Maharaja Perang Menguasai Langit

Situasi Mendadak Berubah



Situasi Mendadak Berubah

2Wuss! Wuss! Wuss! Wuss! Wuss!      1

...     

Banyak sosok-sosok, pria dan wanita, melesat ke langit dan berdiri tepat di depan Duan Ling Tian dan Huang Daniu, mereka mengelilingi Duan Ling Tian dan Huang Daniu seperti pagar manusia, melindungi mereka berdua.     

Mereka semua adalah murid dari Puncak Kayu.     

"Ini..." Duan Ling Tian dan Huang Daniu saling melirik dan bisa melihat ekspresi kaget di mata masing-masing.     

Tindakan para murid Puncak Kayu ini membuat mereka terkejut, pada saat yang sama, rasa hangat menjalar di hati mereka.     

Para murid Puncak Kayu ini melindungi mereka.     

Saat ini, sekelompok murid Puncak Kayu sedang melindungi Duan Ling Tian dan Huang Daniu di belakang mereka dan mereka memandang He Gang dengan ekspresi waspada seolah-olah He Gang adalah monster yang mengerikan.     

"Tetua He, kau tidak bisa menyentuh mereka!"     

"Tetua He, jika kau ingin membunuh mereka, maka lewati kami terlebih dahulu!"     

...     

Kerumunan murid Puncak Kayu bersatu dengan kompak dan wajah mereka dipenuhi amarah kepada He Gang.     

"Kalian semua... Apa yang kalian lakukan?" He Gang menarik napas dalam-dalam, dan wajahnya yang tertutup jenggot ikal lebat tampak terkejut.     

Dia tidak pernah membayangkan bahwa dua pemuda yang baru saja tiba di Puncak Kayu dan bahkan belum secara resmi mendaftarkan diri mereka sebagai murid benar-benar mampu menarik sekelompok murid Puncak Kayu untuk memihak mereka.     

Adakah yang bisa memberitahu apa gerangan yang terjadi?     

"Apa yang kalian lakukan?!" Luo Chen berdiri di sisi He Gang, dan dia menyapukan pandangan dingin pada kerumunan murid-murid Puncak Kayu itu lalu berkata dengan suara dalam, "Kalian semua jangan lupa, kalian adalah murid dari Puncak Kayu... Sekarang, guruku, seorang tetua dari Puncak Kayu, ingin menghukum dua orang ini yang telah membantai seorang calon murid Puncak Kayu yang tidak bersalah, tapi kalian semua berani ikut campur? Apakah kalian semua ingin mati?"     

Setelah dia selesai berbicara, mata Luo Chen yang diliputi niat membunuh yang mengerikan menyapu kerumunan murid-murid Puncak Kayu itu, dia tampaknya ingin menggunakan ini untuk mengancam mereka.     

Sayangnya, kerumunan murid Puncak Kayu itu tampaknya sama sekali tidak mendengar Luo Chen, mereka tetap memandang He Gang dengan penuh kewaspadaan sepanjang waktu.     

Mereka seolah sangat takut bahwa He Gang akan mencoba menyerang Duan Ling Tian dan Huang Daniu sekali lagi.     

Untuk sesaat, suasana di tempat kejadian terasa sangat mencekam.     

He Gang berdiri diam di udara tanpa bergerak sedikit pun.     

Meskipun kerumunan murid Puncak Kayu itu menghalanginya, dia yakin dia tetap bisa membunuh Duan Ling Tian dan Huang Daniu, tetapi dia tidak melakukannya.     

Saat ini hatinya dipenuhi rasa ingin tahu.     

Apa yang dimiliki Duan Ling Tian dan Huang Daniu sehingga kerumunan murid Puncak Kayu ini membela mereka sedemikian rupa?     

Seperti kata pepatah, mereka yang mendapatkan dukungan massa, mendapatkan dunia.     

Meskipun Duan Ling Tian dan Huang Daniu belum secara resmi menjadi murid Puncak Kayu, mereka telah mendapatkan dukungan dari semua orang di Puncak Kayu, dan bahkan dirinya, seorang tetua dari Puncak Kayu, merasa malu karena kalah dukungan.     

