Maharaja Perang Menguasai Langit

Pergi ke Sekte Mandau



Pergi ke Sekte Mandau

3Duan Ling Tian menatap Qing Lang dengan acuh tak acuh saat mendengar ia menegur Luo Fu.      3

Menurutnya, Qing Lang hanya mengatakan hal itu untuk menyelamatkan hidupnya sendiri.     

"Kepala Benteng…" Luo Fu tersenyum kecut. "Jauh sebelum Anda memperingatkan kami, keempat orang itu sudah menyinggung Duan Ling Tian... Setelah Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti berakhir, mereka berempat membawa sepuluh tetua bersama mereka untuk mengejar Duan Ling Tian agar mereka bisa membunuhnya."     

"Apa?!" Raut ngeri muncul di wajah Qing Lang. Ia segera menyipitkan matanya. "Kau sudah tahu tentang ini?"     

Luo Fu mengangguk sambil tersenyum kecut.     

"Hebat! Bagus sekali!" Qing Lang membelalakkan matanya kepada Luo Fu dan bertanya dengan suara yang dalam, "Lalu... Ketika Nona Xue Nai datang ke Benteng Serigala Langit dan menyebutkan nama Duan Ling Tian, ​​mengapa kau tidak memberi tahu ku tentang hal ini? Apakah menurut kau ini masalah kecil?"     

Ketika Qing Lang mencapai akhir kalimatnya, niat membunuh muncul dari tubuhnya.     

Nona Xue Nai?     

Saat Duan Ling Tian mendengar kata-kata Qing Lang, ia mengangkat alisnya karena terkejut.     

Kepala Benteng Serigala Langit tahu tentang Xue Nai?     

"Kepala Benteng, kami mendengar bagaimana Nona Xue Nai memanggil Duan Ling Tian sebagai 'Kakak Ling Tian' ... Selain itu, Anda sangat menghormatinya. Kami tidak berani memberi tahu Anda karena kami takut Anda akan murka kepada kami."     

Senyuman di wajah Luo Fu menjadi semakin pahit.     

Bumm!     

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Luo Fu, Sumber Energi dan Konsep Transformasi Ruang Tingkat Kesembilan yang dahsyat mengikuti di belakangnya seperti bayangan langsung menyelubungi Luo Fu.     

Dalam sekejap mata, tubuh Luo Fu telah berubah menjadi debu dan menghilang dari dunia ini.     

Setelah membunuh Luo Fu, Qing Lang membungkuk pada Duan Ling Tian dan mengumumkan dengan lantang, "Aku tidak cukup ketat mendidik bawahan ku. Bahkan kematian tidak cukup untuk menebus kecerobohan mereka. Tolong beri hukuman kepadaku, Tuan Duan."     

Duan Ling Tian memandang Qing Lang dan berkata dengan acuh tak acuh, "Jika kau benar-benar merasa bersalah, mengapa kau tidak bunuh diri saja sekarang?"     

Qing Lang tidak mengharapkan jawaban seperti itu dari Duan Ling Tian. Tubuhnya menjadi gemetar saat rasa ngeri muncul di wajahnya.     

"Hemm! Simpan aktingmu di depanku." Duan Ling Tian mendengus. "Kau sudah tahu aku tidak akan membunuhmu, namun, kau tetap mengadakan pertunjukan ini. Apa menurutmu hal itu tidak menjijikkan?"     

Setelah mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​Qing Lang menghela nafas lega dan segera menyanjung Duan Ling Tian, ​​"Tuan Duan benar-benar bijaksana."     

Namun, Duan Ling Tian tidak menyukai hal semacam ini. Duan Ling Tian mengabaikan sanjungannya dan mengubah topik pembicaraan. "Kau kenal dengan Xue Nai?"     

"Iya." Qing Lang mengangguk dengan penuh hormat.     

Dia tahu bahwa yang menjadi penyelamatnya hari ini adalah Nona Muda itu.     

"Apakah Kau tahu tentang latar belakang Xue Nai?" Duan Ling Tian bertanya lagi.     

