Maharaja Perang Menguasai Langit

Kembali Dengan Kemenangan



Kembali Dengan Kemenangan

0"Bersulang!" Duan Ling Tian ikut terbawa suasana, ia berdiri dengan rasa bangga setinggi langit dan meminum anggurnya dengan sekali teguk.     
0

Dalam kehidupan sebelumnya ia hidup sebagai tentara, jadi tidak butuh waktu lama untuknya berbaur dengan 100,000 prajurit yang hadir dan minum sampai larut malam sebelum akhirnya beristirahat.     

Saat fajar keesokan harinya, mereka meninggalkan Kota Barbar Selatan dan kembali ke Kerajaan Langit Merah.     

Pasukan itu tak lain adalah Tentara Naga Langit Merah!     

Saat ini Kota Barbar Selatan telah ditaklukkan dan ada hal-hal terkait yang perlu ditangani oleh tentara perbatasan.     

Sebagai pasukan bala bantuan, tugas mereka sudah selesai, jadi sekarang saatnya untuk kembali ke Kota Kerajaan!     

Tentara Kavaleri Naga Langit Merah yang berjumlah 10,000 lebih hanya menghabiskan beberapa jam untuk melintasi Pegunungan Jalan Pintas dan tiba di Kota Makmur Sejahtera Kerajaan Langit Merah.     

Penduduk Kota Makmur Sejahtera berdiri di batas kota dan menatap Tentara Naga Langit Merah di kejauhan dengan raut wajah yang sangat bersemangat.     

Ada sekelompok pasukan kavaleri tentara perbatasan yang membawa berita tentang Kota Barbar Selatan yang telah ditaklukkan tengah malam kemarin, membuat banyak penduduk Kota Makmur Sejahtera menjadi bersemangat sampai-sampai mereka tidak dapat tidur sepanjang malam.     

"Tentara Naga Langit Merah sekali lagi menunjukkan kekuatan mereka yang tak terkalahkan!"     

Keberhasilan tentara Naga Langit Merah melancarkan serangan mendadak kali ini adalah berkat sang ahli strategi muda, Duan Ling Tian."     

"Sungguh tidak dapat dipercaya… Seorang pemuda berusia 18 tahun mampu mengarahkan pasukan sebesar 100,000 prajurit dan menaklukkan Kota Barbar Selatan tanpa kehilangan satu prajurit pun."     

"Mulai hari ini dan seterusnya, Duan Ling Tian ini pasti akan terkenal di seluruh Kerajaan Langit Merah, dan namanya akan terukir dalam sejarah.     

"Huh! Aku baru saja teringat putra Perdana Menteri, Gu Xiang. Ia benar-benar tidak mampu dibandingkan dengan Duan Ling Tian! Tempo hari, ia memimpin pasukan sebesar 110,000 prajurit, tetapi bukan hanya ia tidak bisa menyusup ke Kota Barbar Selatan, ia bahkan membuat 10,000 prajurit tentara perbatasan kehilangan nyawa."     

"Gu Xuan? Di mataku, ia bahkan tidak sebanding dengan sehelai rambut di kepala Duan Ling Tian. Putra Perdana Menteri? Ia telah membuat malu seluruh Kerajaan Langit Merah kita!"     

...     

Penduduk Kota Makmur Sejahtera sangat mengingat nama "Duan Ling Tian," dan mereka juga sangat mengingat nama Gu Xuan.     

Yang pertama membuat mereka merasa hormat, sedangkan yang terakhir membuat mereka merasa jijik.     

Tentara Naga Langit Merah datang dalam barisan yang tangguh dan pergi dalam barisan yang tangguh juga. Secara keseluruhan, perjalanan mereka sebagai pasukan bala bantuan kali ini dapat dianggap telah berhasil dengan sempurna.     

Di hadapan 10,000 pasukan ini, Duan Ling Tian dan Nie Fen memacu kuda mereka maju berdampingan, dan orang tua yang hemat bicara itu mengikuti di belakang mereka berdua seolah bayangan.     

"Kita kembali!"     

"Begitu kita kembali kali ini, aku penasaran apa imbalan yang akan diberikan oleh Yang Mulia Kaisar kepada kita."     

