Maharaja Perang Menguasai Langit

Hancur



Hancur

0Tidak ada yang tahu bahwa ini sengaja dilakukan Duan Ling Tian.     
0

Ia hanya menggunakan pedang roh tingkat tujuh dengan kualitas rendah yang memberikan tambahan kekuatan sama dengan golok roh tingkat tujuh di tangan siswa Sekte Gunung Terbelah itu, karena ia tidak ingin memiliki keunggulan dalam hal senjata roh.     

Ia ingin lawannya menerima kekalahan dengan sepenuh hati dan benar-benar membuat siswa Sekte Gunung Terbelah itu ketakutan oleh kekuatannya.     

Setelah mengalami dua kehidupan, Duan Ling Tian tahu persis bahwa membunuh seseorang adalah hal yang mudah, tetapi membuat seseorang benar-benar takut kepadamu dan tidak berani berpikir untuk melawanmu adalah hal yang sangat sulit.     

Saat ini, yang ingin dilakukan Duan Ling Tian adalah yang terakhir.     

Duan Ling Tian ingin membuat siswa Sekte Gunung Terbelah itu benar-benar takut kepadanya dan merasa ketakutan kapanpun mereka bertemu...     

Om!     

Swuss!     

Serangan golok yang membawa kekuatan untuk membelah gunung dan serangan pedang yang seperti sambaran petir bertemu...     

Saling beradu!     

Klang!     

Suara besi beradu yang menusuk telinga menggema, mengiringi tabrakan dari dua Sumber Energi yang besar...     

Seketika, Sumber Energi yang bertabrakan itu mempengaruhi udara, membentuk cincin-cincin riak yang menyebar.     

Debu-debu beterbangan di udara.     

Saat ini, selain beberapa orang dari Sekte Pedang Tujuh Bintang, semua orang dari sekte lain, termasuk para Ketua Sekte dan para Tetua, menahan napas mereka...     

Mereka penasaran siapa yang akan keluar sebagai pemenang adu kekuatan ini.     

Dalam hati mereka, mereka lebih mengunggulkan siswa dari Sekte Gunung Terbelah itu.     

Lagi pula, keterampilan beladiri yang dimiliki oleh siswa Sekte Gunung Terbelah itu lebih mengandalkan kekuatan semata.     

Di antara para siswa lima sekte besar di Kekaisaran Rimba Biru, siswa dari Sekte Gunung Terbelah tidak ada duanya dalam hal kekuatan semata...     

Konon, seribu tahun yang lalu, Leluhur Pendiri Sekte Gunung Terbelah adalah tokoh Tahap Penafsir Ruang yang memiliki kekuatan yang tidak normal.     

Dengan hanya mengandalkan kekuatannya yang sangat besar ia dapat membelah rangkaian pegunungan yang luas itu menjadi dua dengan sekali tebas, dan lembah yang terbuka akibat kekuatan besar itu menjadi lokasi Sekte Gunung Terbelah saat ini.     

Tempat itu awalnya adalah Jantung Penempaan Jiwa yang terkubur di bawah rangkaian pegunungan yang sangat luas yang ditemukan oleh Leluhur Pendiri Sekte Gunung Terbelah, dan sejak itu terus digali sampai sekarang.     

Tak lain karena alasan itulah, sekte yang diwariskan oleh ahli Tahap Penafsir Ruang itu dinamakan Sekte Gunung Terbelah.     

Klang!!     

Suara yang menusuk telinga itu seolah-olah masih terdengar di telinga semua orang yang ada di Lapangan Kompetisi Beladiri itu.     

"Bocah ingusan, mati kau!" Siswa Sekte Gunung Terbelah itu tiba-tiba berteriak kencang, urat di keningnya menonjol dan Sumber Energi di golok roh tingkat tujuh miliknya melonjak, berharap dapat mendominasi pedang roh tingkat tujuh di tangan Duan Ling Tian.     

"Ingin membunuhku? Tanyakan dulu pada dirimu sendiri apakah kau mampu." Ekspresi Duan Ling Tian tenang saat menghadapi siswa Sekte Gunung Terbelah yang mengamuk itu, dan ia tampaknya sama sekali tidak peduli dan tetap bersikap sangat tenang.     