"Duan Ling Tian, ​​Daniu... Apakah kalian berdua baik-baik saja?" Suara cemas terdengar dari jauh dan mendekati mereka, pemilik suara ini melesat dengan cepat dan tiba di hadapan kerumunan murid-murid Puncak Kayu yang sedang membentuk pagar manusia.     

"Kami baik-baik saja." Sementara itu, Duan Ling Tian dan Huang Daniu muncul dari belakang kerumunan dan berdiri di depan orang yang baru tiba itu.     

Orang itu adalah Chen Wei!     

Pada saat ini, ekspresi Chen Wei sangat tidak sedap dipandang karena dia sudah mengetahui secara garis besar apa yang sedang terjadi dari murid Puncak Kayu yang datang mencarinya sebelumnya.     

Dia sama sekali tidak membayangkan ketika dia baru saja kembali ke kediamannya dan duduk bersila untuk berkultivasi untuk sementara waktu, ada peristiwa besar yang terjadi di luar.     

Ternyata ada seseorang yang ingin membunuh Duan Ling Tian dan Huang Daniu dan menghancurkan masa depan Puncak Kayu mereka!     

Dalam situasi lain, Chen Wei pasti akan langsung memberi hormat kepada tetua Puncak Kayu, He Gang, begitu dia tiba.     

Tetapi dia tidak melakukannya sekarang, dan dia membungkuk kepada kerumunan murid-murid Puncak Kayu dan berkata dengan ekspresi serius, "Terima kasih, kalian semua. Kalian semua telah melakukannya dengan baik! Aku yakin dengan adanya kalian semua di sini, masa depan Puncak Kayu kita pasti akan cerah!"     

"Kakak Seperguruan Chen Wei, kau terlalu baik."     

"Ya, Kakak Seperguruan Chen Wei, ini memang sesuatu yang harus kami lakukan."     

"Kakak Seperguruan Chen Wei, kau dan Tetua Ke telah berjasa besar pada Puncak Kayu!"     

"Yang kami lakukan bukanlah apa-apa."     

...     

Kerumunan murid Puncak Kayu menjawab berturut-turut.     

"Terima kasih." Sementara itu, Duan Ling Tian dan Huang Daniu ikut membungkuk kepada kerumunan murid Puncak Kayu itu.     

Mungkin kerumunan murid-murid Puncak Kayu itu tidak memiliki kekuatan yang lebih hebat daripada mereka berdua, tetapi apa yang telah dilakukan murid-murid Puncak Kayu ini sebelumnya membuat mereka berdua merasa bersyukur sepenuh hati.     

Kerumunan murid Puncak Kayu itu membalas ungkapan terima kasih dari Duan Ling Tian dan Huang Daniu dengan senyum ramah.     

"Tetua He!" Chen Wei berbalik, dan wajahnya murka saat melihat He Gang yang berdiri di kejauhan. "Bolehkah aku tahu bagaimana Duan Ling Tian dan Huang Daniu membuat Anda tersinggung sehingga Anda berniat untuk membunuh mereka?" Chen Wei bertanya dengan nada penasaran.     

"Chen Wei, kau pikir kau siapa? Apakah pantas berbicara seperti ini kepada guruku?" He Gang belum sempat berbicara tetapi Luo Chen sudah mencibirnya.     

"Luo..." He Gang mulai menyadari ada sesuatu yang salah. Saat ini, ketika dia melihat muridnya itu berbicara dengan terburu-buru, dia mau tidak mau mengerutkan kening dan menahan Luo Chen.     

Ketika dia baru saja membuka mulutnya, sebuah suara dingin dan acuh tak acuh turun dari langit.     

"Jika dia tidak pantas, lalu bagaimana denganku?!" Suara dingin dan acuh tak acuh terdengar dan menarik perhatian semua orang.     

Jauh di atas mereka, dua lelaki tua turun berdampingan dari langit.     

