Maharaja Perang Menguasai Langit

Peraturan



Peraturan

1Di bawah tatapan semua orang, Duan Ling Tian berjalan selangkah demi selangkah menuju meja batu di luar gerbang Akademi Naga dan Phoenix itu.     
1

"Pak Tua!" Sesaat kemudian, Duan Ling Tian memperhatikan bahwa lelaki tua di belakang meja batu itu menatapnya dengan tercengang, dan ia terpaksa harus menegurnya.     

Lelaki tua itu pulih dari keterkejutan dan baru menyadari bahwa ia telah kehilangan ketenangannya, dan wajahnya seketika memerah karena malu. Ia lalu mengulurkan tangannya. "Anak muda, surat rekomendasimu..."     

Saat ini, setelah orang tua itu melihat kekuatan Duan Ling Tian, ​​nadanya menjadi sedikit sopan.     

"Pak Tua, ini adalah surat rekomendasiku." Duan Ling Tian mengangkat tangannya dan mengeluarkan secarik kertas dari dalam Cincin Ruangnya, dan itu tak lain adalah surat rekomendasi yang diberikan oleh Kaisar Kerajaan Langit Merah tempo hari.     

Ketika mereka melihat orang tua itu menerima surat di tangan Duan Ling Tian, ​​beberapa jenius muda di sekitarnya tidak bisa menahan diri untuk tidak penasaran dan bergerak lebih dekat, dan tatapan mereka tertuju pada surat rekomendasi yang perlahan membuka di tangan lelaki tua itu.     

Bahkan para jenius muda yang berdiri jauh dari meja batu, mereka juga menunjukkan ekspresi penasaran.     

"Aku penasaran dari kubu kekuatan mana ia berasal?" Ji Feng memicingkan matanya dan sangat penasaran di dalam hatinya terhadap identitas Duan Ling Tian.     

Sima Yang juga kini memandang apa yang terjadi di depannya dengan penuh minat.     

Ia juga ingin tahu.     

"Kerajaan Langit Merah? Kau berasal dari Kerajaan Langit Merah?" Akhirnya, lelaki tua itu mengetahui latar belakang Duan Ling Tian dari surat rekomendasi yang diserahkan Duan Ling Tian, dan ia tidak bisa menahan diri dan berseru kaget.     

"Kerajaan Langit Merah?!" Meskipun suara lelaki tua itu tidak keras, tapi bisa terdengar jelas karena suasana yang sunyi.     

"Dia dari Kerajaan Langit Merah?"     

"Aku tahu tentang Kerajaan Langit Merah... Itu adalah salah satu dari banyak kerajaan yang berada di bawah naungan Kekaisaran Rimba Biru. Aku tidak pernah mendengar ada sosok luar biasa yang berasal dari sana dalam beberapa tahun terakhir, tapi aku tidak pernah membayangkan sosok sehebat itu akan muncul sekarang!"     

"Sebuah kerajaan kecil dapat melahirkan jenius bela diri semengerikan itu? Luar biasa!"     

"Aku sebelumnya berpikir bahwa dia berasal dari salah satu kubu terasing di Kekaisaran Rimba Biru..."     

Kerumunan jenius muda itu menghela napas dengan emosi saat mengetahui latar belakang Duan Ling Tian, tapi di saat yang sama, mereka sedikit kecewa.     

Latar belakang Duan Ling Tian tidak sesuai dengan harapan mereka.     

Apalagi, kejutan yang ditunjukkan Duan Ling Tian sebelumnya terlalu besar, memiliki kultivasi di Tahap Pembelah Ruang pada usia semuda itu!     

Dalam hal bakat alami, ia tidak kalah dari lima tuan muda yang agung dari generasi muda Kekaisaran Rimba Biru.     

"Jadi dia hanya seseorang dari kerajaan kecil." Alis Ji Feng terangkat dan ia berpikir dalam hati. "Sepertinya aku terlalu sensitif. Tapi, meskipun ia berasal dari kerajaan kecil, prestasinya di masa depan pastinya tidak akan sedikit dengan bakat alami seperti itu... Orang semacam itu hanya boleh menjadi teman dan bukan musuh!"     

