebih dahulu." Duan Ling Tian benar-benar khawatir orang ini akan segera meruntuhkan kuil leluhur Klan Tikus Murka.      

"Ya, Tuan," kata Perompak Emas dengan tergesa-gesa.      

Setelah itu, Duan Ling Tian dan tiga lainnya mulai mencari di kuil leluhur Klan Tikus Murka.      

Setelah setengah hari, mereka masih belum menemukan apa-apa.      

"Ada apa?!" Prompak Emas mengerutkan kening. "Sebelumnya, aku mendengar dua pria tua itu menyebutkan bahwa Permata Kahyangan selalu disimpan di dalam kuil leluhur mereka. Mengapa kita tidak menemukannya?"      

"Carilah lebih teliti ke sekelilingmu dan juga batu-batu nisan itu ... Mungkin ada beberapa penyimpanan tersembunyi atau semacamnya," Duan Ling Tian mengingatkan.      

Setelah Duan Ling Tian mengingatkan, ​​mereka berempat mulai mencari tiga puluh menit sebelum mereka menemukan sesuatu.      

"Tuan Muda, lihat ke sini." Ucapan Xiong Quan menarik perhatian Duan Ling Tian.      

Ketika dia tiba di sebelah Xiong Quan, dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh Xiong Quan dan segera melihat sebuah papan kayu yang lepas di salah satu sudut kuil leluhur. Sepertinya sudah dirusak sebelumnya.      

Tanpa ragu, Duan Ling Tian mengambil papan kayu itu.      

Clang!      

Setelah pelepaskan papan kayu, mereka langsung melihat Cincin Ruang. Selain itu, belum ada orang yang melakukan Klaim Kepemilikan Darah sebelumnya.      

'Mungkinkah Permata Kahyangan ada di sana?' Ketika Duan Ling Tian memikirkannya, napasnya menjadi lebih cepat. Dia merasakan tangan yang memegang Cincin Ruang menjadi seberat gunung.      

Setelah Duan Ling Tian mengambil napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya, dia mulai melakukan Klaim Kepemilikan Darah pada Cincin Ruang disaksikan Xiong Quan dan yang lainnya.      

Duan Ling Tian langsung melihat ke dalam Cincin Ruang setelah dia melakukan Klaim Kepemilikan Darah.      

Di dalam Cincin Ruang itu benar-benar kosong kecuali ada permata menarik perhatian di sudut. Permata itu berkilau dengan lima warna berbeda.      

Kelima warna itu adalah hijau, merah, biru, kuning kecoklatan, dan ungu.      

Warna itu adalah warna dari lima Energi Alam yang masing-masing berhubungan dengan Angin, Api, Air, Bumi, dan Petir.      

Bagian dalam permata bersinar dengan lima warna berbeda. Tampak hampir sama dengan Penyatuan Penguasaan Duan Ling Tian yang juga memiliki lima warna berbeda.      

"Permata Kahyangan!" Duan Ling Tian hampir 100% yakin itu adalah Permata Kahyangan bahkan tanpa menelusuri ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi!      

Energi Alam murni disimpan di dalam permata.      

Ini adalah Permata Kahyangan!      

Untuk sesaat, wajah Duan Ling Tian diliputi kegembiraan. Bahkan tubuhnya sedikit gemetar karena kegembiraan itu.      

Tanpa ragu, Duan Ling Tian mengambil Permata Kahyangan dan memegangnya dengan tangannya yang gemetar.      

Dia akhirnya menemukan Permata Kahyangan! Permata itu sedingin es.      

Segera setelah itu, ekspresi kaget muncul di wajah Duan Ling Tian ketika dia menyadari energi yang dialirkan oleh Permata Kahyangan.      

Energi itu ganas, marah, ringan, berat, dan kejam.      

Lima energi berbeda mengalir ke tubuhnya. Dia harus mengerahkan Penyatuan Penguasaan-nya untuk membiarkan keduanya bertemu.      

"Seperti yang aku duga!" Segera setelah itu, Duan Ling Tian merasakan saat Penyatuan Penguasaan bertemu dengan Energi Permata Kahyangan yang dilepaskan Permata Kahyangan, keduanya menyatu sempurna seperti susu dan air. Semuanya terasa sangat alami.      

"I-Ini ..." Mata Duan Ling Tian tiba-tiba menyipit.      

Pada saat ini, dia samar-samar bisa merasakan Penyatuan Penguasaannya memiliki sedikit perubahan seolah-olah telah mengalami kemajuan. Meskipun perkembangannya kecil dan jauh dari tahap menerobos, Duan Ling Tian bisa merasakannya dengan jelas.      

"Kemajuan kecil ini terasa lebih dari kemajuan yang aku coba pahami dalam 2 bulan terakhir menggunakan tiga Keping Penguasaan Alam." Duan Ling Tian diam-diam terkejut. Dia merasa bahwa semua usaha yang dia gunakan untuk memahami tiga Keping Penguasaan Alam dalam dua bulan terakhir [2] adalah sia-sia.      

"Seperti yang diharapkan dari Permata Kahyangan ... Mungkin, permata itu akan membuat ku menerobos dalam Penyatuan Penguasaanku pada saat aku tiba di kediaman Sekte Yin Yang! Pada saat itu, kekuatanku akan naik ke tingkat lain lagi!" Duan Ling Tian bermimpi lagi.      

Tentu saja, itu mungkin bukan mimpi.      

Dilihat dari Energi Permata Kahyangan yang dilepaskan oleh Permata Kahyangan, bukan tidak mungkin baginya untuk menaikkan tingkat Penyatuan Penguasaan dalam waktu singkat.      

Tentu saja, mereka harus menunggu beberapa saat sebelum mereka dapat melihat hasilnya.      

"I-Ini Permata Kahyangan?" Feng Tian Wu dan Xiong Quan pulih dari keterkejutan mereka karena melihat kekuatan Duan Ling Tian saat ini. Keduanya saat ini mengalihkan perhatian mereka pada Permata Kahyangan di tangan Duan Ling Tian.      

Bahkan perhatian Prompak Emas tertuju pada Permata Kahyangan di tangan Duan Ling Tian.      

Meskipun dia telah mendengar tentang Permata Kahyangan di masa lalu, itu semua hanya kabar angin.      

Ini adalah pertama kalinya dia melihat Permata Kahyangan. Selain itu, permata itu hanya berjarak satu lengan darinya.      

Tentu saja, dia tidak berani menyentuhnya sama sekali.      

Dia tidak ingin Tuannya salah paham dengannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.