Maharaja Perang Menguasai Langit

Han Xue Nai



Han Xue Nai

0Siapa kau?     
0

Duan Ling Tian sedikit tak bisa berkata-kata ketika mendengar gadis muda itu.     

Tempat ini adalah tempatnya berkultivasi, kan?     

"Sss sss~" Tiba-tiba, sebuah suara yang tidak asing terdengar di telinganya, membuat tubuhnya sedikit gemetar dan wajahnya diliputi kesenangan.     

Ia melihat ke arah pergelangan tangan gadis itu yang seputih giok, dan ia dapat melihat dua kepala kecil keluar dari sana.     

Itu adalah dua piton kecil!     

Salah satu dari piton kecil itu seluruhnya berwarna hitam, dengan corak emas yang rumit di tubuhnya, dan di kepalanya terdapat satu tanduk emas yang berkilau dingin.     

Piton kecil satunya lagi seluruhnya berwarna putih, dengan corak perak di tubuhnya, dan satu tanduk di kepalanya berwarna perak.     

"Hitam Kecil, Putih Kecil!" Suasana hati Duan Ling Tian melonjak dan sulit untuk ditenangkan.     

Kedua teman kecilnya telah kembali!     

Wuss! Wuss!     

Kilatan petir hitam dan putih menyambar dari tangan gadis muda itu dan mendarat di bahu Duan Ling Tian.     

Kedua piton kecil itu menjentik-jentikkan lidah mereka dengan sepenuh hati dan menjilati muka Duan Ling Tian, membuat seluruh wajahnya terasa geli.     

"Senang kalian kembali, senang kalian kembali." Sebuah senyum cemerlang mengembang di wajah Duan Ling Tian, meskipun ia awalnya berpikir, begitu kedua teman kecilnya kembali, ia akan memberi mereka pelajaran.     

Namun ketika mereka benar-benar kembali, suasana hatinya benar-benar berubah bahagia dan sangat enggan untuk memberi dua teman kecilnya itu pelajaran.     

Duan Ling Tian meraih dua teman kecilnya itu dari bahunya dan menaruh mereka di tangan lalu mengamati mereka dan senyum tipis mengembang di wajahnya. "Meskipun kalian berdua belum melangkah ke Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah, tapi jelas tidak jauh lagi... Sepertinya kalian berdua telah mendapatkan kemajuan di hutan tua itu."     

Meskipun kedua teman kecilnya itu telah meminum cukup banyak Susu Stalaktit 10.000 Tahun tempo hari, Susu Stalaktit 10.000 Tahun itu hanya dapat meningkatkan bakat alami seseorang dan tidak dapat meningkatkan kultivasinya.     

Dengan mengandalkan Kekuatan Spiritualnya dan pengalaman seumur hidup Maharaja Beladiri Reinkarnasi, Duan Ling Tian dapat melihat dengan sekilas bahwa kultivasi kedua teman kecilnya itu sekarang jelas sudah melangkah ke tingkat ke-9 Tahap Kelahiran Jiwa Baru!     

Dibandingkan dengan 5 bulan yang lalu, mereka sudah jauh lebih kuat.     

Jadi, Duan Ling Tian hampir dapat memastikan bahwa kedua teman kecilnya itu telah mengalami kemajuan yang pesat dalam rentang waktu 5 bulan ini...     

Sebelumnya, dua aura yang ia rasakan tak lain adalah milik mereka.     

"Sss sss~" Kedua teman kecil itu mengangkat tinggi-tinggi kepala mereka dan meliuk-liuk ke arah Duan Ling Tian dan mata mereka yang emas dan perak menyorotkan kilau berpuas diri.     

"Aku tahu kalian berdua begitu tangguh." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Hitam Kecil, Putih Kecil... Apakah kalian berada di hutan tua selama ini?"     

"Sss sss~" Tepat saat ini, Duan Ling Tian memperhatikan bahwa kedua piton kecil itu tiba-tiba memalingkan kepala mereka.     

"Jadi ternyata kalian berdua bernama Hitam Kecil dan Putih Kecil... Pantas saja kalian berdua tidak suka nama yang aku berikan kepada kalian." Sebuah suara yang jernih dan merdu terdengar, memberikan kesegaran kepada Duan Ling Tian.     

Sementara itu, Duan Ling Tian baru menyadari bahwa dikarenakan kemunculan dua piton kecil itu, ia benar-benar abai terhadap gadis berpakaian kuning di depannya tersebut.     

Duan Ling Tian mengamati gadis muda di hadapannya itu.     

Mata gadis muda itu tak henti-hentinya bergerak, membuatnya terkesan nakal.     

Kulit gadis muda itu seputih salju dan halus serta bersemu merah, dengan wajah menawan yang halus dan cantik, membuat orang luluh dan ingin melindunginya.     

Tubuhnya memancarkan energi yang riang dan di dalam energi itu terdapat keharuman yang lembut, sungguh suatu karunia yang diberikan kepadanya oleh Sang Pencipta.     

