Maharaja Perang Menguasai Langit

Zi Shang Masih Hidup!



Zi Shang Masih Hidup!

1"Ah, jadi kalian berdua." Dengan ekspresi asing, Zhang Yan menatap kedua murid Sekte Bulan Matahari itu sebelum menjawab dengan acuh tak acuh, "Kalian berdua benar-benar beruntung. Kalian benar-benar menemukan Keping Penguasaan itu ya?"     

Keping Penguasaan?     

Saat mereka mendengar kata-kata Zhang Yan, baik Hu Lin dan Zhang Ping mau tidak mau memicingkan mata mereka segera, wajah mereka juga menunjukkan rasa terkejut.     

Setelah beberapa saat, Hu Lin lebih dulu kembali tersadar. Hal pertama yang ia lakukan adalah menatap kotak antik yang tertanam di tengah langit-langit gua itu lalu bergumam pada dirinya sendiri, "Maksudmu harta karun yang terkandung di dalam kotak yang indah itu sebenarnya adalah Keping Penguasaan?"     

Dalam menanggapi pertanyaan Hu Lin, Zhang Yan berkata, "Tidak ada hubungannya dengan kalian lagi apakah Keping Penguasaan ada di dalam kotak itu atau tidak!" Suaranya terdengar tenang dan suram seperti musim dingin yang berat, tidak ada emosi sama sekali tersirat di dalamnya.     

Zhang Ping yang baru saja tersadar, dan tanpa prasangka bertanya, "Kenapa?"     

"Karena orang mati tidak perlu tahu banyak 'kenapa'!" Zhang Yan kembali menjawabnya dengan suara tenang. Saat kata-kata itu keluar dari mulutnya, ia sudah bergerak. Pemuda itu mengangkat kedua tangannya dan menekuk kedua lengannya saat punggungnya bergetar sesaat.     

Kedua lengan dan punggungnya tertarik kencang seperti sebuah busur yang kokoh.     

Bagian belakangnya bergetar seperti busur yang ditarik dengan kencang. Dengan sedikit bergetar, ia sepertinya akan meluncurkan sebatang anak panah setiap saat.     

"Bualan yang tak tahu malu!" Setelah mendengar kata-kata Zhang Yan, Zhang Ping akhirnya kembali tersadar. Hu Lin, di sisi lain, mendengus ketika Sumber Energinya menyapu keluar dari tubuhnya sementara Konsep-konsepnya mengikuti seperti bayangan.     

Wuss!     

Detik berikutnya, sebilah pedang sepanjang tiga kaki muncul di tangannya. Itu tidak lain adalah sebuah pedang roh tingkat dua yang ia miliki.     

Wuss!     

Mata Hu Lin menjadi dingin dan menatap jauh. Seolah-olah ia telah berubah menjadi sebuah badai dan menebaskan pisaunya pada Zhang Yan secara tiba-tiba.     

Energi Langit dan Bumi membuat pusaran di langit dan mengumpulkan total lebih dari 600 siluet naga kuno bertanduk yang memamerkan cakar dan taring kepada Zhang Yan dengan sikap yang mengesankan.     

Tahap Transformasi Ruang Tingkat Pertama!     

Konsep Pedang Lanjutan Tingkat Kedua!     

Sebagai murid yang paling tangguh di antara murid Sekte Bulan Matahari saat ini, ini adalah kekuatan sejati yang dimiliki Hu Lin.     

Wuss!     

Tepat ketika Hu Lin membuat langkahnya, Zhang Ping juga tersadar. Sebilah Saber Roh tingkat dua muncul di tangannya secara tiba-tiba, dan Sumber Energi-nya menyerbu dengan nafsu membantai ketika Konsepnya mengalir ke dalamnya.     

Tanpa ragu, ia bergabung dengan Hu Lin untuk menyerang Zhang Yan.     

Ada total lebih dari 500 siluet naga kuno bertanduk di atas kepala Zhang Ping, dan itu hanya 100 siluet lebih sedikit daripada Hu Lin.     

Tahap Transformasi Ruang Tingkat Pertama!     

