Maharaja Perang Menguasai Langit

Kemampuan Alami



Kemampuan Alami

2'Wuss!'     
0

Seperti sebuah embusan angin, seorang lelaki perkasa berjubah merah menyala menghalangi jalan Yang Xue dan kedua temannya.     

Lelaki perkasa itu memiliki janggut lebat dan rambut abu-abu yang panjang yang berkibar tertiup angin. Nyala api berwarna abu-abu terang membubung dan menari tanpa henti dari tubuhnya.     

Ia memiliki alis yang tebal. Sedikit kesan sebagai bangsawan terlihat di antara alisnya. Tidak perlu baginya untuk dengan sengaja menunjukkan kemuliaan derajatnya.     

Mata di bawah alis tebal itu dengan tenang menatap ketiga wanita itu. Seolah-olah mereka bukan apa-apa di matanya.     

"Ayah!"     

Saat ini, bocah yang tak berguna yang mengikuti Ke'er tadi beralih pada lelaki itu. Lelaki perkasa itu tidak lain adalah Guru Kepala Puncak Yang, Yang Hong.     

Fei'er. Rasa kasih sayang jelas terlihat di mata Yang Hong saat menatap pemuda itu. Pemuda itu, Yang Fei, adalah putranya satu-satunya.     

"Ayah, aku ingin menikahinya hari ini!" Yang Fei memandang Ke'er dengan mesum sambil menunjuk ke arahnya. "Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi!"     

"Jangan khawatir." Yang Hong tersenyum penuh rasa kasih. "Aku akan membiarkan dia menikah denganmu hari ini… Namun, kau tidak boleh mengecewakanku. Beri aku cucu segera. "     

"Baik." Yang Fei mengangguk dengan penuh semangat setelah mendapatkan persetujuan Yang Hong.     

Sementara itu, mata Ke'er yang cerah bersinar dengan dingin setelah mendengar percakapan ayah dan putranya itu. Dia berkata dengan tegas, "Aku lebih baik mati daripada mengkhianati Tuan Muda ku! Buang jauh-jauh pikiran itu. "     

Aku akan menyuruh ayahku membunuh Li Fei jika kau menolak menikah denganku. Yang Fei menyeringai. Dia memandang Li Fei dengan sombong seolah ia sudah menang.     

Wajah cantik Li Fei berubah muram saat niat membunuh terpancar dari matanya. Seolah-olah ia ingin mencincang Yang Fei menjadi beberapa bagian.     

Ia mengabaikan Yang Fei.     

Di dalam hati, ia sudah mengambil keputusan. Ia lebih baik mati daripada membiarkan orang lain menggunakan dirinya untuk mengancam Adik Ke'er.     

"Guru Kepala Yang Hong!" Yang Xue berbicara saat itu. Wajahnya berubah menjadi lebih dingin saat mengucapkan setiap katanya dengan hati-hati dengan suara yang dalam, "Apakah kau tidak takut bahwa guruku dan Guru Kepala dari Puncak Yin akan mencarimu begitu mereka pergi keluar karena kau berani mengancam murid-murid Puncak Yin kami?"     

"Hahaha ..." Yang Hong tertawa terbahak-bahak begitu Yang Xue selesai berbicara. Ada sedikit nada sombong di dalam tawanya. "Apakah kau sedang membicarakan tentang gurumu dan Guru Kepala dari Puncak Yin? Apa menurutmu mereka tidak mendengarmu saat kau pergi ke area terlarang untuk menemukan mereka? "     

"Sangat naif!" Yang Hong memelototi Yang Xue dengan jijik. "Aku mengunjungi mereka di daerah terlarang Puncak Yin pada hari kedua kultivasi tertutup mereka… Harus ku katakan, kemampuan mereka tidak buruk. Meskipun mereka terluka parah, mereka berhasil menahan tiga puluh pukulan dariku saat mereka bertarung bersama. "     

"Sebelum gurumu meninggal, ia berlutut dan memohon padaku untuk melepaskan kalian bertiga. Sekarang aku ingat, itu sangat menyedihkan… Ck ck," Yang Hong mengejek mereka dengan senyuman di wajahnya.     

"Guru!" Ketika Yang Xue, Ke'er, dan Li Fei mendengar kata-kata Yang Hong, ekspresi mereka berubah secara drastis. Air mata mengalir di wajah mereka saat mereka menangis.     

Guru mereka sudah mati?     

Dia terbunuh oleh Yang Hong?     

Guru mereka masih mengkhawatirkan mereka bahkan pada saat sebelum kematiannya?     

Saat ini, hati mereka terasa sangat sakit.     

Mereka ingat dengan jelas saat-saat yang mereka habiskan dengan guru mereka.     

Mata Li Fei memerah saat menatap Yang Hong dengan penuh dendam. Dia bertanya dengan dingin, "Mengapa kau melakukan itu?"     

