Maharaja Perang Menguasai Langit

Zhao Lei yang Sial



Zhao Lei yang Sial

0Pemuda ini yang berpura-pura menjadi siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang lebih suka menerima kakinya patah daripada menerima penghinaan?     
0

"Waktunya habis!" Zhao Lei duduk di atas Kuda Ferghananya dan menatap Duan Ling Tian dengan ekspresi kejam dan matanya berkedip-kedip dengan kilauan yang ganas. "Nak, ini adalah pilihanmu sendiri ... Karena kau tidak mau melepas pakaianmu dan memasuki kota dengan pakaian saat lahirmu. Sekarang, aku akan melumpuhkan kakimu dan membuatmu merangkak di kota!" Begitu ia selesai berbicara, Zhao Lei mulai bergerak.     

Wusss!     

Sosoknya bergetar dan ia tampaknya telah berubah menjadi seekor rajawali yang melesat ke arah Duan Ling Tian, ​​seperti seekor rajawali yang sedang menyambar seekor anak ayam ...     

Para penonton di sekitarnya semuanya menjaga jarak karena mereka sangat takut terlibat.     

Mereka tidak berani menyinggung seseorang dari Sekte Pedang Tujuh Bintang meski hanya sedikit.     

Sejak awal hingga akhir, Duan Ling Tian menyaksikan serangan Zhao Lei dengan ekspresi tenang, dan ia tidak bergerak seteguh gunung.     

Ketika ia melihat Zhao Lei menyerang dan 400 siluet mammoth kuno yang muncul di langit, Duan Ling Tian akhirnya memperlihatkan sedikit ekspresi di wajahnya, sudut mulutnya sedikit melengkung membentuk sebuah senyum dingin penghinaan.     

Seorang ahli bela diri Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat ketiga berani-beraninya menjadi lancang di hadapannya?     

Wuss!     

Zhao Lei tampaknya telah berubah menjadi sebuah embusan angin yang tiba di hadapan Duan Ling Tian dalam sekejap mata, dan sebuah pedang roh kelas tujuh muncul seketika dari tangannya dan melesat langsung ke arah Duan Ling Tian.     

Di langit, 110 siluet mammoth kuno lainnya muncul di sebelah 400 siluet mammoth kuno yang ada ...     

Serangan pedang ini mengandung kekuatan 510 mammoth kuno, dan sepertinya berubah menjadi seekor ular berbisa yang dengan ganas menggigit kaki Duan Ling Tian.     

"Idiot!" Sebuah suara tiba-tiba yang tak tertandingi tiba-tiba terdengar dari mulut Duan Ling Tian, ​​dan itu menyebabkan orang-orang yang hadir menjadi terpana.     

Wuss!     

Pada saat berikutnya, orang-orang yang hadir disitu mendengar suara pedang menusuk telinga.     

Trang!     

Selanjutnya, mereka melihat dengan terkejut bahwa pedang roh kelas tujuh di dalam tangan siswa pelataran dalam yang menyerang dengan kejam itu ternyata terlempar jauh dengan satu ayunan pedang pemuda itu.     

Bumm!     

Tidak hanya itu, setelah pemuda itu menjentikkan pedang roh tingkat tujuh di tangan siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, ia menyarangkan kakinya dengan keras ke dada siswa pelataran dalam itu dan menendangnya terbang.     

Zhao Lei terbanting ke tanah dan menunjukkan wajah yang pucat mengerikan lalu meludahkan seteguk darah dalam keadaan yang sangat menyedihkan.     

Ia menatap Duan Ling Tian dengan pandangan tak percaya.     

Segala sesuatu yang terjadi di hadapannya menyebabkannya benar-benar terkesiap.     

Tidak ada seorang pun yang ada disitu melihat dengan jelas berapa tepatnya jumlah siluet mammoth kuno yang melintas di atas Duan Ling Tian ...     

Karena, mereka semua hanya memperhatikan Zhao Lei sebelumnya.     

"Sebelumnya kupikir adik itu akan menerima serangan di kakinya hingga lumpuh dari siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang itu, tapi tak pernah kubayangkan bahwa kekuatannya begitu hebat!"     

"Ya, siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang itu adalah ahli bela diri Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat ketiga, tetapi ternyata dia kalah oleh pemuda itu dalam satu gerakan."     