"Imbalan kita seharusnya hampir sama…Yang aku ingin tahu adalah hadiah apa yang akan diberikan Yang Mulia Kaisar kepada Duan Ling Tian."     

...     

Kelompok siswa Akademi Paladin membahas dengan antusias.     

Duan Ling Tian dapat dikatakan sebagai kunci kemenangan mereka menaklukkan Kota Barbar Selatan dan tanpa Duan Ling Tian, Kerajaan Langit Merah tidak akan bisa berhasil. Jadi, anugerah yang akan Duan Ling Tian dapatkan dari Kaisar pasti akan menjadi yang paling banyak dan paling beragam, dan mereka sama sekali tidak ragu akan hal ini.     

Xiao Yu dan Xiao Xun memacu kuda mereka berdampingan dan wajah mereka menunjukkan senyum tulus, karena perjalanan kali ini membuat darah mereka mendidih dan mereka telah bertempur dengan memuaskan!     

"Teman kita Tian Hu pasti akan menggerutu ketika kita kembali."     

"Itu sudah pasti."     

Mereka berdua tersenyum lebar.     

Dua bulan kemudian, kelompok mereka tiba kembali di Kota Kerajaan.     

"Tian Kecil, kau akan memimpin para siswa Akademi Paladin kembali ke Akademi… Aku akan memimpin prajurit Tentara Naga Langit Merah kembali ke perkemahan terlebih dahulu lalu pergi menemui Ayahku dan memasuki Istana Kekaisaran untuk menghadap Kaisar," Nie Fen berkata pada Duan Ling Tian di luar Kota Kerajaan.     

Perkemahan Tentara Naga Langit Merah berada di luar Kota Kerajaan.     

Duan Ling Tian mengangguk.     

"Siswa Akademi Paladin, ikut bersama Duan Ling Tian!" Nie Fen memerintah dengan suara keras.     

Seketika, dipimpin oleh Duan Ling Tian, kelompok siswa Akademi Paladin memasuki Kota Kerajaan dalam barisan yang tangguh.     

Ketika mereka pergi, siswa Akademi Paladin berjumlah total 312 orang, tapi sekarang hanya ada 311 orang.     

Orang yang hilang itu adalah Gu Xuan, yang tak lain putra Perdana Menteri Kerajaan Langit Merah Gu You Ting, yang telah meninggalkan Kota Makmur Sejahtera lebih dari dua bulan yang lalu.     

Duan Ling Tian dan yang lainnya kembali ke Akademi Paladin.Tidak mengherankan, mereka membuat kehebohan besar di dalam akademi.     

"Mereka kembali begitu cepat?"     

"Ya, dari sini ke perbatasan barat laut, bahkan jika mereka berkuda sepanjang perjalanan, mereka setidaknya membutuhkan empat bulan untuk perjalanan kembali… Sekarang belum lima bulan, mereka sudah kembali. Dengan kata lain, mereka tinggal di perbatasan selatan kurang dari sebulan."     

"Apakah pasukan Kerajaan Jawara Selatan begitu tidak berdaya?"     

...     

Saat ini tepat tengah hari. Banyak dari siswa Akademi Paladin telah berkumpul di Lapangan Latihan Bela Diri dan sedang membahas dengan penuh semangat sesama mereka.     

Tak lama, bersama dengan kembalinya kelompok siswa di belakang Duan Ling Tian yang bergabung dalam kerumunan, mereka dengan cepat mengetahui urutan kejadiannya.     

Tentara Kerajaan Langit Merah merebut Kota Barbar Selatan Kerajaan Jawara Selatan tanpa kehilangan satu prajurit pun!     

Dan itu membuat semua siswa yang tidak berangkat ke perbatasan barat laut menjadi terheran-heran.     

Ketika mereka mengetahui bahwa semua ini adalah karena peran Duan Ling Tian, mereka menatap penuh hormat padanya.     

Itu berlaku untuk siswa tingkat bawah dan siswa tingkat atas!     

Selanjutnya, Duan Ling Tian, yang menjadi fokus perhatian, mengucapkan selamat tinggal kepada Xiao Yu dan Xiao Xun dan menyelinap kembali ke rumah setelah memastikan kelompok siswa telah kembali ke Akademi Paladin.     