Pada saat tu, Yang Xue dan Ke'er juga menatap Yang Hong dengan penuh dendam.     

"Mengapa saya melakukan itu?" Senyum Yang Hong melebar. "Pertanyaan bagus!"     

"Puncak Yang dan Puncak Yin telah hidup berdampingan selama ribuan tahun di Sekte Yin Yang ... Namun, selama ratusan tahun terakhir, Ketua Sekte tidak disebutkan ketika orang luar berbicara tentang Sekte Yin Yang. Mereka hanya akan berbicara tentang Guru Kepala dari Puncak Yin dan Puncak Yang. Ini karena kami tidak memiliki Ketua Sekte selama ratusan tahun terakhir. "     

"Namun, sekarang berbeda… Dengan kematian Guru Kepala dari Puncak Yin, aku tidak lagi harus berbagi sorotan dengan siapa pun. Aku akan menjadi Ketua Sekte pertama di Sekte Yin Yang dalam ratusan tahun! " Kata Yang Hong. Ada secercah rasa gembira di wajahnya dan sedikit sorot kegilaan di matanya.     

"Ke'er, Fei'er, aku akan menggunakan selubung es kepada Yang Hong sebelum ia menyadari… Kalian larilah secepat mungkin! Tinggalkan Puncak Yang dan carilah tempat untuk bersembunyi sebelum ia bisa melepaskan diri dari Selubung Es ini," kata Yang Xue kepada Ke'er dan Li Fei melalui Pesan Suara. Ia tampak serius seolah-olah sudah mengambil keputusan.     

Selubung Es!     

"Kakak Senior, jika kami pergi, kau pergi bersama kami!"     

"Kakak Senior, kami tidak akan meninggalkanmu di sini sendirian." Ekspresi Ke'er dan Li Fei berubah ketika mereka mendengar kata-kata Yang Xue melalui Pesan Suara.     

Tentu saja, mereka tahu tentang Selubung Es yang disebutkan oleh Kakak Senior mereka. Itu adalah kemampuan alami yang dimiliki Yang Xue sebagai Varian.     

Ia bisa membekukan suatu area untuk menahan semua orang di dalam area itu untuk jangka waktu yang singkat.     

Namun, jika ia ingin menahan seorang tokoh digdaya seperti Yang Hong, ia harus menguras Energi Kehidupannya untuk mempertahankan Selubung Es itu.     

Dengan kata lain, Kakak Senior mereka berencana untuk mengorbankan dirinya sendiri untuk membuka jalan bagi masa depan mereka!     

Yang Hong dan putranya melihat wajah Ke'er dan Li Fei berubah. Namun, mereka tidak terlalu memikirkannya karena mereka menganggap kedua wanita itu ketakutan.     

"Ke'er, Fei'er, dengarkan aku… Jika kalian berdua tidak pergi sekarang, kita semua akan mati di sini hari ini! Jika itu terjadi, tidak akan ada lagi yang tersisa untuk membalaskan dendam guru kita," kata Yang Xue tegas melalui Pesan Suara. "Jaga diri kalian setelah kalian pergi… Dengan bakatmu, selama kalian berdua tetap hidup, kalian akan bisa membalaskan dendamku dan guru di masa depan!" Ke'er dan Li Fei terdiam setelah mendengar kata-kata Yang Xue melalui Pesan Suara.     

Ini adalah pertama kalinya Kakak Senior berbicara begitu tegas kepada mereka. Mereka mengerti niatnya.     

Bahkan jika mereka tidak ingin hidup untuk diri mereka sendiri, mereka harus hidup demi guru dan Kakak Senior mereka!     

Saat ini, Ke'er dan Li Fei saling memandang. Mereka bisa melihat kesedihan dan kebulatan tekad di mata satu sama lain.     

"Pergilah!" Sebuah perintah dingin tiba-tiba bergema di udara. Namun terdengar menggelegar di telinga Ke'er dan Li Fei.     

Ke'er dan Li Fei yang telah bersiap dengan tiba-tiba terbang menjauh. Mereka seperti dua buah sambaran petir saat menuju ke arah yang berlawanan dari arah Puncak Yang. Selama mereka bisa meninggalkan Puncak Yang, mereka akan bisa memasuki gunung yang memiliki medan yang sulit.     

Peluang mereka untuk bertahan hidup tinggi jika mereka berhasil mencapai gunung.     

Sementara itu, Guru Kepala Puncak Yang yang dikejutkan oleh teriakan Yang Xue berubah muram. Dia melihat ke arah dua siluet yang melarikan diri saat itu.     

"Ayah! Kejar mereka!" Yang Fei mendesak ketika ia kembali tersadar.     

Namun, ketika Yang Hong hendak mengejar Ke'er dan Li Fei, ia melihat sebuah gelombang aura yang sangat dingin menyapu dirinya dan putranya lalu menyelimuti mereka.     

