Maharaja Perang Menguasai Langit

Legenda Tak Terkalahkan



Legenda Tak Terkalahkan

0Sebelumnya, meskipun Duan Ling Tian telah memperhatikan kebencian dan kecemburuan yang dimiliki Huang Ji dan Meng Qiu terhadap dirinya, ia tidak terlalu peduli.     
0

Seperti kata pepatah, orang yang tidak merasa iri adalah orang yang biasa-biasa saja!     

Memiliki rasa iri terhadap seseorang menunjukkan bahwa ia memiliki beberapa kelebihan.     

Ini bukanlah hal yang buruk.     

Namun kini, Huang Ji dan Meng Qiu yang berusaha mempermalukannya di hadapan orang luar membuat amarah yang besar muncul dari lubuk hatinya...     

"Kau... Kalian berdua!!" Huang Ji dan Meng Qiu yang bersekongkol satu sama lain membuat ekspresi Zheng Song sangat tidak sedap dipandang.     

Zheng Song tidak pernah menyangka bahwa Huang Ji dan Meng Qiu akan membuat Duan Ling Tian mengalami situasi sulit seperti ini.     

"Adik seperguruan Duan Ling Tian, kau tak perlu mempedulikan mereka." Zheng Song menatap Duan Ling Tian dan menasehatinya.     

"Duan Ling Tian?" Saat siswa Sekte Gunung Terbelah itu mendengar Huang Ji dan Meng Qiu, ia sudah berseri-seri, dan kini ketika ia mendengar apa yang dikatakan Zheng Song kepada Duan Ling Tian, tatapan mencemoohnya jatuh pada Duan Ling Tian. "Nama siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang ini benar-benar tidak buruk. Ling Tian, Ling Tian... Menguasai langit, cukup mendominasi!"     

"Namun sayangnya, kau tidak layak menyandang nama itu, kau tak lebih dari seorang pengecut... Menurutku, kau harus mengubah namamu. Hmm, kau bisa dipanggil 'Ling Berlutut' di masa depan, bagaimana menurutmu?" Wajah siswa Sekte Gunung Terbelah yang buruk itu tersenyum mencemooh, dan ia menatap Duan Ling Tian dengan tatapan mengejek dari awal sampai sekarang.     

Seolah-olah ia sedang mengejek seekor semut!     

"Ling Tiarap? Itu bukan nama yang jelek..." Sesaat kemudian, seseorang menimpali.     

"Hahahaha..." Orang-orang tertawa terbahak-bahak, dan tatapan mereka pada Duan Ling Tian dipenuhi dengan cemoohan dan ejekan.     

"Duan Ling Tian, kau tidak akan mau mengizinkannya mengganti namamu, kan?" Huang Ji menatap Duan Ling Tian dan mengoloknya.     

"Mungkin, Duan Ling Tian menyukai nama itu." Meng Qiu mulai tertawa terbahak-bahak.     

"Kalian berdua... Bagaimanapun juga kalian berdua adalah murid istimewa dari Guru Kepala dan Ketua Sekte, tetapi kalian malah membela orang luar mengejek dan mempermalukan Adik seperguruan sekte kita sendiri? Kalian berdua ingin membuat orang luar melihat Sekte Pedang Tujuh Bintang mempermalukan diri sendiri?" Zheng Song menatap Huang Ji dan Meng Qiu dan merasa sangat marah sampai tubuhnya gemetar. Ia benar-benar murka.     

"Membuat orang luar melihat kita mempermalukan diri sendiri?" Huang Ji menatap Zheng Song dengan tak acuh. "Zheng Song, buka matamu dan lihat dengan jelas, siapa yang sedang mempermalukan Sekte Pedang Tujuh Bintang kita sekarang? Adik Junior dari Sekte Gunung Terbelah ini dengan tulus mengajak Duan Ling Tian untuk berlatih tanding, namun Duan Ling Tian ini ternyata tidak memiliki keberanian untuk menerima ajakannya, dia telah benar-benar mencoreng muka Sekte Pedang Tujuh Bintang kita! Dia telah membuat orang luar menertawakan Sekte Pedang Tujuh Bintang kita."     

