Maharaja Perang Menguasai Langit

Ketulusan



Ketulusan

2Lu Fuo menghela nafas ketika melihat betapa bertekadnya Luo Jin. Ia tahu ia tidak akan bisa membujuk keponakannya sehingga seharusnya ia memikirkan cara lain sebagai gantinya.      0

"Duan Ling Tian?" Setelah mendengar kata-kata Luo Jin, Qing Lang mengerutkan kening dan bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi?"     

Duan Ling Tian!     

Dia tidak asing dengan nama itu.     

Selain merebut tempat pertama dalam Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti yang diselenggarakan oleh Benteng Serigala Langit mereka, pemuda itu juga dekat dengan Nona Muda yang memiliki latar belakang misterius itu.     

Saat itu, Nona Muda itu sedang mencari pemuda ini.     

Nona Muda itu bahkan memanggil pemuda ini 'Kakak Ling Tian'. Itu membuatnya sadar bahwa pemuda ini bukanlah seseorang yang bisa ia sentuh.     

Namun, sekarang, keponakan Luo Fu ternyata membawa orang-orang dari Klan Sun Seberang Utara untuk mencari masalah dengan Duan Ling Tian?     

"Dia telah melumpuhkan Dantian-ku," sembur Luo Jin.     

"Kepala Benteng, aku cuma tahu dia juara Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti yang diselenggarakan oleh Benteng Serigala Langit. Aku sama sekali tidak tahu asal-usulnya. Tolong ceritakan tentang asalnya, Kepala Benteng," kata Luo Jin .     

Asal Duan Ling Tian?     

Qing Lang mengerutkan kening. Dia benar-benar tidak tahu. Bahkan jika ia tahu, ia tidak akan berani mengungkapkannya.     

Jika Nona Muda itu mengetahui bahwa ia telah mengkhianati Kakak Ling Tian-nya, ​​bukankah gadis itu akan mengulitinya hidup-hidup saat dia datang lagi ke sini?     

"Senior Sun." Saat ini, Luo Fu memandang Sun Zhong dan dengan sungguh-sungguh bertanya, "Kau pasti pernah mendengar tentang Sekte Utara Kelam di gurun utara kita, kan?"     

"Tentu saja, aku tahu." Meskipun Sun Zhong tidak tahu mengapa Luo Fu menanyakan pertanyaan ini, ia tetap menganggukkan kepalanya. "Sekte Utara Kelam adalah kekuatan lapis kedua yang kurang lebih setara dengan Klan Sun kami. Aku bahkan pernah bertemu Feng Tong, seorang Raja Bela Diri dari Sekte Utara Kelam, sekali."     

"Senior Sun, jika aku memberitahumu bahwa Senior Feng Tong dari Sekte Utara Kelam mungkin telah dibunuh oleh seorang tokoh digdaya yang bersembunyi di belakang Duan Ling Tian… Apakah kau masih berani membunuhnya?" Luo Fu melanjutkan pertanyaannya.     

"Apa?!" Saat kata-kata Luo Fu keluar dari mulutnya, wajah Sun Zhong langsung diliputi rasa ngeri. "Apakah kau serius?"     

"Aku bersedia bersumpah dengan mengucapkan sumpah Sambaran Petir Sembilan-Sembilan," kata Luo Fu dengan serius.     

Saat ini, hatinya dipenuhi dengan perasaan tidak berdaya.     

Jika bukan karena fakta bahwa ia khawatir keponakannya akan menjadi terlalu terobsesi dengan masalah ini, ia tidak akan memperingatkan Raja Bela Diri dari Klan Sun ini yang tidak memiliki hubungannya sama sekali dengannya.     

Dia membenci Klan Sun karena perlakuan mereka terhadap saudara perempuannya.     

Tentu saja, ia hanya bisa membenci mereka dari dalam hatinya. Ia tidak berani mengungkapkan kebenciannya karena ia bukan tandingan Klan Sun.     

