Maharaja Perang Menguasai Langit

Membongkar Niat Busuk



Membongkar Niat Busuk

0"Apakah kalian semua bersedia untuk membantu dan membawanya ke Ruang Pertemuan Klan Zhang?" Duan Ling Tian melihat ke arah penjaga Klan Zhang dan berbicara perlahan.     
0

Ekspresi wajah para penjaga Klan Zhang menjadi pucat ketika mereka mendengarnya, dan mereka semua saling memandang, namun tidak ada yang berani menyetujuinya.     

"Tuan Muda Ling Tian, ​​jangan menyulitkan kami." Tidak lama kemudian, penjaga Klan Zhang tertawa getir. "Mereka bawahan Nyonya. Tuan mungkin tidak takut pada Nyonya, tapi kami takut."     

"Benar." Penjaga Klan Zhang lainnya mengangguk dengan tergesa-gesa.     

Alis Duan Ling Tian terangkat dan ia tidak merasa terkejut, dan dia melanjutkan. "Kalau begitu pergilah beri tahu Tuan Muda Tertua tentang kedatanganku dan minta dia untuk menunggu di Ruang Pertemuan. Kalau begitu seharusnya tidak menjadi masalah, kan?"     

"Itu tidak masalah." Para penjaga Klan Zhang buru-buru menjawab.     

Setelah itu, Duan Ling Tian melangkah sambil menyeret ketiga jenasah itu masuk ke dalam Kediaman Klan Zhang, dan dia meninggalkan noda darah yang panjang yang langsung menuju ke Ruang Pertemuan Klan Zhang.     

Di belakang Duan Ling Tian, ​​seorang penjaga Klan Zhang menuju ke sisi lain dengan wajah bingung.     

Arah yang ia tuju tepatnya adalah rumah tempat Tuan Muda Tertua Klan Zhang, Zhang Shou Yong tinggal.     

"Tuan Muda Ling Tian!" Ketika Duan Ling Tian tiba di luar Ruang Pertemuan Klan Zhang, para pelayan yang menjaga di luar mengenali Duan Ling Tian.     

Tidak lama kemudian, ekspresi para pelayan itu menjadi pucat.     

Ketika mereka melihat tiga jenasah yang diseret Duan Ling Tian.     

Brukk!     

Dengan mengangkat tangannya, Duan Ling Tian langsung melemparkan ketiga jenasah itu ke depan pintu masuk Ruang Pertemuan Kediaman Klan Zhang, dan kemudian berdiri dengan tenang di sebelahnya tanpa niat untuk masuk.     

"Tolong beri tahu Sang Ketuamu, istri Sang Ketua, Tuan Muda Kedua, dan para tetua, dan undang mereka kemari." Duan Ling Tian memandang pelayan yang berdiri di pinggir dengan ekspresi sedikit pucat dan berbicara perlahan.     

Para pelayan itu segera mengangguk ketika mereka mendengarnya, dan dengan serta merta menghambur pergi seolah-olah sedang melarikan diri.     

Ketika dia melihat tindakan para pelayan yang begitu berlebihan itu, Duan Ling Tian menggosok hidungnya dengan malu-malu. "Apakah aku begitu menakutkan?"     

Tidak lama kemudian, sebuah sosok melintas.     

Wuss!     

Sosok itu sangat cepat, dan ia berdiri di sisi Duan Ling Tian dalam sekejap mata.     

"Adik Ling Tian, ​​apa yang terjadi?" Yang pertama tiba adalah Zhang Shou Yong.     

Jelas, penjaga Klan Zhang yang pergi mencari Zhang Shou Yong tidak banyak bicara, jadi Zhang Shou Yong tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

"Kakak Zhang." Duan Ling Tian sedikit tersenyum pada Zhang Shou Yong, dan kemudian menunjuk ke arah ketiga jenasah yang berada di dekatnya.     

"Hmm?" Baru sekarang Zhang Shou Yong memperhatikan ketiga jenasah itu dan noda darah yang ditinggalkan di sepanjang jalan, dan dia mau tidak mau mengerutkan kening. "Siapa mereka?"     

Tidak perlu lama, tatapan Zhang Shou Yong turun pada ketiga jenazah itu.     