"Itu hanyalah latih tanding, tidak menerima ajakannya itu agak keterlaluan. Apa? Duan Ling Tian, kau ingin mempertahankan statusmu sebagai legenda tak terkalahkan dari Sekte Pedang Tujuh Bintang?" Meng Qiu menatap Duan Ling Tian dengan tatapan mengejek.     

Legenda tak terkalahkan!     

Di Sekte Pedang Tujuh Bintang, Duan Ling Tian hampir tidak pernah kalah dari siapapun.     

Khususnya di arena maut, ia selalu membunuh lawannya dengan cepat seperti petir menyambar, dan sikapnya mengesankan seperti pelangi dan reputasinya menyebar ke seluruh Sekte Pedang Tujuh Bintang...     

Di Sekte Pedang Tujuh Bintang, banyak dari siswa yang kurang kerjaan memberi Duan Ling Tian julukan sebagai 'Legenda Tak Terkalahkan.'     

Di mata mereka, Duan Ling Tian adalah seorang legenda tak terkalahkan.     

"Legenda Tak Terkalahkan? Dia?" Suara Meng Qiu yang keras menyebabkan siswa Sekte Gunung Terbelah itu dapat mendengarnya dengan jelas, dan dia tidak bisa menahan tawanya saat melihat Duan Ling Tian kemudian memegangi perutnya sembari tertawa terbahak-bahak. "Aku tidak tahan... Aku tidak tahan lagi, perutku sakit karena tertawa... Sakit sekali."     

Legenda Tak Terkalahkan?     

Saat ini, julukan yang diberikan kepada Duan Ling Tian oleh para siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang telah diketahui oleh semua orang yang berada di Lapangan Kompetisi Beladiri itu.     

"Sepertinya tidak ada lagi yang tersisa di Sekte Pedang Tujuh Bintang... Anak kecil seperti ini bisa diakui secara luas sebagai legenda tak terkalahkan?"     

"Sekte Pedang Tujuh Bintang benar-benar telah mengalami penurunan."     

"Dalam sepuluh tahun lagi, sekte nomor satu di Kekaisaran Rimba Biru mungkin bukan lagi Sekte Pedang Tujuh Bintang, tetapi Sekte Inti Pemersatu... Sekte kami memiliki sosok yang merupakan salah satu dari Lima Tuan Muda yang Agung, Tuan Muda Pedang!"     

"Hmph! Kakak Senior Long Yun dari Sekte Bilah Teratai Iblis kami juga merupakan salah satu dari Lima Tuan Muda yang Agung, dan dia pasti akan memimpin Sekte Bilah Teratai Iblis untuk menggantikan Sekte Pedang Tujuh Bintang di masa depan dan menjadi sekte nomor satu di Kekaisaran Rimba Biru!"     

…     

Tak lama kemudian para siswa dari Sekte Bilah Teratai Iblis dan Sekte Inti Pemersatu itu mulai bertengkar. Mereka baru menutup mulut mereka saat melihat sesuatu melintas di depan mata mereka, menyadari bahwa ada sosok lain di tanah lapang yang luas itu.     

Saat ini, di dekat siswa Sekte Gunung Terbelah itu berdiri seorang pemuda.     

Pemuda itu tak lain adalah orang termuda di antara semua yang hadir di situ.     

Siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang, Duan Ling Tian!     

"Siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang ini akan menerima tantangannya?"     

"Hmph! Dia benar-benar minta dipukuli. Meskipun kekuatan dari siswa Sekte Gunung Terbelah itu hanya rata-rata, bagaimanapun juga dia adalah ahli beladiri Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat keempat. Bagaimana mungkin anak kecil ini dapat mengalahkannya?"     

"Saatnya pertunjukan."     

...     

Saat ini, tatapan semua orang dari semua tenda tertuju tertuju pada Duan Ling Tian.     

