Maharaja Perang Menguasai Langit

Kaisar Fana Chu



Kaisar Fana Chu

0"Pangeran Kelima?" Napas Kaisar menjadi terengah-engah mendengar apa yang dikatakan Duan Ling Tian. Setelah beberapa lama ia menarik napas dalam-dalam dan matanya memancarkan kekelaman.     
0

Duan Ling Tian menatap Kaisar dan ia bisa dengan jelas merasakan kemarahan di dalam hati Kaisar.     

Ia bisa memahami perasaan Kaisar saat ini.     

"Panglima Duan!" Sang Kaisar berbicara dengan suara dingin yang merasuk sampai ke tulang.     

"Yang Mulia." Duan Ling Tian menjawab.     

"Bawa Pengawal Rahasia Kekaisaran di bawah komando Panglima dan bawalah putra yang tidak berbakti itu ke sini sekarang.... Aku akan memanggil Perdana Menteri dan Marquis Yang Agung untuk segera datang ke istana. Aku ingin putra tak berbakti itu dieksekusi di ruang singgasana ini sebagai peringatan untuk yang lainnya!" Suara Kaisar sepertinya datang dari dasar neraka dan sangat suram.     

Ia benar-benar marah!     

Duan Ling Tian menghembuskan napas dingin. Selama ini Kaisar disebut-sebut tidak berperasaan, dan hari ini ia benar-benar melihatnya sendiri.     

Namun, ketika ia memikirkan tentang perbuatan Pangeran Kelima, Duan Ling Tian mulai memahami.     

Pangeran Kelima hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri!     

"Baik." Duan Ling Tian menerima perintah dan meninggalkan Istana Kesairan bersama Xiong Quan, kemudian ia mengumpulkan 12 Pengawal Rahasia Kekaisaran di bawah komandonya untuk langsung menuju ke Kediaman Pangeran Kelima.     

Ketika penjaga di gerbang utama milik Pangeran Kelima melihat Duan Ling Tian datang dengan bawahannya, wajah mereka semua menjadi pucat.     

"Panglima Duan!" Mereka mengenali Jubah Valador Seragam Pengawal Rahasia Kekaisaran dan dengan hormat membungkuk pada Duan Ling Tian, ​​tidak berani menghalangi jalannya.     

Duan Ling Tian tidak mengacuhkan para penjaga ini dan bersama Xiong Quan dan 12 Pengawal Rahasia Kekaisaran ia memacu kuda mereka ke Kediaman Pangeran Kelima.     

"Duan Ling Tian, ​​kau lancang!" Tak lama, Pangeran Kelima keluar diikuti si tua beralis putih.     

"Lancang?" Tatapan Duan Ling Tian terfokus pada Pangeran Kelima dan dengan sikap tidak peduli berkata, "Pangeran Kelima, kali ini aku mengikuti perintah Yang Mulia untuk 'mengundang' Pangeran ke istana! Jadi aku harap Pangeran Kelima dapat bekerja sama."     

"Hmph! Jika Ayahanda Kaisar ingin memanggilku, mengapa ia membutuhkanmu untuk datang ke sini? Duan Ling Tian, ​​apa sebenarnya yang ingin kau lakukan?" Wajah Pangeran Kelima terlihat marah, ia jelas tidak percaya apa yang dikatakan Duan Ling Tian.     

"Pangeran Kelima, jika Pangeran tidak bekerja sama, maka jangan salahkan aku karena memaksamu... Pengawal, bawa Pangeran Kelima!" Duan Ling Tian memerintahkan dengan suara keras bagaikan guntur.     

Seketika, selain Xiong Quan yang berada di belakang Duan Ling Tian; Kakek Hong, Kakek Qin, dan sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran lain bergerak maju untuk menangkap Pangeran Kelima.     

"Lancang!" Pria tua beralis putih di belakang Pangeran Kelima itu berteriak marah dan maju untuk melindungi Pangeran Kelima.     

"Jika ada yang menghalangi, bunuh mereka!" Duan Ling Tian lanjut memerintah dengan suara dingin dan sikap tidak peduli.     

Sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran itu menyerang seketika, dan Pedang Ukiran Musim Semi mereka berdesing dan berkilau dengan cahaya dingin yang menusuk seolah berubah menjadi ular berbisa yang menggigit lelaki tua itu.     