Dengan sekali pandang, dia bisa melihat penampilan ketiga jenasah itu dengan jelas.     

"Hmph!" Zhang Shou Yong tiba-tiba mendengus dingin dengan suara yang sedingin es dan sangat menakutkan. Jelas, dia mengenali ketiga jenasah itu, dan dia berkata dengan suara rendah. "Perempuan keparat itu...."     

Saat ini, tentu saja Zhang Shou Yong mengerti apa yang terjadi.     

Sudah pasti bahwa Ibu Kedua-nya telah mengirim orang untuk membereskan Duan Ling Tian, ​​tetapi mereka malah terbunuh di tangan para pendekar Kekaisaran Batu Hitam.     

Sekarang Duan Ling Tian telah membawa ketiga jenasah itu untuk mengungkap niat busuk di baliknya.     

"Adik Ling Tian, ​​kau tenanglah... aku pasti akan memberimu penjelasan sehubungan dengan masalah ini!" Zhang Shou Yong berbicara memberikan janjinya.     

Duan Ling Tian mengangguk, karena dia percaya pada Zhang Shou Yong.     

Jika bukan karena dia percaya pada Zhang Shou Yong, dia tidak hanya akan menyeret tiga jenasah ini kepada Klan Zhang seperti ini.     

"Apa yang sedang terjadi?" Tidak lama kemudian, Sang Ketua juga tiba, dan raut wajahnya sangat tidak sedap dipandang ketika ia melihat noda darah di sepanjang jalan.     

"Ayah, lihat mereka." Ekspresi Zhang Shou Yong sangat suram saat dia menunjuk pada tiga jenasah itu.     

Sang Ketua Klan Zhang menatapnya dan ekspresinya menjadi gelap. "Kenapa mereka? Bukankah mereka penjaga yang bertugas untuk Ibu Keduamu? Bagaimana mereka mati di sini?"     

"Mereka tidak mati di sini ... Jika aku tidak salah, mereka pastilah dikirim oleh Ibu Kedua untuk membunuh Adik Ling Tian, ​​dan akibatnya mereka malah tewas di tangan para ahli belaldiri Kekaisaran Batu Hitam yang melindungi Adik Ling Tian." Zhang Shou Yong berkata dengan nada rendah.     

Ekspresi Sang Kektua menjadi gelap ketika mendengar hal itu, dan kemudian ia memandang Duan Ling Tian seolah-olah ingin memastikannya. "Adik Ling Tian, ​​apakah benar-benar seperti itu?"     

"Sang Ketua Zhang, mereka bertiga memang ingin membunuhku ... Tapi sayangnya mereka tidak berhasil." Duan Ling Tian mengangguk.     

Alis Sang Ketua mengkerut hingga saling bertaut dan ekspresinya tidak menyenangkan ketika mendengar hal itu, dan kemudian ia memandang Zhang Shou Yong dan berkata, "Panggil Ibu Keduamu."     

Zhang Shou Yong tidak bergerak ketika Duan Ling Tian berbicara. "Jangan khawatir Sang Ketua Zhang, aku sudah meminta seseorang untuk memberitahukan Nyonya dan Tuan Muda Kedua."     

Zhang Shou Yong menghentikan niatnya ketika mendengar pemberitahuan Duan Ling Tian, sedangkan, kerutan di wajah Sang Ketua menjadi semakin dalam.     

Awalnya, dia berpikir bahwa setelah dia mengirim Zhang Shou Yong pergi, dia akan membicarakannya baik-baik dengan Duan Ling Tian dan melihat apakah masalah ini bisa diperkecil.     

Lagi pula, masalah ini terkait dengan istri keduanya.     

Tapi sekarang, dia jelas hanya bisa menggunakan pesan suara untuk membujuk Duan Ling Tian     

"Saudara Ling Tian, ​​Klan Zhang bersalah dalam hal ini ... Bagaimana kalau begini? Demi permintaan maaf yang tulus dari Klan Zhang, asalkan berada dalam batas kemampuan Klan Zhang, maka Klan Zhang tidak akan ragu-ragu untuk memenuhi permintaanmu! " Pesan suara itu terdengar di telinga Duan Ling Tian, ​​dan dia bisa mengetahui bahwa pesan suara itu berasal dari Sang Ketua Klan Zhang.     

