Maharaja Perang Menguasai Langit

Tetua Agung Klan Zhou



Tetua Agung Klan Zhou

2"Manajer Zhou Ji, apakah kau ingin aku meminjamkan 300.000 Batuan Induk kelas tinggi? Kau dapat mengembalikannya kepada ku nanti. Saya tidak sabar untuk mencari tahu bagaimana pedang dan pil itu bisa ada," kata seorang lelaki tua yang duduk di area VIP kepada Zhou Ji.     2

Orang tua itu menawar untuk Pil Pemulih Kehidupan tingkat satu sebelumnya, tetapi ia tidak berhasil mendapatkannya karena ia tidak membawa cukup Batuan Induk bersamanya.     

"Aku punya 200.000 Batuan Induk kelas tinggi bersamaku di sini. Aku juga bisa meminjamkannya kepada Klan Zhou. "     

"Aku percaya pada reputasi Klan Zhou ... Aku bisa meminjamkan 300.000 Batuan Induk kelas tinggi juga," terdengar suara dua orang lainnya.     

Pada akhirnya, mereka telah mengumpulkan 800.000 Batuan Induk kelas tinggi dengan begitu saja.     

Jelas sekali bahwa mereka sangat ingin mengetahui bagaimana pedang dan pil itu bisa muncul. Mereka bahkan mungkin bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan Pedang Roh tingkat satu dan Pil Pemulih Kehidupan tingkat satu dengan kualitas yang sama.     

Saat Zhou Ji tidak bisa berkata-kata dan tidak tahu apa yang harus dilakukan, sebuah suara datang dari jauh. Suara itu terus mendekat dan semakin dekat.     

"Terima kasih banyak atas kebaikan semua orang, tapi kurasa Klan Zhou kami belum perlu meminjam Batuan Induk kelas tinggi." Seorang lelaki tua yang terhormat muncul.     

Lelaki tua itu berjalan di udara. Setiap langkah yang diambilnya seolah-olah menyatu dengan langit dan bumi secara sempurna. Menilai dari hal itu saja, bisa dikatakan bahwa basis kultivasi lelaki tua itu luar biasa.     

"Ketua Klan!" Begitu lelaki tua itu muncul, Zhou Ji sudah membungkukkan badan padanya dengan hormat.     

Ketua Klan?     

Orang-orang yang hadir disitu menjadi terkejut mendengar cara Zhou Ji memanggilnya.     

Tampaknya hanya ada satu orang yang akan dipanggil Zhou Ji sebagai Ketua Klan. Itu adalah Ketua Klan Klan Zhou dari Kota Ataraxia, Zhou Zheng.     

"Senang bertemu denganmu, Ketua Klan Zhou!"     

…     

Pada saat itu, semua orang menyapa Zhou Zheng satu demi satu, nada mereka dipenuhi rasa hormat dan kagum.     

Terlepas dari identitasnya sebagai Ketua Klan Zhou, Zhou Zheng juga merupakan tokoh digdaya yang hebat dengan kemampuan luar biasa. Ada desas-desus bahwa ia berada di tingkat Kedelapan Tahap Raja Bela diri dan memahami Penguasaan yang tangguh.     

Dia adalah salah satu yang terbaik di seluruh Klan Zhou!     

Berbeda dengan sikap antusias yang ditunjukkan semua orang, Duan Ling Tian tampak tenang saat memandang Zhou Zheng seperti sumur kuno yang tanpa riak sedikit pun di permukaan airnya.     

Dia berperilaku seolah-olah lelaki tua yang muncul di hadapannya hanyalah lelaki tua biasa alih-alih pemimpin kekuatan lapis pertama.     

Saat Duan Ling Tian mengamati Zhou Zheng, Zhou Zheng juga memeriksanya.     

"Tuan, atas nama Klan Zhou, aku ingin meminta maaf kepada Anda atas apa yang dilakukan Zhou Li sebelumnya," kata Zhou Zheng sambil tersenyum tipis.     