"Seseorang dari kerajaan kecil?" Sima Yang sedikit terkejut.     

Sesaat kemudian, orang-orang yang hadir di sana kembali terdiam.     

Karena orang tua yang telah menerima surat rekomendasi Duan Ling Tian kini kembali berbicara.     

"Kau... Namamu Duan Ling Tian?" Suara lelaki tua itu terdengar terkejut dan takjub.     

Duan Ling Tian!     

Ketika nama ini disebut oleh lelaki tua itu, suasana yang sejenak sunyi itu kini menjadi gempar, seperti batu yang menimbulkan beribu riak di atas permukaan air yang tenang.     

"Duan Ling Tian? Bukankah Duan Ling Tian jenius tak tertandingi dari Sekte Pedang Tujuh Bintang?"     

"Kabarnya, saat Sekte Pedang Tujuh Bintang dimusnahkan, para petinggi Sekte Pedang Tujuh Bintang mempertaruhkan nyawa mereka agar Duan Ling Tian dapat menyelamatkan diri, dan menjadikannya harapan bagi masa depan Sekte Pedang Tujuh Bintang."     

"Dia tidak mungkin Duan Ling Tian yang diincar oleh Tri-Sekte Rimba Biru untuk dibunuh dan dirayakan kematiannya, kan?"     

"Ini tidak mungkin sebuah kebetulan... Bukankah ia dari sebuah kerajaan kecil?"     

"Mungkin ia hanya memiliki nama yang sama."     

…     

Seiring banyaknya pembicaraan tentang dirinya, tatapan para jenius muda yang ada di sana tertuju pada Duan Ling Tian, dan mereka seolah ingin mendapatkan kepastian dari Duan Ling Tian.     

Tatapan ketiga lelaki tua yang bertanggung jawab atas pendaftaran itu juga kini tertuju pada Duan Ling Tian.     

"Kau..." Duan Ling Tian menyadari lelaki tua di depannya itu menatapnya, tapi tampak ragu untuk berbicara.     

Duan Ling Tian menebak pikiran orang tua itu dan mengangguk pelan. "Benar, aku Duan Ling Tian... selain anggota Kerajaan Langit Merah, aku juga murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang!"     

Kata-kata Duan Ling Tian tidak diragukan lagi memastikan identitasnya.     

"Itu benar-benar dia!"     

"Pantas saja bakat alaminya begitu mengerikan... Ternyata dia memang Duan Ling Tian itu!"     

"Aku sempat berpikir dari mana begitu banyak sosok hebat bermunculan di Kekaisaran Rimba Biru. Rupanya dia adalah jenius tak tertandingi dari Sekte Pedang Tujuh Bintang, seseorang yang telah mengalahkan Tuan Muda Golok dan Tuan Muda Sitar secara berturut-turut!"     

…     

Seketika, para jenius muda di sekitarnya itu menatap Duan Ling Tian dengan penuh semangat.     

"Dia Duan Ling Tian yang itu?!" Ji Feng dan Sima Yang saling memandang dalam pemahaman yang sama, dan mereka bisa melihat keterkejutan di mata masing-masing.     

"Ji Feng, aku sungguh tak pernah membayangkan akan dapat bertemu dengan jenius Sekte Pedang Tujuh Bintang yang tersohor itu..." Pesan suara dari Sima Yang terdengar emosional.     

"Ya, aku benar-benar tidak membayangkannya." Tatapan Ji Feng rumit.     

"Dia terlalu gegabah... Jika aku jadi dia, aku akan menyembunyikan diri dan menunggu sampai memiliki kekuatan yang cukup sebelum menampakkan diri di mata dunia! Untuk menghindari masalah di masa depan, mustahil para anggota Tri-Sekte Rimba Biru akan melepaskannya setelah kemunculannya yang begitu menarik perhatian di Kota Kerajaan." Sima Yang menghela napas.     

