Maharaja Perang Menguasai Langit

Tiba di Kota Gurun Kuno Lagi



Tiba di Kota Gurun Kuno Lagi

0Tentu saja, kombinasi mantra mematikan yang Duan Ling Tian toreh dengan Energi Spiritualnya saat ini terbatas. Mantra itu hanya bisa membunuh ahli bela diri di bawah Tingkat Ketujuh Tahap Transformasi Ruang.      2

Formasi Pembunuh yang dibuat oleh Duan Ling Tian tidak dapat membunuh para ahli bela diri di atas Tingkat Ketujuh Tahap Transformasi Ruang. Dia benar-benar belum memiliki kekuatan yang cukup!      

Kekuatan Formasi Mantra tergantung pada Energi Spiritual Ahli Mantra. Itu adalah bagian penting dari proses.      

'Energi Spiritualku saat ini masih lemah ... Aku hanya bisa menuliskan mantra dengan tingkat yang lebih tinggi dan Formasi Mantra ketika Energi Spiritualku tumbuh semakin kuat!' Duan Ling Tian menghela napas.      

Namun, dia tahu dia tidak mampu mencapai itu sekarang.      

"Aku akan meningkatkan tingkat Formasi Mantra ketika Energi Spiritualku meningkat di masa depan," Duan Ling Tian bergumam pada dirinya sendiri saat dia melirik peti es yang melayang di udara dengan kendalinya.      

"Xiong Quan, ayo pergi!" dia berkata pada Xiong Quan dan mengangkat lengannya. Peti es itu tampak seperti berubah menjadi petir tembus cahaya ketika Duan Ling Tian membawa peti es melewati dinding istana samping.      

'Dhuar!'      

Aliran udara bergemuruh di peti es saat lubang besar muncul di dinding istana samping, dan Duan Ling Tian dan Xion Quan terbang keluar melalui lubang.      

'Wuss! Wuss! Wuss!'      

Sementara itu, Duan Ling Tian membawa peti es bersama dengannya saat dia terbang. Segera setelah itu, mereka menghilang seperti tiga petir di depan mata Pangeran Senior Dinasti Darkhan.      

Kedua bibir pria tua itu berkedut ketika mereka melihat lubang besar di dinding.      

"Bukankah kita memperkuat dindingnya?" Salah satu pria tua bertanya. Keterkejutan tertulis di seluruh wajahnya.      

"Aku dengar bahkan ahli bela diri Tingkat Kesembilan Penafsir Ruang membutuhkan setidaknya setengah jam untuk menghancurkan dinding," kata pria tua itu. Dia merasa sedikit kebas.      

"Masuk akal ... Dia adalah tokoh digdaya Tingkat Keenam Transformasi Ruang. Dia jauh lebih kuat dari ahli bela diri Tingkat Kesembilan Penafsir Ruang." Kedua pria tua itu tidak punya pilihan lain selain menerima kenyataan di depan mata mereka. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memaksakan senyum di wajah mereka.      

'Wuss! Wuss! Wuss!'      

Setelah tiga kilatan petir meninggalkan ruang pusaka di Istana Kerajaan Dinasti Darkhan, mereka tidak langsung meninggalkan Kota Kerajaan. Sebaliknya, mereka pergi ke kediaman Klan Zhang.      

"Kakak Zhang!" Suara gemuruh Duan Ling Tian bergema ketika mereka tiba di kediaman Klan Zhang.      

Tiba-tiba, getaran bisa dirasakan di kediaman Klan Zhang.      

Segera setelah itu, siluet yang seperti kilat melesat ke arah mereka. Tiba seketika di hadapan Duan Ling Tian. Seorang pemuda yang terlihat dewasa.      

"Adik Ling Tian, ​​apa yang terjadi pada Tian Wu?" Orang itu adalah Zhang Shou Yong. Dia melihat peti es melayang di sebelah Duan Ling Tian segera setelah dia tiba.      

Sulit untuk tidak memperhatikan karena peti es terlalu mencolok.      

Siapa yang membawa peti es saat mereka bepergian?      

Setelah beberapa saat, ekspresi Zhang Shou Yong berubah ketika dia melihat sosok yang akrab berbaring di peti es.      

"Sesuatu terjadi pada Tian Wu jadi dia dalam keadaan koma untuk saat ini." Meskipun Duan Ling Tian mengatakannya dengan santai, Zhang Shou Yong tahu masalah ini tidak sesederhana yang Duan Ling Tian utarakan.      

Namun, dia tidak bertanya lebih lanjut karena Duan Ling Tian tidak menjelaskan lebih lanjut.      

Melalui peti es, dia bisa melihat Sumber Energi Feng Tian Wu telah membentuk lapisan pelindung untuk mempertahankannya dari dinginnya peti es yang terus-menerus dingin.      

