Maharaja Perang Menguasai Langit

Membunuh Ketua Graha Pedang



Membunuh Ketua Graha Pedang

1Sejak Feng Tian Wu meninggalkan pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri, dia tidak pernah meninggalkan tempatnya di samping Duan Ling Tian. Mereka mengetahui semua ini dengan sangat baik.     1

Oleh karena itu, mengkhianati Duan Ling Tian berarti mereka juga mengkhianati Feng Tian Wu. Karena ini, mereka merasa sedikit bersalah dan malu saat melihat Feng Tian Wu.     

"Wu'er!" Tak lama kemudian, Feng Wu Dao memperhatikan Feng Tian Wu. Dia tersenyum dan terbang menghampiri ke arahnya dengan segera.     

Namun, di saat berikutnya, senyum di wajahnya menjadi goyah ketika menyadari tatapan Feng Tian Wu telah menjadi sedikit berbeda. Ia tampak dingin dan bingung seolah-olah sedang melihat seseorang yang asing.     

Ketika Feng Wu Dao menyadari ada sesuatu yang tidak beres, ia segera menoleh ke Duan Ling Tian dan bertanya, "Ling Tian, ​​a-ada apa?"     

"Paman Feng, Tian Wu kehilangan ingatannya untuk sementara waktu. Namun, jangan khawatir. Beri aku sedikit waktu, aku akan dapat memulihkan ingatannya," Duan Ling Tian menjawab dengan jujur ​​dan berusaha meyakinkannya.     

"Apa ?! Kehilangan ingatannya? Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Rasa takut muncul di wajah Feng Wu Dao.     

Feng Tian Wu memandang Feng Wu Dao dan bertanya dengan suara lembut dan ragu-ragu, "A-apakah kau ayahku?" Nadanya terdengar hati-hati.     

"Ya, ini aku! Aku ayahmu!" Feng Wu Dao segera menjawab. Dia menoleh untuk melihat ke arah Duan Ling Tian dengan raut wajah yang sedih, "Ling Tian, ​​apa yang terjadi? Bagaimana Wu'er kehilangan ingatannya tiba-tiba tanpa alasan?"     

"Paman Feng, ceritanya panjang." Meski ceritanya panjang, Duan Ling Tian tetap menceritakan seluruh kisahnya tanpa ada hal yang disembunyikan.     

"Ini semua salahku karena tidak bisa melindungi Tian Wu dengan baik." Setelah Duan Ling Tian menyelesaikan seluruh ceritanya, dia menghela nafas dengan ekspresi rasa bersalah menggantung di wajahnya.     

"Lalu, apakah ini berarti energi Raga Jiwa Api di dalam tubuh Wu'er sekarang sudah hilang? Dan itu sudah bukan lagi ancaman baginya?" Ini adalah masalah terpenting yang paling dikhawatirkan oleh Feng Wu Dao.     

Raga Jiwa Api di dalam tubuh putrinya selalu menjadi sumber kekhawatiran dan penyebab sakit kepalanya. Sekarang ia mendapati bahwa putrinya tidak lagi memiliki Raga Jiwa Api, ia bisa menghela nafas lega seakan telah dibebaskan dari beban yang telah ia pikul selama bertahun-tahun.     

"Iya." Duan Ling Tian mengangguk.     

"Di satu sisi, ini adalah berkah terselubung. Aku tidak akan menyalahkan mu untuk masalah ini." Sebuah senyuman yang langka muncul di wajah Feng Wu Dao. "Mengenai ingatan Wu'er, aku yakin kau akan bisa membantunya mendapatkan kembali ingatannya pada akhirnya."     

"Jangan khawatir, Paman Feng. Aku pasti akan membantu Tian Wu mendapatkan kembali ingatannya," Duan Ling Tian menjawab dengan sungguh-sungguh.     

"Namun, bagaimana caranya para Raja Bela Diri dari tiga kekuatan besar lapis kedua itu mengetahui bahwa kalian berdua berada di Dinasti Darkhan? Bagaimana mereka tahu kalian berdua berada di Kerajaan Langit Merah?" Feng Wu Dao merasa bingung.     

