Maharaja Perang Menguasai Langit

Perjanjian Dua Tahun



Perjanjian Dua Tahun

0"Apa yang aku tertawakan?" Senyum di wajah Duan Ling Tian berangsur-angsur memudar? dan ia berkata acuh tak acuh. "Aku tertawa karena kau tidak tahu malu!"     
0

Tidak tahu malu? Wajah Tuan Muda Sitar terlihat marah.     

"Kau siapa berani beraninya menjadikan tunanganku sebagai taruhan... Apa kau yakin tidak ada yang salah dengan kepalamu?" Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung membentuk seringai, dan ia tidak tanggung-tanggung menghina Tuan Muda Sitar.     

Begitu kata-kata itu keluar, suasana di puncak gunung Puncak Dubhe itu menjadi gempar.     

"Duan Ling Tian ini terlalu berani, dia benar-benar menghina Tuan Muda Sitar."     

"Seperti yang diharapkan dari jenius nomor satu dalam sejarah Sekte Pedang Tujuh Bintang, dia tidak peduli sedikitpun ketika berhadapan dengan Tuan Muda Sitar, seorang ahli beladiri hebat di kalangan generasi muda Kekaisaran Rimba Biru kita."     

"Jika aku memiliki setengah dari bakat alami Duan Ling Tian, pasti aku tidak akan mengalami kebuntuan untuk menerobos ke Tahap Kelahiran Jiwa Baru sampai sekarang."     

…     

Kerumunan murid Sekte Pedang Tujuh Bintang berbicara dengan penuh kekaguman terhadap Duan Ling Tian.     

"Anak ini..." Zheng Fan menggelengkan kepalanya dan tersenyum.     

Namun, tanpa perlu diucapkan, tindakan Duan Ling Tian barusan menimbulkan rasa senang di dalam hatinya.     

Tuan Muda Sitar ini terlalu arogan!     

Ini bukan Klan Zi.     

"Tidak heran Ke Er begitu yakin memutuskan untuk mengikutinya." Ketika melihat adegan ini, wajah Qin Xiang menunjukkan senyum puas yang jarang ditunjukkannya.     

Ia benar-benar puas dengan calon menantunya tersebut.     

"Memuaskan!" Zheng Song merasa bersemangat di dalam hatinya.     

Saat ini, yang berdiri di hadapan Duan Ling Tian adalah Tuan Muda Sitar, satu dari Lima Tuan Muda Agung di Kekaisaran Rimba Biru.     

Meskipun ia memiliki kedudukan tinggi di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang karena merupakan murid pelataran dalam yang terkenal dan juga putra dari Guru Kepala Puncak Mizar, ia hanya memiliki status itu di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Setelah ia meninggalkan Sekte Pedang Tujuh Bintang, ia bukanlah siapa-siapa, dan sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan Tuan Muda Sitar.     

Kini, saat ia melihat Tuan Muda Sitar dipermalukan, sama seperti ayahnya, Zheng Fan, ia diam-diam merasa senang di dalam hatinya.     

Zuo Qing memicingkan matanya sambil menatap Ke Er dengan cemburu.     

Di masa lalu, ia masih sedikit bingung.     

Mengapa dua wanita luar biasa seperti Ke Er dan Li Fei mau mengikuti seorang laki-laki yang sama?     

Kini, ia tampaknya mulai memahami.     

Lelaki ini memiliki kharisma yang begitu besar. Setidaknya, sejauh yang ia tahu, wanitanya adalah sisik terbaliknya dan ia tidak akan membiarkan siapapun tidak menghormati atau mempermalukan mereka.     

Tuan Muda Sitar tersadar dari keterkejutannya.     

Ia menatap Duan Ling Tian dan bertanya dengan nada sedikit tidak percaya. "Kau tadi bertanya, aku siapa?"     

Ia berpikir ia telah salah dengar.     

"Hmph!" Tatapan dingin Duan Ling Tian menyapu Tuan Muda Sitar. "Apa mungkin selain ada yang salah dengan otakmu, ada yang salah juga dengan telingamu?"     

Ssh! Ssh! Ssh! Ssh! Ssh!     

…     

Gelombang suara terkejut terdengar.     