Kedua lelaki tua itu saat ini menunjukkan ekspresi yang sangat tidak sedap dipandang. Terutama lelaki tua bertangan satu yang baru saja berbicara, matanya bahkan menyorotkan sinar sedingin es.     

Tatapannya seperti ular berbisa yang terancam dan siap menyerang kapan saja!     

"Tetua... Tetua Yang, kau sudah kembali?" He Gang tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut ketika melihat lelaki tua bertangan satu itu, karena ia tidak membayangkan lelaki tua ini akan kembali ke Puncak Kayu.     

Lagipula, setelah murid istimewa lelaki tua itu direbut oleh Guru Kepala Puncak Api sepuluh tahun yang lalu, lelaki tua itu meninggalkan Sekte Lima Elemen dengan murkanya dan pergi untuk berdiam di markas besar Puncak Kayu di Kota Persemayaman.     

Dia tidak pernah menyangka bahwa setelah 10 tahun, lelaki tua itu benar-benar akan kembali lagi.     

"Siapa kau?" Luo Chen jelas tidak mengenali pria tua tangan satu itu, dia mengerutkan keningnya saat bertanya dengan suara rendah.     

"Luo Chen, jangan kurang ajar! Ini Tetua Yang, ahli nomor dua di Puncak Kayu kita... Cepat minta maaf kepada Tetua Yang!" Ketika dia melihat muridnya benar-benar berani menyinggung lelaki tua itu, keringat dingin muncul dari dahi He Gang dan dia buru-buru berteriak dengan marah.     

Ahli nomor dua dari Puncak Kayu?     

Wajah Luo Chen benar-benar pucat ketika He Gang mengatakan ini.     

"Dia... Dia Tetua Yang Ling?" Tiba-tiba, tatapan Luo Chen turun pada lengan lelaki tua itu yang terputus.     

Selanjutnya, tubuhnya gemetar tak terkendali karena dia teringat suatu kejadian yang menakutkan.     

Meskipun dia baru mengambil Tetua He sebagai gurunya delapan tahun yang lalu dan baru datang ke Sekte Lima Elemen tujuh tahun yang lalu, tetapi dia pernah mendengar gurunya menyebutkan tentang orang tua ini dalam banyak kesempatan.     

Orang tua ini bernama Yang Ling, dan dia adalah tokoh paling tangguh di Puncak Kayu di bawah Guru Kepala.     

"Tetua... Tetua Yang." Luo Chen tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang gemetar, kemudian dia menundukkan kepalanya dengan panik dan membungkuk pada Yang Ling. "Aku... aku tidak tahu identitasmu sebelumnya, Tetua Yang Ling, kuharap Tetua Yang bisa memaafkanku."     

"Hmph!" Yang Ling mendengus dingin dan dia tidak tampak melakukan gerakan apa pun, namun terdengar sebuah ledakan.     

Pada saat berikutnya, tubuh Luo Chen melayang seperti panah yang meninggalkan busur, dan dia berulang kali memuntahkan darah segar.     

Luo Chen yang nyaris tidak bisa menghentikan tubuhnya di udara kini wajahnya pucat seperti kertas, kemudian dia memandang Yang Ling. "Tetua Yang, aku salah! Aku benar-benar salah!"     

Dari awal sampai akhir, dia tidak sempat bereaksi terhadap serangan lelaki tua bertangan satu itu.     

Dia tahu bahwa jika lelaki tua bertangan satu itu ingin membunuhnya, maka dia sekarang sudah tidak bernapas.     

"Tetua Yang, mengapa kau melakukan itu?" Ketika dia melihat Yang Ling menyerang muridnya walaupun muridnya telah meminta maaf, He Gang langsung merasa malu dan bertanya dengan suara rendah.     

"Mengapa?" Yang Ling melirik acuh tak acuh pada He Gang, dan pada saat berikutnya, dia menghilang dari tempatnya.     

Ketika dia muncul lagi, dia sudah berada di tempat He Gang berdiri sebelumnya, sedangkan He Gang telah terhempas terbang dan mengikuti jejak Luo Chen.     