"Yah, kita harus berterima kasih kepada beberapa orang dari Sekte Mandau untuk masalah ini." Duan Ling Tian memandangi kelompok pejabat senior Sekte Pedang, termasuk Saber 5, Pedang 13, dan para Ketua Graha Saber dan Graha Pedang, dengan mencibir.     

Dulu, ketika mereka mendengar Duan Ling Tian berhasil melarikan diri dari cengkeraman jahat ketiga Raja Bela Diri itu, para pejabat senior Sekte Mandau dipenuhi dengan rasa tidak percaya. Menurut mereka, hal itu tidak mungkin.     

Ketika mereka telah mengungkapkan latar belakang Duan Ling Tian kepada para Raja Bela Diri dari tiga kekuatan lapis kedua yang perkasa itu, mereka yakin Duan Ling Tian pasti akan mati.     

Karena itu, mereka sangat terkejut saat melihat Duan Ling Tian lagi.     

Awalnya, mereka berasumsi Duan Ling Tian tidak tertangkap oleh para Raja Bela Diri dari ketiga kekuatan besar lapis kedua itu karena ia sama sekali tidak berada di Dinasti Darkhan. Mungkin itulah cara dia lolos dari malapetaka itu.     

Setelah mendengar percakapan antara Duan Ling Tian dan Feng Wu Dao, mereka menyadari Duan Ling Tian dan Feng Tian Wu telah bertemu dengan Para Raja Bela Diri itu dan berhasil melarikan diri dari mereka. Namun, mereka tidak tahu bagaimana caranya Duan Ling Tian dan Feng Tian Wu berhasil melakukan hal itu.     

Duan Ling Tian telah melewati bagian yang paling penting dan hanya mengatakan bahwa dirinya dan Feng Tian Wu telah berhasil menghindari krisis, tetapi mereka harus membayar harga yang cukup mahal untuk itu. Feng Tian Wu telah kehilangan ingatannya karena itu.     

"Duan Ling Tian, ​​ mengenai masalah ini memang ini adalah kesalahan Sekte Pedang kami... Kami tidak akan menyangkalnya." Ketua Graha Saber menghela nafas dan berkata dengan nada menyesal, "Namun, jika kami tidak melakukan seperti yang diperintahkan pada saat itu, Sekte Mandau akan dimusnahkan. Kami tidak punya pilihan sama sekali!"     

"Benar. Kami tidak punya pilihan sama sekali!" Secara serempak, sejumlah pejabat senior Sekte Mandau ikut mengiyakan.     

"Tidak ada pilihan sama sekali?" Seringai di mulut Duan Ling Tian melebar saat matanya menyapu pada para ketua Graha Saber dan Graha Pedang serta Saber 5 dan Pedang 13. "Bukankah karena kalian semua takut mati?"     

Saat kata-kata Duan Ling Tian keluar dari mulutnya, wajah para Ketua Graha Saber dan Graha Pedang langsung menjadi pucat. Saber 5 dan Pedang 13, di sisi lain, memasang ekspresi bersalah di wajah mereka sambil tersenyum kecut.     

"Duan Ling Tian, ​​hanya karena kau beruntung dan berhasil melarikan diri dari para tokoh digdaya dari tiga kekuatan lapis kedua, jangan berpikir kau benar-benar perkasa! Ini adalah Sekte Mandau, ini bukan tempat di mana kau bisa begitu saja membuat keributan! " Ketua Graha Pedang berteriak karena merasa malu.     

"Ini bukan tempat di mana aku bisa membuat keributan begitu saja? Benarkah?" Duan Ling Tian mendengus.     

"Kau sedang mencari mati!" Ketua Graha Pedang sejatinya memang memiliki temperamen yang buruk. Sekarang Duan Ling Tian telah membuatnya marah, ia tidak bisa lagi menahan diri dan melepaskan Sumber Energi-nya. Konsep Pedang Lanjutan Tingkat Kesembilan dan beberapa Konsep Lanjutan Tingkat Kesembilan lainnya mengikuti di belakangnya seperti bayangan.     

Wuss!     

Ketua Graha Pedang itu tampaknya telah berubah menjadi sebilah pedang raksasa yang akan mendarat pada tubuh Duan Ling Tian dan memotongnya menjadi dua.     

"Mohon tunjukkan belas kasihal, Ketua Graha." Rasa ngeri muncul di wajah Pedang 13. Meskipun ia ingin menyelamatkan Duan Ling Tian, ​​namun saat ini sudah terlambat.     