Dia tidak menyadari niat keponakannya untuk membalas dendam pada Duan Ling Tian. Jika tidak, ia akan memberitahu semua pada keponakannya itu untuk mencegahnya membalas dendam.     

"Hemmm!" Saat Sun Zhong mendengar tentang hal itu, ia mendengus dan memelototi Luo Jin. "Luo Jin, apa kau mencoba membuatku terbunuh?"     

Ketika Luo Jin mendengar kata-kata Luo Fu, warna wajahnya langsung memucat. Sekarang ia mendengar Sun Zhong menegurnya, ia sangat ketakutan sehingga tubuh dan kakinya mulai gemetar.     

"Kau benar. Memang, dia ingin membuatmu terbunuh." Suara yang samar-samar berbeda dan tidak peduli bergema di udara.     

Semua orang segera menoleh untuk melihat sumber suara itu.     

Mereka melihat dua buah sosok, satu berpakaian merah dan satunya lagi berpakaian ungu telah berdiri di kejauhan sejak entah kapan.     

Pemuda itu berdiri di sana dengan jubah ungu berkibar tertiup angin.     

Wanita dengan paras yang bisa menggulingkan sebuah negeri berdiri di samping pemuda berjubah ungu itu saat gaun merah menyalanya juga berkibar seperti nyala api.     

Nyala ungu membumbung tinggi diikuti dengan nyala merah.     

Sepasang pria dan wanita yang berdiri di sana tampak seperti sepasang kekasih serasi yang dijodohkan di surga. Ini adalah pikiran pertama yang muncul di hati mereka saat melihat pasangan itu.     

Wuss! Wuss!     

Pada detik berikutnya, Pemuda berpakaian ungu dan gadis berpakaian merah telah berjalan beriringan di langit. Segera setelah itu, mereka tiba di dekat tempat di mana Benteng Serigala Langit dan orang-orang Klan Sun Seberang Utara berdiri.     

Itu terlihat seperti permusuhan segitiga.     

"Duan Ling Tian!" Lima Wakil Kepala Benteng itu langsung mengenali pemuda berpakaian ungu itu, dan wajah mereka segera menjadi pucat. Mereka tidak mengharapkan bahwa ia akan muncul begitu namanya disebutkan.     

Selain itu, jelas ia tidak datang ke Benteng Serigala Langit dengan niat baik.     

Keempat Wakil Benteng Benteng Serigala Langit yang pernah memburu Duan Ling Tian - Feng Wei, Ning Can, Meng Li, dan Yu Kang - menjadi pucat dan tanda-tanda kepanikan bisa terlihat di mata mereka.     

Mereka hanya mengetahui dari Luo Fu bahwa ada seseorang di belakang Duan Ling Tian yang mampu membunuh seorang Raja Bela Diri!     

Mereka berempat tidak kuasa menahan pandangan ke sekeliling mereka seolah-olah mereka mencoba menemukan tokoh digdaya yang bersembunyi di belakang punggung Duan Ling Tian itu.     

Sayangnya, mereka sama sekali tidak bisa melihat siapa pun.     

Qing Lang dan Sun Zhong memandang Duan Ling Tian dan bertanya hampir bersamaan, "Kau Duan Ling Tian?"     

"Klan Sun Seberang Utara?" Duan Ling Tian mengabaikan Qing Lang tetapi menatap Sun Zhong dengan acuh tak acuh. "Aku melihat kau memiliki basis kultivasi yang cukup baik. Tingkat Kedua Tahap Raja Bela Diri... Jauh lebih kuat daripada Feng Tong dari Sekte Utara Kelam."     

Tahap Raja Bela Diri Tingkat Kedua!     

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Duan Ling Tian, ​​Qing Lang dan kelima Wakil Kepala Benteng Serigala Langit terkesima.     

Meskipun mereka telah mendengar Sun Zhong adalah Raja Bela Diri dan tokoh nomor satu di Klan Sun Seberang Utara, mereka menganggap ia hanya seorang tokoh digdaya Tahap Raja Bela Diri Tingkat Pertama. Tidak terlintas dalam pikiran mereka bahwa Sun Zhong sebenarnya berada di tingkat Kedua Tahap Raja Bela Diri!     