"Tidak, aku tidak tahu." QIng Lang tersenyum kecut. "Aku hanya tahu Nona Muda itu... maksudku, identitas Nona Xue Nai tidak sesederhana itu. Yang selalu berada di sampingnya itu adalah seorang yang kuat yang berasal dari klanku. Jika senioritas menjadi pertimbangan, maka bisa dikatakan bahwa wanita itu adalah leluhurku."     

Duan Ling Tian mengangkat alisnya saat bertanya, "Qing Nu?"     

"Ya, begitulah cara Nona Xue Nai memanggilnya," jawab Qing Lang dengan hormat.     

"Kapan kau terakhir kalo melihat Xue Nai sebelumnya?" Duan Ling Tian bertanya lagi.     

Duan Ling Tian mempelajari tentang beberapa hal dari Qing Lang.     

Awalnya, ketika ia masih berada di Sekte Lima Elemen, Xue Nai telah datang ke Benteng Serigala Langit dan menanyakan keberadaannya.     

Setelah itu, Xue Nai ingin Qing Lang membawanya untuk mencarinya, tetapi pencarian itu tidak membuahkan hasil.     

Pada akhirnya, Qing Nu muncul dan membawa pergi Xue Nai.     

"Maksudmu, ada seorang wanita muda lain di samping Xue Nai?" Duan Ling Tian bertanya dengan rasa ingin tahu.     

"Iya." Qing Lang mengangguk.     

"Cukup, kau boleh pergi. Karena aku sudah membunuh para biang keladi permasalahan ini, dan demi hubungan dekatmu dengan Xue Nai, aku tidak akan mempersulitmu dan Benteng Serigala Langit lagi," kata Duan Ling Tian dan melambaikan tangannya dengan acuh.     

"Baik," jawab Qing Lang dan segera pergi. Dia tidak berani menunda karena ia takut Duan Ling Tian akan berubah pikiran dan membunuhnya.     

Setelah Qing Lang pergi, Duan Ling Tian memandang Sun Zhong seorang Raja Bela Diri dari Klan Sun Seberang Utara.     

"Tuan Duan." Sun Zhong membungkuk hormat. Tiga orang yang berdiri di belakangnya juga ikut membungkuk. Ada sedikit rasa ngeri terpancar di kedalaman mata mereka.     

Jika mereka tahu target mereka begitu akan semenakutkan ini, mereka tidak akan datang meskipun itu berarti bahwa mereka tidak mematuhi perintah Ketua Klan.     

Untung Tokoh Digdaya ini tampaknya tidak berniat mencari masalah dengan mereka.     

"Apa? Kau masih bersikeras untuk tinggal di sini? Apakah Kau tidak berencana untuk menyelamatkan diri kembali ke Klan Sun Seberang Utara? Apakah Kau menungguku untuk mentraktirmu makan siang?" Duan Ling Tian bertanya dengan tenang.     

"Tidak, tidak!" Setelah mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​Sun Zhong menjadi panik. "Tuan Duan, kami akan kembali ke Dataran Seberang Utara sekarang! Kami sedang berangkat sekarang! Tuan Duan, kami pasti akan menyambut Anda dengan tangan terbuka jika Anda punya waktu untuk berkunjung."     

Saat Sun Zhong menyelesaikan kata-katanya, dia dengan tergesa membawa ketiga orang itu bersamanya dan pergi secepat kilat. Mereka menghilang ke cakrawala hanya dalam sekejap mata.     

Akhirnya, hanya tinggal Duan Ling Tian dan gadis berbaju merah itu yang tertinggal di angkasa.     

Gadis berpakaian merah itu tidak lain adalah Feng Tian Wu.     

Dari awal sampai akhir, Feng Tian Wu hanya berdiri diam di samping Duan Ling Tian. Rasa dingin di wajahnya yang sangat cantik dan lembut mulai menghilang setelah semua orang pergi.     

"Oh! Aku hampir melupakan sesuatu." Sebuah pijar cahaya menyala di benak Duan Ling Tian.     