"Idiot! ' Duan Ling Tian melontarkan sebuah kata rutukan dengan tidak tergesa-gesa, Dia dengan santai mengangkat salah satu tangannya dan melepaskan pukulan tinjunya untuk menghalau serangan itu.     

Bumm!     

Dalam sekejap, sebuah energi lima warna dilepaskan dari pukulan Duan Ling Tian. Itu adalah Penyatuan Penguasaan-nya!     

Penyatuan Penguasaannya itu meledak seperti binatang raksasa dengan mulut terbuka dan penuh darah lalu berbenturan langsung dengan pedang raksasa yang merupakan perwujudan dari Ketua Graha Pedang itu. Ia langsung menelan pedang raksasa itu ke dalam mulutnya.     

Hanya dalam satu detik, Penyatuan Penguasaan yang menggulung itu menyelubungi pedang raksasa yang merupakan perwujudan dari Ketua Graha Pedang itu tanpa meninggalkan jejak apa pun.     

Wuss!     

Dalam seketika, Penyatuan Penguasaan yang mengancam itu bergetar lalu menghilang di depan mata semua orang. Duan Ling Tian menariknya dengan mulus.     

Hening.     

Seluruh tempat itu dicekam keheningan.     

Satu-satunya suara yang bisa mereka dengar adalah napas terengah-engah dari para pejabat senior Sekte Mandau.     

Ketua Graha Pedang mereka baru saja terbunuh hanya dalam satu serangan?     

Jika bukan faktanya bahwa mereka sendiri yang menyaksikan peristiwa ini dengan mata kepala sendiri, mereka tidak akan mempercayainya.     

Tak lama kemudian, Ketua Graha Saber kembali tersadar dan mengarahkan jarinya dengan gemetar ke arah Duan Ling Tian. Dia bertanya dengan ekspresi penuh rasa ngeri, "K-Kau telah menerobos ke Tahap Raja Bela Diri?"     

"Apakah kau juga ingin mencobanya?" Duan Ling Tian yang baru saja membunuh Ketua Graha Pedang hanya dengan satu pukulan menjilat bibirnya yang kering saat melihat ke arah Ketua Graha Saber dengan penuh minat.     

Saat yang Ketua Graha Saber mendengar akan hal ini, ia segera menutup mulutnya dan tidak lagi berani mengucapkan sepatah kata pun.     

Pada saat ini, semua orang, baik itu Feng Wu Dao, Pedang 13 atau Saber 5, menatap Duan Ling Tian dengan pandangan yang dipenuhi rasa tidak percaya. Mereka tidak menyangka kekuatan Duan Ling Tian akan begitu menakutkan sekarang.     

Ia telah membunuh Ketua Graha Pedang, seseorang yang berada di puncak tahap Ruang Hampa, hanya dengan satu pukulan.     

"Karena Sekte Mandau bukan sekte yang mengedepankan budi luhur dan kebenaran, tidak ada alasan bagiku untuk tetap tinggal di sini lebih lama lagi." Feng Wu Dao tampak sedikit marah saat mengumumkan dengan dingin bahwa ia akan meninggalkan Sekte Mandau.     

"Aku dulu adalah murid dari Sekte Pedang?" Feng Tian Wu bergumam dan dengan cepat mengikutinya untuk mengumumkan, "Kalau begitu, mulai sekarang dan seterusnya, aku tidak lagi ada hubungannya dengan Sekte Mandau."     

Feng Wu Dao dan putrinya sama-sama mengumumkan kepergian mereka dari Sekte Mandau.     

Duan Ling Tian memandang Pedang 13 sambil berkata, "Senior, aku masih ingat bahwa aku berhutang budi padamu. Hari ini, aku tidak akan menimbulkan masalah apa pun bagi Sekte Mandau karena jasamu. Namun, hutang budi dan rasa dendam ini bisa dikatakan sudah impas. Tidak ada lagi hutang di antara kita. " Suaranya terdengar tenang dan dingin.     

Sejujurnya, ia merasa sangat kecewa ketika tahu bahwa Sekte Mandau telah mengungkapkan tentang latar belakangnya pada tiga kekuatan lapis kedua yang besar itu.     