"Sang Ketua Zhang." Duan Ling Tian memandang Sang Ketua Klan Zhang dan juga menjawab melalui pesan suara. "Aku dan Kakak Zhang adalah teman, dan Anda adalah Ayahnya. Kalau dipikir memang seharusnya aku harus memanggilmu Paman... Tetapi sehubungan dengan masalah hari ini, aku berharap Paman dapat melaksanakan tanggungjawab Paman dalam urusan publik tanpa membiarkan urusan pribadi mengganggunya dan dengan begitu bisa memberi keadilan untukku."     

Sang Ketua tidak bisa menahan tawa ketika dia mendengar ucapan Duan Ling Tian.     

Dia tahu bahwa Duan Ling Tian ingin menegakkan harga dirinya.     

Setelah beberapa saat, beberapa tokoh tiba berturut-turut, dan dalam waktu singkat, lebih dari 10 tetua Klan Zhang telah tiba.     

"Ini ..." Sang Ketua tercengang ketika melihat kedatangan para tetua Klan Zhang ini.     

"Paman, aku telah meminta seseorang untuk memanggil semua tetua ke sini." Duan Ling Tian menatap tajam ke arah Sang Ketua dan menyebabkan sudut mulut Sang Ketua sedikit berkedut saat ia mengungkapkan jejak ketakutan dari matanya.     

Baru sekarang Sang Ketua Klan Zhang menyadari bahwa pemuda berpakaian ungu ini tidak hanya memiliki bakat alami yang luar biasa, bahkan pemikirannya sangat hati-hati dan teliti, sampai menyebabkan kulit kepalanya sedikit mati rasa.     

Setelah itu, dia melirik Zhang Shou Yong.     

Dia tahu bahwa alasan Duan Ling Tian berani menyusun rencana ini tidak diragukan lagi karena ia memiliki alat untuk melakukan tawar-menawar ini, yakni kehadiran putranya.     

Bisa dikatakan, jika putranya tidak ikut campur dalam masalah hari ini, Duan Ling Tian benar-benar tidak akan dapat menyebabkan kekacauan ...     

"Sungguh pemuda yang licik." Sebagai Sang Ketua klan, apa yang belum pernah dia lihat sepanjang hidupnya? Badai hebat macam apa yang tidak dia temui?     

Namun sekarang, di hadapan pemuda berpakaian ungu ini, jejak ketakutan muncul dari lubuk hatinya.     

Berapa umur bocah ingusan ini?     

Memiliki kemampuan perencanaan yang mengerikan pada usia muda. Begitu dia menjadi matang di masa depan, aku takut dia akan menjadi penjelmaan iblis!     

Ini adalah sesuatu yang tidak ia ragukan sedikit pun.     

"Sang Ketua, apa yang terjadi?" Dengan cepat kesepuluh tetua itu mendapati ada tiga jenasah yang terikat menjadi satu, dan mereka mau tidak mau mengerutkan kening ketika lalu bertanya kepada Sang Ketua.     

Sang Ketua belum sempat berbicara ketika seorang tetua tidak bisa menahan diri langsung berseru terkejut. "Eh ... Bukankah mereka penjaga yang bertugas untuk Nyonya?"     

"Betul, mereka penjaga Nyonya!"     

"Meskipun penjaga Nyonya berasal dari klan dari tempat Nyonya berasal, karena mereka adalah bagian dari mahar ketika Nyonya menikah dengan Klan Zhang, maka mereka adalah anggota Klan Zhang juga ... Siapa yang begitu berani membunuh anggota Klan Zhang kita!?"     

...     

Untuk sementara waktu, kelompok para tetua Klan Zhang itu dilanda rasa marah.     

Sementara itu, istri Sang Ketua dan Tuan Muda Kedua tiba agak terlambat.     

Ketika mereka melihat ketiga jenasah pria paruh baya berpakaian hitam yang berbaring di tanah itu, ekspresi mereka menjadi gelap.     

