Maharaja Perang Menguasai Langit

Kepulangan



Kepulangan

0Keluarga Kekaisaran akhirnya kembali damai setelah kematian Kasar Fana Chu.     
0

Sedangkan masalah lainnya tidak berkaitan dengan Duan Ling Tian.     

Insiden kali ini terlalu mengejutkan, sehingga Kaisar menutup aliran informasi dan tidak membiarkan berita tentang itu menyebar.     

Kota Kerajaan kembali damai seperti biasa.     

Sejak kembali dari Istana Kekaisaran hari itu, Duan Ling Tian mengembalikan 12 Penjaga Rahasia Kekaisaran, termasuk Zhang Qian dan Zhao Gang, ke Kediaman Marquis Yang Agung.     

Zhang Qian dan Zhao Gang telah mengikuti Duan Ling Tian untuk waktu yang lama, dan Duan Ling Tian telah mengajari mereka semua yang bisa ia ajarkan kepada mereka, sehingga dapat dianggap ia telah memenuhi janjinya pada Marquis Yang Agung tempo hari.     

Setengah bulan kemudian, Kaisar memanggil Duan Ling Tian sekali lagi.     

Ketika Duan Ling Tian melihat tumpukan besar uang emas di depannya, matanya bersinar.     

Uang emas ini seluruhnya pecahan 10.000.     

Jumlahnya sebanyak 1.000 keping.     

10 juta emas!     

Duan Ling Tian menyimpan semua emas tersebut tanpa membuang waktu, lalu ia menatap Kaisar. "Terima kasih, Yang Mulia Kaisar."     

"Panglima Duan, aku dengar dari Marquis Yang Agung kau telah mengembalikan ke-12 anggota Pengawal Rahasia Kekaisaran kepadanya. Kau...?" Sang Kaisar memandang dengan penuh rasa ingin tahu pada Duan Ling Tian, ​​karena ia tidak tahu mengapa Duan Ling Tian akan bertindak sedemikian rupa.     

"Yang Mulia, sebenarnya, ketika aku memintamu untuk membentuk Pengawal Rahasia Kekaisaran untukku tempo hari, aku hanya ingin bersenang-senang... Sekarang aku sudah bersenang-senang, jadi Yang Mulia, tolong bubarkan organisasi ini. Selain itu, saat itu aku tidak menggunakan seluruh kekuatanku untuk meracik pil penghilang racun tempo hari, dan aku yakin dengan kemampuanku aku akan bisa langsung menyingkirkan racun Yang Mulia." Ketika Duan Ling Tian berbicara, ia menyerahkan Pil Pembersih Jiwa tingkat sembilan sejati pada Kaisar.     

Setelah Kaisar meminumnya dan menyerap kekuatan obat dari pil itu, Kaisar merasakan racun di dalam tubuhnya benar-benar hilang, dan ekspresi terkejut muncul di wajahnya.     

Sang Kaisar menatap dalam-dalam Duan Ling Tian. "Panglima Duan, sepertinya kau benar-benar menahan kekuatanmu padaku sebelumnya...."     

Duan Ling Tian tertawa malu.     

"Mengapa sekarang kau tidak meneruskan menahannya?" Kaisar bertanya dengan penasaran.     

"Yang Mulia, tidak ada gunanya aku menahan diri lebih lama... Aku bermaksud untuk segera meninggalkan Kerajaan Langit Merah dan menuju Kekaisaran Rimba Biru." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum, dan matanya terlihat bersemangat.     

"Kekaisaran Rimba Biru?" Kaisar terkejut, lalu ia memulihkan ketenangannya dan mengangguk. "Dengan bakat alami Panglima Duan, jika tetap tinggal di Kerajaan Langit Merah bakatmu hanya akan sia-sia.... Namun, aku akan tetap mempertahankan Pengawal Rahasia Kekaisaran. Jika Panglima Duan sudah lelah dengan dunia luar, Kerajaan Langit Merah akan selalu menyambutmu. Pada saat itu, terlepas dari siapa yang menjadi Kaisar, kau akan tetap menjadi satu-satunya Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran Kerajaan Langit Merah. Ini adalah janjiku padamu! "     

"Terima kasih, Yang Mulia Kaisar," Duan Ling Tian buru-buru berterima kasih pada Kaisar.     

