Maharaja Perang Menguasai Langit

Gunung Pelangi



Gunung Pelangi

0"Bagaimana ini bisa terjadi ?!" Duan Ling Tian terkejut sampai matanya terbelalak lebar, dan Sumber Energi di tangannya dengan cepat meningkat pada saat yang bersamaan hingga batas kemampuannya dalam sekejap mata.     
0

Tetapi tetap saja pada saat itu, Kotak Giok yang Cantik itu tetap tidak bergerak dan sama sekali tidak bisa dibuka.     

Bersama dengan untaian energi biru, energi ungu, dan energi kuning tanah yang bergolak di dalam Sumber Energi di tangan Duan Ling Tian, ​​ia mencoba membuka kotak giok itu, namun tetap tidak bergerak sedikit pun.     

"Ini ..." Duan Ling Tian merasa sangat terkejut ketika Sumber Energi dan Konsep di tangannya mereda, dan wajahnya dipenuhi dengan ekspresi keheranan.     

Kapan pernah dia melihat kotak giok yang aneh seperti itu?     

"Tidak heran pesan yang ditinggalkan oleh Ayah mengatakan bahwa ... Jadi ternyata ia tahu pasti bahwa aku saat ini tidak akan bisa membuka Kotak Giok yang Cantik ini!" Pada saat itu, Duan Ling Tian telah sepenuhnya menyadari kenyataannya.     

Sebelumnya, ia tidak yakin ketika mendengar ayahnya berbicara seperti itu, dan ia merasa bahwa membuka kotak giok kecil itu baginya semudah membalikkan telapak tangannya saja.     

Tapi sekarang tampaknya bahkan jika ia mengerahkan seluruh kekuatannya dan menggunakan pedang roh Tingkat Kuasi Kerajaan, dia mungkin tetap tidak akan bisa membuka kotak giok itu. "Aku harus menemukan waktu untuk mencoba membukanya dengan pedang roh Tingkat Kuasi Kerajaan milikku!"     

Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam lalu menyimpan Kotak Giok yang Cantik itu dengan sebuah gerakan tangannya.     

"Tian Kecil, apa ada yang salah?" Tepat saat itu, Nie Rong dan Nie Yuan memandang Duan Ling Tian pada saat yang bersamaan ketika mereka melihat energi langit dan bumi yang menumpuk di atas Duan Ling Tian sebelumnya, namun belum sempat muncul membentuk sesuatu, dan mereka menyadari bahwa Duan Ling Tian telah mengumpulkan kekuatan sebelumnya.     

"Tidak ada apa-apa." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dengan ringan dan dengan spontan membuat alasan. "Aku baru saja mendapatkan sedikit pemahaman dalam kultivasiku."     

Nie Rong dan Nie Yuan tidak meragukan kata-kata Duan Ling Tian, ​​dan Nie Yuan bahkan tidak bisa menahan nafas. "Tidak heran kau memiliki kultivasi setinggi ini pada usia yang begitu muda, Tian Kecil... Kau memang memiliki bakat alami yang luar biasa yang sulit dicapai oleh orang-orang biasa di jalur kultivasi di dunia beladiri ini."     

Nie Rong mengangguk dan menunjukkan persetujuannya.     

"Paman Nie, paman terlalu baik." Duan Ling Tian tersenyum dengan rendah hati.     

Sepuluh hari kemudian, Duan Ling Tian dan Nie Yuan menghentikan perjalanannya di angkasa ketika Nie Rong lebih dulu berhenti di depan mereka.     

Pada saat itu, tatapan Nie Rong mendarat pada sebuah gunung besar di kejauhan. "Tempat itu adalah Gunung Pelangi, dan itu adalah lokasi Sekte Gunung Pelangi!"     

Alis Duan Ling Tian terangkat ketika mendengar hal itu, dan ia tidak bisa menahan diri untuk mengangkat kepalanya.     

Gunung yang sangat jauh itu seperti seekor binatang buas besar yang sedangberbaring di sana, puncak gunung itu ditutupi oleh awan dan kabut, dan banyak sinar cahaya warna-warni yang sangat jelas terlihat karena pancaran sinar matahari yang kuat.     