"Nyonya, jika aku tidak salah, mereka seharusnya adalah penjaga yang bertugas untukmu, bukan?" Tidak lama kemudian, seorang tetua Klan Zhang bertanya kepada istri Sang Ketua.     

Wajah istri Sang Ketua itu sangat tidak sedap dipandang, namun dia tetap mengangguk.     

Itu adalah sesuatu hal yang tidak bisa ia sangkal.     

"Jangan khawatir Nyonya, tidak peduli siapa yang membunuh para penjagamu, Klan Zhang tentu tidak akan mendiamkannya!" Beberapa tetua Klan Zhang memberi jaminan kepada istri Sang Ketua, dan hal itu membuat istri Sang Ketua merasa takut ketahuan.     

"Para Tetua, kalian semua tidak tahu urutan kejadiannya, jadi hal yang paling baik adalah kalian tidak tergesa-gesa menunjukkan sikap setia." Tepat pada saat ini, Zhang Shou Yong berbicara dengan nada penuh cemoohan.     

"Tuan Muda Tertua, apa maksudmu?" Seketika, para tetua Klan Zhang itu menjadi bingung.     

"Adik Ling Tian, ​​kau bisa memberi tahu mereka." Zhang Shou Yong menatap Duan Ling Tian dan mengangguk. "Jangan ragu untuk berbicara terus terang, dan tidak perlu merasa terancam."     

Duan Ling Tian mengangguk dan berkata perlahan. "Tiga orang ini terbunuh oleh para ahli beladiri Kekaisaran Batu Hitam yang melindungiku ... Alasannya adalah bahwa mereka telah menunggu untuk melakukan penyergapan selama tiga bulan di luar kediaman tempat kami tinggal, dan mereka secara langsung melepaskan serangan yang mematikan terhadapku begitu aku meninggalkan tempat itu pada hari ini!"     

"Untungnya, aku memiliki seorang pendekar yang melindungiku. Kalau tidak, aku sudah mati." Saat Duan Ling Tian selesai berbicara ia menatap dalam-dalam ke arah Istri Sang Ketua dan Tuan Muda Kedua yang memperlihatkan raut wajah yang tidak sedap dipandang. "Sejak tiba di Ibukota Dinasti Darkhan, aku tidak menyinggung siapa pun ... Satu-satunya orang yang memiliki konflik denganku adalah istri Sang Ketua dan Tuan Muda Kedua."     

"Jadi, aku membawa ketiga jenasah ini ke Kediaman Klan Zhang ... Faktanya membuktikan bahwa aku tidak salah. Orang-orang ini justru adalah orang suruhan istri Sang Ketua." Duan Ling Tian menyelesaikan penjelasannya dengan satu tarikan napas, sedangkan kelompok tetua Klan Zhang saling memandang dan semuanya terdiam.     

"Nyonya, apakah yang dia katakan benar?" Tidak lama setelah itu, seorang tetua Klan Zhang yang berusia lebih dari 100 tahun dan memiliki rambut dan alis telah memutih bertanya kepada istri Sang Ketua dengan suara rendah.     

Istri Sang Ketua memilih untuk diam, dan tampak jelas ia secara diam-diam mengakuinya.     

"Tetua, aku harap kalian semua tidak mencampurkan masalah pribadi mengganggu tugas publik hari ini ... Adik Ling Tian adalah temanku, dan aku harap kalian semua bisa memberinya keadilan! Kalau tidak, aku, Zhang Shou Yong, akan meninggalkan Klan Zhang sejak saat ini dan seterusnya." Zhang Shou Yong berbicara dengan nada tegas.     

Meninggalkan Klan Zhang!     

Begitu Zhang Shou Yong mengatakan hal itu, semua orang yang hadir termasuk Duan Ling Tian tertegun.     

"Kakak Zhang ..." Duan Ling Tian memandang Zhang Shou Yong saat rasa hangat memenuhi hatinya.     

Di sisi lain, raut wajah istri Sang Ketua dan Tuan Muda Kedua menjadi pucat.     

Mereka awalnya tidak menanggapi masalah ini dengan serius.     

Bagaimanapun, tidak peduli apa, Duan Ling Tian hanyalah orang luar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.