Konsep Saber Lanjutan!     

Zhang Ping, murid terkuat kedua di antara murid Sekte Bulan Matahari saat ini, memiliki kekuatan yang hanya kalah dari Hu Lin.     

Hu Lin dan Zhang Ping merangsek ke arah Zhang Yan, yang satu menghunus sebilah saber sementara yang lain memegang sebatang pedang, dan mengarahkan ke titik vital lawan tanpa ampun.     

Telapak tangan Zhang Yan terbuka lebar, dan lengannya ditarik ke belakang. Punggungnya yang seperti sebuah busur yang kokoh sedikit bergetar ketika sarung tangan senjata roh tingkat kedua di tangannya mengeluarkan tambahan sebuah gelombang api biru yang menyelubunginya.     

Aura panas dan dingin itu saling berpadu. Kombinasi kontradiktif ini menekan aliran udara di atmosfer dan memicu serangkaian ledakan spontan silih berganti.     

Wuss!     

Tepat ketika pedang roh tingkat dua dan saber roh tingkat dua di tangan Hu Lin dan Zhang Ping menyerbu ke arah Zhang Yan, Energi Langit dan Bumi di atas kepala Zhang Yan akhirnya berkumpul dan menjadi Fenomena Langit dan Bumi.     

978 siluet naga kuno bertanduk turun dalam pusaran seolah-olah mereka siap menyerang dan mengeluarkan tekanan yang sangat menakutkan.     

"Tidak!!" Awalnya, Hu Lin dan Zhang Ping dipenuhi dengan kepercayaan diri dan berpikir mereka bisa membunuh Zhang Yan, tetapi langsung merasa ngeri ketika melihat Fenomena Langit dan Bumi muncul di atas kepala Zhang Yan. Zhang Ping bahkan berteriak karena shock.     

Bumm! Bumm!     

Tepat saat wajah Hu Lin dan Zhang Ping yang berubah secara dramatis, dan Zhang Ping menjerit penuh rasa ngeri, Zhang Yan akhirnya bergerak.     

Kedua lengannya yang ditarik kencang seperti busur sejenak bergetar, dan punggungnya segera berhenti bergetar. Kedua telapak tangan yang berisi nyala api biru itu meledak dengan cepat dan mengurung Hu Lin dan Zhang Ping saat ia menghadang serangan kedua lawannya yang dahsyat dengan cara frontal.     

Di antara Hu Lin dan Zhang Ping, Hu Lin adalah sosok yang lebih kuat.     

Namun, kekuatan Hu Lin hanya setara sedikit di atas 600 naga kuno bertanduk bahkan ketika ia melepaskan kekuatan penuhnya.     

Dalam menghadapi serangan Zhang Yan yang menghancurkan dan berisi kekuatan lebih dari 900 naga kuno bertanduk, bisa dibayangkan dengan mudah efek dari kekuatan sebesar itu.     

Bumm! Bumm!     

Dengan secepat kilat, baik Hu Lin dan Zhang Ping telah dibantai oleh Zhang Yan tanpa sedikit pun kesalahan.     

Setelah mereka berdua tewas meledak, tubuh mereka terlempar dengan kekuatan yang tidak berkurang sedikit pun. Seperti sebatang anak panah yang lepas dari busurnya, mereka terhempas ke dinding gua yang ada di kejauhan dan membuat debu beterbangan.     

Sejak saat itu, seluruh murid Sekte Bulan Matahari yang memasuki pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu sepenuhnya telah dimusnahkan.     

Setelah membunuh Hu Lin dan Zhang Ping, Zhang Yan dengan santai melesat ke langit seperti tidak ada sesuatu yang terjadi dan ia membawa turun kotak antik yang tertanam di tengah atap gua itu.     

Ia tidak merasa tergesa untuk membuka kotak itu.     

Dalam suatu kebetulan yang aneh, tatapannya tanpa sadar mendarat pada ratusan Keping Konsep Air yang tercampur dengan kerikil batu di lantai gua itu.     

