Maharaja Perang Menguasai Langit

Konfrontasi



Konfrontasi

0"Tian Kecil." Nie Rong dan Nie Yuan menatap Duan Ling Tian pada saat yang sama, dan kening mereka mengernyit berisi kekhawatiran yang amat sangat.     
0

"Kakek Nie, Paman Nie, jangan khawatir." Duan Ling Tian memberi isyarat agar mereka bisa tenang menghadapinya.     

Namun demikian, Nie Rong dan Nie Yuan masih tetap tidak memiliki kepercayaan sedikit pun di hati mereka.     

Mereka benar-benar tidak bisa mencerna dengan akal sehat mereka mengapa Duan Ling Tian menjadi sangat berani untuk masuk menerobos secara langsung ke Sekte Gunung Pelangi.     

Bukannya mereka tidak pernah berpikir bahwa mungkin kekuatan Duan Ling Tian saat ini sudah cukup untuk menekan semua para tetua dari Sekte Gunung Pelangi, sehingga ia berani untuk bertindak dengan cara seperti itu.     

Tetapi dengan berpikir sepintas saja, hal seperti itu hanyalah sekadar angan-angan belaka.     

Berapa umur Duan Ling Tian?     

Bahkan jika bakat alaminya lebih tinggi, apakah dia yang masih jauh dari berusia 30 tahun akan bisa memiliki kultivasi di tingkat ketujuh Tahap Pembelah Ruang atau malah lebih tinggi?     

Sejauh yang mereka ketahui, hal itu sangat tidak masuk akal.     

Seakan memperburuk perasaan Nie Rong dan Nie Yuan yang gelisah, embusan angin yang menderu-deru terdengar dari langit di kejauhan.     

Setelah beberapa saat, tiga buah bsosok akhirnya muncul di hadapan kelompok Duan Ling Tian bertiga.     

Mereka adalah tiga sosok wanita tua yang telah melewati usia 70, yang satu mengenakan pakaian biru muda, yang satu lagi mengenakan pakaian biru, dan yang terakhir mengenakan pakaian kuning.     

"Tetua Tertinggi!"     

"Tetua Tertinggi!"     

...     

Kerumunan para murid Sekte Gunung Pelangi di Lapangan tempat berlatih bela diri itu membungkuk memberi hormat kepada ketiga wanita tua itu.     

Ketiga wanita tua itu tepatnya adalah tiga orang tetua Tertinggi Sekte Gunung Pelangi.     

Menurut kabar burung, ketiganya adalah sosok-sosok dengan kultivasi yang berada pada tingkat ketujuh Tahap Pembelah Ruang atau bahkan lebih tinggi.     

Wuss! Wuss! Wuss!     

KEtiga wanita tua itu berdiri di udara tidak jauh dari kelompok Duan Ling Tian bertiga, ​​dan tatapan mereka pertama kalinya langsung terkunci pada Nie Rong.     

Karena mereka hanya mengenal Nie Rong di antara ketiga orang yang berdiri di hadapan mereka.     

"Sepertinya kau benar-benar tidak menganggap kata-kata kami dengan serius ... Aku ingat bahwa aku telah memperingarkanmu sebelum kau meninggalkan tempat ini terakhir kali bahwa jika kau berani mengambil satu langkah masuk ke dalam Sekte Gunung Pelangi kami lagi, maka aku pasti akan melumpuhkan kultivasimu!" Tatapan wanita tua berbaju biru muda itu seperti pedang saat ia menatap lekat pada Nie Rong dan berbicara dengan nada suara yang rendah.     

Wajah Nie Rong sedikit ditekuk, dan dia merasa marah sampai-sampai tubuhnya bergetar.     

Saat ini, ia hanya membenci dirinya sendiri karena memiliki kultivasi yang terlalu lemah.     

Jika kekuatannya lebih kuat dari perempuan tua ini, dia pasti sudah bergerak untuk memberi pelajaran kepada perempuan ini sejak lama. Kenapa ia harus menerima penghinaan seperti ini?     

"Perempuan tua, kau mencari mati!" Nie Rong bersedia menahan diri dalam diam, tetapi tidak berarti bahwa Nie Yuan juga bersedia, dan ketika ia mendengar bahwa seseorang mengutarakan niatnya untuk melumpuhkan kultivasi ayahnya sendiri, bagaimana mungkin Nie Yuan hanya memandang saja dan berdiam diri di sebelahnya?     

Setelah ia berseru dengan suara suram, tatapannya yang tajam mengunci pada wanita tua yang berpakaian biru muda itu, dan ia siap untuk menyerang kapan saja.     

