Maharaja Perang Menguasai Langit

Tiga Butir Buah Roh



Tiga Butir Buah Roh

0Saat ia mendengar kata-kata Peng Bao, hati Duan Ling Tian dilanda rasa hangat.     
0

Yang ia tukarkan dan Peng Bao hanyalah benda-benda yang bernilai sama. Dengan Peng Bao bisa melakukan ini, berarti dia adalah teman yang cukup layak.     

"Baik." Duan Ling Tian tersenyum sambil mengangguk.     

"Kalau begitu aku akan pergi dulu. Hati-hati." Peng Bao mengangguk pada Duan Ling Tian. Setelah mengucapkan selamat tinggal pada Duan Ling Tian, ​​ia melesat terbang dalam sekejap.     

Setelah Peng Bao pergi, Duan Ling Tian juga beranjak pergi.     

Namun, arah yang ditujunya berbeda dari arah yang diambil Peng Bao.     

Gua itu memiliki tujuh pintu keluar, masing-masing menuju ke tempat yang berbeda. Dia sengaja memilih arah yang berbeda dari Peng Bao.     

Gua ini hanyalah salah satu dari ribuan gua di dalam pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

...     

Di dalam sebuah gua yang seluruhnya tertutup tanaman dan sangat lembab, serangkaian bentrokan dan ledakan energi bergema di dalamnya secara beruntun. Ia tidak berhenti untuk waktu yang sangat lama.     

Dua sosok sedang saling bertarung satu sama lain tanpa henti, sesekali mereka berbentrokan dan kali lain saling menjauh. Tampaknya mereka cukup seimbang dalam hal kekuatan.     

Tidak ada yang memperhatikan kapan tetapi serangkaian retakan mulai muncul di bawah kaki mereka. Serabut retakan itu saling bertautan dengan rapat dan menyebar seperti sebuah jaring laba-laba raksasa.     

"Apa gunanya bagi kita untuk terus seperti ini? Bagaimana kalau begini? Aku akan memberimu satu Keping Konsep Tingkat Ketujuh, dan kau berikan akau potongan kedua buah roh itu. Bagaimana menurutmu?" Salah seorang dari mereka terdengar berkata sambil melompat maju.     

"Berikan padaku, dan aku akan memberimu sebuah Keping Konsep Tingkat Kedelapan," kata sosok yang lainnya dengan jijik. Pada saat yang sama, ia menerjang menuju lawannya. Saat kekuatan yang terbentuk oleh penggabungan Sumber Energi dan Konsepnya berkembang dengan kuat, ia menyerang lawannya dengan sangat mengesankan.     

"Hurmph! Kalau begitu, kurasa kita tidak perlu membahas apa-apa lagi!" Yang lebih dulu menawarkan mendengus dan menerkam ke depan. Ia kembali terlibat dalam pertarungan dengan lawannya itu.     

Keduanya terus melanjutkan pertarungan mereka, dan serangkaian suara ledakan datang dari lokasi tempat mereka berbentrokan dan memicu munculnya badai topan. Hal tersebut meniup tanaman yang tumbuh di dalam gua yang lembab itu dengan begitu keras sehingga hampir roboh.     

Tanaman itu adalah tanaman istimewa. Berbeda dengan tanaman biasa lainnya yang berwarna hijau, ia memiliki tiga warna yang berbeda.     

Akarnya yang terlihat sedikit berwarna emas.     

Cabang-cabangnya berwarna ungu.     

Sedangkan daunnya berwarna merah.     

Yang lebih penting adalah tiga butir buah roh dengan warna yang berbeda tergantung di atas pohon itu. Masing-masing berwarna emas, ungu dan merah.     

Jika Duan Ling Tian ada di sini dan melihat pohon itu, dia pasti akan terkejut.     

Sebuah pohon yang memiliki tiga buah roh berwarna berbeda itu sangat aneh.     

Yang paling penting, ketiga buah roh itu berasal dari jenis buah roh yang berbeda.     

Dengan kata lain, seorang ahli bela diri dapat mengkonsumsi tiga buah roh ini pada saat yang sama sehingga membuat mereka bisa membantu meningkatkan basis kultivasi mereka sendiri. Selain itu, kemanjuran khasiatnya juga tidak akan berkurang.     