'Menurut pengalamanku sebelumnya, Keping Penguasaan yang terkandung dalam kotak ini pasti adalah Keping Penguasaan Air.' Napas Zhang Yan berubah menjadi cepat segera setelah memikirkan hal itu.     

Keping Konsep Api itu tidak berguna baginya.     

Namun, Keping Penguasaan Air sangat berarti baginya. Ia bisa menggunakannya untuk memahami Penguasaan Air di masa depan.     

Lagipula, ia bisa dengan mudah mengubah air menjadi es dan mengubah es menjadi air karena ia telah mengembangkan Teknik Menekan Emosi Tertinggi.     

Baginya, memahami Konsep Air dan Penguasaan Air setara dengan memahami Konsep Es dan Penguasaan Es.     

Zhang Yan menarik napas dalam-dalam saat membuka kotak yang sangat indah itu.     

1

Hampir di waktu yang sama dengan saat kotak itu terbuka, Zhang Yan mau tidak mau langsung memicingkan matanya.     

Sebuah keping yang berkilauan dengan qi biru air muncul di depan matanya.     

"Selamat. Keping Penguasaan Air Tahap Raja Bela diri Tingkat kedelapan itu telah menjadi milikmu." Pada saat yang sama, sebuah suara yang akrab sekaligus asing itu memasuki telinga Zhang Yan. Selain itu, ia memiliki energi penetrasi yang mengerikan yang menyebar hingga di kejauhan.     

"Sial!" Setelah mendengar suara itu, Zhang Yan tidak berani lengah dan dengan tergesa melesat keluar dari gua itu secepat mungkin.     

Setelah pelajaran yang didapatnya terakhir kali, ia tidak berani mengambil risiko lagi.     

Sebelumnya, ia akhirnya bisa mendapatkan Keping Penguasaan Api, tetapi karena kemunculan Feng Tian Wu, benda itu akhirnya jatuh ke tangan gadis itu.     

Persis seperti kata pepatah, 'Keledai pun tidak jatuh ke lubang yang sama'. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi, Zhang Yan segera bergegas meninggalkan tempat itu tanpa membuang waktunya.     

Wuss! Wuss!     

Saat Zhang Yan telah berlalu, dua sosok muncul di dalam gua itu pada saat yang sama dengan membawa firasat buruk.     

Keduanya mengerutkan kening ketika melihat Keping Konsep Air yang ada di tanah.     

Detik berikutnya, mereka berdua saling bertukar pandang diam-diam dan bertanya serempak, "Apakah Keping Penguasaan Air ada di tanganmu?"     

Kedua pria itu saling memandang dengan penuh arti lalu mereka pergi untuk mencari orang yang telah mendapatkan Keping Penguasaan Air Tahap Raja Bela diri Tingkat Kesembilan itu.     

Di dalam pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri, di salah sebuah gua.     

Wuss!     

Sesosok berpakaian ungu bergerak seperti kilat memasuki gua dengan cekatan dan dengan hati-hati mempelajari keadaan di sekelilingnya. Ia tidak membiarkan suatu detail pun terlewatkan, seolah-olah sedang mencari sesuatu.     

Pemilik sosok itu tidak lain adalah Duan Ling Tian.     

Sudah sekitar sepuluh hari berlalu setelah ia membuat terobosan ke Tahap Transformasi Ruang Tingkat Kedua.     

Selama periode itu, Duan Ling Tian menggenggam dua buah Keping Konsep di tangannya untuk memahami dua Konsep itu dan ia juga telah mencari orang yang menguasai Buah Tiga warna itu ke mana-mana.     

"Bahkan jika aku berhasil menemukan orang itu sekarang, aku khawatir sangat mungkin ia sudah mengkonsumsi dua buah roh itu." Setelah mencari di dalam gua dan tidak menemukan apa-apa, Duan Ling Tian melesat pergi dan memasuki sebuah gua yang lain.     

Duan Ling Tian mencari dari gua ke gua satu per satu dengan sabar.     

Tak lama kemudian, ia sudah memasuki sebuah gua yang relatif jauh dan memulai pencariannya lagi, tanpa melewatkan sebuah celah maupun relung pun dari pencariannya.     