"Hmm?" Wajah wanita tua berpakaian biru muda itu langsung menjadi geram ketika dia mendengar suara Nie Yuan.     

Tapi ketika tatapannya turun ke wajah Nie Yuan, dia mau tidak mau menjadi terkejut karena wajah Nie Yuan benar-benar terlalu mirip dengan Nie Rong, dan mereka yang memiliki tatapan yang tajam akan langsung tahu bahwa mereka adalah ayah dan anak hanya dari sekali pandang saja.     

Seketika, wanita tua berpakaian biru muda itu mulai tertawa karena kegeramannya yang memuncak. "Aku penasaran siapa itu yang bersuara... Jadi ini adalah bajingan kecil itu dari bertahun-tahun yang lalu! Aku benar-benar tidak pernah membayangkan bahwa bajingan kecil ini sekarang sudah begitu tua. Apakah kau berniat melihat ibumu untuk terakhir kalinya dengan cara datang ke Sekte Gunung Pelangi kami dengan ayahmu hari ini?"     

"Kau ... kau benar-benar sedang mencari mati!" Nie Yuan tidak bisa menahan diri lagi ketika mendengar kata-kata ejekan wanita tua berpakaian biru tua itu, dan Sumber Energi di tubuhnya meroket dan ia telah membulatkan niatnya untuk bergerak.     

Tapi gerakannya malah dihentikan oleh Nie Rong.     

"Tingkat ketiga Tahap Pembelah Ruang? Bakat alamimu tidak buruk... Tapi sayangnya, kultivasimu yang lemah itu tidak cukup untuk menghadapi kami bertiga!" Wanita tua berpakaian biru muda itu mencibir saat melihat 4.000 siluet mammoth kuno muncul di angkasa di atas kepala Nie Yuan.     

"Kenapa kau terlalu banyak berbicara omong kosong dengan mereka, langsung lumpuhkan saja kultivasi mereka!" Di antara dua orang perempuan tua yang sejak tadi tidak berbicara, perempuan tua yang berpakaian biru itu lalu berbicara dengan acuh tak acuh.     

Nada suaranya sangat dingin dan acuh tak acuh tanpa mengandung perasaan sedikit pun, dan sepertinya dia adalah hakim yang memutuskan hidup dan mati seseorang yang telah memberikan penilaiannya dengan tegas.     

Meskipun wanita tua terakhir yang berpakaian kuning tidak berbicara, tetapi ia langsung bertindak mengambil langkah maju dan Sumber Energinya pun meroket di tubuhnya, tindakannya itu tidak diragukan lagi telah menunjukkan sikapnya.     

Saat ini, seekor siluet naga kuno bertanduk yang terlihat hidup telah muncul di angkasa di atas kepala wanita tua berpakaian kuning itu dan membuat pusaran dari atasnya.     

Tingkat ketujuh dari Tahap Pembelah Ruang!     

Wanita tua berpakaian kuning itu jelas adalah seorang ahli bela diri Tahap Pembelah Ruang tingkat ketujuh.     

"Itu adalah sebuah siluet naga kuno bertanduk?"     

"Menurut desas desus, selain Pemimpin Sekte Gunung Pelangi kita, tiga Tetua Tertinggi lainnya juga berada di tingkat ketujuh Tahap Pembelah Ruang atau bahkan lebih tinggi ... Sepertinya semua berita itu benar."     

"Tentu saja itu benar! Aku bahkan pernah melihat pertarungan Pemimpin Sekte, dan Pemimpin Sekte itu adalah seorang ahli beladiri di tingkat kedelapan Tahap Pembelah Ruang! Tapi sayangnya, dia saat ini sedang terluka parah dan hal itu telah mempengaruhi kultivasinya."     

"Seharusnya, setelah Pemimpin Sekte terluka parah, meskipun meridiannya bisa diperbaiki dan disembuhkan dengan pil obat, namun di dalam meridiannya ada sejumlah besar gumpalan darah yang tersumbat dan sulit untuk dihilangkan. Itulah alasannya mengapa Sumber Energi-nya menjadi sangat terbatas."     

...     

Kelompok para murid Sekte Gunung Pelangi itu membicarakannya dengan penuh semangat di Lapangan tempat berlatih bela diri.     

Tentu saja, ada beberapa hal yang mereka ketahui dalam hati mereka tetapi mereka tidak membicarakannya.     

"Jika bukan karena Pemimpin Sekte yang sedang terluka parah, apakah ketiga Tetua Tertinggi itu berani bertindak begitu tak terkendali?" Ini adalah sebuah pikiran yang paling benar di dalam benak mereka.     