Sumber Energi aktif menunjukkan bahwa napas hidup Feng Tian Wu masih kuat.      

"Adik Ling Tian, ​​karena kau sudah datang jauh-jauh ke kediaman Klan Zhang ... Mengapa kau tidak tinggal sebentar?" Zhang Shou Yong mengundangnya. "Tian Wu juga bisa beristirahat di sini."      

"Tidak apa-apa, Kakak Zhang ... Alasan aku datang terutama untuk menanyakan apakah kau dan istrimu berencana untuk kembali ke Sekte Mandau? Jika iya, aku bisa mengantar kalian berdua ke sana karena aku harus mengurusi beberapa urusan pula." Duan Ling Tian berkata cepat. Dia terburu-buru untuk membawa Feng Tian Wu untuk mencari harta pusaka yang ditinggalkan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi.      

Ketika ia memperoleh Pil Kebangkitan Tingkat Kerajaan yang ditinggalkan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, ia mungkin bisa menyembuhkan jiwa Feng Tian Wu.      

Tentu saja ini hanya sebuah kemungkinan.      

Menurut ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, seseorang akan membutuhkan sejumlah besar Pil Kebangkitan Tingkat Kerajaan untuk menyembuhkan jiwa yang terluka.      

Sementara itu, Maharaja Bela Diri Reinkarnasi hanya meninggalkan jumlah terbatas Pil Kebangkitan Tingkat Kerajaan, dan dia tidak yakin apakah itu cukup.      

Bukan masalah bagi Duan Ling Tian, ​​ia ingin mencobanya juga.      

Selain itu, harta pusaka Maharaja Bela Diri Reinkarnasi itu pada mulanya memang tujuan dia berikutnya.      

"Adik Ling Tian, ​​Qiong'er dan aku tidak kembali ke Sekte Mandau untuk saat ini ... Aku ingin tinggal dan membawanya ke setiap sudut Dinasti Darkhan sebelum kita melakukan perjalanan ke sembilan dinasti." Zhang Shou Yong tersenyum penuh cinta ketika dia menyebut Wang Qiong.      

Duan Ling Tian mengangguk. "Kalau begitu, kami pergi dulu."      

Tanpa menunggu jawaban Zhang Shou Yong, Duan Ling Tian membawa peti es yang berisi Feng Tian Wu dan menuju gurun utara seperti tiga kelebatan petir bersama Xiong Quan.      

Perjalanan itu lancar.      

Tentu saja, terutama karena Duan Ling Tian, ​​Xiong Quan, dan kecepatan terbang peti es begitu cepat.      

Mereka menyadari Duan Ling Tian kuat dan tidak mudah putus asa sehingga mereka tidak berani mencari masalah.      

Semudah itulah, Duan Ling Tian memasuki gurun utara sekali lagi dan tiba di kota pertama yang dia datangi ketika dia pertama kali datang ke Tanah Asing sebelumnya. Itu adalah Kota Gurun Kuno.      

Itu juga wilayah Benteng Serigala Langit.      

Alasan dia datang ke Kota Gurun Kuno saat itu adalah untuk ikut serta dalam Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti yang diselenggarakan oleh Benteng Serigala Langit.      

'Wuss!'      

Suara ringan terdengar di sebuah restoran yang luas. Peti es terbang masuk dan melayang dekat meja yang dekat dengan jendela di depan mata semua orang.      

Sementara itu, dua orang muncul di depan meja. Seorang pria muda berpakaian ungu duduk di kursi sementara pria paruh baya berdiri di depan pria berpakaian ungu.      

"Apakah itu peti es?"      

"Peti es itu sepertinya terbuat dari Salju 10.000 Tahun!"      

"Pria berpakaian ungu itu pasti kuat untuk dapat menemukan blok es10.000 tahun yang sangat besar untuk membuat peti es."      

...      

Restoran dipenuhi dengan perbincangan dari para pelanggan saat mereka melihat Duan Ling Tian dengan takut.      

"Xiong Quan, duduk dan mari makan," kata Duan Ling Tian kepada Xiong Quan.      

"Tuan Muda, aku tidak lapar." Xiong Quan tidak berniat untuk duduk saat dia berdiri dengan hormat di belakang Duan Ling Tian.      

"Apa? Kau tidak mendengarkanku lagi?" Duan Ling Tian berkata dengan tenang.      

Meskipun nada Duan Ling Tian tenang, itu seperti badai di telinga Xiong Quan. Dia melompat dan duduk di sisi lain meja tanpa berpikir dua kali.      

Selanjutnya, Xiong Quan memanggil pelayan restoran dan memesan meja yang penuh dengan makanan dan anggur.      

Segera setelah hidangan tiba, Duan Ling Tian dan Xiong Quan mulai makan dengan cepat. Mereka selesai makan setelahnya.      