Kerumunan murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang itu merasakan kulit kepala mereka mati rasa.     

Duan Ling Tian ini tidak tahu batas!     

Apalagi, sosok yang berdiri di hadapannya itu bukanlah orang sembarangan.     

Tuan Muda Sitar, salah satu dari Lima Tuan Muda Agung di Kekaisaran Rimba Biru dan memiliki kekuatan di tingkat ketujuh Tahap Kelahiran Jiwa Baru, adalah seseorang yang sangat jauh untuk dibandingkan dengan Duan Ling Tian saat ini.     

Kwaaakk!     

Tepat saat ini, sebuah suara jeritan melengking menggema, dan sosok yang menyerupai awan yang menutupi langit itu seketika melesat menuju lokasi di mana Duan Ling Tian berada.     

"Binatang itu!" Wajah Duan Ling Tian menjadi suram.     

Elang Kelam yang ditunggangi oleh Tuan Muda Sitar itu seolah dapat merasakan amarah dari Tuannya, dan ia langsung terbang melesat ke arah Duan Ling Tian, berniat menerkam dan membunuhnya.     

Tepat saat itu, bersamaan dengan cahaya pedang yang melintas, suara Zheng Fan terdengar. "Pergi!"     

Cahaya pedang itu mengikuti ke arah Elang Kelam itu seperti bayangan yang berkelebat langsung dan menakuti Elang Kelam itu sampai makhluk itu mundur kembali ke posisi awalnya, dan tubuhnya yang besar itu mulai gemetar...     

Sebagai makhluk siluman, tentu saja ia dapat merasakan betapa dahsyatnya cahaya pedang itu.     

Seiring cahaya pedang itu mulai memudar, naga kuno bertanduk di atas Zheng Fan ikut menghilang.     

"Kalau kau berani menyerang lagi, aku tak segan-segan membunuhmu!" Suara Zheng Fan terdengar dingin.     

Ia membuat Elang Kelam itu merasa ngeri sampai-sampai makhluk itu menundukkan kepalanya layaknya manusia dan menjerit ketakutan.     

"Guru Kepala Zheng Fan!" Ekspresi Tuan Muda Sitar sangat tidak sedap dipandang ketika melihat Zheng Fan mencampuri urusannya.     

Zheng Fan menatap tidak peduli ke arah Tuan Muda Sitar. Ia bersikap bersahabat pada Tuan Muda Sitar sebelumnya karena merasa Tuan Muda Sitar memiliki potensi yang besar, dan cepat atau lambat akan bisa mencapai tingkatan yang sama dengannya.     

Namun kini setelah Tuan Muda Sitar berkonflik dengan Duan Ling Tian, ia jelas tahu mana yang lebih penting.     

Terlebih lagi, tanpa melihat status Duan Ling Tian sebagai seorang murid Sekte Pedang Tujuh Bintang, hanya dengan melihat bakat alami yang tak tertandingi dari Duan Ling Tian, sudah cukup baginya untuk habis-habisan melindungi Duan Ling Tian.     

Dibandingkan dengan Tuan Muda Sitar, ia lebih yakin dengan masa depan Duan Ling Tian.     

"Bajingan kecil!" Tatapan Tuan Muda Sitar menjadi sedikit dingin saat ia menatap lekat-lekat Duan Ling Tian. "Kalau kau punya nyali, maka jangan mengandalkan orang lain dan lawan aku secara terbuka... Kalau kau tidak berani, berarti kau pengecut, sampah! Kau tidak pantas memiliki Ke Er, dan tidak memiliki kualifikasi untuk melindunginya."     

"Jenius nomor satu Sekte Pedang Tujuh Bintang apa? Menurutku, kau cuma sampah pengecut!"     

Saat ini, Tuan Muda Sitar telah mengetahui identitas Duan Ling Tian dari bisik-bisik yang berasal dari kerumunan murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Ketika ia tiba sebelumnya, Duan Ling Tian ini sedang menjadi perbincangan di antara murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang yang memiliki bakat alami dalam dunia beladiri yang jauh melampauinya.     

Saat itu, ia merasa enggan untuk menerimanya di dalam hatinya.     

