Maharaja Perang Menguasai Langit

Tiba di Kandang Kuda



Tiba di Kandang Kuda

0Suasana di luar ngarai teratai iblis telah benar-benar membeku.     
0

Dukk! Dukk! Dukk!     

Tiba-tiba, Huang Ji membungkukkan badannya dan bersujud di tanah tiga kali.     

Setelah bersujud tiga kali, Huang Ji memandang Linghu Jin Hong dan berkata dengan nada suara yang rendah, "Pemimpin Sekte Linghu, terimalah sujudku tiga kali ini sebagai pembayar utang budiku kepadamu karena telah membinaku selama bertahun-tahun ... Mulai hari ini dan seterusnya, aku, Huang Ji, tidak akan memiliki ikatan apapun lagi denganmu dan Sekte Pedang Tujuh Bintang! "     

Tidak ada ikatan lagi!     

Suara Huang Ji menyebabkan suasana di sana seketika menjadi aneh ...     

Duan Ling Tian menatap Huang Ji dengan tatapan dingin yang tak tertandingi.     

Pengkhianatan Huang Ji di luar dugaannya.     

Meskipun Huang Ji mengkhianati sekte itu atau tidak tak banyak hubungannya dengan dirinya, ia tetap sangat membenci tindakan Huang Ji.     

Bagi dirinya, sebuah bantuan meskipun hanya setetes air tetap harus dibayar dengan air mancur ...     

Bantuan dari Pemimpin Sekte Pedang Tujuh Bintang yang telah diberikan kepada Huang Ji lebih tinggi dari langit dan lebih dalam dari laut, namun semua itu ditinggalkan oleh Huang Ji dengan beberapa kata.     

Huang Ji ini hanyalah seorang bajingan yang tidak tahu berterima kasih!     

Begitu Huang Ji selesai berbicara, selain Linghu Jin Hong yang untuk sementara waktu tidak menjelaskan sikapnya atas hal itu, tetua lain dari Sekte Pedang Tujuh Bintang semua memperlihatkan ekspresi wajah yang masam.     

Meng Qiu dan Zheng Song memandang Huang Ji dengan tatapan jijik.     

Mereka berada di Sekte Pedang Tujuh Bintang lebih lama dari Duan Ling Tian, ​​dan mereka tentu tahu bagaimana pedulinya Pemimpin Sekte terhadap murid istimewanya ...     

Sekarang, Huang Ji malah ingin mengkhianati Pemimpin Sekte dan mengkhianati Sekte Pedang Tujuh Bintang!     

"Pemimpin Sekte mendidikmu untuk meraih pencapaianmu saat ini, Sekte Pedang Tujuh Bintang membesarkanmu untuk mendapatkan pencapaianmu saat ini ... Begini caramu membalas budi pada Pemimpin Sekte dan Sekte Pedang Tujuh Bintang?" Wajah Zheng Fan sangat suram saat memandang Huang Ji dengan mata yang mengerjapkan amarah yang menakutkan.     

Dalam amarahnya, terkandung sebuah jejak niat membunuh.     

Alis Duan Ling Tian terangkat, ini bukan hari pertama ia mengenal Guru Kepala Puncak Mizar, Zheng Fan, tapi inilah pertama kalinya ia melihat Zheng Fan marah ...     

Kemarahan yang bisa menghanguskan padang rumput.     

"Semua yang kau miliki diberikan kepadamu oleh Pemimpin Sekte dan Sekte Pedang Bintang Tujuh ... Kau bisa mengkhianati Pemimpin Sekte dan Sekte Pedang Tujuh Bintang. Tapi ..." Sumber Energi di dalam tubuh Ke Zhen mengamuk dan meraung, dan pakaiannya berkibar-kibar. .     

Di langit, dua siluet besar secara perlahan terbentuk, dan mengumpulkan kekuatan sambil menunggu untuk dikerahkan.     

Dua siluet naga kuno bertanduk!     

Simbol kultivasi Tahap Pengenal Ruang tingkat pertama.     

"Tapi,, jangan pernah berpikir untuk mengambil kultivasi milikmu yang berasal dari Pemimpin Sekte dan Sekte Pedang Tujuh Bintang!" Ke Zhen berteriak menggelegar.     

Dalam seketika, aura kemarahan seorang ahli Tahap Pengenal Ruang memenuhi langit, menyebabkan orang lain merasakan hawa dingin merambat ke tulang belakang mereka.     