"Setiap orang memiliki cita-citanya sendiri... Karena dia berani datang kesini, berarti ia telah siap dan tidak takut menghadapi Tri-Sekte Rimba Biru itu! Seperti akan ada sesuatu untuk ditonton di masa mendatang." Pesan suara Ji Feng terdengar bersemangat.     

"Ini simbol pengenalmu!" Orang tua itu memberikan simbol pengenal di tangannya kepada Duan Ling Tian, dan di saat yang sama ia mengingatkan Duan Ling Tian melalui pesan suara. "Duan Ling Tian, aku khawatir tidak lama lagi berita tentang kemunculanmu di Kota Kerajaan akan sampai kepada Tri-Sekte Rimba Biru. Aku sarankan, kecuali ada misi dari Akademi yang harus dikerjakan, sebaiknya kau tidak meninggalkan Akademi Naga dan Phoenix!"     

"Di dalam Akademi Naga dan Phoenix, Tri-Sekte Rimba Biru tidak akan berani melakukan apa-apa terhadapmu secara langsung." Nada suara lelaki tua itu terdengar serius, dan kata-katanya dipenuhi keyakinan terhadap Akademi Naga dan Phoenix.     

Akademi Naga dan Phoenix adalah akademi yang khusus didirikan oleh Keluarga Kerajaan Kekaisaran Rimba Biru untuk menyeleksi para jenius muda yang akan berpartisipasi dalam Kompetisi Beladiri Sepuluh Dinasti, dan berada di bawah perlindungan Keluarga Kerajaan.     

Meskipun Tri-Sekte Rimba Biru sangat berpengaruh dan tangguh, mereka tidak cukup tangguh jika berhadapan dengan Keluarga Kerajaan Kekaisaran Rimba Biru.     

Semua ini karena Keluarga Kerajaan Kekaisaran Rimba Biru memiliki seorang di tingkat ketujuh Tahap Pengenal Ruang atau lebih tinggi, sedangkan Tri-Sekte Rimba Biru tidak.     

"Terima kasih untuk peringatannya, Pak Tua." Hati Duan Ling Tian terasa hangat mendengar orang tua itu, lalu ia berjalan memasuki Akademi Naga dan Phoenix setelah menerima simbol pengenal.     

Tak lama setelah ia berjalan melewati gerbang lengkung dan memasuki Akademi Naga dan Phoenix, seorang lelaki paruh baya berjalan menyambutnya, dan lelaki paruh baya itu melirik acuh tak acuh pada Duan Ling Tian. "Tunggu sebentar."     

Lelaki paruh baya ini memiliki raut wajah yang kaku dan nada suaranya sangat dingin. Jelas, ia tidak tahu apa yang terjadi di luar akademi beberapa saat yang lalu, dan tidak tahu identitas Duan Ling Tian.     

Kalau tidak, mungkin ia tidak akan bisa setenang ini.     

Duan Ling Tian mengangguk dan menunggu di tempatnya.     

Tak lama kemudian, Duan Ling Tian melihat dua orang yang berjalan berdampingan, dan itu tak lain adalah Ji Feng dan Sima Yang.     

Mereka bertiga segera berkumpul bersama.     

"Kalian bertiga, ikuti aku." Lelaki paruh baya itu memanggil Duan Ling Tian dan yang lainnya lalu berjalan menuju bagian dalam dari Akademi Naga dan Phoenix.     

"Aku tidak pernah membayangkan kau ternyata adalah jenius tak tertandingi dari Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, Duan Ling Tian!" Duan Ling Tian berjalan di belakang lelaki paruh baya itu saat sebuah suara terdengar di telinganya, dan suara itu terdengar agak emosional.     

Sima Yang berbicara kepada Duan Ling Tian dengan senyum tipis di wajahnya.     

"Jenius tak tertandingi?" Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya. "Bagaimana mungkin aku dianggap sebagai jenius tak tertandingi? Betapa luasnya Benua Awan!? Selain itu, tidak usah menyebut Tanah Asing, bahkan di Dinasti Darkhan, ada banyak orang yang memiliki prestasi lebih tinggi dariku dengan usia yang sama denganku."     