Detik berikutnya, ia telah dari tempat itu, hanya menyisakan Feng Tian Wu yang berdiri di tempat yang sama dan menunggunya dengan tenang.     

Di dalam Benteng Serigala Langit.     

Rasa takut masih ada di sekitar Qing Lang setelah dia turun. "Seperti yang bisa diperkirakan dari orang yang dipanggil Nona Muda sebagai 'Kakak' itu. Dia telah menjadi sangat kuat dalam waktu yang singkat. Dia bahkan berhasil menakuti Sun Zhong yang berada di Tahap Raja Bela Diri Tingkat Kedua. Ini berarti basis kultivasinya pasti berada di setidaknya di tingkat Keempat Tahap Raja Bela diri." Qing Lang berspekulasi.     

"Siapa itu?!" Tiba-tiba, Qing Lang berhenti seolah-olah ia telah memperhatikan sesuatu. Rasa ngeri segera muncul di wajahnya.     

Sebuah sosok ungu tiba-tiba muncul di depannya.     

"Tuan Duan." Ketika Qing Lang memperhatikan penyusup itu dengan baik, ia menghela nafas lega. Dia bertanya dengan hormat, "Apakah ada hal lain yang Anda butuhkan, Tuan?"     

"Di mana lokasi Sekte Mandau?" Orang yang berdiri di depan Qing Lang tidak lain adalah Duan Ling Tian. Alasan utama ia mengejar Qing Lang adalah untuk mencari tahu di mana Sekte Mandau berada.     

Pemberhentian berikutnya adalah Sekte Mandau.     

"Sekte Mandau? Itu..." Qing Lang tidak berani menunda dan dengan cepat menunjukkan dimana arah Sekte Mandau berada kepada Duan Ling Tian.     

Setelah Duan Ling Tian mengetahui dimana lokasi Sekte Mandau, ia pergi dengan tergesa. Di mata Qing Lang, seolah-olah ia telah menghilang secara tiba-tiba.     

"Ayo pergi, Tian Wu," Duan Ling Tian, ​​yang baru saja kembali ke sisi Feng Tian Wu, memberi isyarat padanya. Mereka segera bergerak menuju ke Sekte Mandau.     

Meskipun ada jarak yang cukup jauh antara Benteng Serigala Langit dan Sekte Mandau, dengan basis kultivasi Duan Ling Tian dan Feng Tian Wu di Tahap Raja Bela Diri, mereka dengan cepat bisa tiba di tanah Sekte Mandau.     

"Paman Feng." Sambil melayang di udara di atas tanah Sekte Mandau, suara Duan Ling Tian yang berisi Sumber Energi menyebar ke seluruh wilayah Sekte Mandau.     

Seluruh kediaman Sekte Mandau menjadi gempar dan heboh.     

"Siapa itu? Beraninya Kau membuat keributan di Sekte Mandau kami?"     

"Hurmph! Siapa orang buta ini yang berani membuat masalah di Sekte Mandau kita? Biarkan aku memberinya pelajaran!"     

"Ayo pergi! Ayo beri dia pelajaran kenapa mawar itu berwarna merah!"     

…     

Semua murid Sekte Mandau melesat ke angkasa dan menuju sumber suara itu dengan raut wajah yang mengancam.     

Mereka melihat ada dua sosok orang berdiri di udara di atas kediaman Sekte Mandau. Namun, mereka terkesima saat pandangan mata mereka beralih kepada wanita berbaju merah itu.     

"Ini Adik Feng!"     

"Benar-benar Adik Feng!"     

"Adik Feng telah kembali!"     

…     

Banyak di antara murid Sekte Mandau yang mengenali Feng Tian Wu.     

Feng Tian Wu dulunya adalah murid Sekte Mandau.     

Wajah Feng Tian Wu yang halus dan bisa menggulingkan negeri segera berubah menjadi dingin ketika melihat begitu banyak orang yang menatapnya. Tubuhnya memancarkan aura mengerikan yang membuat para murid itu tertegun.     