Ssaat ini, kedua tokoh digdaya muda ini saling bertarung karena menemukan ketiga buah roh ini pada saat yang bersamaan.     

Ketiga buah roh itumemiliki warna pekat yang kaya di permukaan, dan jelas bahwa buah-buah itu baru matang.     

Ini adalah saat terbaik untuk mengkonsumsinya.     

Trang! Trang! Trang! Trang! Trang!     

...     

Sosok tubuh kedua pemuda itu terus saling berbentrokan satu sama lain. Senjata roh di tangan mereka terus saling bertemu sesekali dan mengeluarkan suara keras dan memekakkan telinga yang benar-benar mengerikan.     

Di atas kepala mereka masing-masing terdapat lebih dari 550 siluet naga kuno bertanduk.     

Keduanya adalah ahli bela diri Tahap Transformasi Ruang Tingkat Pertama yang telah memahami Konsep Transformasi Ruang Tingkat Pertama. Senjata roh di tangan mereka berdua adalah senjata roh tingkat dua yang menyebabkan tambahan kekuatan 78%.     

Alasan mereka berdua terlibat dalam pertarungan itu tidak lain adalah karena memperebutkan ketiga buah roh itu.     

Jika hanya ada dua butir buah roh, setelah mengetahui bahwa kekuatan mereka cukup seimbang, mereka pasti sudah lama berhenti bertarung dan membagi rata masing-masing satu buah roh, dan semua orang akan senang.     

Namun, masalahnya adalah total ada tiga butir buah roh.     

Saat ini, mereka mencoba menggunakan kekuatan mereka untuk menentukan kepemilikan buah roh itu. Pihak yang kalah harus mati sementara pemenangnya akan mendapatkan ketiga buah roh itu.     

Masalahnya adalah mereka belum mendapatkan siapa pemenangnya meskipun mereka telah bertarung untuk waktu yang lama.     

Salah satu dari pemuda itu terbang mundur dan berkata dengan suara yang dalam, "Ku pikir kita tidak perlu terus seperti ini. Jika ada orang lain datang untuk mengambil bagian dari buah-buahan ini, hal itu hanya akan membuat kita berdua sama-sama merugi!"     

"Ya! Namun, aku harus mendapatkan dua dari tiga buah roh yang ada di sini!" Pemuda lain mengangguk setuju, tapi ia memberi persyaratan yang tidak bisa diterima pihak lainnya.     

"Hurmph! Karena kau begitu serakah, aku akan melanjutkan pertarungan ini." Wajah pemuda yang lebih dulu memberi berkata-kata menjadi berat. Setelah ia mendengus murka, ia melanjutkan pertarungan itu dengan pihak lainnya.     

Waktu terus berjalan dengan tenang.     

"Hah?" Di luar gua itu, sesosok berpakaian putih terbang masuk dan berhenti di salah satu pintu masuk gua itu. Perhatiannya mendarat pada kedua orang yang terjebak dalam pertarungan di dalam gua itu.     

"Ku pikir alasan mereka bertarung pasti karena beberapa harta rebutan!" Pemilik sosok putih itu - seorang pemuda berpakaian putih - bergumam pada dirinya sendiri ketika menyaksikan kedua orang itu terjebak dalam pertarungan itu.     

"Zi Shang, kau beruntung!" Saat itu, di kedalaman pikiran pemuda berpakaian putih itu, sebuah suara suram, serak, dan tua terdengar tiba-tiba. Sesaat hal itu membuat pemuda berpakaian putih itu tertegun.     

Pemuda berpakaian putih itu tidak lain adalah Zi Shang yang telah jatuh dari salah satu ujung panggung tinggi di bawah pintu masuk pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri sebelumnya. Ia seharusnya sudah mati terjatuh di dalam jurang maut itu, tapi ternyata ia masih hidup dan sehat wal afiat.     

Selain itu, ia juga telah memasuki pusaka harta rahasia sejati milik Maharaja Bela Diri ini.     