Sosok lelaki tua itu gemetar, dan 1.200 bayangan mammoth kuno muncul di atasnya.     

Seorang ahli bela diri tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru!     

Namun, meskipun ia adalah ahli bela diri Tahap Kelahiran Jiwa baru tingkat kesembilan, menghadapi serangan gabungan dari ahli bela diri Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat ketujuh dan kedelapan, ia tidak berada di posisi yang menguntungkan sama sekali, bahkan bisa dikatakan ia berada dalam keadaan yang sedikit menyedihkan saat dikepung oleh jejaring serangan gabungan Pedang Ukiran Musim Semi.     

Tepat saat itu, terdengar suitan nyaring dari Pangeran Kelima.     

Wuss! Wuss! Wuss! Wuss! Wuss!     

...     

Seketika, beberapa sosok terbang melesat dengan sangat cepat dari seluruh penjuru kediaman.     

Orang-orang itu dipimpin oleh seorang lelaki tua.     

Lelaki tua itu mengenakan pakaian biru, aura kekuatan yang luar biasa yang mengejutkan terlihat saat ia bergerak.     

Di belakang lelaki tua itu, lima lelaki tua lainnya mengikuti, dan selain itu ada pula sekelompok lelaki paruh baya dengan raut wajah dingin mengikuti di belakang lelaki tua itu.     

Para lelaki paruh baya itu adalah Tentara Maut yang dibentuk oleh Pangeran Kelima, Tentara Maut yang hidup hanya untuk membantai.     

Lelaki tua yang memimpin menyerang maju, dan di atasnya terbentuk 1.500 bayangan mammoth kuno.     

Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah!     

"Kakek Pu, aku ingin Duan Ling Tian mati!" Mata Pangeran Kelima bersinar menatap lelaki tua itu dan langsung memerintah. Ia sangat yakin dengan kemampuan lelaki tua itu.     

"Jangan khawatir, Yang Mulia, tidak satupun dari mereka akan bertahan hidup." Suara lelaki tua itu menggema di udara, dan ia seperti berubah menjadi Elang Raksasa yang mengepung kelompok Duan Ling Tian.     

"Xiong Quan, bunuh dia!" Tatapan Duan Ling Tian tetap tenang menghadapi Tokoh Digdaya Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah yang terbang ke arahnya, raut wajahnya terlihat santai.     

"Siap, Tuan Muda." Tubuh Xiong Quan langsung bergerak seketika mendengar perkataan Duan Ling Tian.     

Wuss!     

Bersamaan dengan suara deru angin, terdengar suara pedang yang berdesing merdu, lalu seketika suasana menjadi hening.     

Seketika, darah yang menyilaukan menyembur keluar dari tenggorokan lelaki tua yang menyerang maju dengan penuh kemarahan itu. Ia baru mendekat setengah jalan ketika tiba-tiba kepalanya terkulai dan tubuhnya jatuh menghantam tanah. Tubuhnya terseret oleh momentum benturan itu dan tidak terlihat lagi tanda-tanda kehidupan.     

Mati!     

Selain Kakek Hong dan Kakek Qin, yang memacu kuda mereka di sisi Duan Ling Tian, ​​tidak ada seorang pun yang dapat melihat gerakan Xiong Quan dengan jelas.     

Di mata mereka, Xiong Quan tetap duduk di atas kudanya dan tidak pernah bergerak sedikit pun.     

"Tahap Pembelah Ruang!" Hati Kakek Hong dan Kakek Qin gemetar, karena mereka tidak pernah membayangkan kalau lelaki paruh baya yang telah mengikuti Panglima akhir-akhir ini sebenarnya adalah seorang Tokoh Digdaya Tahap Pembelah Ruang.     

Selain itu, ia tampaknya bukanlah seorang ahli bela diri tingkat pertama Tahap Pembelah Ruang biasa.     

Mereka merasa kulit kepala mereka mati rasa.     

"Tidak!" Mata Pangeran Kelima menyipit melihat kejadian itu, ia tidak mau percaya kalau semua itu benar.     

Orang yang paling diandalkannya, seorang sosok Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah, telah mati begitu saja?     