Sejauh yang ia ketahui, di kalangan generasi muda Kekaisaran Rimba Biru, yang dapat membuatnya memandang penting seseorang hanyalah dua dari Lima Tuan Muda Agung dengan peringkat di atasnya.     

Ia bahkan menganggap dua tuan muda lain yang memiliki peringkat di bawahnya tidak penting.     

Ke Er marah sampai wajah cantiknya memerah dan tepat saat ia hendak berkata dengan marah, Duan Ling Tian berbicara lebih dulu, dan ia menyapukan pandangannya pada Tuan Muda Sitar. "Kau, Tuan Muda Sitar, kan? Apakah aku memiliki kualifikasi untuk memiliki Ke Er atau tidak itu bukan urusanmu, kan? Seseorang harus mengetahui batasannya sendiri, dan mengetahui kemampuannya! Memintaku melawanmu secara terbuka... Tidakkah itu konyol?"     

"Berapa usiamu, Tuan Muda Sitar... dan berapa usiaku, Duan Ling Tian? Kau ingin bertarung denganku secara terbuka? Apa kau tidak malu?" Saat ia selesai berbicara, senyum mencemooh menyungging di wajah Duan Ling Tian.     

Baginya, membunuh Tuan Muda Sitar sangat mudah, satu Mantra Perapuh Tulang sudah cukup untuk mengirimkannya ke neraka...     

Satu-satunya alasan ia tidak melakukannya sekarang adalah karena ia tahu meskipun ia menggunakan Mantra Perapuh Tulang, ia akan dihentikan oleh Zheng Fan dan Qin Xiang.     

Sebagai Guru Kepala di Sekte Pedang Tujuh Bintang, mereka berdua jelas tidak akan membiarkan Tuan Muda Sitar tewas di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Mungkin, di mata mereka, tindakan Tuan Muda Sitar tidak pantas diganjar dengan kematian.     

Kata-kata Duan Ling Tian menyebabkan kemarahan di wajah Tuan Muda Sitar.     

"Pengecut tetaplah pengecut... Berdasarkan apa yang kau katakan, aku, Tuan Muda Sitar, tidak akan bisa bertarung melawanmu seumur hidupku? Jika aku ingin bertarung melawanmu, aku akan dianggap menzalimi yang lebih muda?" Tuan Muda Sitar terus menghina dan ingin membuat Duan Ling Tian marah.     

Namun sayangnya, ia harus kecewa.     

Ekspresi Duan Ling Tian sangat tenang saat ia berkata dengan tak acuh. "Kalau kau benar-benar ingin melawanku, itu bukan hal yang tidak mungkin... Tiga tahun, tiga tahun lagi, aku akan melawanmu secara terbuka!"     

Tiga tahun!     

Kata-kata Duan Ling Tian dipenuhi kepercayaan diri yang tinggi.     

Tuan Muda Sitar memicingkan matanya dan cahaya dingin berkilat di dalamnya.     

Ia memandang ke arah Zheng Fan dan Qin Xiang yang berdiri tidak jauh dan memperhatikan sikap mereka yang tetap tenang, tidak tampak terkejut dengan kata-kata Duan Ling Tian, dan hatinya mau tidak mau menciut.     

Sementara itu.     

"Tiga tahun? Benar-benar rencana yang bagus... Duan Ling Tian saat ini baru berusia 21 tahun dan sudah berada di tingkat kesembilan Tahap Sumber Inti! Dengan bakat alami yang dimilikinya, tidak sulit baginya untuk melampaui Tuan Muda Sitar tiga tahun lagi."     

"Setelah tiga tahun, Duan Ling Tian jelas akan mampu mengalahkan Tuan Muda Sitar, aku yakin!"     

"Aku juga yakin."     

…     

Kerumunan murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang itu dipenuhi keyakinan terhadap Duan Ling Tian.     

Bisik-bisik dari para murid pelataran dalam itu sampai ke telinga Tuan Muda Sitar, dan itu menyebabkan wajahnya berubah masam...     

Duan Ling Tian ini baru 21 tahun?     

Ahli beladiri Tahap Sumber Inti tingkat kesembilan berusia 21 tahun...     

Bakat alami semacam itu memang melampauinya.     

Bahkan ia belum melangkah ke tingkat kesembilan Tahap Sumber Inti pada usia 21 tahun.     