"Jika permintaan maaf bisa berhasil, mengapa para ahli bela diri berkultivasi?" Saat orang-orang merasa aneh karena Zhou Zheng meminta maaf kepada Duan Ling Tian, ​​tanggapan Duan Ling Tian hampir membuat mereka muntah darah.     

Bagaimana mungkin ia tidak berterima kasih kepada Ketua Klan Zhou, kekuatan lapis pertama yang meminta maaf padanya?     

"Aku ..." Zhou Zheng menjadi tidak bisa berkata-kata oleh tanggapan Duan Ling Tian. Dia hanya bertanya setelah beberapa saat, "Apa yang ada dalam pikiran Anda, Tuan?"     

"Aku menjual dua item seharga 800.000 Batuan Induk kelas tinggi di acara lelang Klan Zhou. Aku akan menerima permintaan maaf Anda jika Anda membulatkannya menjadi satu juta Batuan Induk kelas tinggi untuk ku," Duan Ling Tian mengumumkan.     

Benar-benar kurang ajar!     

Bahkan sebelum Zhou Zheng bisa bereaksi terhadap apa yang dikatakan Duan Ling Tian, ​​sebagian besar kerumunan itu tersentak tak percaya.     

Meskipun mereka tidak tahu apa konflik antara Duan Ling Tian dengan Klan Zhou, Duan Ling Tian meminta tambahan 200.000 Batuan Induk kelas tinggi sebagai permintaan maaf dari Klan Zhou sekarang adalah sebuah kekurangajaran yang mutlak.     

Yang mengejutkan mereka, Ketua Klan Zhou Zhou Zheng terkekeh ketika ia kembali tersadar. Dia kemudian mengeluarkan Cincin Ruangnya dengan santai dan menyerahkannya kepada Duan Ling Tian.     

"Ini satu juta Batuan Induk kelas tinggi untuk Anda ... 800.000 adalah hak Tuan sementara 200.000 lainnya dapat dianggap sebagai permintaan maaf kami kepada Anda." Zhou Zheng memandang Duan Ling Tian sambil menyeringai. "Tuan, konflik kita harusnya sudah selesai sekarang. Aku ingin tahu apakah Anda bisa menceritakan lebih banyak tentang diri Anda. "     

"Kita akan membicarakannya setelah aku memeriksa Cincin Ruang ini." Duan Ling Tian mengambil Cincin Ruang yang diberikan Zhou Zheng kepadanya. Zhou Zheng tampak terkejut dan malu pada saat bersamaan. Duan Ling Tian memeriksanya dengan baik setelah melakukan Klaim Kepemilikan Darah.     

Ya, itu adalah satu juta Batuan Induk kelas tinggi. Setelah beberapa saat, Duan Ling Tian telah memastikannya dan mengangguk puas.     

Tingkah Duan Ling Tian membuat kerumunan itu menggerakkan bibirnya.     

Apakah orang ini benar-benar khawatir Ketua Klan Zhou akan menipunya?     

"Tuan, sekarang, bisakah Anda memberi tahu kami bagaimana pedang dan pil yang Anda lelang itu bisa muncul?" Seseorang bertanya dengan putus asa, melihat Duan Ling Tian menyimpan Cincin Ruang yang diberikan Zhou Zheng kepadanya.     

Pada saat itu, selain Feng Tian Wu, semua orang termasuk Zhou Zheng dan Zhou Ji memperhatikan Duan Ling Tian. Jelas terlihat mereka merasa penasaran.     

Bagi yang lain, apa pun yang akan diungkapkan Duan Ling Tian akan memutuskan apakah mereka akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan barang langka seperti pedang dan pil itu.     

Sementara itu, Zhou Zheng dan Zhou Ji ingin mengetahui identitas pemuda berpakaian ungu yang berdiri di depan mereka.     

"Tentu saja tidak ada… Hmm?" Tepat ketika Duan Ling Tian akan memberi tahu orang banyak bahwa tidak masalah untuk mengungkapkan rahasianya, dia sepertinya memperhatikan sesuatu. Tertinggal di tengah kalimat, dia menatap langit timur.     