"Selain itu, jika kau membutuhkan sesuatu sebelum kau pergi, kau dapat memberitahuku dan aku akan memenuhi permintaanmu," Kaisar menambahkan.     

Duan Ling Tian mengucapkan terima kasih sekali lagi.     

"Baiklah." Kaisar tiba-tiba menatap Duan Ling Tian ​​dengan tatapan sedikit ragu. "Panglima Duan, aku ingin tahu apa pendapatmu tentang putriku, Bi Yao?"     

Duan Ling Tian tersenyum ringan dan berkata, "Putri Bi Yao sangat cantik dan menawan, seperti bidadari yang diturunkan ke dunia fana. Ia adalah salah satu dari segelintir keindahan yang pernah aku lihat."     

Sang Kaisar menatap dalam-dalam ke arah Duan Ling Tian dan bertanya, "Kalau begitu jika aku mempertunangkan Putri Bi Yao denganmu, apakah kau setuju?"     

Duan Ling Tian sedikit tercekat, karena ia tidak pernah mengira Kaisar akan langsung bertanya seperti itu. "Yang Mulia, ada sesuatu yang tidak diketahui Yang Mulia. Aku sudah memiliki dua tunangan di rumah.... Kepada Putri Bi Yao, aku tidak memiliki perasaan seperti itu kepadanya saat ini, perasaanku kepadanya lebih seperti seorang sahabat."     

"Aku mengerti." Kaisar mengangguk.     

Beberapa saat setelah Duan Ling Tian pergi.     

Sosok yang cantik itu tiba di ruang singgasana dan menatap Kaisar. "Ayahanda Kaisar, dia.... Apa yang dia katakan?"     

Kaisar menghela napas. "Bi Yao, dia bilang dia tidak memiliki perasaan seperti itu terhadapmu untuk saat ini, dan itu lebih merupakan perasaan persahabatan."     

"Dia... benar-benar mengatakannya?" Sosok indah itu agak gemetar, ada kegetiran di dalam suaranya yang jernih dan merdu.     

Setelah Duan Ling Tian meninggalkan istana, ia membeli lima Kuda Ferghana.     

Pada siang hari itu, Duan Ling Tian, ​​Li Rou, Li Fei, Ke Er, dan Xiong Quan masing-masing menunggang seekor Kuda Ferghana dan meninggalkan Kota Kerajaan, langsung menuju ke arah Provinsi Gunung Layang.     

Kali ini, Duan Ling Tian bermaksud meninggalkan Kerajaan Langit Merah untuk menuju ke Kekaisaran Rimba Biru dan tidak tahu kapan akan kembali.     

Jadi Duan Ling Tian berencana untuk kembali mengunjungi Keluarga Li Kota Angin Semilir, ia ingin mengobati kerinduannya dengan pulang mudik.     

Setelah itu, ia akan menemani Li Fei menuju Klan Li Kota Aurora untuk menemui kakeknya.     

Kuda Ferghana hanya membutuhkan dua bulan untuk menyelesaikan perjalanan yang membutuhkan waktu setengah tahun dengan mengendarai kuda biasa.     

Setelah dua bulan, kelompok Duan Ling Tian mengendarai kuda mereka di jalan umum di luar Kota Aurora tetapi tidak memasuki Kota Aurora tetapi melanjutkan ke arah Kota Angin Semilir.     

Ia tidak akan tinggal lama di Kota Angin Semilir, paling lama ia akan menginap semalam. Karena itu, akan sama saja jika mereka kembali ke Kota Aurora besok.     

Ini juga adalah kali pertama Li Fei pergi ke Kota Angin Semilir bersama Duan Ling Tian, ​​dan hati Li Fei dipenuhi rasa ingin tahu dan kerinduan untuk melihat tempat Duan Ling Tian tumbuh besar.     

Kota Angin Semilir masih sama dengan Kota Angin Semilir yang dulu.     

Kelompok Duan Ling Tian berlima mengendarai kuda mereka menuju Kota Angin Semilir, dan mereka menarik perhatian orang-orang di sepanjang jalan yang mereka lewati.     