"Duan Ling Tian, ​​Huang Daniu... Puncak Kayu akan memberikan kalian berdua penjelasan untuk kejadian hari ini!" Ke Zheng yang datang bersama Yang Ling berbicara kepada Duan Ling Tian dan Huang Daniu dengan ekspresi serius.     

Di kejauhan, He Gang dengan wajah pucatnya menatap marah pada Yang Ling. "Yang Ling, jangan pikir aku takut padamu hanya karena kau adalah ahli nomor dua di Puncak Kayu... Jika kau tidak memberiku penjelasan untuk kejadian hari ini, maka aku akan meminta Guru Kepala untuk menegakkan keadilan bagiku!"     

"Guru Kepala?" Seulas senyum dingin muncul di sudut mulut Yang Ling ketika dia mendengar He Gang. "Jika orang yang berdiri di sini saat ini bukan aku, tetapi Guru Kepala... Apakah kau berpikir kau dan muridmu hanya akan menerima hukuman seringan ini?"     

"Hah?" Tanpa perlu dikatakan, kata-kata Yang Ling mengejutkan He Gang.     

Selanjutnya, tatapan He Gang turun pada Duan Ling Tian dan Huang Daniu saat dia samar-samar menyadari bahwa apa yang terjadi di hadapannya berhubungan dengan kedua pemuda ini.     

Siapa sebenarnya kedua pemuda ini?     

Mengapa para murid Puncak Kayu rela melindungi mereka?     

Mengapa Yang Ling dan Ke Zheng membela mereka?     

Pada saat ini, benaknya dipenuhi dengan berbagai macam pertanyaan.     

"Chen Wei, ketika aku mendengar kau mengatakan He Gang ingin membunuh Duan Ling Tian dan Huang Daniu, aku bergegas ke sini... Apa yang sebenarnya terjadi?" Suasana menjadi sedikit aneh ketika Ke Zheng menatap Chen Wei dan bertanya dengan suara rendah.     

Chen Wei menarik napas dalam-dalam dan menceritakan semua yang terjadi tanpa ada yang disembunyikan, tentang bagaimana ia dihalangi oleh Luo Chen dan Hong Xi saat membawa kelompok Duan Ling Tian bertiga.     

"Luo Chen dan Hong Xi tidak hanya menghalangi jalan kami, mereka bahkan berulang kali mempermalukan Duan Ling Tian dan Daniu, dan menyebut mereka berdua seonggok sampah... Saudara-saudari seperguruan di sini bisa menjadi saksi atas semua ini." Ketika dia mengatakan ini, Chen Wei melihat ke sekelilingnya ke arah murid-murid Puncak Kayu yang berdiri tersebar di segala arah.     

"Benar! Aku dapat bersaksi bahwa Luo Chen dan Hong Xi memang telah mempermalukan Duan Ling Tian dan Huang Daniu saat itu."     

"Aku juga bersedia memberikan kesaksian!"     

"Jika mereka tidak bersikap sombong, Duan Ling Tian dan Huang Daniu pasti tidak akan bertindak."     

"Bahkan orang yang paling tenang sekalipun memiliki batas kesabaran, apalagi Duan Ling Tian dan Huang Daniu... Jika aku jadi mereka, aku juga tidak akan tahan dihina seperti itu!"     

...     

Murid-murid Puncak Kayu berbicara silih berganti.     

Para ahli bela diri memiliki karakter yang kuat dan pantang menyerah di manapun mereka berada, bahkan kekuatan langit dan bumi sekalipun tidak akan dapat membuat mereka tunduk.     

Mereka lebih baik mati berdiri daripada harus berlutut untuk tetap hidup!     

Jika seseorang mampu bersikap masa bodoh ketika dihina oleh orang lain seperti itu, lalu apa gunanya berkultivasi?     

Jika mereka bahkan tidak dapat melindungi diri mereka sendiri, lalu bagaimana mereka bisa melindungi orang-orang yang mereka cintai?     

Wajah He Gang benar-benar buruk ketika dia mendengar murid-murid Puncak Kayu itu berbicara secara serempak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.