Maharaja Perang Menguasai Langit

Kembali ke Kekaisaran Rimba Biru



Kembali ke Kekaisaran Rimba Biru

0Zi Shang tidak khawatir bahwa Keluarga Kekaisaran akan membongkar kebohongannya setelah mereka merebut pecahan Lempeng Belenggu Iblis dari Duan Ling Tian.     
0

Tentu saja, meskipun dia menahan sebagian informasi, semua yang ia lakukan bukanlah kebohongan.     

"Yang Mulia, Guru, ada yang ingin saya sampaikan kepada Yang Mulia dan Guru hari ini ... Jika Keluarga Kekaisaran kita bisa mendapatkan Senjata Malaikat ini, maka benda itu sangat bermanfaat dan sama sekali tidak berbahaya bagi Keluarga Kekaisaran kita." Saat menyelesaikan ucapannya, Zi Shang menjadi sedikit bersemangat.     

"Zi Shang, kau sudah menceritakan begitu banyak ... Namun ini bukan karena kau tidak terima karena kalah dari Duan Ling Tian hari ini dan ingin menggunakan Keluarga Kekaisaran untuk membereskan Duan Ling Tian, ​​kan?" Tiba-tiba, Kaisar menjadi tenang dan matanya yang bijak menatap Zi Shang saat ia mengatakannya perlahan.     

"Zi Shang tidak berani." Zi Shang buru-buru menggelengkan kepalanya, dan kemudian menambahkan. "Jika Yang Mulia tidak percaya dengan apa yang saya katakan sebelumnya, maka saya bersedia mengambil Sumpah Sambar Petir..."     

Begitu ia mengatakannya, dan sebelum Kaisar dan gurunya pulih dari keterkejutan mereka, ia sudah melukai jarinya dan membuat setetes darah segar melesat ke udara lalu bersumpah dengan suara yang jelas. "Aku, Zi Shang, bersumpah di bawah Sambaran Petir Sembilan-Sembilan bahwa jika pecahan lempeng batu yang dimiliki oleh Duan Ling Tian bukanlah Senjata Malaikat dan tidak memiliki tambahan kekuatan 100%, maka aku, Zi Shang, bersedia untuk mati oleh Sambaran Petir Sembilan-Sembilan! "     

Menyusul kemudian, sembilan sambaran petir bergema di langit di atas istana Kekaisaran, dan hal itu mengejutkan sebagian besar orang yang berada dengan Istana Kekaisaran.     

Bahkan orang-orang di daerah dekat Istana Kekaisaran mendengar sambaran sembilan petir itu bergema ini.     

Untuk sementara waktu, sudut Ibukota tempat Istana Kekaisaran berada diliputi kegemparan besar.     

"Begitu banyak sambaran petir bergema, mungkinkah hujan akan turun? Nak, cepat-cepat bantu ibu mengangkat pakaian yang sudah kering di luar."     

"Baiklah."     

Itu adalah suara-suara yang terdengar dari daerah kumuh di belakang gang terpencil di dekat Istana Kekaisaran, dan itu milik seorang janda dan putranya.     

Mereka adalah orang-orang yang menduduki tingkat terendah di Dinasti Darkhan, dan hanya orang-orang biasa yang tidak tahu apa yang dimaksud gemuruh sembilan petir itu.     

"Itu Sambaran Petir Semiblan-sembilan ... Sepertinya seseorang di Istana Kekaisaran telah bersumpah di bawah Sambaran Petir Semiblan-sembilan, namun aku penasaran siapa itu." Banyak ahli bela diri yang mencoba menebak apa arti dari sambaran sembilan petir ini.     

Tidak lama kemudian, berita bahwa seseorang di Istana Kekaisaran telah bersumpah di bawah Sambaran Petir Semiblan-sembilan menyebar ke seluruh Ibukota dan diketahui oleh semua orang.     

Sambaran Petir Semiblan-sembilan adalah sebuah Sumpah Sambar Petir, dan begitu seseorang membuat sumpah di bawahnya, tidak ada yang bisa menentangnya.     

Kalau tidak, orang itu akan mati tersambar petir!     

Di dalam Ruang Pertemuan.     