Sinar cahaya yang beraneka warna itu berpilin masuk ke dalam awan dan kabut, dan terlihat seperti banyak pelangi yang melengkung berkumpul bersama dan memberikan keindahan pemandangan kepada mereka yang menyaksikannya.     

"Sesuatu yang disebut sebagai sebuah pesta suguhan bagi mata tidak lain adalah seperti ini." Duan Ling Tian menghela nafas dalam hatinya.     

Meskipun Gunung Pelangi itu lebih rendah daripada tujuh puncak pedang besar milik Sekte Pedang Tujuh Bintang ataupun Ngarai Pedang Teratai Iblis milik Sekte Pedang Teratai Iblis, Sekte Gunung Pelangi hanyalah sebuah sekte kelas dua yang berada di dalam Kekaisaran Rimba Biru , dan memiliki lokasi seperti ini bisa dianggap tidak buruk.     

"Ini adalah Gunung Pelangi? Aku mendengar Ibu menyebutkannya ketika aku masih kecil, puncak Gunung Pelangi adalah seperti dunia abadi dalam legenda, dan begitu aku dewasa, aku selalu berpikir Ibu telah berbicara tentang hal itu secara spontan... Aku tidak pernah membayangkan bahwa ia benar-benar seperti ini." Nie Yuan menghela nafas kagum.     

"Paman Nie, kau belum pernah datang ke Sekte Pelangi ini sebelumnya?" Duan Ling Tian tertegun.     

Sejauh yang ia ketahui, bagaimana pun juga Nie Yuan adalah putra Pemimpin Sekte Gunung Pelangi, dan bahkan jika beberapa orang tetua Sekte Gunung Pelangi menentang ibu dari Nie Yuan, mereka tidak akan sampai menutup pintu masuk bagi Nie Yuan untuk masuk ke Sekte Gunung Pelangi, kan?     

"Demi membuat aku agar tidak terganggu oleh anggota Sekte Gunung Pelangi, Ibu tidak pernah membawaku ke Sekte Gunung Pelangi, dan Sekte Gunung Pelangi tidak tahu keberadaanku," kata Nie Yuan.     

Duan Ling Tian tiba-tiba mengerti.     

"Tidak jauh dari utara Gunung Pelangi adalah salah satu wilayah bagi Tri Sekte Rimba Biru, Ngarai Pedang Teratai Iblis." Nie Rong berkata kepada Duan Ling Tian, ​​"Seharusnya, Sekte Gunung Pelangi memiliki hubungan yang dalam dengan mantan Sekte Pedang Teratai Iblis ... Bisa jadi mengapa Sekte Gunugn Pelangi bisa menempati lokasi yang luar biasa ini adalah karena perlindungan Sekte Pedang Teratai Iblis. "     

"Sekte Pedang Teratai Iblis?" Tatapan Duan Ling Tian mengerjap.     

Sebenarnya, ketika Nie Rong menunjuk ke arah gunung besar di kejauhan dan mengatakan itu adalah wilayah Sekte Gunung Pelangi, yaitu Gunung Pelangi, ia sudah sedikit terkejut.     

Dia terkejut bahwa Sekte Gunung Pelangi dan mantan Sekte Pedang Teratai Iblis terletak begitu dekat!     

Dia terkejut bahwa sekte kelas dua belaka seperti Sekte Gunung Pelangi benar-benar memiliki lokasi seperti ini!     

"Sekte Pedang Teratai Iblis ..." Sudut-sudut mulut Duan Ling Tian tiba-tiba mengerut menjadi sebuah senyum penghinaan.     

Tentu saja, Nie Rong dan Nie Yuan tidak memperhatikan hal itu.     

"Ayo kita pergi." Duan Ling Tian memanggil Nie Rong dan Nie Yuan sebelum terbang melesat ke arah Gunung Pelangi.     

Ia tidak sengaja mempercepat gerakannya dan membiarkan Nie Rong dan Nie Yuan mengikuti di belakangnya.     

Setelah beberapa saat, mereka bertiga tiba di wilayah luar Gunung Pelangi.     

Begitu mereka mendekati di dekatnya, Duan Ling Tian dapat melihat bahwa ada banyak jalur gunung yang melingkar di sekeliling Gunung Pelangi, sedangkan, setiap jalur gunung itu memiliki datara yang luas di sisi gunung.     