"Jika dia benar-benar seorang siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang, maka akan lebih dari cukup baginya untuk menjadi seorang siswa pelataran dalam dengan kekuatannya!"     

"Dia bisa memiliki kultivasi di tingkat itu pada usia yang sangat muda. Bakat alaminya bahkan melebihi yang paling luar biasa di antara lima tuan muda yang agung dari Kekaisaran Rimba Biru kita! Jika aku tidak melihatnya dengan kedua mataku sendiri, akan sangat sulit bagiku untuk mempercayai bahwa semua itu nyata. "     

"Apa mungkin dia adalah seorang siswa jenius yang baru saja muncul di Sekte Pedang Tujuh Bintang dalam dua tahun terakhir ini?"     

"Mungkin saja. Kalau tidak, mengapa dia harus berpura-pura menjadi siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang mengingat bakat alami dan kekuatan nya?"     

...     

Kerumunan di sekitarnya membahas dengan penuh semangat, dan tatapan yang mereka arahkan pada Duan Ling Tian mengandung rasa hormat yang lebih.     

Di antara mereka, ada banyak yang berkeringat dingin mengkhawatirkan Duan Ling Tian sebelumnya.     

Tetapi tidak ada yang membayangkan bahwa hasilnya akan berubah seperti itu. Benar-benar tak terduga bagi mereka.     

Duan Ling Tian berjalan perlahan ke arah Zhao Lin yang terkapar di tanah dalam keadaan yang sangat menyedihkan, tatapannya masih tetap tenang dan sudut mulutnya menahan sedikit aura dingin ...     

"Kau ... Jangan mendekat, jangan mendekat!" Wajah Zhao Lei menjadi pucat ketika melihat Duan Ling Tian berjalan mendekat ke arahnya, dan ia berteriak. "Aku siswa pelataran dalam dari Sekte Pedang Tujuh Bintang. Sekte Pedang Tujuh Bintang sama sekali tidak akan melepaskanmu jika kau berani menyentuhku!"     

Sekte Pedang Tujuh Bintang?     

Duan Ling Tian menyapukan pandangannya pada Zhao Lei dengan tatapannya yang dingin dan sudut mulutnya melengkung mencemooh.     

Sebenarnya tidak apa-apa jika Zhao Lei tidak menyebut-nyebut nama Sekte Pedang Tujuh Bintang, tetapi begitu ia menyebutnya, hal itu membuat Duan Ling Tian semakin marah.     

Ia berkali-kali mengatakan bahwa dirinya adalah siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang, dan pada awalnya, ia bahkan menghormati usia Zhao Lei dan memanggilnya sebagai kakak seperguruan.     

Tapi tak disangka, Zhao Lei terus saja curiga tanpa henti dan menuduhnya berpura-pura menjadi siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang bahkan setelah ia bersabar dan berkompromi.     

Tapi terlepas dari semua itu.     

Yang membuatnya sangat-sangat marah adalah Zhao Lei ini berbicara tanpa henti dan bahkan ingin membuatnya menjadi lumpuh atau berjalan memasuki kota tanpa pakaian...     

"Aku akan mengembalikan dua pilihan yang kau berikan padaku tadi kepadamu ... Aku akan melumpuhkan kakimu! Atau, kau melepas semua pakaianmu dan memasuki kota tanpa pakaian sehelaipun," Duan Ling Tian memandang Zhao Lei dan berkata dengan tak acuh.     

Jika Zhao Lei bukan siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang, ia tentu sudah membunuh Zhao Lei sejak lama.     

Zhao Lei seharusnya adalah siswa pelataran dalam yang dikirim ke Kota Kuno Abadi oleh Sekte Pedang Tujuh Bintang, dan ketika dia memikirkan tujuan perjalanannya, Duan Ling Tian menekan niat membunuh yang melonjak di dalam hatinya.     

Duan Ling Tian hanya ingin membuatnya merasakan kekejamannya sendiri!     

Begitu Duan Ling Tian selesai berkata, kerumunan penonton di sekitarnya memperlihatkan ekspresi yang aneh, dan tatapan mereka menghujani Zhao Lei secara bersamaan karena mereka ingin tahu pilihan apa yang akan diambil oleh Zhao Lei.     

"Jika kau memilih untuk membuat kakimu cacat, maka aku tidak akan menahan diri! Jangan pernah berpikir untuk bisa bergabung kembali dengan sekte itu setelah semua ini." Duan Ling Tian memperhatikan ekspresi Zhao Lei yang tidak sedap dipandang saat ia menambahkan.     