"Siapa itu?!" Saat Duan Ling Tian melihat ke timur, Zhou Zheng juga memperhatikan ke arah siapa orang yang baru datang itu. Wajahnya berubah muram, dan jubahnya berkibar meski tidak ada angin.     

Pada saat itu, siluet yang mengenakan jubah biru keperakan itu muncul. Ia adalah lelaki tua berjanggut dengan tubuh sangat berotot.     

Orang tua itu tampak murung saat itu, dan matanya yang seperti piring seakan-akan bisa menyemburkan api.     

Zhou Zheng terkejut begitu melihat lelaki tua berjanggut itu. "Dia... Dia keluar dari kultivasi tertutupnya!"     

"Siapa yang membunuh anak ku, Zhou Li? Sebelum Zhou Zheng sempat bereaksi, lelaki tua berjanggut itu sudah tiba di atas tempat lelang Klan Zhou. Suaranya yang menusuk datang dari atas, dan suara itu dipenuhi dengan nada kemarahan yang ekstrim.     

Zhou Li? Duan Ling Tian mengerutkan kening setelah tahu siapa orang itu.     

Ia masih ingat murid Klan Zhou yang telah mencoba untuk merampok Pedang Roh tingkat satu dan Pil Pemulih Kehidupan tingkat satu miliknya di belakang panggung lelang. Duan Ling Tian telah melumpuhkan basis kultivasinya sebelum membunuhnya.     

Zhou Ji telah menyebutkan bahwa Zhou Li adalah putra satu-satunya Tetua Agung Klan Zhou setelah Duan Ling Tian membunuhnya.     

Oleh karena itu, identitas lelaki tua berjanggut itu sudah cukup jelas.     

Dia adalah tetua agung dari Klan Zhou!     

"Tetua Agung, mengapa Anda datang ke sini?" Zhou Zheng naik ke langit dan mengerutkan kening ketika melihat Tetua Agung Klan Zhou itu.     

"Ketua Klan, bahkan aku harus meninggalkan posisiku sebagai Tetua Agung Klan Zhou atau bahkan memutuskan hubungan ku dengan Klan Zhou hari ini, aku tidak akan pernah melepaskan orang yang telah membunuh anak ku, Zhou Li!" Tetua Agung Klan Zhou menggelegar dengan suaranya yang dalam karena rasa murka.     

Dia kebetulan keluar dari kultivasi tertutup hari ini dan telah mendengar tentang putranya yang mati terbunuh.     

Pada detik itu, yang bisa ia rasakan hanyalah dadanya telah terbakar amarah yang sulit untuk ia tekan.     

Banyak tetua Klan Zhou menjelaskan kepadanya apa yang terjadi saat itu. Mereka bahkan mengatakan kepadanya bahwa orang yang telah membunuh putranya, Zhou Li, sungguh luar biasa.     

Namun, ketika ia melihat tubuh putra satu-satunya, dia tidak dapat menerima kenyataan bahwa putranya telah meninggal pada usia yang begitu muda sebelum dirinya sendiri yang meninggal.     

Oleh karena itu, ia segera bergegas datang ke acara lelang Klan Zhou.     

"Tetua Agung, aku rasa Anda tidak perlu melakukan hal itu." Zhou Zheng mau tidak mau memaksakan senyuman saat menghadapi tekad lelaki tua itu.     

"Ketua Klan, aku akan membunuhnya hari ini meskipun dia luar biasa! Aku akan mengumumkan bahwa aku akan meninggalkan Klan Zhou setelah membunuhnya, jadi aku tidak akan membuat klan tersebut jatuh ke dalam masalah," kata Tetua Klan Zhou," Bagaimana pun juga, aku harus membalaskan dendam anak ku hari ini! "     

"Tetua Agung, bagaimana jika aku harus menghentikanmu melakukan hal itu?" Wajah Zhou Zheng terlihat serius sekarang.     

Baginya, meskipun pemuda berpakaian ungu itu bukan tandingan Tetua Agung Klan Zhou mereka, Klan Zhou akan bingung begitu Tetua Agung mereka menyerang.     