"Tetua Hantu, apa yang Anda dapati?" Setelah mendengar suara Tetua Hantu di benaknya, mata Zi Shang langsung berbinar.     

"Lihat sendiri ke dalam gua itu. Ke pohon tiga warna di sana itu! Apakah kau melihatnya?" Suara Hantu Api bergema di benak Zi Shang.     

Setelah mendengar kata-katanya, Zi Shang segera mengalihkan perhatiannya ke bagian dalam gua itu. Dengan hanya sekilas pandangan, ia melihat ada sebuah pohon tiga warna yang sangat mencolok yang memiliki tiga butir buah dengan warna berbeda tergantung di atasnya.     

"Buah Roh ?!" Sebuah cahaya terpancar di mata Zi Shang saat napasnya menjadi memburu.     

"Meskipun aku tidak tahu apa jenis buah roh itu, Energi Jiwa ku bisa merasakan bahwa itu bukanlah buah roh biasa. Selain itu, khasiat obat dari buah-buahan ini khusus berada di antara tahap Penafsir Ruang dan Transformasi Ruang," suara Hantu Api itu bergema di dalam pikiran Zi Shang.     

"Apa maksud Anda?" Setelah mendengar kata-kata Hantu Api, rasa bingung menghiasi wajah Zi Shang.     

"Maksudku, baik bagi seorang ahli bela diri tahap Penafsir Ruang maupun bagi seorang ahli bela diri tahap Transformasi Ruang, ketiga butir buah roh itu bisa dikonsumsi oleh mereka! Jika seorang ahli bela diri tahap Penafsir Ruang yang mengkonsumsinya, efeknya akan menjadi lebih besar!" Hantu Api menjelaskan.     

"Buah roh yang bisa dikonsumsi oleh ahli bela diri tahap Penafsir Ruang dan tahap Transformasi Ruang?" Mata Zi Shang menjadi cerah seketika. Napasnya yang awalnya memburu, menjadi semakin cepat. Dia tidak bisa menenangkan dirinya cukup lama.     

Buah roh yang bisa dikonsumsi oleh ahli bela diri tahap Transformasi Ruang tentu saja akan memiliki khasiat obat yang lebih kuat.     

Dia adalah seorang ahli bela diri yang hanya berada di Penafsir Ruang Tingkat Ketujuh. Jika ia mengkonsumsi ketiga buah roh itu, bukankah kekuatannya akan meningkat dengan cepat?     

Dua Konsep yang ia pahami sudah memasuki tingkatan Transformasi Ruang. Karena alasan ini, dia tidak perlu khawatir bahwa basis kultivasinya tidak akan bisa memasuki tahap Transformasi Ruang setelah ia membuat terobosan cepat ke tahap Penafsir Ruang Tingkat Kesembilan.     

"Ketiga buah roh ini harus menjadi milik Zi Shang!" Mata Zi Shang memancarkan sorot yang brilian. Ia memandangi kedua orang yang masih terjebak di dalam pertarungan itu dengan jijik lalu terbang masuk ke dalam gua itu. Ia bahkan tidak mau menyembunyikan diri di depan kedua orang ini.     

"Siapa itu?!" Saat Zi Shang muncul, kehadirannya langsung diketahui oleh kedua pemuda yang sedang bertarung itu. Tiba-tiba, mereka berdua berhenti dan secara bersamaan menatap Zi Shang lekat-lekat.     

"Aku, Zi Shang, yang akan mengambil ketiga buah roh itu..." Zi Shang melemparkan pandangannya sekilas kepada kedua pemuda itu saat mengumumkannya dengan acuh tak acuh. Di saat ia mencapai pada bagian kalimat itu, ia berhenti, tetapi nada suaranya menunjukkan bahwa tidak ada ruang yang tersisa untuk memperdebatkannya.     

Setelah mendengar kata-katanya, wajah kedua pemuda itu langsung menjadi gelap. Mereka berteriak dengan marah, "Kau boleh berharap!"     

Saat itu, Zi Shang yang sedang berdiam sejenak memperlihatkan sinar yang tajam di matanya. Ia melanjutkan kata-katanya dengan nada dingin, "Sedangkan bagi kalian berdua, jangan pernah berpikir untuk bisa melanjutkan hidup lagi!"     