Tiba-tiba, udara di sekeliling mereka seperti berubah menjadi es. Ia bisa merasakan hawa dingin menusuk tubuhnya seolah-olah berusaha membekukannya dan mengubahnya menjadi sebuah patung es.     

Fei'er! Hawa dingin itu tidak menyulitkan bagi Yang Hong. Itu sangat tidak ada apa-apanya sampai-sampai ia menyingkirkan hawa dingin yang menusuk tubuh putranya hanya dengan mengangkat lengannya.     

"Yang Xue, aku tidak mengira kau menyembunyikan kemampuanmu ini dengan baik. Kau telah memahami Penguasaan Es! " Yang Hong menatap Yang Xue saat membawa putranya bersamanya. Ia akan membunuh Yang Xue sehingga bisa mengejar kedua wanita yang melarikan diri itu.     

Namun, ekspresinya segera berubah setelah itu.     

Dia memperhatikan bahwa udara itu berubah semakin dingin. Hanya dalam sekejap mata, sebuah lapisan es yang keras terbentuk dan menjebak dirinya dan putranya di dalamnya.     

'Blarr!'     

Ia menyerang dengan beruntun, tetapi serangannya hanya meninggalkan retakan yang tidak seberapa pada lapisan es yang keras itu.     

'Krakk!'     

Segera setelah itu, ia melihat perubahan pada ekspresi Yang Xue saat gadis itu memuntahkan seteguk darah ketika ia menyerang lapisan es yang keras itu.     

Yang Xue terus melayang di udara. Ada ekspresi tegas di wajahnya yang pucat. Meski tubuhnya gemetar, ia sepertinya masih bisa bertahan.     

Saat ini, rambut Yang Xue yang hitam halus mulai memutih. Kalau terus begini, rambut hitamnya akan memutih semua dalam waktu singkat.     

Ekspresi Yang Fei berubah saat melihat kedua siluet itu melarikan diri ke arah yang berlawanan dari Puncak Yang. Mereka akan segera menghilang dari pandangannya. Ia menjadi panik dan mendesak ayahnya, "Ayah! Cepat! Mereka kabur. "     

"Dia menghabiskan Energi Kehidupannya! Ini bukanlah Penguasaan Es… Ini adalah kemampuan alami! " Segera setelah itu, Yang Hong tersadar kembali, dan ekspresinya berubah. "Yang Xue Ini Benar-benar seorang Varian!" Ia telah mendengar desas-desus tentang Yang Xue adalah seorang Varian di masa lalu, tetapi ia tidak dapat memastikan apakah itu adalah sesuatu yang benar karena ia belum pernah melihat gadis itu menggunakan kemampuan alaminya.     

Ia akhirnya menyaksikan kemampuan alami Yang Xue hari ini.     

Selain itu, itu adalah jenis kemampuan alami yang menghabiskan Energi Kehidupannya!     

Sebilah saber merah menyala muncul di tangannya secara tiba-tiba. Saat cahaya saber itu terpancar dari saber itu, ia mencoba sekuat-kuatnya untuk memecahkan es yang tebal dan keras di sekeliling mereka itu.     

Ia ingin memecahkan lapisan es itu sehingga bisa mengejar kedua wanita itu.     

'Wuss!'     

Cahaya saber itu menyembur dari saber yang ada di tangannya. Sepertinya ia telah berubah wujud menjadi sebilah saber saat ia menebaskannya dengan keras pada lapisan es yang keras itu dengan kekuatan dahsyat yang seakan berasal dari Tuhan.     

'Blarr!'     

Sebuah retakan tiba-tiba muncul di permukaan es yang keras itu. Retakan itu menyebar sebelum perlahan-lahan melambat dan berhenti sepenuhnya.     

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?!" Ekspresi Yang Hong berubah ketika melihat es yang menjebak mereka tidak pecah bahkan setelah ia menggunakan kekuatan penuhnya untuk memotongnya dengan pedangnya.     

"Ayah! Mereka kabur! Mereka kabur! Cepat! Cepat!" Ekspresi Yang Fei berubah drastis ketika melihat kedua siluet itu telah menghilang dari Puncak Yang.     

"Aku ingin melihat berapa kali kau bisa menahan tebasan dari pedangku!" Yang Hong melihat Yang Xue yang rambutnya hampir seluruhnya memutih menyemburkan darah saat melayang di luar lapisan es yang keras itu. Matanya bersinar dengan dingin saat ia terus menebas dengan pedangnya.     

Ia merasa sangat terhina karena telah tertahan oleh seorang ahli bela diri Tahap Raja Bela Diri Tingkat Ketiga [1]!     

Dia harus membayarnya dengan darah segar untuk menghapus penghinaan ini.     

'Wuss! Wuss! Wusss! 'Akhirnya, sebuah dentuman keras terdengar setelah tiga tebasan. Yang Hong akhirnya berhasil memecahkan lapisan es yang menyelubungi tubuh mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.