Tingkat Kedua dan Tingkat Pertama Tahap Raja Bela Diri tidak dapat dibandingkan meskipun hanya selisih satu tingkat.     

"Kau memiliki penilaian yang sangat bagus, Tuan." Sun Zhong sangat ketakutan saat melihat Duan Ling Tian. Fakta bahwa Duan Ling Tian bisa langsung melihat basis kultivasinya hanya dalam sekejap mata menunjukkan betapa hebatnya dia.     

Di samping semua hal lainnya, instingnya sendiri mengatakan bahwa pemuda ini bukan orang sembarangan.     

"Alasan mu melakukan perjalanan sejauh ini dari Dataran Seberang Utara adalah untuk membunuh ku?" Duan Ling Tian bertanya sambil menatap Sun Zhong.     

"Aku tidak berani!" Sun Zhong buru-buru menggelengkan kepalanya.     

Lelucon macam apa ini!     

Karena ia sudah tahu Feng Tong, Raja Bela Diri dari Sekte Utara Kelam telah terbunuh di tangan orang ini, ia tidak berani mengakuinya. Apalagi, ia baru saja menyaksikan betapa misteriusnya orang ini.     

"Karena kau tidak berani, bisakah kau menyerahkan pemuda itu padaku?" Duan Ling Tian bertanya dengan acuh tak acuh. Pandangannya beralih dari Sun Zhong kepada Luo Jin yang berada dalam perlindungannya.     

Setelah melihat Duan Ling Tian, ​​wajah Luo Jin berubah kembali menjadi ganas. Ketika dia melihat Duan Ling Tian menatapnya, ia berteriak pada Sun Zhong, "Tetua Zhong! Jangan lupa bahwa ayah ku meminta mu untuk membunuhnya untukku! Bunuh dia sekarang! Cepat! Bunuh dia!"     

Namun, Sun Zhong sepertinya sama sekali tidak peduli dengan kata-kata Luo Jin. Sebaliknya, ia memandang Duan Ling Tian dan berkata, "Tuan, bagaimana pun juga dia tetap putra Ketua Klan Sun kami. Kau boleh membawanya, tetapi bisakah kau setidaknya menunjukkan sedikit ketulusan, Tuan?"     

"Ketulusan?" Duan Ling Tian tertegun sejenak. Segera setelah itu, ia tersenyum.     

Pada saat berikutnya, ia sedikit menoleh pada keempat Wakil Kepala Benteng Serigala Langit, tidak termasuk Luo Fu, yang berdiri di belakang Qing Lang. "Keempat Wakil Kepala Benteng, kalian hampir berhasil merenggut nyawaku, bukan?"     

Ning Can dan ketiga lainnya menjadi pucat ketika melihat Duan Ling Tian menatap mereka.     

Qing Lang mengerutkan kening saat mendengar kata-kata Duan Ling Tian. Dia akan bertanya apakah ada semacam kesalahpahaman karena dia tidak menyadari ada insiden di mana empat Wakil Kepala Bentengnya memburu Duan Ling Tian. "Duan…"     

Namun, ucapannya terpotong sebelum ia bisa melanjutkan pertanyaannya.     

Wuss!     

Suara pedang yang berdesing di udara lah yang telah memotong pertanyaannya.     

Dia sangat terkejut saat melihat keempat Wakil Benteng Benteng yang berada dalam tatapan Duan Ling Tian masing-masing telah mendapatkan sebuah lubang di tenggorokan mereka.     

Banjir darah yang segar dan menyilaukan menyembur dari luka di tenggorakan itu. Beberapa saat kemudian, keempat mayat itu tersungkur ke tanah.     

Keempat Wakil Benteng yang Perkasa dari Benteng Serigala Langit semuanya telah tewas hanya dalam sekejap mata.     

Dari awal sampai akhir, yang didengar Qing Lang hanyalah sebuah suara desingan pedang yang menghilang begitu ia muncul. Dia sama sekali tidak melihat bukti bahwa Duan Ling Tian telah bergerak.     