Bagaimanapun, kemunculan lima Kuda Ferghana terlalu mengejutkan.     

Lima Kuda Ferghana setara dengan 50.000 emas, atau 5 juta perak.     

Jumlah uang yang sedikit ini tidak ada apa-apanya di mata Duan Ling Tian saat ini, tapi bagi orang-orang di Kota Angin Semilir, itu adalah jumlah yang sangat besar.     

"Siapa dia?" Kerumunan warga Kota Angin Semilir dipenuhi rasa kaget.     

"Eh.... Sepertinya itu adalah Duan Ling Tian!" Tak lama, seseorang mengenali Duan Ling Tian. Meskipun tiga tahun telah berlalu dan aura kekanakan dari wajah Duan Ling Tian telah benar-benar lenyap, penampilan Duan Ling Tian tidak berubah banyak.     

"Itu memang Duan Ling Tian!"     

"Aku tidak pernah mengira dia akan kembali lagi!"     

"Ya, terakhir kali dia kembali, dia memusnahkan Keluarga Fang. Kali ini, dia tidak sedang berpikir untuk memusnahkan Keluarga Chen dan membuat Keluarga Li memonopoli kota, kan?"     

"Mungkin saja!"     

"Keluarga Li benar-benar beruntung memiliki murid yang luar biasa seperti Duan Ling Tian, ​​dan dia bahkan pergi ke Klan Li Kota Aurora."     

...     

Untuk beberapa saat, kerumunan warga Kota Angin Semilir membahas dengan penuh semangat.     

Namun, mereka tidak menghubungkan Duan Ling Tian dengan 'Duan Ling Tian' yang namanya tersebar di mana-mana dan menjadi bahan pembicaraan akhir-akhir ini.     

Lagi pula, menurut mereka, sudah lumayan jika Duan Ling Tian bisa pergi ke Kota Aurora.     

Mereka tidak pernah sekalipun berpikir bahwa 'Duan Ling Tian' dari Kota Kerajaan akan sama dengan Duan Ling Tian yang berasal dari Kota Angin Semilir.     

Sudut-sudut mulut Duan Ling Tian berkerut ketika ia mendengar apa yang dikatakan oleh penduduk Kota Angin Semilir.     

Memusnahkan Keluarga Chen?     

Apakah ia seorang yang biadab di mata orang-orang ini?     

Ke Er dan Li Fei, yang memacu kuda mereka untuk menyusul ke samping Duan Ling Tian, ​​sudah sejak tadi menutup mulut mereka dan mulai tertawa ringan.     

"Mari kita pulang!" Duan Ling Tian memacu kudanya ke depan, langsung menuju Kediaman Keluarga Li.     

Anggota Keluarga Li semua keluar untuk menyambutnya ketika mereka mengetahui kalau Duan Ling Tian telah kembali. Dari Sang Ketua Li Nan Feng sampai semua tetua yang tinggal di dalam Kediaman Keluarga Li, semuanya datang untuk menyambut.     

"Sang Ketua, para tetua!" Duan Ling Tian menyapa Sang Ketua dan para tetua.     

"Senang sekali kau kembali, masuklah." Li Nan Feng dan para tetua lainnya mempersilahkan Duan Ling Tian masuk.     

Untuk menyambut kepulangan Duan Ling Tian, ​​seluruh Kediaman Keluarga Li dihiasi dengan lentera dan dekorasi, seolah-olah itu adalah Tahun Baru.     

"Tetua Kelima, di mana Li Xuan?" Setelah temu kangen beberapa saat, Duan Ling Tian masih belum melihat si Gendut Kecil itu, dan ia merasa itu sedikit aneh.     

Si Gendut Kecil seharusnya sudah berlari menyambutnya pada saat pertama ia tahu Duan Ling Tian telah kembali.     

Tetua Kelima Li Ting berkata sambil tersenyum, "Li Xuan pergi ke Klan Li Kota Aurora dua tahun yang lalu... Apa kalian semua tidak datang dari sana?"     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Tidak. Kami datang dari Kota Kerajaan dan langsung menuju Kota Angin Semilir. Kami berencana menuju Kota Aurora besok."     

"Kau akan berangkat besok?" Li Ting sedikit terkejut.     