Tiba-tiba, Ke Zhen mengambil satu langkah maju dan pembawaannya yang menakutkan menyapu sekelilingnya, ditambah dengan sikap yang mengesankan dari Tetua Peng, langsung menghancurkan aura mengesankan dari Pemimpin Sekte Inti Pemersatu dengan seketika, dan kemudian menyelimuti Huang Ji, menyebabkan wajah Huang Ji langsung menjadi pucat mengerikan, dan menyebabkan dirinya memuntahkan seteguk darah.     

"Guru, selamatkan aku!" Duan Ling Tian memperhatikan ketika Huang Ji memandang putus asa ke arah Pemimpin Sekte Inti Pemersatu dan meminta bantuan, ia benar-benar memanggil Pemimpin Sekte itu sebagai Guru ...     

Jelas, ia telah mencapai kesepakatan dengan Pemimpin Sekte Inti Pemersatu itu sejak lama, dan telah menyimpan niat untuk pindah ke Sekte Inti Pemersatu.     

"Hmff!" Tetua Inti Pemersatu mendengus dingin, kemudian mengambil langkah maju dan menggabungkan auranya yang mengesankan dengan Pemimpin Sekte Inti Pemersatu itu untuk menghadang aura mengerikan dari Tetua Peng dan Ke Zhen.     

"Terima kasih Guru, terima kasih Guru." Huang Ji tergesa mengucapkan terima kasih pada keduanya, dan pada saat yang sama, ia beranjak mundur ke belakang Pemimpin Sekte Inti Pemersatu untuk mencari perlindungan, karena ia sangat takut para petinggi Sekte Pedang Tujuh Bintang akan membuat langkah menyerangnya.     

"Bagus sekali, sangat bagus." Akhirnya, Linghu Jin Hong bereaksi, ia memandang Huang Ji, lalu berkata dengan nada yang tanpa perasaan...     

Kemudian, ia menatap Elang Raksasa di bawahnya. "Tetua Peng, ayo pergi."     

Elang Raksasa itu tertegun, ia jelas merasa bingung terhadap reaksi Linghu Jin Hong.     

"Pemimpin Sekte." Zheng Fan dan Ke Zhen menatap Linghu Jin Hong dengan ekspresi yang bingung juga.     

"Pemimpin Sekte, jika bukan karena didikanmu yang luarbiasa, bagaimana mungkin Huang Ji memiliki kultivasi seperti itu!? Menurutku, ia bisa beralih ke Sekte Inti Pemersatu dan mengkhianatimu dan Sekte, tetapi ia tidak boleh membawa serta kultivasinya! " Ke Zhen menggertakkan giginya.     

Tahun itu, ketika Linghu Jin Hong belum menjadi Pemimpin Sekte, dan dirinya belum menjadi Guru Kepala Puncak Phecda ...     

Saat itu, ia menjalin persahabatan yang mendalam dengan Linghu Jin Hong.     

Hari ini, ketika ia melihat murid istimewa Linghu Jin Hong melakukan hal yang berbahaya dan keterlaluan, ia merasa seolah-olah itu adalah siswanya sendiri dan sangat marah hingga ke batasnya.     

"Lupakan saja, anggap saja aku buta." Linghu Jin Hong menggelengkan kepalanya, sepertinya tidak mau menyebut-nyebut masalah itu lagi, lalu ia menatap Elang Raksasa itu. "Tetua Peng, ayo pergi ... Mulai hari ini dan seterusnya, aku, Linghu Jin Hong, akan menganggapnya seolah aku belum pernah mengambilnya sebagai siswa!"     

Elang Raksasa itu mengangguk, dan dia membentangkan sayapnya untuk bersiap-siap terbang ke langit.     

Meskipun suara Linghu Jin Hong terdengar tenang, Duan Ling Tian masih bisa melihat jejak kesengsaraan dan kemarahan dalam ketenangan itu ...     

Coba pikirkan, murid istimewanya yang ia besarkan dengan kedua tangannya sendiri, satu-satunya murid istimewanya telah mengkhianatinya seperti itu ...     

Pukulan seperti itu adalah sesuatu yang tidak bisa diterima oleh siapa pun.     

"Kemampuan Pemimpin Sekte untuk mempertahankan ketenangannya sangat mengagumkan." Duan Ling Tian menghela nafas dalam hatinya.     

