Maharaja Perang Menguasai Langit

Li Qing?



Li Qing?

0Duan Ling Tian tidak pernah menyangka akan bertemu Pei San lagi, apalagi di jalan utama pusat kota Kota Kerajaan.     
0

Segala sesuatu terjadi di dunia ini tanpa ada yang bisa menebak.     

Mengingat kembali saat-saat ia berada dalam keadaan yang menyedihkan setelah ia memutuskan lengan Pei San, Duan Ling Tian merasa seakan ia berada di zaman yang sama sekali berbeda.     

Ia masih ingat bagaimana ia dengan putus asa memacu kudanya dengan kencang menuju Kota Gemilang untuk menghindari kejaran dari Tokoh Digdaya yang mendampingi Pei San.     

Ia bisa membayangkan jika Tokoh Digdaya pendamping Pei San itu dapat mengejarnya, pada saat itu ia pasti sudah mati!     

Setelah itu, bahkan selama beberapa hari ia tinggal di Kota Gemilang, ia tetap harus bergerak dengan hati-hati di setiap langkahnya karena ia sangat takut ketahuan.     

Pei San waktu itu adalah ancaman yang sangat besar baginya. Jika ia sampai ditemukan oleh Pei San, Pei San hanya perlu mengatakan sepatah kata dan darahnya akan tumpah oleh pedang si pendamping dan ia akan mati di tempat!     

Dulu ia dipenuhi rasa takut pada identitas Pei San sebagai putra Gubernur Provinsi Gunung Layang.     

Namun sekarang saat ia bertemu Pei San sekali lagi, Duan Ling Tian hanya merasa sedikit terkejut dan tidak merasakan apa-apa lagi.     

Mungkin karena sekarang ia telah berada di posisi yang berbeda.     

Atau mungkin karena sudah terlalu lama.     

"Aku akhirnya menemukanmu!" Pei San menggeretakkan giginya, lalu ia keluar dari kereta dan menatap pemuda yang duduk di atas kuda itu dengan tatapan yang dipenuhi dengan niat membunuh yang dingin.     

Duan Ling Tian menatap Pei San dengan raut wajah tenang.     

Di masa lalu, ia mungkin takut pada Pei San.     

Tapi sekarang, Pei San dan dirinya tidak berada pada tingkatan yang sama, bahkan jika ia menginginkannya, ia cukup mengatakan sepatah kata untuk membuat Kediaman Gubernur Provinsi Gunung Layang yang mendukung Pei San berubah menjadi miliknya.     

Ia yakin selama ia membicarakannya dengan Kaisar, Kaisar akan memenuhi permintaannya.     

Bahkan ia hanya perlu memberi perintah dan para Pengawal Rahasia Kekaisaran di belakangnya akan langsung menyerang, mengotori pedang mereka dengan darah Pei San, membunuhnya di tempat.     

Tapi ia tidak bertindak seperti itu, ia bahkan tidak berpikir untuk mencari keributan dengan Pei San.     

"Tuan Muda Ketiga, ada apa?" Tepat saat itu, dua orang menyusul keluar dari dalam kereta dan berdiri di belakang Pei San.     

Seorang lelaki tua dan seorang lelaki muda.     

Lelaki tua itu jelas berada pada Tahap Kelahiran Jiwa Baru.     

Sedangkan lelaki muda itu….     

"Li Qing?" Duan Ling Tian berseru dengan suara rendah. Lelaki muda yang saat ini berdiri di belakang Pei San bukanlah orang lain melainkan Li Qing, yang meninggalkan Keluarga Li bertahun-tahun yang lalu.     

Ia tidak pernah membayangkan bahwa setelah Li Qing meninggalkan Keluarga Li, ia bergabung dengan Tuan Muda Ketiga dari Kediaman Gubernur Provinsi Gunung Layang.     

Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak seorang pun bisa menebaknya!     

Begitu mendengar suara Duan Ling Tian, Li Qing melihat ke arahnya. Hanya dengan sekilas pandang, wajahnya tiba-tiba menjadi muram lalu ia buru-buru berkata pada Pei San, "Tuan Muda Ketiga, orang inilah yang melumpuhkan lengan Tuan Muda waktu itu, itu dia! Itu dia!!"     