"Nak, aku adalah siswa pelataran dalam dari Sekte Pedang Tujuh Bintang. Menghina aku seperti ini sama saja dengan mempermalukan Sekte Pedang Tujuh Bintang ... Jika kau masih bisa menggunakan akal sehat maka pergilah jauh-jauh! Aku akan melupakan masalah kau yang berpura-pura menjadi siswa Sekte Pedang Tujuh Bintang dan akan membiarkanmu pergi." Zhao Lei memandang Duan Ling Tian dan berkata dengan dingin.     

Duan Ling Tian tertegun.     

Apa ada yang salah dengan kepala Zhao Lei ini?     

Duan Ling Tian berkata dengan tak acuh, "Zhao Lei, kau tampaknya belum memahami situasi ini dengan jelas ... Sekarang, ini bukan keputusanmu untuk membiarkan aku atau tidak, tetapi saat ini aku ingin kau membuat pilihan!" Ketika Duan Ling Tian selesai berbicara, senyum di wajahnya sudah tidak ada lagi, dan matanya mengeluarkan segumpal niat membunuh yang mengurung Zhao lei.     

"Nak, apakah kau tahu siapa aku?" Wajah Zhao Lei suram ketika melihat bahwa apa yang ia katakan sama sekali tidak mempengaruhi Duan Ling Tian, ​​lalu ia mengeluarkan kartu trufnya yang lebih hebat. "Biarkan ku beritahu, aku bukan hanya siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang, ayahku bahkan ..."     

"Aku tidak peduli siapa ayahmu!" Duan Ling Tian dengan tidak sabar menyela Zhao Lei dan niat membunuh di tubuhnya melesat ke langit dan menyapu menyelubungi Zhao Lei saat ia berkata dengan dingin, "Karena kurangnya kerja sama darimu, aku telah mengubah pikiranku sekarang ... Kau bisa mulai melepas semua pakaianmu dan masuk ke kota dengan telanjang atau tinggalkan nyawamu di sini! "     

"Aku akan memberimu waktu sepuluh tarikan napas untuk dipertimbangkan ... Sekarang, tinggal sembilan tarikan napas lagi yang tersisa." Suara Duan Ling Tian mengandung nada yang sangat dingin dan sepertinya hal itu bisa membekukan udara.     

"Kau ... Kau ..." Wajah Zhao Lei menjadi suram.     

Tetapi ketika ia merasakan niat membunuh yang keluar dari tubuh Duan Ling Tian dan mengurungnya, ia tidak berani bersuara menanggapinya.     

Ia memiliki firasat bahwa jika ia tidak melakukannya sesuai dengan apa yang dikatakan pemuda ini, maka pemuda ini sama sekali tidak akan ragu untuk membunuhnya!     

Niat membunuh yang haus darah di tubuh pemuda ini tidak diragukan lagi mengatakan bahwa jumlah orang yang telah meninggal di tangannya bukanlah jumlah yang kecil.     

Saat ini, kerumunan penonton di sekitarnya diam membisu.     

Setelah kesunyian yang mematikan muncul kegemparan yah heboh.     

"Pemuda ini terlihat berusia sedikit di atas 20 tahun, tetapi dia benar-benar memiliki niat membunuh yang mengerikan!"     

"Berapa banyak orang yang telah dia bunuh untuk dapat memiliki niat membunuh seperti itu?"     

"Itu terlalu mengerikan! Sepertinya siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang ini benar-benar seperti katak yang hendak menjadi kerbau, apalagi, ini sangat keterlaluan."     

"Aku ingin tahu apakah dia lebih memilih mati daripada menyerah... Atau apa ia rela dipermalukan."     

"Sebagai siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang, dia seharusnya tidak menjadi seorang yang brengsek, kan? Kurasa dia mungkin tidak akan memilih melepas pakaiannya dan memasuki kota tanpa sehelai benang pun."     

...     

Pembahasan para penonton di sekelilingnya masuk ke telinga Zhao Lei, dan itu menyebabkan ekspresinya menjadi sangat murka.     

"Apa yang kalian semua lihat? Cepat pergi!" Zhao Lei menatap orang-orang itu dan meraung.     