Gadis itu berusia sekitar 15 atau 16 tahun dan dia berdiri di sana seperti bunga teratai yang mekar; cantik dan halus, murni dan cemerlang, menyegarkan dan menggemaskan.     

Dengan penampilan yang dimiliki oleh gadis muda itu sekarang, akan secantik dan semenawan apa ia dalam beberapa tahun kedepan...     

"Boleh aku bertanya, kau siapa?" Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam, lalu mengalihkan tatapannya dari gadis itu dan bertanya dengan suara pelan.     

Ia yakin, karena kedua piton kecil itu membawa gadis muda itu ke sini, mereka pastinya sangat mempercayai gadis muda itu.     

Selain itu, Kekuatan Spiritualnya mengatakan bahwa gadis ini tidak memiliki kultivasi dan hanyalah seorang normal yang sangat biasa.     

Gadis muda itu bisa sampai ke sini pasti karena dituntun oleh kedua piton kecil itu ke sini.     

Gadis berpakaian kuning itu memasang senyum polos dan menawan ketika mendengar pertanyaan Duan Ling Tian, ia mengedip-ngedipkan matanya indahnya yang jernih seperti kolam mata air yang beriak dan cemerlang seperti cahaya matahari pagi musim semi. "Kakak, namaku Han Xue Nai."     

"Han Xue Nai?" Duan Ling Tian tersenyum. "Nama yang indah."     

"Hihihi." Gadis muda itu tertawa cekikikan ketika mendengar ucapan Duan Ling Tian, kemudian tatapannya tertuju pada dua piton kecil di lengan Duan Ling Tian dan bertanya dengan penasaran. "Kakak, sejak kapan mereka ikut dengan Kakak?"     

Mendengar pertanyaan gadis muda itu, Duan Ling Tian tersenyum ringan dan berkata, "Mereka ikut denganku sejak lahir, sudah lebih dari 4 tahun..."     

Tatapan Duan Ling Tian menerawang seolah kembali ke masa ia tinggal di Kota Aurora.     

Kedua piton kecil itu terlahir di Klan Li Kota Aurora.     

"Pantas saja mereka enggan berpisah denganmu, dan tidak mau pergi bersamaku..." Gadis muda itu bergumam dengan suara yang hanya bisa ia dengar sendiri.     

"Kau bilang apa?" Duan Ling Tian mendengar gadis muda itu menggerutu akan sesuatu, namun ia tidak mendengarnya dengan jelas, lalu ia bertanya dengan penasaran.     

"Tidak ada." Gadis muda itu menggelengkan kepalanya, bahkan saat ia tidak tertawa sekalipun, wajahnya yang cantik masih tampak tersenyum, membuat orang senang memandangnya.     

"Dari mana Hitam Kecil dan Putih Kecil membawa pulang gadis ini?" Tatapan Duan Ling Tian tertuju pada wajah gadis muda itu dan ia sedikit terpana sambil menggerutu dalam hati.     

"Kakak, apa yang kau lihat?" Gadis muda itu mengedipkan matanya yang jernih seperti danau, dan bertanya penasaran dengan ekspresi polos.     

"Tidak ada." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan cepat-cepat mengalihkan pandangannya. Kepolosan gadis muda itu membuat hatinya tenang seperti air, sulit baginya untuk berpikiran macam-macam tentang gadis itu, lalu dengan tersenyum ia bertanya. "Adik Kecil, di mana rumahmu? Kakak akan mengantarmu pulang."     

"Namaku bukan Adik Kecil, namaku Xue Nai, Han Xue Nai!" Mulut imut gadis itu menjadi cemberut, seakan sedang marah, namun ekspresinya yang marah justru membuat orang luluh dan ingin melindunginya.     

"Baiklah, Xue Nai." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Ia tidak ingin berdebat mengenai hal itu dengan gadis itu dan bertanya dengan sabar. "Xue Nai, di mana rumahmu?"     

"Rumahku?" Xue Nai bersikap seperti orang dewasa dan mulai merenung ketika mendengar pertanyaan Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian tidak bisa menahan senyumnya ketika melihat hal ini dan pada saat yang sama melotot pada dua piton kecil itu, seolah bertanya, 'Dari mana kalian berdua menculiknya?'     

Akhirnya, Xue Nai selesai merenung, dan di bawah tatapan Duan Ling Tian yang penasaran, matanya bergerak-gerak nakal saat ia berkata, "Kakak, rumahku berada di tempat yang jauh sekali."     

Wajah Duan Ling Tian membeku.     

Tempat yang jauh sekali?     

Bukankah ini tidak ada bedanya dengan tidak mengatakan apa-apa?     

"Hitam Kecil, Putih Kecil, ayo!" Tepat saat Duan Ling Tian ingin bertanya lebih jauh, Xue Nai mengangkat tangannya, dan kedua piton kecil yang berada di tangan Duan Ling Tian melesat dan mendarat di lengan Xue Nai, dan menggosok-gosokkan tubuhnya ke lengan Xue Nai yang putih.     