Tatapan orang-orang itu kebanyakan mengandung ekspresi mengejek.     

Mereka tidak merasa Duan Ling Tian akan mampu menandingi siswa dari Sekte Gunung Terbelah itu.     

Lagi pula usia Duan Ling Tian benar-benar terlalu muda, sampai membuat mereka terkejut.     

Di dalam tenda, Huang Ji dan Meng Qiu saling menatap satu sama lain, wajah mereka berseri-seri.     

Mereka seolah sudah melihat Duan Ling Tian dikalahkan dan dipermalukan...     

Hanya Zheng Song yang melotot pada Huang Ji dan Meng Qiu, lalu menoleh pada Duan Ling Tian dengan ekspresi khawatir sambil buru-buru mengirimkan pesan suara. "Adik seperguruan Duan Ling Tian, jika kau tidak mampu melanjutkan, maka mengaku kalah saja! Setelah kau mengaku kalah, jika dia tidak berhenti, maka aku akan bertindak."     

Kekhawatiran Zheng Song menyebabkan hati Duan Ling Tian terasa hangat dan ia membalas pesan suara itu. "Jangan khawatir, Kakak seperguruan Zheng Song."     

Di saat yang sama, Duan Ling Tian menatap acuh tak acuh pada siswa Sekte Gunung Terbelah yang menantangnya itu, dan berkata dengan suara yang sangat tenang, "Siswa Sekte Gunung Terbelah, kan? Aku, Duan Ling Tian, siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang, tidak pernah menolak tantanganmu dari awal, bukan?"     

"Semua sampah yang kau ucapkan sebelumnya mengalir lancar dari mulutmu... Apakah kau sedang mengekspresikan hidupmu yang rendah?" Ketika Duan Ling Tian berbicara, setiap katanya menusuk hati.     

Hal ini menyebabkan siswa Sekte Gunung Terbelah itu menjadi sangat marah sampai wajahnya memerah dan ia hampir berteriak. "Bocah, aku akan membunuhmu!"     

Seketika, 600 siluet mammoth kuno muncul di atasnya dan siap untuk dipergunakan.     

Tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru!     

"Membunuhku?" Duan Ling Tian memicingkan matanya dan ekspresinya tidak peduli. "Kalau kau ingin membunuhku, maka itu tergantung apakah kau memiliki kemampuan itu."     

Ketika para penonton itu melihat Duan Ling Tian masih berani memprovokasi siswa Pegunungan Belah itu seperti itu saat menghadapinya, mereka merasakan kulit kepala mereka mati rasa.     

"Siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang ini benar-benar membuat marah siswa Sekte Gunung Terbelah... Apakah dia cari mati?"     

"Tidak mungkin baginya untuk menandingi siswa Sekte Gunung Terbelah itu. Membuatnya marah benar-benar bukan tindakan yang bijak! Hari ini, mungkin dia akan mengalami nasib sial."     

…     

Para siswa dari berbagai sekte yang menyaksikan seolah sedang melihat Duan Ling Tian dihajar babak belur oleh siswa Sekte Gunung Terbelah itu.     

Tepat saat siswa Sekte Gunung Terbelah itu berteriak, dan Sumber Energi di tubuhnya melonjak, dan ia siap untuk menyerang.     

"Anak-anak, kalian semua sepertinya senang sekali membuat keributan." Sebuah suara lembut dan berwibawa mengiringi suara langkah kaki yang terdengar dari luar Lapangan Kompetisi Beladiri itu.     

"Ketua Sekte!"     

Seketika, dari dalam tenda yang diduduki oleh Sekte Bilah Teratai Iblis, selain Tuan Muda Saber, Long Yun, yang tidak terpengaruh, tatapan ketiga siswa lainnya berbinar saat mereka berdiri dan membungkuk.     

Ketua Sekte Bilah Teratai Iblis?     

Duan Ling Tian menoleh.     

Tepat saat ini, sesosok bertubuh tegap memasuki Lapangan Kompetisi Beladiri itu dengan langkah lebar.     