Ketika mereka melihat bahwa setelah Zi Shang bersumpah di bawah sambaran petir sembilan-sembilan, petir itu tidak mengambil tindakan lebih lanjut dan juga tidak punya niat untuk menghukum Zi Shang, Kaisar dan Lelaki tua berpakaian hitam itu benar-benar percaya pada Zi Shang saat ini.     

"Zi Shang, kau kembali duluan. Jangan memberi tahu orang lain tentang masalah ini ... termasuk adik perempuanmu." Lelaki tua itu memandang Zi Shang dan berbicara dengan ekspresi serius.     

"Jangan khawatir Guru, aku tahu apa yang harus ku katakan dan apa yang tidak boleh ku katakan." Zi Shang berjanji dengan tulus dan mengangguk sebelum berbalik dan meninggalkan Ruang Pertemuan.     

Ketika ia berbalik, sebuah senyum keberhasilan atas rencananya muncul di wajah Zi Shang, dan matanya menyorotkan cahaya dingin yang sepertinya menunggu untuk menelan musuh-musuhnya.     

"Kau sudah melakukannya dengan baik." Ia baru saja keluar dari Ruang Pertemuan ketika suara tua yang mengerikan itu mulai bergema di benaknya.     

"Terima kasih atas pujiannya, Tetua Hantu." Zi Shang buru-buru menjawab dan tidak berani bersikap tidak sopan sedikit pun.     

"Aku bisa melihat bahwa gurumu dan Kaisar Dinasti Darkhan telah bangkit keinginan untuk merebut pecahan Lempeng Belenggu Iblis yang yang dimiliki oleh Duan Ling Tian ... Tidak lama lagi mereka akan bergerak." Api Hantu itu melanjutkan.     

"Sayangnya, Duan Ling Tian tidak bisa mati di tanganku ... sangat disayangkan." Zi Shang mendesah dalam.     

"Hmph!" Api Hantu berkata dengan jijik, "Meskipun bakat alami dan kemampuan pemahaman Duan Ling Tian tidak buruk ... Ada banyak orang di dunia luar yang memiliki bakat alami yang hebat dan kemampuan pemahaman yang lebih kuat daripada dia."     

"Begitu kau keluar dari desa kecil ini di masa depan, kau akan tahu betapa besarnya dunia luar ... Di hadapan beberapa jenius beladiri di dunia luar, Duan Ling Tian sama sekali tidak ada artinya." Api Hantu berkata perlahan. "Ketika kau mengingat saat ini nantinya, kau akan benar-benar melihat betapa menggelikannya kau pada saat ini."     

"Aku mengerti." Zi Shang mengangguk, dan penyesalan di wajahnya menghilang.     

Duan Ling Tian tentu saja tidak tahu jebakan apa yang direncanakan oleh Keluarga Kekaisaran terhadap dirinya, dan ia saat ini sudah tertidur lelap di alam mimpi.     

Ia akan meninggalkan Dinasti Darkhan dan kembali ke Kekaisaran Rimba Biru besok, dan perasaannya sangat melonjak dan benar-benar menjadi tidak bisa tenang berkultivasi atau memahami Konsep.     

Duan Ling Tian tidur sampai langit menjadi terang lalu ia terbangun.     

Setelah ia bangun, Duan Ling Tian tanpa sadar mengeluarkan Lempeng Belenggu Iblis itu. "Aku bermimpi tadi malam. Dalam mimpi itu, Lempeng Belenggu Iblis ini dapat digunakan sebagai senjata roh... Seperti kata pepatah, Yang kau pikirkan di siang hari, akan kau impikan di malam hari. Ku harap mimpiku menjadi kenyataan."     

Wuss!     

Ketika ia berpikir sampai di sini, Duan Ling Tian tidak ragu untuk langsung mengalirkan Sumber Energinya ke dalam Lempeng Belenggu Iblis itu.     

Tepat saat itu, 12 siluet naga kuno bertanduk melingkar di langit di atas kepala Duan Ling Tian dengan cara yang mengesankan dan melesat ke langit seperti pelangi.     

Bersamaan dengan Lempeng Belenggu Iblis itu diselubungi oleh sebuah lapisan Sumber Energi, Duan Ling Tian memperhatikan bahwa 12 siluet naga kuno bertanduk lainnya telah muncul di sebelah 12 siluet naga bertanduk kuno yang ada.     

"Ini ..." Duan Ling Tian terperangah ketika melihat adegan itu.     