Melihat apa yang terjadi, Duan Ling Tian tidak bisa menahan diri untuk tidak terperangah.     

Di antara kedua gadis kecilnya, hanya Ke Er yang mampu membuat mereka bersikap seperti ini.     

Bahkan Li Fei yang telah bersama mereka selama bertahun-tahun tidak dapat membuat mereka bersikap seperti itu.     

Siapa gerangan gadis muda berpakaian kuning ini?     

Duan Ling Tian tiba-tiba menyadari mungkin ia telah meremehkan gadis kecil ini sejak awal.     

"Hihi. Jadi nama kalian Hitam Kecil dan Putih Kecil..." Xue Nai mengulurkan tangannya yang seputih giok dan mengelus pelan kedua piton kecil itu sembari tertawa cekikikan, kemudian memandang Duan Ling Tian dan bertanya penasaran. "Kakak, ketika aku memanggil Putih Kecil dengan sebutan Perak Kecil, dia hanya menggelengkan kepalanya dengan ekspresi tidak terima, namun ketika aku memanggil Hitam Kecil dengan sebutan Emas Kecil, mengapa ia tiba-tiba berubah gelisah? Putih Kecil juga sama, ketika dia mendengar aku memanggil Hitam Kecil dengan sebutan Emas Kecil, dia juga..."     

"Sss sss~" Xue Nai belum selesai berbicara saat kedua piton kecil yang melingkari lengannya menjadi gelisah.     

"Lihat, mereka gelisah lagi." Xue Nai menggelengkan kepalanya dan tersenyum tak berdaya.     

"Emas Kecil?" Tatapan Duan Ling Tian sedikit keheranan ketika mendengar Xue Nai.     

Ia langsung tahu alasannya.     

Emas Kecil adalah nama Tikus Langit Bermata Giok yang ada bersama Ke Er.     

Dan kedua piton kecil itu selalu menganggap Emas Kecil sebagai musuh mereka, jadi tentu saja mereka sangat sensitif dengan nama Emas Kecil.     

Sehingga reaksi mereka yang gelisah bukanlah hal yang aneh.     

"Xue Nai, di mana sebenarnya rumahmu? Beri tahu Kakak, Kakak akan mengantarmu pulang." Duan Ling Tian menatap Xue Nai dan bertanya.     

Ia dapat membayangkan keluarganya pasti sudah sangat khawatir karena ia sudah pergi begitu lama.     

"Kakak, aku sudah bilang, rumahku berada di tempat yang sangat jauh... Aku pergi bersama Qing Nu." Xue Nai berkata sambil mengerutkan bibirnya yang kecil dan imut.     

"Qing Nu?" Duan Ling Tian langsung beranggapan bahwa Qing Nu yang disebutkan oleh Xue Nai pasti adalah pelayan yang menemaninya.     

Sebelumnya, ia dapat melihat dari sikap dan pembawaan Xue Nai, ia pastilah berasal dari latar belakang yang luar biasa. "Xue Nai, lalu di mana Qing Nu sekarang? Aku akan mengantarmu mencarinya. Dia tak dapat menemukanmu sekarang dan pasti sangat cemas."     

"Kakak, Qing Nu tahu aku datang ke sini untuk mencarimu bersama Hitam Kecil dan Putih Kecil... Awalnya Qing Nu juga ingin ikut denganku, tetapi terjadi sesuatu di saat-saat terakhir, jadi aku membawa Hitam Kecil dan Putih Kecil kesini sendiri." Xue Nai mengedipkan mata nakalnya saat berbicara.     

"Datang mencariku?" Wajah Duan Ling Tian membeku saat mendengar Xue Nai.     

"Ya." Xue Nai mengangguk. "Qing Nu ingin membawa Hitam Kecil dan Putih Kecil pergi bersama kami, dan mereka juga ingin ikut bersama kami. Namun mereka berkata pada Qing Nu bahwa mereka ingin menanyakan pendapatmu. Jadi aku membawa mereka ke sini."     

Xue Nai belum selesai berbicara ketika wajah Duan Ling Tian berubah pucat.     

Ingin mengambil dua teman kecilnya dari sisinya?     

"Tidak! Hitam Kecil dan Putih Kecil sama sekali tidak akan pergi bersama kalian berdua!" Kata-kata Duan Ling Tian terdengar tegas dan mutlak, tidak menyisakan ruang untuk tawar-menawar.     

Mengenai apa yang dikatakan Xue Nai tentang Hitam Kecil dan Putih Kecil yang ingin pergi bersama mereka, Duan Ling Tian sama sekali tidak percaya.     

Sungguh konyol.     

Ia telah menyaksikan kedua piton kecil itu tumbuh, dan tidak mungkin bagi mereka memilih untuk meninggalkannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.