Jika pemuda berpakaian ungu itu bukan tandingan bagi tetua Klan Zhou, yang terakhir akan menjadi hal yang memalukan setelah membunuh pemuda itu. Satu-satunya hal yang bisa ia lakukan adalah meninggalkan Klan Zhou dan menjadi buronan.     

Jika itu terjadi, Klan Zhou akan kehilangan seorang tokoh digdaya sebagai sebuah pilar penopang klan.     

Namun, jika pemuda berpakaian ungu itu lebih perkasa daripada Tetua Agung dari Klan Zhou, klan tersebut tetap akan kehilangan tokoh digdaya itu jika tetua itu terbunuh.     

Oleh karena itu, satu-satunya pilihan yang ia miliki sekarang adalah menghentikan Tetua Agung.     

"Ketua Klan, kau tidak bisa menghentikanku," kata Tetua agung sambil memandang Zhou Zheng dengan nanar.     

"Tetua Agung, aku tidak peduli apakah aku bisa menghentikanmu atau tidak, tapi aku akan mencobanya. Jika memungkinkan, aku tidak menginginkan Klan Zhou kehilangan dirimu," Zhou Zheng menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suaranya yang dalam.     

"Jika itu yang kau pikirkan, jangan salahkan aku karena melakukan ini padamu!" Mata Tetua Agung Klan Zhou berubah dingin saat ia berlari ke arah Zhou Zheng seperti sebuah sambaran petir. Gerakannya sangat cepat sehingga kebanyakan orang bahkan tidak bisa menangkap gerakannya.     

Di mata mereka, sepertinya Tetua Agung Klan Zhou telah menghilang secara tiba-tiba.     

Orang lainnya yang kemudian menghilang adalah Ketua Klan Zhou, Zhou Zheng.     

Bamm! Bamm! Bamm! Bamm! Bamm!     

…     

Hembusan udara yang meledak datang dari atas saat gelombang udara yang megah berubah menjadi angin kencang yang bertiup ke segala arah dengan ganas.     

Angin kencang dan liar itu menyapu tanah, dan jubah semua orang termasuk Duan Ling Tian berkibar-kibar tertiup angin.     

"Mengapa Tetua Agung Klan Zhou melawan Ketua Klan Zhou?" Kebanyakan mereka bertanya dengan terhenyak saat melihat siluet-siluet itu berkelebat di udara.     

"Ku pikir karena putra Tetua Agung Klan Zhou telah terbunuh. Dia berada di sini untuk mencari orang yang membunuh putranya, tetapi latar belakang pembunuhan itu tampaknya rumit. Setidaknya, Ketua Klan Zhou tampak khawatir. "     

"Aku juga mendengar hal itu ... Aku mendengar apa yang dikatakan Tetua Klan Zhou, dia akan meninggalkan Klan Zhou jika telah membunuh orang yang membunuh putranya. Jelas ia tidak ingin membuat klan mengalami masalah. "     

Aku ingin tahu siapa yang membunuh putranya.     

…     

Banyak dari mereka saling membahasnya di antara mereka.     

Namun, mereka tidak tahu bahwa orang yang mereka bicarakan sedang berdiri di samping mereka.     

"Tahap Raja Beladiri Tingkat Kesembilan? Ku kira Ketua Klan Zhou akan kalah." Meski para penonton tidak mampu menangkap gerakan Ketua Klan dan Tetua Klan Zhou namun tidak berarti bahwa Duan Ling Tian juga tidak bisa. Dia bergumam pada dirinya sendiri saat memperhatikannya beberapa saat.     

Begitu ia berbicara, salah satu dari dua siluet yang ada di udara itu terlempar ke jarak puluhan meter.     

Hanya ada satu orang yang tertinggal dan berdiri di sana dengan bangga.     

Ia adalah Tetua Agung Klan Zhou!     

"Tetua Agung… Kau… Kau telah menembus ke Tahap Raja Bela diri Tingkat Kesembilan?" Sosok yang terlempar tadi tak lain adalah Ketua Klan Zhou, Zhou Zheng. Ia melihat pada Tetua Agung Klan Zhou dengan rasa terguncang saat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.