Tiba-tiba? tatapan Duan Ling Tian berubah menjadi sedikit dingin dan sudut mulutnya menyeringai.     

"Kurang ajar!" Seringai yang muncul di sudut mulut Duan Ling Tian tanpa sengaja disadari oleh siswa Sekte Gunung Terbelah itu. Meskipun ia tidak tahu mengapa Duan Ling Tian sampai menyeringai seperti itu, ia secara tidak sadar merasa bahwa ia perlu mengambil inisiatif dan mundur.     

Namun jika ia mundur seperti itu bukankah ia akan terlihat lebih lemah daripada siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang itu di mata semua orang?     

Tepat ketika siswa Sekte Gunung Terbelah itu tidak tahu apa yang harus dilakukannya.     

Energi Gempa!     

Sumber Energi pada pedang roh tingkat tujuh di tangan Duan Ling Tian bergetar dengan frekuensi yang semakin lama semakin tinggi...     

Energi gempa yang mengerikan mengalir dari pedang roh tingkat tujuh di tangan Duan Ling Tian dan masuk ke golok roh tingkat tujuh milik siswa Sekte Gunung Terbelah itu tanpa tertahan dan penuh amarah.     

Seketika, siswa Sekte Gunung Terbelah itu menjadi pucat.     

Ia bisa dengan jelas merasakan getaran yang datang dari pedang milik siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang yang ada di hadapannya, dan semakin lama, getaran ini menyebabkan telapak tangannya mati rasa bahkan organ dalam dan seluruh tubuhnya seolah ikut bergetar.     

"Lepaskan!" Tiba-tiba, Duan Ling Tian berteriak keras.     

Tepat saat ini, siswa Sekte Gunung Terbelah yang telapak tangannya telah sobek dan meneteskan darah itu melepaskan golok roh miliknya tepat pada waktunya.     

Saat ia melepaskan golok roh itu, seketika itu juga ia dapat merasakan getaran di tubuhnya terhenti.     

Pada saat itu, ia mengalami sensasi yang menyenangkan seolah-olah ia meletakkan golok di tangannya dan melayang.     

Tapi ia belum benar-benar menikmati sensasi yang menyenangkan ini ketika ia merasakan angin kencang menerpa wajahnya, dan angin itu membawa kekuatan petir yang mengejutkan...     

"Tidak!!" Siswa Sekte Pegunungan itu hanya sempat berteriak kencang.     

Duan Ling Tian menggunakan Energi Gempa untuk mengelak dari golok roh yang dilemparkan oleh siswa Sekte Gunung Terbelah itu, dan pedang roh di tangan Duan Ling Tian tiba-tiba bergetar lalu melesat langsung ke arah siswa Sekte Gunung Terbelah itu.     

"Jangan bunuh dia!" Tepat saat ini, pesan suara dari Linghu Jin Hong terdengar di telinga Duan Ling Tian.     

Di saat ini, selain beberapa orang dari Sekte Pedang Tujuh Bintang, mungkin tidak ada seorangpun yang tahu dengan jelas apa yang terjadi.     

Mereka semua terhenyak mendengar kata 'lepaskan' yang diteriakkan Duan Ling Tian sebelumnya.     

Yang dilihat orang-orang itu, bersamaan dengan teriakan keras dari siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, siswa Sekte Gunung Terbelah itu benar-benar melepaskan dan melempar golok roh tingkat tujuh di tangannya itu.     

Pemandangan ini sangat aneh dan sulit dipercaya bagi mereka!     

Mereka sulit membayangkan apa yang terjadi sebelumnya.     

"Siluman!" Pikiran ini mendadak muncul di hati banyak siswa lima sekte besar itu, dan tatapan mereka yang sedang tertuju pada Duan Ling Tian dipenuhi rasa takut.     

Ia berteriak 'lepaskan' dengan keras dan dapat membuat lawannya melepaskan senjatanya.     