Dia bertanya pada diri sendiri, jika dirinya yang berdiri di posisi Linghu Jin Hong hari ini, ia tidak akan ragu sedikit pun untuk membunuh Huang Ji ... Bajingan yang tidak tahu berterima kasih pantas mati!     

Wuzzz!     

Sayap Elang Raksasa yang seperti awan itu mengepak menutupi langit ketika debu dan kotoran dari tanah menyelimuti udara.     

Tepat saat Elang Raksasa itu melonjak ke langit, Duan Ling Tian memandang Huang Ji dengan tak acuh, dan kemudian tatapannya beraloh pada Pemimpin Sekte Inti Pemersatu dan berkata dengan suara yang jelas, "Pemimpin Sekte Lu, aku merasa perlu untuk mengingatkan Anda ... Ketika seseorang dapat berkhianat satu kali, mereka dapat mengulanginya lagi! "     

Kata-kata Duan Ling Tian baru saja merambat ke telinga semua orang yang ada disitu ketika Elang Raksasa itu telah berubah menjadi seberkas cahaya yang membumbung ke langit, kemudian terbang menembus awan dan kabut, menghilang di depan mata semua orang.     

"Duan Ling Tian ... Sialan!" Wajah Huang Ji sangat marah, karena ia tidak pernah menyangka bahwa Duan Ling Tian akan menyerangnya dengan ucapan seperti itu sebelum pergi.     

Saat ini, ia tidak bisa menahan untuk tidak memperhatikan bahwa para Tetua dan siswa Sekte Inti Pemersatu semua menatapnya dengan tatapan aneh ...     

Huang Ji panik, lalu ia memandang Pemimpin Sekte Inti Pemersatu lalu berkata untuk meyakinkan, "Guru, aku bersumpah, aku tidak akan mengkhianati Sekte Inti Pemersatu sepanjang hidupku!"     

Pemimpin Sekte Inti Pemersatu menatap Huang Ji dengan acuh tak acuh. "Huang Ji, bukannya aku tidak percaya kata-kata kosong ini, bahkan mungkin kau sendiri tidak akan mempercayainya. Hari ini, jika bukan karena aku mengatakan bahwa aku akan menganggapmu sebagai murid istimewaku dan menjadikanmu Pemimpin Sekte Inti Pemersatu berikutnya, apakah kau akan mengkhianati Linghu Jin Hong dan Sekte Pedang Tujuh Bintang dan mau beralih ke Sekte Inti Pemersatu? "     

Huang Ji tertawa malu-malu.     

Tepat sekali, alasannya memilih mengkhianati sekte itu justru karena Pemimpin Sekte Inti Pemersatu telah mengiming-iminginya dengan janji-janji saat berada di Lapangan Kompetisi Beladiri sebelumnya.     

Saat itu, ketika ia melihat Duan Ling Tian tiba-tiba menunjukkan peningkatan kemampuannya yang pesat dan Gurunya bahkan menyatakan bahwa ia akan menjadikan Duan Ling Tian sebagai Pemimpin Sekte Pedang Tujuh Bintang selanjutnya...     

Dia tidak pasrah menerima nasib itu di dalam hatinya, dan janji-janji dari Pemimpin Sekte Inti Pemersatu membuatnya bisa melihat cahaya terang masa depannya.     

"Linghu Jin Hong, kaulah yang memaksaku ... Suatu hari, aku akan menunjukkan padamu bahwa aku tidak kalah dengan Duan Ling Tian!" Mata Huang Ji memancarkan dendam kesumat saat menatap ke arah Elang Raksasa itu menghilang.     

Setengah bulan kemudian.     

Duan Ling Tian berdiri di atas punggung Elang Raksasa itu dan dapat melihat bentuk samar tujuh puncak pedang Sekte Pedang Tujuh Bintang dari kejauhan.     

"Kita pulang!" Zheng Song berdiri di samping Duan Ling Tian, ​​dan ia sedikit bersemangat melihat ke arah ketujuh puncak pedang itu.     

Bagi Zheng Song, Sekte Pedang Tujuh Bintang adalah rumahnya.     

Rumah yang sulit baginya untuk berpisah.     

"Benar, kita pulang." Duan Ling Tian tersenyum ringan lalu mengangguk.     

Sepanjang jalan pulang, suasana menjadi sedikit berat dan hal itu menyebabkan Duan Ling Tian merasakan perasaan yang sangat menekannya, dan semua ini gara-gara pengkhianatan Huang Ji.     