Tapi kerumunan penonton itu tidak mengindahkan kemarahan Zhao Lei sama sekali.     

Meskipun Zhao Lei adalah siswa pelataran dalam dari Sekte Pedang Tujuh Bintang, mereka dalam jumlah banyak dan sama sekali tidak perlu takut.     

Seketika, salah seorang penonton tidak bisa menahan diri untuk mengejek. "Apakah kau pikir ini adalah wilayah Sekte Pedang Tujuh Bintang?"     

Hal itu semakin menyebabkan ekspresi Zhao Lei menjadi semakin tidak sedap dipandang.     

"Masih ada waktu lima tarikan napas yang tersisa." Duan Ling Tian berbicara dengan acuh tak acuh, dan ia menganggap semua yang terjadi di hadapannya hanyalah sekadar lelucon.     

Suara Duan Ling Tian masuk ke telinga Zhao Lei, dan tampaknya berubah menjadi sebuah nyanyian pencabut nyawa yang menyebabkan ekspresinya tiba-tiba menjadi sangat tak sedap dipandang.     

"Nak, kau akan menyesali kejadian ini, kau pasti akan menyesali kejadian ini!" Saat Zhao Lei dengan dingin mengancam Duan Ling Tian, ​​ia dengan cepat melepas pakaian siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang dari tubuhnya, lalu melepaskan semua pakaian yang ada di dalamnya...     

Seluruh gerakannya halus seperti air yang mengalir dan menyebabkan kerumunan penonton di sekitarnya menjadi takjub.     

Pada akhirnya, Zhao Lei menutupi suatu bagian tertentu di daerah bawahnya sebelum melangkah menuju Kota Kuno Abadi, dan ia menarik perhatian entah berapa puluh pasang mata di sepanjang jalan.     

Untuk sementara waktu, Zhao Lei menjadi pusat perhatian utama.     

"Kau akan menyesali kejadian ini!" Ketika Zhao Lei berlari menuju Kota Kuno Abadi, ia tidak lupa untuk berbalik dan menatap Duan Ling Tian dengan tatapan yang penuh bisa.     

Duan Ling Tian tidak memperhatikannya dan berjalan perlahan mengikutinya.     

Ketika mereka melihat bahwa tontonan yang penuh hiburan itu sudah berakhir, kerumunan penonton itu dengan sendirinya bubar.     

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki kota atau meninggalkannya.     

Duan Ling Tian mengikuti di belakang Zhao Lei memasuki kota, dan ia bisa melihat bahwa dimana pun jalan yang dilewati, semua pandangan akan tertuju kepada Zhao Lei.     

Sampai kemudian Zhao Lei bersembunyi di sebuah gang kecil di Kota Kuno Abadi, pembahasan mengenai hal itu masih berlangsung tanpa akhir.     

"Hei! Apakah kau melihatnya sebelumnya, seseorang berjalan ke kota tanpa mengenakan pakaian."     

"Aku baru saja keluar dari toko dan tidak melihatnya."     

"Sayang sekali, kejadian ini sangat jarang terjadi ... Aku sudah tinggal di Kota Kuno Abadi selama beberapa waktu, tapi ini lah pertama kalinya aku melihat pemandangan seperti itu."     

"Seseorang yang tidak mengenakan pakaian? Apakah ada yang salah dengan kepala orang itu?"     

"Siapa yang tahu?"     

...     

Duan Ling Tian mendengar pembicaraan serupa di sepanjang jalan.     

"Kakak, bolehkah aku bertanya kemana arah kantor cabang Perusahaan Perdagangan Sungai Kuno?" Duan Ling Tian menatap seorang pemuda yang lewat dan bertanya sambil tersenyum tipis.     

Pemuda itu menunjuk ke depan ketika mendengar pertanyaan Duan Ling Tian, ​​dan itu adalah sebuah jalan kecil yang dilewati Zhao Lin untuk bersembunyi. "Ambil jalan melalui gang kecil itu kemudian terus saja sampai masuk ke jalan besar ... Belok kanan dan kau akan dapat melihat kantor cabang Perusahaan Perdagangan Sungai Kuno. Ada dua patung harimau dari batu di pintu utama Perusahaan Perdagangan Sungai Kuno itu. "     

"Terima kasih, Kakak." Duan Ling Tian berjalan dengan langkah besar setelah menyampaikan ungkapan terima kasih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.