Kemampuan apa ini?     

Ini terlalu aneh!     

Tentu saja, ada beberapa orang yang memperhatikan bahwa telapak tangan siswa Sekte Gunung Terbelah itu telah mengalami luka robek dan berlumuran darah...     

Swuss!     

Suara desiran angin yang menusuk telinga terdengar sangat jelas di Lapangan Kompetisi Beladiri yang sunyi itu.     

Plak!     

Di saat-saat kritis, pedang roh di tangan Duan Ling Tian berputar mengelakkan mata pedangnya dari tubuh lawan dan menampar keras tubuh siswa Sekte Gunung Terbelah itu dengan sisi badan pedang yang tidak tajam.     

Akibat hantaman kekuatan yang besar ini, organ dalam siswa itu terguncang, dan saat tubuhnya terhempas ke udara, ia berkali-kali memuntahkan darah sebelum akhirnya jatuh ke tanah dengan keras.     

Tepat saat ini.     

Angin puyuh!     

Duan Ling Tian melesat, seluruh tubuhnya seolah berubah menjadi badai dan ia tiba lebih dulu di tempat siswa Sekte Gunung Terbelah itu akan mendarat.     

Swuss!     

Saat ia melihat siswa Sekte Gunung Terbelah itu mendarat, Duan Ling Tian menjulurkan kakinya, tepat mengenai lutut siswa itu.     

Krakk!     

Suara tulang patah terdengar jelas dan di saat hampir bersamaan terdengar lengkingan pedih yang menusuk telinga dari siswa itu, membuat semua yang hadir di sana merasakan bulu kuduk mereka berdiri.     

Bug!     

Akhirnya, siswa Sekte Gunung Terbelah itu memekik kesakitan saat ia mendarat, dan jatuh dalam posisi berlutut di hadapan Duan Ling Tian.     

Wajahnya tertekuk dan mengkerut karena rasa sakit yang luar biasa.     

"Lancang!" Ketua Sekte Gunung Terbelah akhirnya pulih dari keterkejutannya dan ekspresi wajahnya menjadi suram, lalu ia tiba-tiba berdiri, bermaksud melesat ke arah Duan Ling Tian.     

"Ketua Sekte Teng." Pada waktu yang hampir bersamaan, Linghu Jin Hong menatap tak acuh pada Ketua Sekte Gunung Terbelah itu. "Aku yakin kau telah mendengar dengan jelas apa yang dikatakan siswamu kepada Duan Ling Tian sebelum pertarungan dimulai. Biarkan anak-anak muda ini menyelesaikan masalah mereka sendiri... Bagaimana menurutmu?"     

Ketua Sekte Gunung Terbelah itu terdiam.     

Ia baru ingat bahwa sebelum siswanya bertarung dengan siswa abnormal dari Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, siswanya tampaknya telah dengan ceroboh mempermalukan lawannya, dan bahkan mengancam akan mengubah nama lawannya itu menjadi 'Duan Ling Berlutut'..     

Ia menyadari bahwa ia berada di posisi yang salah, jadi ia hanya bisa menahan api amarah di dalam hatinya dan duduk kembali.     

Dia masih menatap Duan Ling Tian dengan tatapan dingin yang mengerikan…     

Seorang jenius luar biasa mengerikan telah lahir di Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru pada usia hanya 22 tahun.     

Bakat alami seperti itu benar-benar lebih hebat dari yang terhebat di antara lima tuan muda yang agung di kalangan generasi muda Kekaisaran Rimba Biru.     

Bahkan jika dibandingkan dengan tuan muda terkuat diantara lima tuan muda yang agung, yang disebut-sebut sebagai yang memiliki bakat alami paling mengerikan dalam dunia Beladiri selama seratus tahun terakhir di Kekaisaran Rimba Biru, ia tetap masih kalah jauh dari siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang ini.     

Saat ia menatap siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang ini, rasa iri dan cemburu muncul di hatinya.     

Mengapa Sekte Gunung Terbelah tidak memiliki siswa luar biasa semacam itu?     

