Maharaja Perang Menguasai Langit

Datang dengan Angkuh



Datang dengan Angkuh

0Di saat yang sama, mata Duan Ling Tian memancarkan niat membunuh.     
0

Ia dapat merasakan kebencian yang dimiliki Tuan Muda Sitar terhadapnya, kebenciannya itu membuatnya berharap dapat membakar tulang musuhnya itu dan menyebarkan abunya...     

Dalam kebencian itu terkandung niat membunuh yang menjulang ke langit dan sedang menunggu kesempatan untuk menelannya.     

Dengan kata lain, di mata Tuan Muda Sitar, masalah ini tidak akan berakhir sebelum salah satu dari mereka mati.     

Di masa depan, hanya satu dari mereka yang bisa hidup.     

"Membunuhku?" Duan Ling Tian memandang Tuan Muda Sitar dan berkata acuh tak acuh. "Tuan Muda Sitar, jika kau ingin membunuhku, jangan ragu untuk naik lagi ke sini dan lawan aku!" Saat Duan Ling Tian berbicara, niat membunuh di matanya semakin kuat.     

Ia sudah memutuskan bahwa jika Tuan Muda Sitar benar-benar berani naik ke arena maut lagi, maka ia tidak akan ragu untuk membunuh Tuan Muda Sitar demi menghindari masalah di masa depan.     

Saat itu terjadi, ia akan mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Sekte Pedang Tujuh Bintang dan sepenuhnya memutuskan hubungan antara dirinya dan Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Dengan begini, meskipun Guru tangguh di belakang Tuan Muda Sitar itu sampai murka, seharusnya masalah itu tidak sampai melibatkan Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Lagi pula, dialah yang membunuh Tuan Muda Sitar.     

Tuan Muda Sitar jelas dapat merasakan niat membunuh yang kuat dari Duan Ling Tian, ​​dan ketika ia mengingat kejadian aneh yang terjadi padanya dua kali berturut-turut, ia akhirnya menarik napas dalam-dalam dan menekan api amarah di hatinya.     

"Duan Ling Tian, ​​aku pasti akan menemukan cara untuk mengalahkan Teknik Silumanmu!" Tuan Muda Sitar menyapukan pandangannya yang dingin ke arah Duan Ling Tian, lalu ia meniup peluit disaksikan semua orang yang hadir di sana.     

Wuss!     

Seketika, sebuah bayangan hitam melintas dari awan dan kabut di cakrawala, seolah cahaya hitam yang melesat dan tiba di dekat Tuan Muda Sitar.     

Itu adalah siluman terbang milik Tuan Muda Sitar, Elang Kelam!     

"Ketua Sekte Linghu, selamat tinggal!" Tuan Muda Sitar melompat naik ke atas Elang Kelam itu, lalu menatap Linghu Jin Hong dengan tatapan membara sebelum menatap Duan Ling Tian dengan mata yang mengeluarkan niat membunuh yang dapat menyebabkan orang merinding ketakutan.     

"Ayo pergi!" Tuan Muda Sitar tiba-tiba berteriak, karena ia takut jika ia tinggal lebih lama lagi ia tidak akan bisa menahan diri dan menyerang Duan Ling Tian.     

Meskipun ia sangat berharap bisa membunuh Duan Ling Tian, ​​ia tidak kehilangan akal sehatnya. Ia tidak akan bertindak gegabah sebelum ia memiliki cara untuk mengalahkan Teknik Siluman Duan Ling Tian.     

Kalau tidak, ia hanya akan mencari mati.     

Huf!     

Elang Kelam itu dengan ganas mengepakkan sayapnya hingga menutupi langit, lalu membawa Tuan Muda Sitar terbang dan menghilang di cakrawala dalam sekejap mata.     

Gelombang cemooh terdengar bertubi-tubi di puncak gunung Puncak Dubhe di sekitar arena maut ketika mereka melihat Tuan Muda Sitar melayang pergi.     