Berdiri di luar gerbang rumah besarnya sendiri, napas Duan Ling Tian menjadi sedikit terburu.     

Aku pulang!     

Setelah Xiong Quan membuka gerbang, Duan Ling Tian berjalan masuk dengan langkah lebar.     

"Tuan Muda!"     

"Tuan Muda!"     

...     

Di halaman depan, manajer Jing Ru dan dua gadis pelayan membungkuk hormat pada Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian mengangguk dengan senyum kepada mereka lalu dengan tidak sabar berjalan ke halaman belakang.     

Di halaman belakang, dua gadis kecil itu sedang duduk di samping Li Rou, mereka belum menyadari kedatangan Duan Ling Tian.     

"Tian!" Setelah Li Rou melihat Duan Ling Tian barulah kedua gadis kecil itu bereaksi seolah-olah tersambar petir.     

"Ibu, aku pulang!" Wajah Duan Ling Tian menyunggingkan senyum cemerlang.     

Dalam beberapa hari lagi, akan genap lima bulan sejak kepergiannya.     

"Senang rasanya kau kembali, senang rasanya kau kembali." Wajah Li Rou menyunggingkan senyum sekaligus menarik napas lega.     

"Tuan Muda!"     

"Berandal!"     

Kedua gadis kecil itu melesat bagai angin yang membawa dua keharuman berbeda dan melemparkan diri ke dalam pelukan Duan Ling Tian dari kiri dan kanan, lalu memegangi Duan Ling Tian erat-erat.     

"Aku kembali." Duan Ling Tian merangkul kedua gadis itu ke pelukannya, kegembiraan terungkap jelas di wajahnya.     

"Sss Sss~" Tepat saat itu, petir hitam dan putih menyambar lalu mendarat ke tangan Duan Ling Tian, mereka mengangguk ringan pada Duan Ling Tian seolah sedang menyambutnya kembali.     

"Haha! Putih Kecil, Hitam Kecil." Duan Ling Tian tertawa terbahak-bahak saat ia menyapa dua ular piton kecil itu.     

Duan Ling Tian melupakan semuanya dan menghabiskan seluruh sore dan malam bersama dua gadis kecil di kamarnya yang luas. Pakaian mereka di lantai, mereka bergelut bolak-balik, dan dengan penuh cinta mereka menikmati setiap posisi yang dimaui Duan Ling Tian.     

Jauh di larut malam barulah Duan Ling Tian berhenti dan memeluk kedua gadis yang memancarkan kepuasan di wajah mereka dan tertidur pulas.     

Pada saat ini, Duan Ling Tian belum tahu bahwa banyak orang di seluruh Kota Kerajaan melewatkan malam ini tanpa tidur.     

Pada sore hari itu, setelah Marquis yang Agung Nie Yuan dan putranya memasuki Istana Kekaisaran, berita tentang perang di perbatasan barat laut menyebar dari Istana Kekaisaran.     

Tentara Kerajaan Langit Merah telah merebut Kota Barbar Selatan Kerajaan Jawara Selatan dalam sekali serang!     

Selain itu, yang paling berjasa atas keberhasilan itu bukanlah Panglima Tentara Naga Langit Merah Nie Fen, ataupun jenderal tentara perbatasan, He Wei An.     

Melainkan, Duan Ling Tian!     

Nama Duan Ling Tian sekali lagi menyebar di seluruh Kota Kerajaan dan menjadi topik pembahasan terpanas di setiap rumah makan.     

"Aku tidak pernah membayangkan bahwa bukan hanya bakat alami Duan Ling Tian dalam Jalan Hidup sebagai Ahli Bela Diri sangat tinggi, ia juga bahkan sangat hebat dalam memimpin pasukan ke medan perang…. Ia merancang strategi dengan sangat hati-hati dan menimbang segala kemungkinan untuk memenangkan pertempuran!"     

"Seorang jenius dalam semua bidang, seorang jenius dalam semua bidang! Kerajaan Langit Merah benar-benar beruntung memiliki Duan Ling Tian!"     

"Tepat sekali, Duan Ling Tian memang seorang jenius yang luar biasa! Namun, dibandingkan dengan Duan Ling Tian, putra sang Perdana Menteri, Gu Xuan itu 'luar biasa'!"     