"Dua tahun... Aku beri kau dua tahun!" Tuan Muda Sitar menatap Duan Ling Tian, dan dari nada suaranya ia tidak berniat untuk tawar menawar, lalu ia berkata dengan suara rendah, "Kuharap setelah dua tahun, kau, si jenius nomor satu dari Sekte Pedang Tujuh Bintang tidak akan menciut dan mengandalkan kekuatan orang lain... Pada saatnya nanti, aku akan mengalahkanmu bahkan membunuhmu! Aku ingin menunjukkan pada Ke Er bahwa hanya aku, Tuan Muda Sitar, Zi Shang, lelaki yang paling pantas untuknya!" Setelah ia selesai berbicara, sosok Tuan Muda Sitar melesat naik kembali ke punggung Elang Kelam itu.     

Ketika ia pergi, ia terlihat bingung dan jengkel.     

Dibandingkan dengan saat ia tiba, ia kini terlihat seperti orang yang sama sekali berbeda.     

"Dua tahun?" Tatapan Duan Ling Tian sedikit tergerak saat memandangi punggung Tuan Muda Sitar yang menunggangi Elang Kelam itu menghilang di kejauhan, dan sudut mulutnya menyunggingkan seringai saat ia bergumam. "Seperti yang kau inginkan!"     

" Zi Shang, Tuan Muda Sitar itu, sungguh tidak tahu malu!" Zheng Song sedikit terbakar amarah.     

Sejauh yang ia ketahui, jika Duan Ling Tian memiliki waktu tiga tahun, maka dengan bakat alami yang dimiliki Duan Ling Tian di dunia Beladiri, melampaui Tuan Muda Sitar bukan perkara sulit.     

Tetapi waktu dua tahun...     

Duan Ling Tian ingin mengalahkan Tuan Muda Sitar dalam waktu dua tahun adalah perkara yang sangat sulit.     

Duan Ling Tian mengedikkan bahu dan berkata dengan acuh tak acuh, "Sebenarnya, menurutku, tidak ada banyak perbedaan antara dua tahun atau tiga tahun... Kalau dia mengatakan dua tahun, kalau begitu dua tahun! Dengan begini, mungkin akan memberikanku dorongan dan memungkinkanku merangsang potensi dalam diriku!" Setelah ia mengatakan itu, Duan Ling Tian dipenuhi kepercayaan diri yang kuat.     

Hal ini menyebabkan para murid pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang yang hadir di sana memandangnya dengan penuh kekaguman.     

Duan Ling Tian berhasrat untuk mengalahkan Tuan Muda Sitar dua tahun dari sekarang...     

Jika ia dapat melakukannya, maka Duan Ling Tian mungkin akan menjadi keajaiban yang tak tertandingi di kalangan generasi muda Kekaisaran Rimba Biru yang melampaui Lima Tuan Muda Agung!     

Ketika mereka membayangkan bahwa keajaiban yang tak tertandingi itu berasal dari Sekte Pedang Tujuh Bintang mereka, hati mereka dipenuhi semangat.     

Pandangan Ke Er dan Li Fei tertuju pada Duan Ling Tian dan memancarkan kasih sayang yang lembut.     

"Tuan Muda, ini adalah Guruku, Guru Kepala Puncak Alkaid." Tidak lama kemudian, Ke Er memperkenalkan Qin Xiang kepada Duan Ling Tian, dan dengan wajah memerah ia menoleh pada Qin Xiang. "Guru, ini adalah Tuan Mudaku."     

Raut wajah Ke Er malu saat menatap Qin Xiang.     

"Guru Kepala." Duan Ling Tian sedikit membungkuk kepada Qin Xiang, karena ia adalah Guru dari Ke Er dan memiliki kualifikasi untuk membuatnya memberi hormat.     

Qin Xiang menatap dalam-dalam pada Duan Ling Tian. "Sepertinya di hadapanmu, aku lebih terhormat daripada Ketua Sekte..."     

Qin Xiang ingat bahwa sebelumnya saat ia menghadap Ketua Sekte Pedang Tujuh Bintang, Linghu Jin Hong, pemuda di hadapannya itu tidak membungkuk sekali pun.     

Namun sekarang, di hadapannya, ia membungkuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.