"Tuan Muda Sitar itu benar-benar menggelikan, dia sebenarnya menderita penyakit yang membuatnya kehilangan akal sehatnya, tetapi dia malah menuduh Kakak seperguruan Duan Ling Tian... Teknik Siluman apa, apakah dia benar-benar berpikir kita adalah anak kecil berusia tiga tahun?"     

"Mungkin, dia berpikir dengan melakukan ini ia akan dapat menyelamatkan muka... Ck ck, yang ketiga di antara lima tuan muda yang agung dari Kekaisaran Rimba Biru, Tuan Muda Sitar, ternyata tidak hebat!"     

"Benar-benar mengecewakan! Seorang ahli Tahap Ruang Hampa Setengah-Langkah yang bermartabat ternyata tidak mampu mengalahkan Kakak seperguruan Duan Ling Tian yang bahkan belum melangkah ke tingkat ketujuh dari Tahap Kelahiran Jiwa Baru... Menurutku, Tuan Muda Sitar tak lebih dari lelucon!"     

...     

Kerumunan siswa-siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang itu saling berbisik.     

Kata-kata mereka penuh dengan penghinaan terhadap Tuan Muda Sitar dan kekaguman terhadap Duan Ling Tian.     

Selain Zhao Lin, semua orang dari Ketua Sekte, Linghu Jin Hong, sampai para petinggi Sekte Pedang Tujuh Bintang, senyum mengembang di wajah mereka.     

Bagi mereka, Duan Ling Tian adalah harapan masa depan Sekte Pedang Tujuh Bintang, dan karena sekarang ia baik-baik saja, hal itu layak untuk dirayakan.     

"Duan Ling Tian, ​​aku tidak pernah menyangka keberuntunganmu begitu baik... Kau benar-benar lolos dari malapetaka ini!" Ekspresi Zhao Lin suram, dan ia menatap Duan Ling Tian dengan mata yang diliputi niat membunuh.     

Saat ini, kekhawatiran di dalam hati Zheng Song, Zuo Qing, Mo Yu dan semua siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang yang memiliki hubungan baik dengan Duan Ling Tian telah menghilang dan senyum mengembang di wajah mereka.     

"Hmph!" Hu Xue Feng menatap dengan tatapan sedingin es, wajahnya muram. "Tuan Muda Sitar itu benar-benar tidak berguna, penyakit lamanya kambuh pada saat kritis... Kalau tidak, Duan Ling Tian sudah lama mati."     

Duan Ling Tian beranjak, berniat meninggalkan arena maut.     

Tepat saat ini, wajahnya muram dan ia tiba-tiba mendongak.     

Pada saat yang hampir bersamaan, semua petinggi Sekte Pedang Tujuh Bintang juga mendongak untuk melihat ke langit.     

Awan dan kabut bergolak di langit.     

Wuss!     

Sebuah cahaya biru melesat turun seperti meteor, menuju langsung ke arena maut.     

Wajah Duan Ling Tian menjadi suram dan ia melesat keluar meninggalkan arena maut.     

Dhuar!     

Duan Ling Tian mendengar suara ledakan bergema di udara di belakangnya, dan ketika ia berbalik, ia melihat sebuah sosok besar telah muncul di udara di atas arena maut.     

Sosok itu adalah seekor siluman terbang yang tertutup bulu berwarna biru dan memiliki penampilan yang sangat menyeramkan, ia mengepakkan sayapnya untuk melayang di langit.     

"Makhluk Siluman Tahap Pengenal Ruang tingkat kelima!" Saat ini, Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian telah meningkat ke Tahap Pembelah Ruang, sehingga ia dapat menentukan kultivasi makhluk siluman ini dengan mengerahkan Kekuatan Spiritualnya.     

"Eh, makhluk siluman ini... Sepertinya tidak asing." Duan Ling Tian memperhatikan makhluk siluman di depannya ini yang sepertinya adalah burung hering, dan ia merasa ia pernah melihatnya di suatu tempat.     

"Lu Yuan, mengapa kau membawa pengkhianat ini bersamamu ke Sekte Pedang Tujuh Bintang?" Tepat saat ini, suara Linghu Jin Hong terdengar di telinga Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian mendongak, dan baru sekarang ia melihat ada dua orang yang berdiri di punggung makhluk siluman pemangsa ini...     