"Dia memang luar biasa! Sebuah pasukan sebesar 110,000 prajurit mendengarkan arahannya, tetapi bahkan sebelum menyentuh tembok Kota Barbar Selatan mereka telah kehilangan lebih dari 10,000 orang… Apalagi, korban dari tentara Kerajaan Jawara Selatan bahkan tidak sampai 1,000!"     

"Putra Perdana Menteri? Bah!"     

...     

Baik itu pinggiran kota Kota Kerajaan atau pusat kota, setiap tempat dipenuhi dengan pembahasan serupa, dan inti semua pembahasan ini adalah memuji Duan Ling Tian dan menghina Gu Xuan.     

Apalagi, mereka berdua sangat bertolak belakang.     

Tidak seperti Kota Kerajaan yang ramai, Kediaman Perdana Menteri sunyi senyap.     

Di dalam sebuah ruang pertemuan yang luas, seorang lelaki paruh baya berperawakan sedang yang mengenakan pakaian layaknya cendikiawan tak henti-hentinya mondar-mandir.     

"Tuan Perdana Menteri!" Tak lama, seorang lelaki tua berjalan masuk dengan langkah lebar.     

Mata lelaki tua itu berkilau seperti deretan bintang, dan ia berjalan dengan langkah yang mantap. Terlihat jelas tingkat kekuatannya tidaklah rendah.     

"Bagaimana?" Lelaki paruh baya itu bertanya dengan suara rendah. Meskipun tidak ada ekspresi yang terlihat di permukaan, sepasang matanya benar-benar mengungkapkan kecemasan dalam hatinya saat ini.     

"Tuan Perdana Menteri, aku sudah bertanya pada mereka… Mereka mengatakan bahwa Tuan Muda meninggalkan Kota Makmur Sejahtera dua bulan yang lalu dan kembali ke Kota Kerajaan!" Kata lelaki tua itu perlahan.     

"Apa?!" Wajah lelaki paruh baya itu muram dan matanya menyipit. "Apa yang sebenarnya terjadi?"     

"Tuan Perdana Menteri, konon ada hampir 90,000 prajurit tentara perbatasan yang memohon kepada Jenderal He Wei An untuk membunuh Tuan Muda… Kemudian, demi keselamatan Tuan Muda, Jenderal He Wei An membiarkan Tuan Muda pergi secara diam-diam," kata lelaki tua itu.     

"Xuan! Bagaimana bisa kau pergi sendirian?!" Mata lelaki paruh baya itu menyipit, kekecewaan tampak jelas di wajahnya.     

Sebagai Perdana Menteri Kerajaan Langit Merah, kebijaksanaan Gu You Ting tiada banding, sulit bagi orang biasa untuk mencapai tingkatannya.     

Ia tahu putranya kemungkinan besar telah terbunuh!     

Namun, ia hanya bisa menyimpan rasa duka ini untuk dirinya sendiri, karena masalah ini tidak dapat disalahkan pada tentara perbatasan lagi.     

"Bagaimana kabar yang tersebar di luar?" Gu You Ting menarik napas dalam-dalam, dan matanya yang penuh kebijaksanaan memancarkan sedikit cahaya. Ia terpaksa menahan kesedihan jauh di dalam hatinya.     

Lelaki tua itu sedikit ragu-ragu setelah mendengar pertanyaan Gu You Ting.     

"Kau tidak perlu khawatir, bicara lah! " Tatapan Gu You Ting seperti sengatan listrik saat menatap lelaki tua itu.     

"Ya." Lelaki tua itu mengangguk dan kemudian dengan jujur memberi tahu Gu You Ting tentang beberapa desas-desus yang tersebar dan menjadi pembahasan dengan penuh semangat di dalam Kota Kerajaan.     

Setelah selesai berbicara, sudut mulut lelaki tua itu tersenyum getir.     

"Duan Ling Tian? Ia benar-benar jenius." Gu You Ting menarik napas dalam-dalam dan terbesit niat membunuh di matanya. "Namun, menurut pengetahuanku, Duan Ling Tian ini telah berkonflik dengan Xuan sejak lama, bukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.