Jangan pernah berpikir untuk bisa melanjutkan hidup lagi!     

Harus diakui bahwa kata-kata Zi Shang benar-benar terdengar diktator, dan itu benar-benar membuat kedua pemuda itu murka.     

"Beraninya kau!" Salah satu pemuda itu menyemburkan niat membunuh yang keluar dari matanya. Suaranya begitu dingin sehingga seolah-olah keluar langsung dari lubang neraka.     

Sambil menarik napas dalam-dalam, pemuda itu bertanya kepada yang pertama, "Siapa yang berhasil membunuh anak ini mendapat dua butir buah roh. Bagaimana menurutmu?"     

"Sepakat!" Yang pertama tidak menolak dan sebagai gantinya menganggukkan kepalanya dengan ganas.     

Pandangan kedua pemuda itu ketika menatap Zi Shang menunjukkan tanda kekejaman yang nyata seolah-olah mereka akan melahapnya.     

"Bunuh!"     

Detik berikutnya, seolah sudah ada kesepakatan sebelumnya, keduanya menyerang pada saat yang bersamaan ke arah Zi Shang.     

Sumber Energi dan Konsep dari tubuh mereka saling bergabung dan berubah menjadi sebuah energi yang besar dan bergelombang. Ditambah dengan kedua senjata roh di tangan mereka, mereka menerkam ke arah Zi Shang tanpa ampun.     

Energi Langit dan Bumi di atas kepala mereka masing-masing berputar-putar dan akhirnya berkumpul membentuk siluet lebih dari 550 naga kuno bertanduk.     

Sebanyak lebih dari 1.100 naga kuno bertanduk memamerkan cakar dan taring mereka saat mereka menerjang ke arah Zi Shang.     

"Upaya yang sia-sia!" Menghadapi kedua ahli bela diri Transformasi Ruang Tingkat Pertama ini, Zi Shang yang berada di tahap Penafsir Ruang Tingkat Ketujuh tampaknya tidak takut sama sekali. Seringai mengejek muncul di sudut mulutnya ketika sebilah tombak setinggi tujuh kaki muncul di tangannya secara tiba-tiba.     

Ketika Zi Shang melihat kedua premuda itu menerjang ke arahnya tanpa ampun, seberkas sinar dingin memancar di mata Zi Shang. Saat tombak panjang di tangannya itu bergetar, ia tiba-tiba meledak dengan cara yang sangat mengesankan.     

Wuss!     

Tombak panjang itu mengacung ketika nyala api menyelubungi di sekelilingnya seperti seekor naga ganas yang terus-menerus menggeliat melilit di tombak itu. Dalam seketika, sebuah embusan Qi angin biru muncul di samping naga ganas itu dan menusuknya.     

Wuss!     

Dalam sekejap, naga ganas itu melonjak ke atas tepat ketika Konsep Angin itu memicu Konsep Api.     

Pada saat yang sama, 878 siluet naga kuno bertanduk di atas kepala Zi Shang menyapu ketika tombak setinggi tujuh kaki di tangannya menyambar seperti sebuah petir.     

Ketika semua Sumber Energinya di tahap Penafsir Ruang Tingkat Ketujuh dilepaskan, maka itu setara dengan kekuatan 100 naga kuno bertanduk. Dengan dorongan tombak roh tingkat dua, maka ada tambahan kekuatan sebesar 178 naga kuno bertanduk lagi.     

Dengan Konsep Angin Lanjutan Tingkat Keempat yang setara dengan kekuatan 400 naga kuno bertanduk, Konsep Api Lanjutan Tingkat Pertama yang setara dengan kekuatan 200 naga kuno bertanduk, dan kekuatan 100 naga kuno bertanduk yang diperoleh dari penggabungan Konsep Api dengan Konsep Angin, Zi Shang sekarang memiliki kekuatan 878 naga kuno bertanduk ketika melepaskan kekuatan penuhnya.     

"Sial!" Setelah melihat 878 siluet naga kuno bertanduk itu di angkasa, rasa ngeri segera muncul di wajah kedua pria yang sedang menerjang ke arah Zi Shang itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.