Lima lelaki tua lainnya yang mengikuti di belakang lelaki tua Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah itu sekarang telah menghentikan langkah mereka, terguncang dan tercengang.     

Sosok lelaki tua beralis putih itu bergerak untuk menghindari serangan gabungan dari kelompok Pengawal Rahasia Kekaisaran, lalu ia berdiri di kejauhan dan tertegun sejenak.     

Hanya para Tentara Maut yang masih bertarung, tetapi mereka satu demi satu mati di bawah Pedang Ukiran Musim Semi dari sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran.     

Tak lama, darah membanjiri halaman depan Kediaman Pangeran Kelima.... Tak ada satupun Tentara Maut yang bertahan.     

"Pangeran Kelima, aku harap Pangeran bisa bekerja sama." Tatapan Duan Ling Tian yang dingin bagai es tertuju pada si lelaki tua beralis putih dan lima lelaki tua lainnya yang tercengang, sebelum akhirnya tertuju pada Pangeran Kelima.     

Jiwa Pangeran Kelima tampak seperti telah keluar dari raganya, dan ia baru pulih dari keterkejutannya ketika sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran mendekat untuk mengelilinginya.     

"Duan Ling Tian, ​​kau pasti akan mati!" Pangeran Kelima menatap Duan Ling Tian dan bicara dengan suara sedingin es.     

"Pangeran Kelima, aku sudah mengatakan ini sebelumnya: Aku menjalankan perintah Yang Mulia untuk mengundang Pangeran ke Istana." Duan Ling Tian lanjut berbicara. Ia tidak menanggapi ancaman Pangeran Kelima.     

"Yang Mulia? Apakah kambing tua itu mengetahui sesuatu?" Mata Pangeran Kelima menyala dengan sedikit kejengkelan saat ia berkata dengan suara yang dalam.     

"Kambing Tua?" Duan Ling Tian menatap dalam-dalam Pangeran Kelima. Sepertinya Pangeran Kelima tidak menghormati Kaisar sedikit pun, karena ia telah memanggil Kaisar seekor kambing tua.     

"Bawa dia!" Duan Ling Tian memutar balik kudanya dan meninggalkan kediaman Pangeran Kelima.     

Ia tidak memperhatikan ketika Pangeran Kelima diseret naik ke punggung kuda oleh Pengawal Rahasia Kekaisaran, Pangeran Kelima telah memberi isyarat kepada lelaki tua beralis putih itu.     

Dan lelaki tua beralis putih itu mengangguk dengan raut wajah serius.     

Setelah Duan Ling Tian membawa Pangeran Kelima pergi, lelaki tua beralis putih itu meninggalkan kediaman Pangeran Kelima sesegera mungkin dan langsung melaju ke Istana Kekaisaran.     

Dalam hal kecepatan, ia jauh melampaui kelompok Duan Ling Tian yang menunggang kuda.     

Ketika Duan Ling Tian tiba di ruang singgasana bersama Pangeran Kelima, ia melihat telah hadir beberapa orang lain selain Kaisar.     

Selain Marquis Yang Agung Nie Yuan dan Perdana Menteri Gu You Ting, Marquis Senior dari Kediaman Marquis Yang Agung juga telah datang, dan ia sekarang duduk di dekatnya. Jelas ia diberi tempat duduk oleh Kaisar.     

Duan Ling Tian bersama Xiong Quan dan 12 Pengawal Rahasia Kekaisaran lainnya memasuki ruang singgasana dengan langkah cepat.     

"Ayahanda Kaisar!" Pangeran Kelima tampak seolah-olah sedang melihat penyelamatnya ketika ia melihat Kaisar, dan ia berlutut di lantai. "Duan Ling Tian ini ceroboh dan kurang ajar berani memasuki kediamanku dan membunuh bawahanku... Ayahanda Kaisar, Ayahanda harus memberikan keadilan kepada putra Ayahanda!"     

Tatapan Kaisar sedikit dingin saat ia berkata dengan suara yang dalam, "Akulah yang meminta Panglima Duan untuk menangkapmu. Apa? Kau keberatan?"     

Pangeran Kelima menatap Kaisar lalu bertanya, "Ayahanda Kaisar, aku bertanya-tanya apa kesalahan yang telah aku lakukan?"     