Sosok itu adalah seorang lelaki berjenggot keriting dan memakai jubah merah, alisnya yang seperti harimau memancarkan aura bermartabat, dan di bawah alis yang seperti harimau itu, matanya berkilat bijak dan terlihat sama sekali berbeda dengan penampilan luarnya...     

Duan Ling Tian dapat melihat bahwa Ketua Sekte Bilah Teratai Iblis ini bukanlah orang biasa!     

Ia adalah orang yang licik, dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan orang biasa.     

"Ketika kita berpartisipasi dalam Kompetisi Beladiri dulu, bukankah sama? Sebelum para senior datang, kita sudah saling berlatih tanding."     

Seorang lelaki paruh baya lain berjalan masuk dengan perlahan.     

Lelaki paruh baya ini berpakaian seperti seorang terpelajar, kesederhanaan dan kelembutan yang tak tertandingi memancar dari antara kedua matanya.     

"Ketua Sekte!" Para siswa Sekte Bulan Salju membungkuk hormat kepada lelaki paruh baya terpelajar itu.     

Identitas lelaki paruh baya terpelajar itu sangat jelas.     

Ketua Sekte Bulan Salju!     

"Aku ingat ketika aku berpartisipasi dalam Kompetisi Beladiri bersama dengan Ketua Sekte Linghu tahun itu... Saat itu, Ketua Sekte Linghu membuat semua orang tercengang dengan satu serangan pedang yang luar biasa mengesankan, membuat semua siswa dari empat sekte lain tidak bisa menandinginya!"     

Duan Ling Tian menatap seorang lelaki paruh baya dengan penampilan yang sangat biasa-biasa saja sampai-sampai ia tidak akan bisa ditemukan ketika sudah berbaur dengan orang ramai, berjalan berdampingan dengan Linghu Jin Hong.     

"Ketua Sekte!" Keempat siswa Sekte Gunung Terbelah itu, termasuk siswa yang menantang Duan Ling Tian, semuanya membungkuk hormat kepada lelaki paruh baya itu.     

Lelaki paruh baya itu tak lain adalah Ketua Sekte Gunung Terbelah!     

"Itu semua sudah berlalu." Linghu Jin Hong tersenyum ringan lalu berpisah dengan Ketua Sekte Gunung Terbelah itu karena masing-masing pergi untuk duduk di tenda yang masih kosong.     

"Ketua Sekte!" Huang Ji, Meng Qiu, dan Zheng Song dari Sekte Pedang Tujuh Bintang semuanya membungkuk hormat kepada Linghu Jin Hong.     

"Tepat, aku juga ada di sana tahun itu, dan sikap elegan dari Ketua Sekte Linghu benar-benar mengesankan." Seorang lelaki paruh baya bermartabat bertubuh kuat ikut masuk setelah Linghu Jin Hong dan Ketua Sekte Gunung Terbelah.     

"Ketua Sekte!" Para siswa Sekte Inti Pemersatu membungkuk hormat.     

Selanjutnya, 10 orang lainnya berjalan berkelompok dengan langkah lebar.     

Mereka tak lain adalah para tetua dari lima sekte besar.     

Dua orang tetua datang dari masing-masing sekte dan mereka duduk di samping masing-masing ketua sekte mereka.     

"Haha... Aku juga telah mendengar sikap elegan Ketua Sekte di tahun itu! Tapi sayangnya, aku lebih tua beberapa tahun dari Ketua Sekte Linghu, dan tidak memiliki kesempatan untuk bertarung melawan Ketua Sekte Linghu dalam Kompetisi Beladiri itu." Ketua Sekte Bilah Teratai Iblis yang duduk di dalam tenda tertawa terbahak-bahak.     

"Eh." Tiba-tiba, tatapan kaget Ketua Sekte Bulan Salju tertuju pada Duan Ling Tian.     

Saat ini, Duan Ling Tian berdiri di tengah Lapangan Kompetisi Beladiri, dan penampilannya yang lebih muda tampak menonjol.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.