Sebagian besar orang memandang Nie Rong dan Nie Yuan dengan tatapan kasihan karena mereka tahu dengan jelas tindakan apa yang akan diambil oleh ketiga Tetua Tertinggi itu, dan mereka tahu bahwa bahkan jika Nie Rong dan Nie Yuan cukup beruntung untuk bertahan hidup hari ini, mereka masih akan menjalaninya dengan sangat menderita.     

"Kasihan tuan muda yang tampan dan anggun itu, dia mungkin akan terkena getahnya." Di Lapangan tempat berlatih bela diri, banyak murid Sekte Gunung Pelangi memandang pemuda berpakaian ungu yang berdiri di antara Nie Yuan dan Nie Rong itu, dan hati mereka telah dipenuhi dengan rasa iba.     

Meskipun tidak ada dari mereka yang pernah berbicara dengan pemuda berpakaian ungu itu, namun kesan pertama mereka tentang pemuda berpakaian ungu itu sangat baik, dan mereka berharap dari dalam lubuk hati mereka semoga pemuda itu tidak akan mendapatkan bahaya apa pun.     

Tetapi mereka juga tahu bahwa masalah yang terjadi di depan mata mereka bukanlah sesuatu yang bisa mereka campuri.     

Wuss! Wuss!     

Mengikuti tindakan wanita tua berbaju kuning itu, wanita tua berbaju biru muda dan wanita tua berbaju biru yang satu lagi mengambil langkah maju bersamaan ketika Sumber Energi di tubuh mereka mengamuk, dan sebuah siluet naga kuno bertanduk muncul di angkasa di atas kepala mereka masing-masing.     

"Dua orang ahli bela diri Tahap Pembelah Ruang tingkat ketujuh lainnya!" Kerumunan murid-murid Sekte Gunung Pelangi itu tidak bisa menahan diri untuk berdesah.     

Meskipun telah mendengar beberapa kali sebelumnya bahwa ketiga Tetua Tertinggi Sekte Gunung Pelangi itu berada di tingkat ketujuh Tahap Pembelah Ruang, tapi hal itu hanya terbatas pada kabar yang mereka dengar saja, dan hal itu sama sekali berbeda jika dibandingkan melihatnya langsung dengan kedua mata kepala mereka sendiri.     

Tiga siluet naga bertanduk kuno yang seakan hidup itu muncul di angkasa di atas kepala ketiga wanita tua itu dan memberikan pemandangan yang sangat mengejutkan kepada kerumunan para murid Sekte Gunung Pelangi, sedangkan, ekspresi di wajah Nie Rong dan Nie Yuan secara bersamaan menjadi sangat buruk.     

Setelah itu, mereka berdua saling memandang dan tampaknya telah menyepakati sebuah perjanjian secara diam-diam sebelum mengambil langkah maju pada saat yang sama, dan langkah yang mereka ambil terlihat melindungi Duan Ling Tian agar tetap aman di belakang mereka.     

"Tian Kecil, cepat pergi!"     

"Benar! Pergilah dengan cepat, kami akan menghentikan mereka."     

Pesan suara Nie Rong dan Nie Yuan langsung masuk ke telinga Duan Ling Tian dengan seketika dan nadanya dipenuhi dengan kecemasan.     

Dengan seketika pula sebuah Kehangatan muncul dari dalam hati Duan Ling Tian ketika mendengar Pesan suara itu.     

Dia memahami dengan jelas bahwa Nie Rong dan Nie Yuan tidak tahu tingkat kekuatan sejatinya saat ini, jadi tindakan mereka saat ini adalah perasaan yang tulus karena tidak ingin ia menderita cedera.     

"Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu... Seorang Tetua Tertinggi dari Sekte Gunung Pelangi yang terhormat seharusnya tidak perlu membuat sebuah tindakan untuk menyerang seorang pemuda, kan?" Nie Rong berbicara dengan suara rendah.     

"Hmf!" Kata-kata Nie Rong dijawab oleh wanita tua berpakaian biru muda itu dengan dengusan dingin. "Aku tidak peduli siapa dia. Tapi karena dia berani mengikuti kalian berdua dan membuat masalah di Sekte Gunung Pelangiku, maka jangan salahkan aku karena tidak memberinya ampun!"     

"Dia sama seperti kalian berdua, dia bisa pergi setelah kultivasinya lumpuh ... Kalau tidak, mati!" Mata wanita tua berpakaian biru itu berkedip-kedip dengan cahaya suram saat dia berbicara dengan suara rendah.     

Wuss!     

Pakaian kuning wanita tua itu berkibar saat sebuah cahaya dingin mengerjap di matanya, dan ia langsung mengunci pandangannya pada Duan Ling Tian.     

Ekspresi di wajah Nie Rong langsung menjadi suram ketika menyaksikan hal itu.     