Dataran-dataran ini sebagian besar memiliki beberapa bangunan yang dibangun di atasnya, beberapa di antaranya memiliki beragam tanaman yang ditanam di atasnya, dan bahkan ada satu yang sangat kosong, namun itu adalah yang paling ramai dari semuanya.     

Yang terakhir ini jelas merupakan Tempat Latihan Bela Diri Sekte Gunung Pelangi.     

"Tian Kecil!" Ketika dia melihat sosok Duan Ling Tian melesat dan berniat untuk terbang memasuki Sekte Gunung Pelangi, Nie Rong menjadi cemas.     

"Kakek Nie?" Setelah mendengar Nie Rong memanggilnya, Duan Ling Tian berhenti dan menatap Nie Rong dengan ekspresi bingung.     

"Kau belum memberi tahu kepada para anggota sektemu. Tidak apa jika menunggu sebentar sebelum kita memasuki Sekte Gunung Pelangi dan membawa istriku pulang setelah kau memanggil beberapa orang dari sektemu." Nie Rong berkata, "Selain itu, ingatlah untuk meminta kepada orang-orang yang akan kau panggil untuk tidak mengungkapkan identitas mereka ... Jika tidak, orang-orang tua dari Sekte Gunung Pelangi itu pasti akan menceritakannya kepada Tri-Sekte Rimba Biru! Jika itu terjadi, masalah ini akan menjadi rumit."     

"Jika kau dan orang-orang yang kau panggil sebagai bantuan tidak memberitahukan identitasmu, maka masalah ini hanya akan menjadi urusan internal Sekte Gunung Pelangi, dan tidak mungkin bagi orang-orang tua dari Sekte Gunung Pelangi untuk meminta bantuan dari Tri Sekte Rimba Biru." Nie Rong menyelesaikan penjelasannya dalam satu tarikan napas dan mengungkapkan kekhawatirannya.     

"Bantuan?" Kata-kata Nie Rong menyebabkan Duan Ling Tian mau tidak mau menjadi tertegun, dan kemudian ia menggelengkan kepalanya. "Kakek Nie, aku tidak bermaksud membawa beberapa orang sebagai bantuan."     

Benar-benar lelucon!     

Jika ia harus mencari orang sebagai bantuan hanya demi mengambil seseorang dari sekte kelas dua di Kekaisaran Rimba Biru, maka ia lelbih baik bunuh diri saja.     

Dengan kekuatannya saat ini, jangankan sekte kelas dua di Kekaisaran Rimba Biru, dia bahkan tidak sedikit pun takut pada Keluarga Kekaisaran Rimba Biru.     

Dia tidak bermaksud mencari bantuan?     

Nie Rong dan Nie Yuan terperangah ketika mereka mendengar Duan Ling Tian.     

Setelah beberapa saat, Nie Rong adalah yang pertama bereaksi, dan dia berkata dengan tergesa-gesa, "Tian Kecil, jangan bercanda dengan Kakek Nie pada saat seperti ini... Jika kita masuk menerobos ke Sekte Gunung Pelangi, hal itu akan melanggar tabu besar di dalam Sekte Gunung Pelangi. Aku takut tidak hanya kita bertiga tidak dapat menyelamatkan istriku, kita pun akan jatuh ke dalamnya juga. "     

Dia bisa mengambil risiko, namun dia tidak berharap putranya sendiri dan Duan Ling Tian yang tidak terkait dengan masalah ini mengambil risiko.     

Lelucon?     

Duan Ling Tian tidak tahu harus tertawa atau menangis. Pada akhirnya, dia tetap merasa perlu untuk menjelaskan, dan ia melompat maju lalu langsung menukik turun ke angkasa di dekat Lapangan Latihan Bela Diri yang sangat luas di lereng Gunung Pelangi.     

Wuss!     

Kemunculan Duan Ling Tian di angkasa yang tidak begitu tinggi menarik perhatian setiap murid Sekte Gunung Pelangi di Lapangan Latihan Bela diri itu.     

Semua murid Sekte Gunung Pelangi adalah murid perempuan, ada murid yang cantik dan jelek, namun satu hal dapat dipastikan, bakat alami mereka di dunia bela diri tidaklah buruk.     