Ia mengenali kedua orang ini.     

Salah satunya adalah Ketua Sekte Inti Pemersatu yang ia temui di Sekte Pedang Teratai Iblis setahun yang lalu, Lu Yuan.     

Seorang lagi adalah orang yang lebih tidak asing bagi Duan Ling Tian, itu tak lain adalah si pengkhianat, Huang Ji!     

Mantan siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang dan mantan siswa istimewa Ketua Sekte, Linghu Jin Hong.     

"Hering Berbulu Giok!" Duan Ling Tian ingat bahwa makhluk siluman ini tak lain adalah Makhluk Siluman Penjaga Sekte Inti Pemersatu.     

"Untuk apa Lu Yuan membawa serta Huang Ji? Untuk menunjukkan kekuatan?" Duan Ling Tian mengerutkan keningnya, karena ia benar-benar tidak mengerti mengapa Lu Yuan membawa serta Huang Ji yang merupakan pengkhianat bagi Sekte Pedang Tujuh Bintang ke Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

"Itu Huang Ji!"     

"Si pengkhianat, Huang Ji!"     

...     

Sementara itu, banyak yang mengenali Huang Ji dan mereka semua mengata-ngatainya.     

"Aku penasaran siapa orang itu, ternyata bajingan tidak tahu berterima kasih ini... Rupanya dia masih berani datang ke Sekte Pedang Tujuh Bintang kita?"     

"Hmph! Ketua Sekte membinanya menjadi seorang jenius, namun dia mengkhianati Ketua Sekte dan mengkhianati Sekte Pedang Tujuh Bintang... Dia benar-benar memalukan! Dia pantas mati!"     

...     

Sebagian besar siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang di puncak gunung Puncak Dubhe itu dipenuhi amarah yang luhur.     

Huang Ji berdiri di atas Hering Berbulu Giok itu dengan ekspresi suram.     

"Silakan saja... Caci maki sepuas hati kalian... Kalian semua mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mencaci maki sebentar lagi." Huang Ji menatap dingin siswa-siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang di puncak gunung Puncak Dubhe itu, dan matanya memancarkan sedikit amarah karena malu dan diremehkan...     

"Ketua Sekte Linghu, aku harap kau baik-baik saja." Ketua Sekte Inti Pemersatu, Lu Yuan, mengangguk sambil tersenyum kepada Linghu Jin Hong, lalu ia mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang berada di luar arena maut.     

Kening Duan Ling Tian berkerut kening melihat tatapan Lu Yuan.     

"Apa yang ingin dilakukan Lu Yuan?" Hati Duan Ling Tian tersentak dan firasat buruk samar-samar muncul di hatinya.     

"Duan Ling Tian, ​​ketika kita bertemu untuk pertama kalinya satu tahun yang lalu, kau menggunakan kekuatan pada tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru untuk mengalahkan Tuan Muda Saber dari Sekte Pedang Teratai Iblis, Long Yun, dan aku agak terkejut... Tapi aku tidak pernah membayangkan bahwa bahkan Tuan Muda Sitar, Zi Shang, benar-benar tidak berdaya melawanmu hari ini," Lu Yuan memandang Duan Ling Tian dan berkata perlahan.     

"Itu hanya keberuntungan." Duan Ling Tian menjawab dengan acuh tak acuh.     

Pada saat yang sama, Duan Ling Tian diam-diam terkejut di dalam hatinya.     

Sebelumnya, Kekuatan Spiritualnya telah menjangkau Lu Yuan dan ia memperhatikan bahwa kultivasi Lu Yuan ternyata tidak kalah dari Linghu Jin Hong, dan ia juga ada di tingkat keenam Tahap Pengenal Ruang.     

Wuss! Wuss!     

Tepat saat ini, dua sosok besar mirip bukit kecil lainnya turun dari langit dengan suara berdesing lalu melayang di udara di atas Puncak Dubhe, membentuk formasi segitiga dengan Hering Berbulu Giok dari Sekte Inti Pemersatu.     