"Kalian menyebut diri kalian Tetua Tertinggi dari Sekte Gunung Pelangi... Tapi menurutku, kalian bertiga adalah aib bagi Sekte Gunung Pelangi! Jangan pikir aku tidak tahu mengapa kalian semua menentang ibuku, sama sekali bukan karena dia menikahi ayahku, tetapi karena menurut pendapatmu, ibuku merebut posisi Pemimpin Sekte dari putri angkatmu! " Ketika dihadapkan dengan situasi berbahaya seperti itu, Nie Yuan benar-benar melupakan semua sopan santun, dan dia melontarkan ejekannya dengan sinis. "Menurut pendapatku, kualifikasi apa yang dimiliki seorang wanita yang bahkan tidak bisa menerima kekalahan untuk bisa bersaing dengan ibuku?"     

Wuss!     

Kata-kata Nie Yuan seperti batu yang menyebabkan ribuan riak.     

Tidak hanya Duan Ling Tian yang langsung menjadi tertegun, bahkan kerumunan murid Sekte Gunung Pelangi di Lapangan tempat berlatih bela diri itu mau tidak mau melihat ke arah Nie Yuan.     

Sepertinya ada suatu cerita yang tersimpan di baliknya?     

"Mati!" Tepat saat itu, wanita tua berpakaian kuning itu berteriak dengan dingin dan langsung menyerang.     

Sasarannya bukanlah Duan Ling Tian yang telah terkunci dalam pandangannya sebelumnya, tetapi justru Nie Yuan yang baru saja menyelesaikan kata-katanya dengan tegas. Jelas, ia menjadi marah karena malu mendengar kata-kata Nie Yuan, dan ia sedikit kehilangan akal sehatnya.     

Para murid Sekte Gunung Pelangi yang hadir melihat sebuah sambaran petir berwarna kuning di langit, dan ia langsung menyambar ke arah pria paruh baya yang tampaknya adalah putra Pemimpin Sekte itu.     

Cetarrr!     

Tepat pada saat kritis itu, sebuah cahaya pedang yang sangat cepat turun dari langit untuk menghalangi sambaran petir berwarna kuning yang secepat kilat mengarah kepada Nie Yuan.     

Sesaat kemudian, sebuah sosok berpakaian putih muncul di depan Nie Yuan.     

Ia adalah seorang wanita tua dengan pakaian berwarna putih dengan wajah yang sedikit pucat, dan dia jelas sedang menderita luka dalam.     

Dan akibat dari gerakan yang dilakukannya sebelumnya, tangannya yang sedang memegang pedang pun terlihat sedikit gemetar.     

"Ibu!" Nie Yuan tidak bisa menahan diri untuk tidak memanggilnya ketika melihat sosok yang sangat dikenal di hadapannya itu, dan suaranya yang lembut datang dari dalam hati.     

Alis Duan Ling Tian terangkat karena ini adalah pertama kalinya ia melihat Paman Nie-nya berbicara dengan nada yang begitu lembut, dan bisa merasakan cinta dan rasa hormat Paman Nie terhadap wanita tua yang berpakaian putih itu.     

"Pemimpin Sekte!" Pada saat yang sama, kerumunan para murid Sekte Gunung Pelangi di Lapangan tempat berlatih bela diri itu membungkuk hormat kepada wanita tua berpakaian putih itu.     

"Uhuk uhuk ... Para Tetua Tertinggi, apakah kalian bertiga berniat untuk membunuhku juga setelah kau membunuh mereka?" Wanita tua berpakaian putih itu, Pemimpin Sekte Gunung Pelangi, Meng Ping, terbatuk dua kali dan wajahnya berubah menjadi lebih pucat saat suara seraknya terdengar, dan nada suaranya itu berisi jejak kemarahan yang tercampur di dalamnya.     

"Pemimpin Sekte, kau bercanda." Wanita tua berpakaian biru muda itu menunjukkan ekspresi yang tenang ketika menghadapi pertanyaan wanita tua berpakaian putih itu, dan ia berkata dengan acuh tak acuh, "Kami hanya ingin membuat mereka menerima pelajaran, dan kami tidak benar-benar ingin membunuh mereka."     

"Ya, Pemimpin Sekte ... Kau terluka, jadi kau harus segera kembali untuk beristirahat. Kami akan membantumu menangani masalah kecil seperti ini." Wanita tua berpakaian biru itu juga ikut bicara.     

"Pemimpin Sekte, silakan tinggalkan tempat ini." Terdengar suara wanita tua berpakaian kuning, nadanya langsung dan tegas, dan sepasang matanya yang tajam memancarkan cahaya dingin sedingin pisau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.