"Ada apa dengan Adik Feng?"     

"Mengapa Adik Feng menjadi aneh begitu?"     

"Itu pasti gara-gara pemuda tampan yang ada di sebelahnya!"     

…     

Sejumlah murid Sekte Mandau itu mulai memandang Duan Ling Tian dengan gusar.     

Adik Feng adalah gadis impian mereka. Sekarang setelah ia berubah menjadi seperti saat ini, bagaimana mungkin mereka tidak marah?     

"Bocah cantik, kembalikan Adik Feng-ku!" Seorang murid Sekte Mandau terbang menyongsong, ingin menyerang Duan Ling Tian.     

Dengan dipimpin oleh orang ini, banyak orang mengikuti dan ingin merangsek ke arah Duan Ling Tian juga. Namun, sebelum orang-orang itu bisa mendekati Duan Ling Tian dari jarak jauh, mereka telah terkurung dan tertekan oleh sebuah nyala api yang sangat besar. Mereka kemungkinan besar akan mati jika nyala api itu terus menyelubungi mereka.     

Saat itu, Duan Ling Tian berkata, "Tian Wu, kasihani mereka."     

Orang yang menekan kelompok murid Sekte Mandau yang mencoba menyerang Duan Ling Tian itu tidak lain adalah Feng Tian Wu.     

Feng Tian Wu yang telah kehilangan ingatannya hanya bisa menerima Duan Ling Tian saja. Duan Ling Tian adalah segalanya dan bahkan lebih berharga dari nyawanya sendiri. Tidak ada yang boleh menyakitinya sama sekali bahkan meski hanya sekedar memikirkannya!     

Wuss!     

Saat Feng Tian Wu mendengar suara Duan Ling Tian, ​​ia menarik Penguasaan Apinya yang sangat dahsyat.     

Setelah ia menarik Penguasaan Api itu, para murid Sekte Mandau itu mencoba mengatur napas, namun beberapa dari mereka bahkan wajahnya telah tertutupi jelaga.     

"Sejak kapan Adik Tian Wu menjadi begitu kuat?" Dalam seketika itu, mereka telah menemukan sesuatu yang mengejutkan.     

Kelompok murid Sekte Mandau ini semuanya berusia paruh baya. Meskipun mereka tahu Adik Tian Wu memiliki bakat alami sebelumnya, kekuatannya masih belum sebanding dengan mereka.     

Namun, hari ini, mereka dengan mudah tertekan oleh Adik Tian Wu.     

Ketika kelompok murid Sekte Mandau itu merasa bingung dengan situasi seperti ini, lebih banyak sosok yang muncul. Mereka adalah pejabat senior dari Sekte Mandau.     

Ketua Sekte dari Graha Saber dan Graha Pendang juga ada di sini.     

Saber 5 dan Pedang 13 mengikuti mereka seperti bayangan. Sebuah siluet yang sangat dikenali Duan Ling Tian juga ada bersama mereka.     

Duan Ling Tian segera melihat pada orang yang berdiri di belakang kelompok pejabat senior Sekte Mandau. Dia tersenyum dan menyapa, "Paman Feng."     

"Ling Tian." Orang yang Duan Ling Tian sapa lebih dulu itu adalah Feng Wu Dao, ayah dari Feng Tian Wu.     

"Hah?" Pada saat itu, orang-orang yang dulu dekat dengan Duan Ling Tian seperti Saber 5 dan Pedang 13 dapat merasakan bahwa Duan Ling Tian mengabaikan mereka. Seolah-olah ia tidak melihat mereka sama sekali.     

Bahkan Ketua Graha Saber dan Graha Pedang merasa sedikit malu ketika melihat Feng Tian Wu.     

Di masa lalu, ketika ketiga Raja Bela Diri dari kekuatan lapis kedua mengunjungi mereka dan bertanya tentang latar belakang Duan Ling Tian, ​​mereka telah mengkhianati Duan Ling Tian untuk menyelamatkan pantat mereka sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.