"Iya." Duan Ling Tian mengangguk dan tersenyum ringan. "Sekarang karena kau menanyakannya, aku kembali kali ini untuk mengucapkan selamat tinggal pada Sang Ketua dan semua tetua."     

"Mengucapkan selamat tinggal?" Untuk sesaat, para petinggi Keluarga Li sedikit bingung.     

"Aku berniat meninggalkan Kerajaan Langit Merah dan menuju Kekaisaran Rimba Biru," Duan Ling Tian menjelaskan.     

Kekaisaran Rimba Biru!     

Apa yang dikatakan Duan Ling Tian membuat Sang ketua dan kelompok tetua terkejut.     

Anak ini yang baru menunjukkan bakat alaminya tiga tahun lalu sekarang sudah akan meninggalkan Kerajaan Langit Merah dan menuju ke dunia luas yang bernama Kekaisaran Rimba Biru?     

"Duan Ling Tian, tingkat kekuatanmu saat ini...." Li Nan Feng memandang Duan Ling Tian dan bertanya dengan sedikit ragu.     

Duan Ling Tian dengan ringan tersenyum dan perlahan berkata, "Tingkat ketiga dari Tahap Sumber Inti."     

Seketika, semua para petinggi keluarga Li yang hadir terkesima, dan mereka baru pulih dari keterkejutan mereka setelah beberapa lama.     

"Aku…." Li Nan Feng tidak tahu harus berkata apa, lalu ia menatap lekat Duan Ling Tian. "Duan Ling Tian, ​​kau adalah Duan Ling Tian yang sama dengan yang namanya tersebar dan menjadi bahan pembicaraan di seluruh Kerajaan Langit Merah?"     

"Iya." Duan Ling Tian mengangguk.     

Bagaikan batu yang dilempar dan menimbulkan ribuan riak, apa yang dikatakan Duan Ling Tian menimbulkan reaksi luar biasa dari para petinggi keluarga Li, membuat mereka terkesima sekali lagi.     

Murid keturunan langsung Klan Duan.     

Jenius nomor satu di kalangan generasi muda Kerajaan Langit Merah.     

Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran.     

Adalah pemuda yang meninggalkan Kota Angin Semilir mereka?     

Mereka semua merasa bersemangat di dalam hati.     

"Dengan kata lain, ayahmu adalah Duan Ru Feng?" Li Nan Feng menarik napas dalam. "Tidak heran aku tidak pernah mendengar ibumu menyebut tentang ayahmu. Jadi ayahmu adalah jenius tak tertandingi yang pernah terkenal di seluruh Kerajaan Langit Merah seperti halnya dirimu sekarang.... Kau bahkan lebih luar biasa daripada ayahmu."     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum, lalu ia mengeluarkan setumpuk besar perak dari sakunya dan memberikannya kepada Li Nan Feng. "Sang Ketua, ada 10 juta perak di sini. Ini adalah hadiah kecil dariku untuk Keluarga Li."     

Namun Li Nan Feng tidak menerimanya. "Duan Ling Tian, ​​kau akan pergi ke Kekaisaran Rimba Biru. Kau pasti akan memasuki salah satu sekte besar... Kompetisi dalam sekte besar sangat ketat. Simpan uang ini dan beli beberapa pil obat untuk kultivasimu. "     

"Tepat."     

"Ya, simpan saja untuk dirimu sendiri."     

"Sebagian besar bisnis di Kota Angin Semilir berada di bawah Keluarga Li, jadi kami tidak kekurangan uang."     

...     

Para tetua lainnya ikut membujuk.     

Pada akhirnya, Duan Ling Tian benar-benar tidak berdaya dan hanya bisa menyimpan kembali uangnya.     

Ia bisa merasakan sekelompok orang di hadapannya itu benar-benar memikirkan tentang dirinya, dan rasa hangat muncul di dalam hatinya.     

Malam itu, Duan Ling Tian tetap tidur di rumahnya sendiri.     

Hanya ada tiga kamar di kediamannya. Ibunya tidur di kamarnya sendiri, dan Duan Ling Tian membawa Ke Er dan Li Fei untuk menempati kamar Ke Er.     

Adapun Xiong Quan, ia tidur di kamar Duan Ling Tian yang lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.