"Ketua Sekte Bulan Salju?" Tatapan Duan Ling Tian tertuju pada salah satu makhluk siluman raksasa itu.     

Itu adalah seekor bangau putih dan merupakan Makhluk Siluman Penjaga Sekte Bulan Salju, Bangau Membumbung Langit, dan Duan Ling Tian pernah melihatnya sekali setahun yang lalu.     

Adapun Ketua Sekte Bulan Salju berdiri dengan anggun di punggung Bangau Membumbung Langit itu.     

"Bangau Membumbung Langit ini berada di tingkat keempat Tahap Pengenal Ruang... Ketua Sekte Bulan Salju berada di tingkat kelima Tahap Pengenal Ruang." Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian mengatakan kepadanya dengan tepat kekuatan dari manusia dan makhluk siluman di hadapannya itu.     

Tidak lama kemudian, tatapan Duan Ling Tian beralih pada Makhluk Siluman raksasa lainnya.     

Makhluk Siluman ini berupa burung besar yang sepenuhnya berwarna merah dan memiliki penampakan yang sangat aneh, karena saat burung itu mengepakkan sayapnya, akan muncul hembusan angin panas yang mirip dua bola api yang melompat-lompat tanpa henti.     

"Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis!" Sesaat kemudian, tatapan Duan Ling Tian tertuju pada pria paruh baya tegap yang berdiri di punggung burung besar merah itu, bukankah itu Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis, Ketua Sekte Long?     

"Makhluk Siluman berbulu merah ini mirip dengan Hering Berbulu Giok dari Sekte Inti Pemersatu dan merupakan makhluk siluman di tingkat kelima Tahap Pengenal Ruang... Selain itu, Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis ini ternyata berada di tingkat keenam Tahap Pengenal Ruang!" Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian menyapu dan pikirannya berkecamuk selama beberapa saat.     

"Kedatangan tiga Ketua Sekte besar ini di Sekte Pedang Tujuh Bintang mungkin bukan untuk hal yang baik." Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam dan firasat buruk di hatinya semakin menjadi.     

Bukan hanya Duan Ling Tian yang merasakan adanya bahaya, semua petinggi Sekte Pedang Tujuh Bintang juga .     

"Boleh aku tahu mengapa kalian bertiga datang ke Sekte Pedang Tujuh Bintang-ku kali ini?" Linghu Jin Hong memandang tiga Ketua Sekte di atas tiga makhluk siluman itu, dan bertanya dengan suara rendah disertai ekspresi serius.     

Tiga Ketua Sekte itu datang ke sini sekaligus, sesuatu yang tidak wajar sedang terjadi.     

"Ketua Sekte Linghu!" Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis memandang Linghu Jin Hong dan tertawa terbahak-bahak. "Aku datang ke Sekte Pedang Tujuh Bintang bersama Ketua Sekte Lu dan Ketua Sekte Xue kali ini hanya untuk satu hal... yaitu untuk menggabungkan sekte kita!"     

Menggabungkan sekte?     

Mendengar perkataan Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis, semua orang dari Sekte Pedang Tujuh Bintang yang berada di puncak gunung Puncak Dubhe tampak kebingungan.     

"Menggabungkan sekte?" Hati Duan Ling Tian tersentak. "Aku benar... Kedatangan tiga sekte besar ini benar-benar membawa niat buruk."     

"Ketua Sekte Long, tolong katakan dengan jelas," Linghu Jin Hong mengerutkan keningnya dan berkata dengan suara rendah.     

"Mulai hari ini dan seterusnya, Sekte Pedang Teratai Iblis-ku akan bergabung dengan Sekte Inti Pemersatu dan Sekte Bulan Salju... Kami bersama-sama akan disebut Tri-Sekte Rimba Biru! Hari ini, jika Sekte Pedang Tujuh Bintang bergabung dengan tiga sekte kami, maka empat sekte kita akan bersama-sama disebut Tetra-Sekte Rimba Biru." Ketua Sekte Pedang Teratai Iblis berbicara perlahan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.