Kalau tidak, tidak mungkin bagi mereka bisa diterima di Sekte Gunung Pelangi.     

"Siapa itu?"     

"Tampaknya seperti laki-laki ... Dia mendekat dan semakin dekat! Wow! Dia sangat tampan!"     

"Alisnya berbentuk pedang dan matanya berbinar, tampan dan luar biasa, dan dengan sikapnya yang anggun ... Oh Tuhan! Dia terlihat seperti seorang kekasih yang sempurna dalam mimpiku."     

"Kau gadis jalang, berhenti menghayalkan hal-hal jorok! Bagaimana mungkin sosok yang luar biasa seperti itu menyukaimu?"     

"Dia terlihat berusia sekitar 25, namun ternyata ia bisa terbang. Itu artinya bahwa dia adalah seorang ahli bela diri di Tahap Pembelah Ruang atau malah berada di atasnya... Apakah Kekaisaran Rimba Biru kita memiliki seorang jenius muda yang luar biasa?"     

"Jika kau tidak mengatakannya, aku hampir lupa bahwa dia sedang terbang ... Bakat alaminya bahkan lebih luar biasa daripada lima tuan muda yang agung dari Kekaisaran Rimba Biru kita yang memiliki bakat paling luar biasa di kalangan generasi muda!"     

"Lima tuan muda yang agung? Bakat paling luar biasa di kalangan generasi muda Kekaisaran Rimba Biru? Kau tidak mungkin lupa, kan? Bertahun-tahun yang lalu, sosok yang bahkan lebih luar biasa daripada lima tuan muda yang agung yang muncul di Kekaisaran Rimba Biru kita! Tidak hanya itu, selama Kompetisi jenius sekitar dua tahun yang lalu, seharusnya ada seorang jenius muda lain yang tidak kalah dengan lima tuan muda yang agung."     

"Benar! Bagaimana aku bisa melupakan Duan Ling Tian dan pemuda misterius itu, Su Li, yang maju dalam Kompetisi jenius Kekaisaran Rimba Biru kita lebih dari dua tahun yang lalu."     

"Bahkan Duan Ling Tian dan Su Li mungkin jauh lebih rendah darinya, ya kan?"     

...     

Ketika Duan Ling Tian baru saja tiba di Lapangan Latihan Bela diri milik Sekte Gunung Pelangi, ia mendengar gelombang pembicaraan yang menggelegak itu.     

Ketika ia melihat kelompok murid perempuan Sekte Gunung Pelangi itu sedang saling berbisik, ada beberapa yang bahkan melemparkan tatapan genit padanya, hal itu menyebabkan dia mau tidak mau merasa sedikit malu.     

Seperti kata pepatah, tiga wanita saja sudah bisa untuk membuat sebuah cerita. Dengan begitu banyak wanita berkumpul, ia merasa telinganya hampir meledak.     

Wusss! Wusss!     

Sementara itu, Nie Rong dan Nie Yuan mengikuti lalu berdiri di kedua belah sisi Duan Ling Tian.     

"Eh? Bukankah dia suami dari Pemimpin Sekte?" Tiba-tiba, seseorang menatap Nie Rong dan berteriak dengan takjub.     

"Suami Pemimpin Sekte? Tamu itu yang tinggal di Paviliun Gunung Pelangi kita sebelumnya?"     

"Bukankah dia meninggalkan Sekte Gunung Pelangi kita karena Tetua Tertinggi menekan Pemimpin Sekte? Mengapa dia kembali?"     

"Dua orang di sisinya itu bukan bantuan yang ia bawa, kan?"     

...     

Banyak murid Sekte Gunung Pelangi berbisik riuh membicarakannya." Aku mendengar bahwa selain meminta Pemimpin Sekte untuk turun, Tetua Tertinggi bahkan meminta Pemimpin Sekte untuk memasuki area terlarang dan berkultivasi di sana dalam diam, dan sepenuhnya terputus dari dunia luar."     

"Sepertinya suami Pemimpin Sekte telah membawa bantuan untuk membawa Pemimpin Sekte pergi." Beberapa murid Sekte Gunung Pelangi yang lebih tua buru-buru berbalik dan pergi. Jelas, mereka pergi untuk memberi tahu jajaran petinggi sekte.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.