"Apa yang sudah kau lakukan? Kau tahu dengan jelas dalam hatimu. Apakah kau ingin aku langsung memberi tahumu?" Wajah Kaisar terlihat marah dan matanya menunjukkan kegusaran.     

"Ayahanda Kaisar, Ayahanda jangan mendengarkan fitnah orang yang keji itu. Duan Ling Tian dan aku memiliki dendam pribadi; dia menjebakku!" Pangeran Kelima buru-buru berkata.     

"Menjebak?" Kaisar menyeringai. "Apakah kau benar-benar berpikir aku adalah penguasa yang memanjakan diri? Aku dulu pernah mencurigaimu, tapi kemudian aku berpikir bahwa kau adalah putraku sendiri, jadi aku meyakinkan diriku sendiri dan tidak mencurigaimu lagi. Tapi tidak disangka, sekarang kebenaran telah terungkap, ternyata benar-benar kau! Anakku sendiri!"     

"Ayahanda Kaisar, aku tidak tahu apa yang Ayahanda bicarakan." Pangeran Kelima pura-pura bingung.     

Tepat ketika wajah Kaisar marah dan ia hendak menegur Pangeran Kelima, suara tenang terdengar dari luar ruang singgasana. "Xun."     

Tidak lama kemudian, seorang lelaki setengah baya berpakaian putih perlahan berjalan masuk. Kecepatannya tampak lambat, tetapi dalam sekejap mata ia telah tiba di dalam ruang pertemuan.     

Seseorang yang lain mengikuti di belakangnya.     

Itu adalah lelaki tua beralis putih dari kediaman Pangeran Kelima.     

"Yang Mulia Kaisar Fana." Untuk sesaat, Nie Yuan dan Gu You Ting melihat ke arah orang yang baru datang tersebut dan sedikit membungkuk.     

Alis Duan Ling Tian terangkat.     

Kaisar Fana?     

Ia adalah Kaisar Fana Chu? Tokoh Digdaya Tahap Ruang Hampa Keluarga Kerajaan yang tangguh?     

"Adinda Kaisar Keempat?" Raut wajah marah Kaisar sedikit melunak ketika ia melihat kedatangan Kaisar Fana Chu. "Kenapa kau datang?"     

"Kakanda Kaisar, kudengar Kakanda ingin menghukum Xun." Kaisar Fana Chu menatap Kaisar dengan sepasang mata tenang yang terbersit niat serius untuk membunuh.     

Tapi niat itu ditangkap oleh Duan Ling Tian.     

Hati Duan Ling Tian tersentak, karena ia tiba-tiba merasa bahwa kedatangan Kaisar Fana Chu mungkin tidak hanya untuk alasan sesederhana itu.     

Kaisar mengambil napas dalam-dalam dan berkata dengan nada tergesa-gesa, "Adinda Kaisar Keempat, ada sesuatu yang tidak Adinda ketahui. Anak tidak berbakti ini benar-benar berani meracuniku, ayahnya! Katakan padaku, apakah anak yang tidak berbakti seperti ini pantas mati?" Ia terdengar sangat gelisah.     

"Anak tidak berbakti?" Alis Kaisar Fana Chu terangkat sambil berkata dengan sikap tidak peduli, "Kalau begitu, jika dia bukan putra Kakanda Kaisar?"     

"Adinda Kaisar Keempat, apa maksud Adinda?" Wajah Kaisar sedikit masam saat ia menatap tajam Kaisar Fana Chu.     

"Xun, beri tahu dia." Kaisar Fana Chu memandang Kaisar dengan tatapan tenang saat ia berbicara dengan sikap tidak peduli.     

Sementara itu, Pangeran Kelima Chu Xun, langsung berdiri dan dengan hormat membungkuk ke arah Kaisar Fana Chu. "Ya, Ayahanda Kaisar!"     

Hening.     

Seketika mendengar ucapan Chu Xun, seluruh ruangan itu menjadi benar-benar hening.     

Pangeran Kelima memanggil Kaisar Fana Chu dengan panggilan Ayahanda Kaisar?     

Ini….     

Apa yang sebenarnya terjadi?     

Selain Duan Ling Tian dan Xiong Quan yang tetap tenang, wajah semua orang lain yang hadir mendadak berubah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.