Tindakannya saat ini hanya spontan saja, dan meskipun ia memimpikannya kemarin, mimpi itu hanya memberitahunya bahwa Lempeng Belenggu Iblis dapat digunakan sebagai senjata roh.     

Ia tidak mengatakan bahwa ketika Lempeng Belenggu Iblis digunakan sebagai senjata roh, ia akan mampu memberikan tambahan kekuatan 100%!     

Tambahan kekuatan sepenuhnya 100% ...     

Hal ini sepertinya hanya bisa disamai oleh Senjata Roh Tingkat Kuasi Kerajaan yang ditempa oleh Maharaja Bela Diri Reinkarnasi bertahun-tahun yang lampau.     

Duan Ling Tian memiliki sebuah senjata roh tingkat Kuasi Kerajaan dalam penguasaannya, dan pedang itu adalah milik Raja Pedang yang mengenakan pakaian putih yang ia dapatkan dalam Harta Karun Pedang Raja.     

Dan itu adalah sebuah pedang roh Tingkat Kuasi Kerajaan, dan mampu memberikan tambahan kekuatan sepenuhnya 100%, namun sekarang, Duan Ling Tian benar-benar terkejut ketika mengetahui Lempeng Belenggu Iblis yang dimilikinya memiliki kemampuan memberikan tambahan kekuatan 100 % juga.     

Setelah beberapa saat baru ia pulih dari keterkejutannya.     

"Sepertinya Lempeng Belenggu Iblis ini tidak sederhana ..." Dengan penuh rasa ingin tahu, Duan Ling Tian terus mempelajari Lempeng Belenggu Iblis itu, namun ia tidak memperhatikan hal lain apa pun setelah mempelajarinya selama beberapa waktu.     

"Kakak Duan." Setelah beberapa kemudian, suara Feng Tian Wu terdengar dari luar kamarnya, dan baru sekarang Duan Ling Tian menyimpan Lempeng Belenggu Iblis itu dan mandi lalu berganti pakaian dengan sepasang pakaian baru lalu berjalan keluar dari kamarnya.     

"Tian Wu, selamat pagi." Setelah ia berjalan keluar dari kamarnya, Duan Ling Tian membiarkan dirinya bermandikan sinar matahari pagi yang lembut dan tersenyum kecil saat menyapa Feng Tian Wu yang berdiri di luar di pekarangan.     

"Kakak Duan, ayo kita sarapan bersama ... Kita akan berangkat setelah sarapan," kata Feng Tian Wu kepada Duan Ling Tian.     

"Baik." Duan Ling Tian mengangguk.     

Setelah menyelesaikan sarapannya, Duan Ling Tian memberi tahu Feng Wu Dao, Feng Tian Wu, dan Tetua Kong bahwa ia ingin mengunjungi kediaman tempat para anggota Kekaisaran Batu Hitam menginap.     

Dia datang kali ini terutama untuk mengucapkan selamat berpisah pada Su Li dan Raja Yong.     

Setelah ia mengucapkan selamat berpisah kepada Raja Yong, Duan Ling Tian bertemu dengan Su Li. "Su Li, aku bermaksud untuk melakukan perjalanan ke Kekaisaran Rimba Biru dan selanjutnya ke Kerajaan Langit Merah ... Apakah kau mau ikut?"     

Duan Ling Tian sebenarnya baru terpikir untuk menanyakan hal ini pada menit terakhir.     

Kerajaan Langit Merah bukan hanya kampung halaman baginya, tetapi juga kampung halaman Su Li.     

Duan Ling Tian awalnya berpikir bahwa Su Li akan setuju, karena menurut pengetahuannya, selama bertahun-tahun Su Li belum kembali ke Kerajaan Langit Merah, apalagi bertemu dengan beberapa teman baik dari masa lalu.     

Tapi Su Li malah menolak. "Duan Ling Tian, ​​aku tidak akan kembali pada saat ini. Aku akan pergi menemui guruku dalam dua hari lagi, dan aku mungkin akan berkelana ke beberapa Dinasti lain untuk jangka waktu tertentu."     

"Su Li, aku memperkirakan bahwa ketika kita bertemu lagi nanti, kekuatanmu pasti akan sangat mengejutkanku." Duan Ling Tian tertawa.     