Ketika ia melihat mereka akan memasuki wilayah Sekte Pedang Tujuh Bintang, Duan Ling Tian tiba-tiba menundukkan kepalanya kepada Elang Raksasa di bawahnya, lalu mengatakan sesuatu melalui pesan suara.     

Elang Raksasa itu mengangguk.     

Tentu saja, selain Duan Ling Tian, ​​tidak ada orang lain yang memperhatikan adegan itu.     

Wuzzz!     

Tiba-tiba, Elang Raksasa yang membawa kelompok Duan Ling Tian seketika berubah arah, dan tidak mengarah ke Puncak Dubhe tetapi malah menukik ke bawah, melesat ke arah kaki Dubhe Peak.     

"Tetua Peng?" Tindakan Elang Raksasa itu membuat Linghu Jin Hong yang tidak pernah mengeluarkan sepatah katapun selama ini menjadi terkejut.     

Zheng Fan dan Ke Zhen bersiap seolah-olah mereka akan menghadapi musuh besar, dan berpikir bahwa Elang Raksasa telah melihat sesuatu ...     

Ekspresi Meng Qiu dan Zheng Song juga menjadi serius.     

"Apa yang kalian lakukan? Aku hanya meminta Tetua Peng membawaku untuk menemui seorang teman." Duan Ling Tian benar-benar terdiam melihat keadaan ini.     

Bukankah reaksi mereka agak terlalu berlebihan?     

Kata-kata Duan Ling Tian membuat mereka menghela napas lega, dan Ke Zhen berkata dengan senyum pahit, "Duan Ling Tian, siapa ​​yang begitu penting sehingga membuatmu datang menemuinya segera setelah kau kembali?"     

Ling Hu Jin Hong dan yang lainnya menatap Duan Ling Tian dengan rasa ingin tahu.     

"Kalian semua akan segera tahu." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan membuat mereka terus menebak.     

Pada saat itulah Elang Raksasa yang menukik ke bawah itu mengejutkan beberapa siswa yang berdiri berjaga di gerbang menuju Sekte Pedang Tujuh Bintang ...     

"Makhluk ganas apa itu?"     

"Itu tidak terlihat seperti makhluk ganas ... tapi lebih seperti makhluk siluman! Lihat, ada orang yang berdiri di atasnya."     

"Eh, bukankah itu Pemimpin Sekte?"     

"Ada juga Guru Kepala Zheng Fan, Guru Kepala Ke Zhen, dan kakak seperguruan Duan Ling Tian."     

...     

Di bawah tatapan penuh hormat dari para siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, Elang Raksasa itu turun ke sebuah kandang di sisi pintu masuk sekte.     

Ruang kosong di dalam kandang itu tidak terlalu luas awalnya, sekarang setelah Elang Raksasa itu mendarat, hal itu menyebabkan kandang itu menjadi lebih sempit.     

Kedatangan Elang Raksasa itu mengejutkan beberapa siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang dalam kandang yang bertugas sebagai penjaga kuda.     

"Apa itu?" Beberapa siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang menghampiri dengan ekspresi penasaran.     

"Pemimpin Sekte!" Seorang siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang yang bermata tajam mengenali Linghu Jin Hong dan berseru kaget, ekspresinya dipenuhi dengan rasa hormat.     

Beberapa orang lainnya langsung bereaksi dan membungkuk memberi hormat.     

Linghu Jin Hong, Pemimpin Sekte Pedang Tujuh Bintang tidak sering muncul di depan umum.     

Namun, satu tahun yang lalu, karena terjadi insiden kematian Guru Kepala Wu Dao, Linghu Jin Hong muncul di puncak Dubhe di depan banyak siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang yang mengenali Linghu Jin Hong itu berada di tempat kejadian waktu itu.     

"Kakak seperguruan Duan Ling Tian!" Tidak lama kemudian, ia juga mengenali Duan Ling Tian dan membungkuk memberi hormat.     

"Kakak seperguruan Duan Ling Tian?" Sementara itu, sebuah suara terkejut dan penuh semangat terdengar dari dalam kandang.     

Duan Ling Tian mengenal sosok yang baru keluar tersebut, dan ketika sosok itu mengetahui kedatangannya, wajahnya dipenuhi sukacita. "Kakak seperguruan Duan Ling Tian, ​​itu ternyata kau!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.