Tentu saja, orang yang paling mengecewakan dirinya adalah Pedang 13.     

Selain Feng Wu Dao yang bergabung dengan Sekte Pedang kemudian, ia hanya mengakui Pedang 13 sendirian di antara semua pejabat senior Sekte Pedang. Itu karena Pedang 13 telah dua kali menyelamatkan nyawanya sebelumnya.     

Perbuatan baik harus dibayar berlipat ganda, apalagi hutang nyawa… Namun, ia hanya ingin memutuskan hubungannya dengan Pedang 13 sekarang.     

"Huff…" Pedang 13 membuka mulutnya, sepertinya hendak mengatakan sesuatu. Sayangnya, tidak ada sepatah kata sama sekali yang keluar dari mulutnya. Yang bisa terdengar hanyalah sebuah desahan.     

"Duan Ling Tian! Kau salah paham terhadap Guruku!" Pada saat itu, sebuah suara bergema di udara diikuti dengan munculnya sesosok tubuh.     

Ia adalah seorang pemuda yang dikenal Duan Ling Tian - dia adalah Su Li.     

"Salah paham?" Duan Ling Tian mengerutkan keningnya. Sedikit rasa bingung tampak terpancar dari matanya.     

Su Li mengangguk sebelum menjelaskan dengan cepat, "Sebenarnya, dari awal sampai akhir, Guru tidak setuju untuk membuka informasi tentang latar belakang mu karena ia tidak ingin ada suatu bahaya yang menimpamu... Namun, Ketua Graha Pedang yang sudah lama mengetahui tentang latar belakang mu mengabaikan nasihat Guru dan menceritakan semuanya kepada mereka. Guru sama sekali tidak bisa bersuara dari awal sampai akhir. Ia tidak mengkhianati mu! " Su Li berkata dalam satu tarikan napas.     

"Maafkan aku, senior." Saat Su Li menyelesaikan kata-katanya, Duan Ling Tian terdiam sesaat lalu menatap ke arah Pedang 13 dengan menyampaikan permintaan maaf. "Aku akan membalas semua jasamu atas hal-hal yang telah kau lakukan untukku, senior. Dengan catatan bahwa kau tidak lagi tinggal bersama Sekte Pedang yang berdarah dingin ini! Selain itu, aku yakin Ketua Graha Pedang bukanlah satu-satu orang yang mengungkapkan informasi tentang latar belakangku saat itu. "     

Ketika Duan Ling Tian mencapai akhir kalimatnya, ia mulai memperhatikan bahwa Ketua Graha Saber yang terlihat sedikit bersalah dan juga memperhatikan sekelompok pejabat senior Sekte Mandau, termasuk Saber 5.     

Meskipun pejabat senior Sekte Mandau merasa tidak senang dengan pengamatan Duan Ling Tian, ​​tidak satupun dari mereka yang berani mengungkapkan rasa tidak senang itu sama sekali.     

Lelucon macam apa ini!     

Bukan kah mereka baru saja menyaksikan adegan ketika Duan Ling Tian membunuh Ketua Graha Pedang yang berada di puncak Tahap Ruang Hampa hanya dengan satu pukulan?     

Bahkan jika mereka secara bersamaan mengeroyoknya, mereka hanya akan mendapatkan satu tiket dengan tujuan ke neraka.     

"Su Li, Sekte Mandau ini sangat kejam sehingga mereka bahkan mungkin mengkhianatimu dan kerabatmu di masa depan! Mengapa kau tidak mengikutiku?" Duan Ling Tian menatap lekat kepada Su Li. "Percayalah. Jika kau mengikutiku, kau akan mendapatkan masa depan yang lebih cerah yang sudah menunggumu!"     

"Duan Ling Tian." Su Li menggelengkan kepalanya. "Jika Guru juga mengkhianati mu, aku juga akan mengikuti mu. Namun, Guru tidak mengkhianatimu. Dia juga sama sekali tidak mengecewakan diriku. Bahkan jika tidak ada yang lain yang bisa dipertimbangkan, rasa terima kasihku atas ajaran Guru selama ini saja sudah cukup untukku, aku akan memilih untuk tetap tinggal di sini. " Su Li tersenyum ketika mencapai akhir kalimatnya. Tidak ada penyesalan dalam senyumannya sama sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.