Mata lelaki paruh baya yang memimpin jalan itu menyorotkan sedikit rasa kaget, ia bahkan melirik penuh minat kepada Duan Ling Tian ketika ia mendengar Sima Yang berbicara, dan ketika mendengar jawaban Duan Ling Tian yang tidak angkuh dan tidak pula merendah, ia mengangguk-angguk sendiri.     

Tidak angkuh ataupun sombong, ia memang bibit yang bagus!     

"Dinasti Darkhan?" Ekspresi Sima Yang membeku ketika ia mendengar Duan Ling Tian, dan ia berkata sambil tersenyum getir. "Aku tidak membandingkan Dinasti Darkhan denganmu... Di Kekaisaran Rimba Biru, bakat alamimu memang dapat dianggap tak tertandingi!"     

Dinasti Darkhan?     

Sima Yang mengetahui batasannya.     

Mungkin ia akan memiliki kesempatan untuk menjadi terkenal di Kekaisaran Rimba Biru dan berangkat ke Kekaisaran Batu Hitam untuk berkompetisi dengan para jenius muda dari berbagai kerajaan...     

Tapi untuk menjadi terkenal di Kekaisaran Batu Hitam adalah hal mustahil.     

Jangankan dengan para jenius dari Dinasti Darkhan, bahkan dengan para jenius dari Kekaisaran Batu Hitam, ia tidak berani membandingkan dirinya dengan mereka.     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tidak berkata apa-apa lagi.     

Kekaisaran Rimba Biru?     

Ia tidak pernah berpikir untuk tinggal di Kekaisaran Rimba Biru seumur hidupnya, jadi mustahil baginya untuk tidak membandingkan dirinya dengan para jenius bela diri dari luar Kekaisaran Rimba Biru.     

"Haha... Sima Yang, pandangan Duan Ling Tian berbeda dengan kita. Pandangan kita terpaku pada Kekaisaran Rimba Biru, dan lebih baik menjadi kepala anjing daripada menjadi ekor phoenix! Sementara Duan Ling Tian memiliki bakat alami yang luar biasa dan akan meninggalkan Kekaisaran Rimba Biru cepat atau lambat dan memasuki dunia yang lebih luas." Ji Feng tertawa terbahak-bahak, dan kata-katanya seolah membaca isi pikiran Duan Ling Tian.     

Ini membuat Duan Ling Tian mau tidak mau sedikit mengubah pandangannya terhadap Ji Feng.     

Sima Yang tertawa malu mendengarnya. "Pandanganku saja yang terlalu sempit."     

Tepat saat ini, lelaki paruh baya yang memimpin jalan itu berkata pelan. "Setelah kalian semua memasuki Akademi Naga dan Phoenix, kalian harus mematuhi aturan yang berlaku di akademi... Di tahun depan, selain ketika akademi memberikan misi untuk kalian semua guna mendapatkan pengalaman; kalian semua hanya memiliki satu kesempatan untuk keluar tiap bulan, dan kalian bisa memilih sendiri waktunya."     

"Sekali saja melanggar peraturan, orang itu akan dikeluarkan dari akademi dan kehilangan kualifikasi untuk berpartisipasi pada kompetisi bela diri setahun dari sekarang!" Begitu lelaki paruh baya itu selesai berbicara, Ji Feng dan Sima Yang tertawa kecut, karena mereka tidak menduga akan ada aturan semacam ini.     

Alis Duan Ling Tian terangkat, tapi ia tetap bersikap acuh tak acuh.     

Sejauh yang ia pedulikan, targetnya adalah kompetisi yang diadakan oleh Akademi Naga dan Phoenix setahun dari sekarang. Selain itu, untuk menjadi terkenal dan memperoleh kesempatan untuk berangkat ke Kekaisaran Batu Hitam dan berkompetisi dengan para jenius muda dari Kekaisaran Batu Hitam dan berbagai kerajaan lainnya.     

Sedangkan mengenai apakah ia bisa tinggal di Akademi Naga dan Phoenix, atau apakah ia punya waktu untuk keluar, ia tidak peduli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.