Sejauh yang ia ketahui, pastilah guru Su Li yang bermaksud membuat Su Li meningkatkan kekuatannya selangkah lebih maju sebelum Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti tiba, dan hal itu membangkitkan niat gurunya untuk membawa Su Li berkeliling mengembara ke beberapa Dinasti lain.     

Dengan kultivasi Su Li saat ini, jangankan bersaing dengan para jenius muda terhebat dari berbagai Dinasti, bahkan ada banyak orang di Dinasti Darkhan yang bisa mengalahkannya.     

"Aku khawatir ketika kita bertemu di waktu berikutnya, kekuatanmu akan semakin mengejutkan." Su Li menghela nafas.     

Di masa lalu, dengan berkali-kali lipat kekuatannya maju dengan pesat, ia merasa bahwa ia pasti bisa melampaui kemajuan Duan Ling Tian.     

Tetapi ketika ia bertemu kembali dengan Duan Ling Tian dan menyaksikan kekuatan yang diperlihatkan oleh Duan Ling Tian, ​​dia malah merasakan gelombang ketidakberdayaan yang datang dari lubuk hatinya.     

Sepertinya ada jurang yang tidak bisa dilangkahi antara dirinya dan Duan Ling Tian, ​​dan tidak peduli berapa banyak usaha yang ia lakukan, pada akhirnya ia tetap tidak bisa melewati jurang tersebut untuk mengejar Duan Ling Tian.     

Tetapi dia tidak merasa frustrasi karena hal itu, dan malah menyebabkan dia semakin terbakar dengan keinginan untuk berjuang.     

Dia pasti akan bekerja keras untuk mengejar dan bahkan melampaui pencapaian Duan Ling Tian sebelum Kompetisi Bela Diri Sepuluh Dinasti dimulai satu tahun dari sekarang!     

Ini adalah tujuan yang harus dicapainya untuk tahun yang akan datang.     

"Setelah kau kembali, kirimkan salamku kepada Tian Hu, Xiao Yu, dan yang lainnya," kata Su Li kepada Duan Ling Tian.     

"Tentu saja." Duan Ling Tian mengangguk.     

Tepat ketika Duan Ling Tian berniat untuk pergi, Raja Yong memanggil Duan Ling Tian. "Duan Ling Tian, ​​aku hampir lupa memberitahumu ... Wakil Juru Senjata Utama Xiang memintaku memberitahumu bahwa jika kau ada waktu luang di masa depan, kau bisa menemuinya di Paviliun Pengumpulan Pusaka Kota Bima Sakti."     

"Baik." Duan Ling Tian menjawab dan mengangguk sambil tersenyum kepada Raja Yong sebelum meninggalkan Kediaman Kekaisaran Batu Hitam.     

Di langit di atas Ibukota Dinasti Darkhan.     

Wuss!     

Sebuah pedang besar menyapu langit dengan kecepatan sangat cepat yang sulit untuk ditangkap oleh mata orang biasa.     

Jika seseorang melihat dengan hati-hati, maka akan terlihat bahwa pedang itu bukanlah pedang yang solid, namun terbentuk dari Sumber Energi. Kelihatannya, seseorang dengan sengaja membentuk pedang itu dari Sumber Energi-nya sendiri sebagai moda transportasi.     

Setelah beberapa saat, pedang raksasa itu meninggalkan langit Ibukota.     

Di atas pedang besar itu ada sebuah lapisan penghalang Sumber Energi yang samar yang menyelimuti seluruh pedang besar itu, dan ia menghadang angin kencang yang menyerang mereka dari depan.     

Tubuh pedang besar itu sangat lebar dan mampu menampung beberapa puluh orang, namun hanya empat orang yang berdiri di atasnya.     

"Kecepatan ini jauh lebih tinggi daripada Harimau Api Bermata Tiga." Duan Ling Tian berpikir dalam hatinya saat melihat ke sekeliling.     

Ketiga orang lainnya tepatnya adalah Feng Wu Dao, Feng Tian Wu, dan Tetua Kong.     

Saat ini, mereka berempat menuju Kekaisaran Rimba Biru.     

Pedang besar di bawah kaki mereka terbeentuk dari Sumber Energi milik Feng Wu Dao, dan kecepatan terbangnya sangat tinggi sehingga sebanding dengan binatang siluman yang tangguh di tahap Penafsir Ruang.     

Jika dibandingkan dengan Harimau Api Bermata Tiga, ini jauh lebih cepat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.