Di sebuah sudut yang tidak mencolok di dekat langit-langit sebuah gua di mana ada sebuah gua kecil yang gelap, seorang pemuda berpakaian putih duduk bersila sambil berkultivasi dengan tenang.     

"Zi Shang, Nak! Sepertinya kau dan Duan Ling Tian selalu ditakdirkan untuk saling bertemu satu sama lain!" Tiba-tiba, sebuah suara suram, serak, dan tua bergema di benak pemuda berpakaian putih itu dan membuatnya terbangun dari kultivasinya.     

"Duan Ling Tian?!" Pemuda berpakaian putih itu tidak lain adalah Zi Shang. Setelah mendengar suara itu dari dalam benaknya, seberkas sinar dingin terpancar dari matanya di dalam kegelapan seolah-olah ia ingin melahap seseorang.     

Tentu saja, nama 'Duan Ling Tian' tidak asing baginya.     

Dari saat di Kekaisaran Rimba Biru sampai saat ini, orang itu seperti musuh bebuyutannya. Ke mana pun ia pergi atau seberapapun tinggi ia berdiri, musuhnya itu akan selalu muncul di hadapannya.     

Selain itu, hal itu membuatnya gila karena dirinya selalu berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dalam semua konfrontasi dengan lawannya itu.     

Awalnya, ia memiliki kesempatan untuk mendapatkan kekuatan besar karena ia memiliki sisa jiwa dari seorang tokoh digdaya yang berdiam di dalam tubuhnya, tetapi ia dikendalikan oleh sebuah lempeng batu yang dipegang oleh lawannya itu. Hal itu sudah lebih dari cukup untuk membuatnya gila karena frustrasi.     

"Duan Ling Tian, ​​itu benar-benar kau!" Dari tempatnya duduk di dalam gua kecil yang gelap itu, tatapan Zi Shang segera mendarat pada sosok berpakaian ungu yang berada di luar gua itu. Matanya dipenuhi dengan rasa benci yang amat sangat.     

"Hah?" Saat ketika Zi Shang memicingkan matanya dan menatap pada Duan Ling Tian, ​​musuhnya itu mengerutkan kening seolah-olah bisa merasakan bahwa seseorang sedang mengawasinya.     

Pada saat yang sama, ia mengangkat kepalanya secara tiba-tiba dan melihat ke arah sudut terpencil di langit-langit gua itu.     

Sebuah lubang gelap yang cukup besar untuk menampung satu orang memasuki garis pandangannya.     

Tepat ketika Duan Ling Tian hendak menggunakan Energi Spiritualnya untuk menyelidiki ke dalam ceruk gua itu, ia tiba-tiba melihat sesosok putih melesat keluar dari dalam gua itu dan turun di depan matanya.     

"Zi Shang!" Setelah melihat pemuda berpakaian putih itu, Duan Ling Tian memicingkan matanya dan bertanya dengan bingung, "K-Kau belum mati ?!"     

Saat ini, Duan Ling Tian benar-benar dilanda rasa terguncang.     

Saat itu, ketika mereka baru saja memasuki pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu, Zi Shang menyerangnya secara tiba-tiba di atas panggung tinggi itu dan jatuh ke dalam jurang maut bersamanya. Lebih dari itu, keduanya bahkan berduel di dalam jurang maut itu.     

Dalam pertarungan itu, ia menggunakan kekuatan 1.000 naga kuno bertanduk untuk menekan kekuatan Zi Shang yang setara 878 naga kuno bertanduk dan hampir berhasil membunuhnya.     

Pada saat yang genting, Zi Shang mengeluarkan pecahan Lempeng Belenggu Iblis yang hilang untuk mengalihkan perhatiannya lalu jatuh ke dalam jurang maut itu sendirian.     

Duan Ling Tian berpikir bahwa musuhnya itu pasti akan mati.     

Namun, siapa yang tahu bahwa Zi Shang tidak hanya berhasil bertahan, ia sekarang bahkan muncul tepat di depan matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.