"Sekarang, bagaimana menurutmu?" Duan Ling Tian menatap siswa Sekte Gunung Terbelah yang berlutut di hadapannya itu dan tatapannya benar-benar tenang. "Kau berlutut di tanah, berlutut di hadapanku... Apa kau masih berpikir aku tidak pantas menyandang nama Duan Ling Tian? Apa kau masih berpikir kau memiliki kemampuan untuk mengganti namaku?"     

Apa kau masih berpikir kau memiliki kemampuan untuk mengganti namaku?     

Apa yang diucapkan Duan Ling Tian terdengar di telinga semua orang yang hadir di sana dan membuat mereka menghela napas dengan emosi.     

Jelas, kemarahan Duan Ling Tian tak lain disebabkan oleh kata-kata yang diucapkan oleh siswa Sekte Gunung Terbelah itu.     

Pemuda itu berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit yang berasal dari tulangnya yang patah, ia mengertakkan giginya rapat-rapat dan tubuhnya gemetar...     

Kini, ia mengingat kembali tindakannya sebelumnya ketika mendengar ucapan Duan Ling Tian dan rasa malu muncul di hatinya. Untuk sesaat, ia merasakan tanda-tanda vitalnya dan darahnya melonjak naik sampai tak tertahankan.     

"Puih!" Pada akhirnya, dada siswa Sekte Gunung Terbelah itu naik turun untuk beberapa saat, lalu wajahnya memerah saat ia meludah darah, membuatnya jatuh ke tanah dan tak sadarkan diri.     

Duan Ling Tian mengerutkan keningnya, karena ia tidak menyangka siswa Sekte Gunung Terbelah itu begitu lemah, lalu ia kembali ke dalam pergola-nya.     

Meskipun pergola-nya hanya berjarak beberapa langkah, Duan Ling Tian dapat merasakan pandangan semua orang yang hadir di sana menghujaninya saat ia berjalan.     

"Adik Seperguruan Duan Ling Tian, aku benar-benar tidak menyangka kau telah menerobos ke tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru, kau telah menyusulku." Zheng Song mempersilakan Duan Ling Tian duduk di sampingnya dan tertawa penuh semangat.     

Namun jauh di dalam matanya, cahaya matanya sedikit redup.     

Ia berusia tujuh tahun lebih tua daripada Duan Ling Tian, namun kekuatannya hanya setara dengan Duan Ling Tian dan ini membuatnya merasa malu dari dalam lubuk hatinya....     

Namun, sesaat kemudian, ia mengerti.     

Adik Seperguruan Duan Ling Tian ini benar-benar manusia abnormal. Jika ada orang yang ingin membandingkan diri dengannya, itu sama saja mencari masalah.     

Ekspresi Huang Ji amat sangat tidak sedap dipandang.     

Sebelumnya, ia terus mendorong dan mengolok-olok Duan Ling Tian untuk membuat Duan Ling Tian bertarung melawan siswa Pegunungan Belah itu, tak lain demi membiarkan siswa Sekte Gunung Terbelah itu memberi pelajaran kepada Duan Ling Tian.     

"Duan Ling Tian ternyata telah menerobos ke tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru!" Namun, Huang Ji tidak pernah membayangkan bahwa Duan Ling Tian, yang dipikirnya berada di tingkat kedua Tahap Kelahiran Jiwa Baru, benar-benar dapat menyembunyikan kekuatannya rapat-rapat, dan kekuatannnya telah melangkah ke tingkat keempat Tahap Kelahiran Jiwa Baru!     

Meng Qiu, yang duduk di sisi Huang Ji, menunjukkan ekspresi antara marah dan pucat.     

Ia tahu bahwa mulai hari ini dan seterusnya, ia dapat dianggap telah bergabung dengan pihak oposisi Duan Ling Tian...     

Saat ini, hatinya dipenuhi penyesalan.     

Huang Ji mengolok-olok Duan Ling Tian adalah masalah Huang Ji sendiri, mengapa ia harus bergabung?     

Jika bukan karena ini, ia tidak akan menjadi oposisi Duan Ling Tian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.