Semua orang masih terperangah saat Duan Ling Tian memandang Sun Zhong dan mencibir. Ia dengan tenang bertanya, "Apakah ini cukup tulus?"     

Di mata Sun Zhong, senyuman di mulut Duan Ling Tian tidak berbeda dengan sebuah senyuman iblis.     

Saat ini, yang dirasakan Sun Zhong hanyalah rasa dingin yang menjalar dari dasar kakinya ke atas kepalanya.     

"Cukup! Cukup!" Sun Zhong buru-buru mengangguk. Dia mengangkat tangannya dan melemparkan Luo Jin ke arah Duan Ling Tian. "Tuan Duan, maafkan aku karena telah menyinggung mu. Ku harap Anda akan memaafkan ku!"     

Dahi Sun Zhong telah dibasahi oleh keringat dingin. Ini adalah pertama kalinya ia menghadapi seorang tokoh digdaya yang sunggung menakutkan.     

Siapa bilang Duan Ling Tian memiliki seorang tokoh digdaya yang bersembunyi di belakangnya yang telah membunuh Feng Tong ?! Semuanya salah!     

Duan Ling Tian sendiri sudah menjadi tokoh digdaya yang menakutkan itu!     

Di antara semua orang yang menyaksikan di situ, dialah satu-satunya yang melihat Duan Ling Tian mengangkat tangannya. Namun, ia tidak melihat bagian di mana sinar pedang Duan Ling Tian telah ditembakkan dan menembus tenggorokan ke Wakil Kepala Benteng yang perkasa itu.     

Saat itu, ia tahu akan sangat mudah bagi Duan Ling Tian untuk membunuhnya.     

"Baik." Duan Ling Tian menangkap Luo Jin dengan mudah. Luo Jin bahkan tidak punya waktu untuk mengatur napas sebelum ia terlempar ke ring pertarungan besar yang terletak di bagian luar Benteng Serigala Langit.     

Wuss!     

Luo Jin yang Dantiannya telah lama lumpuh, dan karena itu telah kehilangan Sumber Energinya, jatuh menghunjam dengan kecepatan yang semakin kencang.     

"Paman! Tolong aku!     

"Paman! Selamatkan aku, kumohon! Aku tidak ingin mati!"     

"Aku tidak ingin mati !!"     

…     

Luo Jin yang ketakutan dengan cara Duan Ling Tian menangani hal-hal tersebut akhirnya tersadar kembali ketika ia dilempar oleh Duan Ling Tian. Kengerian muncul di wajahnya saat ia berteriak minta tolong kepada Luo Fu sepenuh dadanya.     

Luo Fu menarik napas dalam-dalam sambil menutup matanya dengan menahan perasaan sakit. Sedikit rasa kepahitan bisa terlihat samar di sudut mulutnya.     

Meskipun ia ingin menyelamatkan Luo Jin, dia tidak bisa berbuat apa-apa.     

Dengan kekuatan yang dimiliki Duan Ling Tian saat ini, itu semudah membunuh ayam atau memotong rumput bila Duan Ling Tian mau membunuhnya.     

Jika ia menyelamatkan Luo Jin, ia tidak hanya akan gagal, ia juga akan kehilangan nyawanya.     

Karena alasan ini, dia hanya bisa menonton dalam diam.     

Nyawanya sendiri bagaiamana pun adalah hal yang paling penting saat ini.     

Bamm!     

Luo Jin masih berteriak sampai dia jatuh menghunjam ring pertarungan. Tubuhnya menghantam tanah dengan keras lalu berubah menjadi bubur darah.     

Keheningan seketika turun di tempat kejadian.     

"Luo Fu, sebenarnya apa yang terjadi?" Suara Qing Lang akhirnya memecah keheningan.     

Qing Lang menatap Luo Fu dengan ganas. "Bukankah aku sudah memperingatkan kalian semua sebelumnya untuk tidak mengganggu Duan Ling Tian apapun yang terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.