"Eh? Peti es yang terbuat dari Salju 10.000 Tahun?" Tepat ketika mereka berdua akan membayar dan pergi, sebuah suara yang penuh dengan keterkejutan terdengar. Siluet di kejauhan mulai mendekati mereka saat mengamati peti es mengambang di sebelah Duan Ling Tian. Orang itu mengabaikan Duan Ling Tian sepenuhnya.      

Duan Ling Tian mengerutkan kening ketika dia melihat orang itu.      

Itu adalah pria paruh baya yang tampak kaya. Jelas dia bukan seseorang dengan latar belakang biasa.      

Cara pria berpakaian menarik perhatian Duan Ling Tian.      

Dia akrab dengan cara pria itu berpakaian. Ada lencana kepala serigala di dada pria itu, dan mata serigala berwarna perunggu.      

Dia adalah murid dari Benteng Serigala Langit!      

Fakta yang paling mengejutkan adalah dua pria tua yang mengikuti di belakang pria paruh baya. Kedua pria tua itu mengenakan lencana kepala serigala di dada mereka, dan mata serigala itu berwarna perak.      

Sudah jelas dua pria tua itu adalah para tetua Benteng Serigala Langit.      

Duan Ling Tian melihat murid Benteng Serigala Langit di depan matanya tidak sederhana karena dia dikawal oleh dua pria tua Benteng Serigala Langit meskipun dia hanya seorang murid. Latar belakangnya pasti luar biasa.      

"Xiong Quan, ayo pergi!" Duan Ling Tian tidak berniat untuk tinggal meskipun latar belakang orang itu luar biasa. Dia memimpin dan keluar dari restoran setelah memanggil Xiong Qian.      

Peti es mengikutinya ke mana pun dia pergi.      

"Cantik sekali!" Murid Benteng Serigala Langit melihat wanita berpakaian merah terbaring di peti es. Wajahnya menunjukkan ekspresi mesum dan tamak ketika dia melihat wajah cantik wanita berpakaian merah itu.      

Dia tidak sabar untuk membuatnya menjadi miliknya dan budaknya.      

Segera setelah itu, murid Benteng Serigala Langit menyadari peti es ditarik oleh Duan Ling Tian saat ia meninggalkan restoran.      

"Tunggu!" Murid Benteng Serigala Langit tiba-tiba terbang dan menghalangi jalan Duan Ling Tian.      

Dia berkata dengan dingin, "Berandal, turunkan sepupuku jika kau tahu tempatmu ... Jika tidak, kau akan mati segera setelah kau melangkah keluar dari sini!" Murid Benteng Serigala Langit terdengar begitu yakin Duan Ling Tian telah menculik sepupunya.      

"Sepupu?" Duan Ling Tian tersenyum ketika dia mendengar murid Benteng Serigala Langit karena dia tahu apa yang pria itu coba lakukan.      

Namun, dia mengabaikan ucapannya dan menjawab dengan dingin, "Minggir!"      

"Aku akan membunuhmu!" Murid Benteng Serigala Langit tidak pernah dimarahi sebelumnya. Ekspresinya berubah saat dia berteriak. Sumber Energi di tubuhnya tak terkendali, dan Konsepnya mengarah pada Duan Ling Tian.      

"Kau seperti belalang yang mencoba menghentikan mobil yang bergerak!" Duan Ling Tian hanya tersenyum menghina ketika menghadapi serangan petir dari murid Benteng Serigala Langit. Dia hanya mengangkat lengannya dan menghantam.      

'Wuss!'      

Hantamannya bagai datang dari tangan Tuhan. Seolah-olah hantaman itu berubah menjadi palu berat ketika mendarat di perut bawah murid Benteng Serigala Langit sebelum dia bahkan bisa menyentuh pakaian Duan Ling Tian.      

'Dhuar!'      

Suara keras terdengar saat murid Benteng Serigala Langit terhempas karena hantaman itu. Sumber Energi dilepaskan sepenuhnya dari Dantian-nya mirip dengan balon setelah ditusuk dengan jarum.      

'Dhuar!'      

Murid Benteng Serigala Langit jatuh dengan keras ke tanah. Dia merasakan gelombang kantuk dan hanya kembali sadar setelah beberapa saat.      

Wajahnya memerah ketika dia menyadari Dantiannya terputus oleh pukulan Duan Ling Tian. Ada kemarahan di matanya saat dia memelototi Duan Ling Tian. "Beraninya kau merusak Dantianku! Kau sangat kejam! Sangat kejam!!"      

"Kejam?" Duan Ling Tian menyeringai dan tidak menganggapnya serius.      

Jika dia tidak menekan kemarahan di dalam dirinya, murid Benteng Serigala Langit itu sudah mati bukan Dantiannya terputus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.