"Darah Kebencian, apa kau pikir aku masih butuh kau memberitahukannya sekarang?" Pei San perlahan berbalik dan menatap Li Qing, lalu seringai menyungging di sudut mulutnya. "Jadi ternyata Li Qing adalah nama aslimu…. Tidak heran aku tidak bisa menyelidiki latar belakangmu selama dua tahun ini. Li Qing, kau benar-benar mampu menyembunyikan jati dirimu dengan baik."     

"Tuan Muda Ketiga, aku…." Tatapan Li Qing rumit dan senyum getir muncul di sudut mulutnya. Aku berbuat kesalahan dan akhirnya ketahuan?     

"Huh! Aku akan membereskanmu nanti." Suara Pei San terdengar dingin dan acuh tak acuh, pandangannya kemudian tertuju pada Duan Ling Tian. "Dua tahun yang lalu, kau melumpuhkan lenganku…. Hari ini, aku akan membuatmu membayarnya lunas ditambah bunga."     

"Oh?" Duan Ling Tian bertanya dengan sikap tidak peduli, "Bagaimana kau akan membuatku membayarnya dengan bunga?"     

"Aku akan mencabut nyawamu!" Suara Pei San terdengar kejam dan penuh kebencian.     

"Lancang!" Wajah lelaki tua berjubah Valador di samping Duan Ling Tian berubah marah, dan mereka serentak membentak.     

"Hmm?" Pei San mengerutkan kening. Baru sekarang ia menyadari bahwa pemuda di depannya tidak sendirian, dan tatapannya pada Duan Ling Tian menjadi semakin dingin. "Apa? Kau pikir aku, Pei San, tidak akan bisa menyentuhmu hanya karena kau memiliki beberapa pembantu?"     

"Pei San." Tatapan Duan Ling Tian tertuju pada Pei San dan ia berkata acuh tak acuh, "Kau yang paling tahu siapa yang memulai masalah di luar Kota Gemilang tempo hari…. Hari ini, takdir telah membuat kita bertemu lagi. Aku tidak ingin meributkan masalah tempo hari denganmu, jadi mari kita anggap masalah itu selesai di sini!"     

Kejadiannya sudah dua tahun yang lalu, lagipula ia tidak mengalami kerugian apa pun jadi Duan Ling Tian tidak ingin lagi mempermasalahkannya.     

Sekarang, Pei San tidak lagi berada di derajat yang sama dengannya, jadi ia tidak berniat menekannya.     

Biarkan hal-hal yang terjadi di masa lalu hilang terbawa angin…     

Namun itu semua hanyalah angan-angan Duan Ling Tian.     

Sudut mulut Pei San menyunggingkan seringai mendengar apa yang Duan Ling Tian katakan. "Kau berbicara seperti itu, apakah karena kau takut? Selama dua tahun ini, tidak sejenak pun aku lupa saat kau memutuskan lenganku…. Aku tidak berharap lebih daripada dapat mencabik-cabik mayatmu, lalu membakar tulangmu dan menyebarkan abumu! Hanya dengan begitu aku akan bisa melampiaskan kebencian di hatiku!"     

"Sudah terlambat untuk menyesal sekarang…. Saat itu, jika kau menerima cambukan dari adikku Ru, kejadian berikutnya tidak akan terjadi. Jadi, kematianmu hari ini sepenuhnya adalah kesalahanmu karena kau terlalu sombong . Kau tidak tahu siapa yang boleh atau tidak boleh kau singgung!"     

"Aku, putra Gubernur Provinsi Gunung Layang, adalah orang tidak boleh diganggu oleh rakyat jelata sepertimu!" Saat ia selesai berbicara, suara Pei san dipenuhi dengan kesombongan dan kekejaman.     

Li Qing berdiri di belakang Pei San dan sudut mulutnya menyunggingkan senyum, karena ia merasa Duan Ling Tian akan mati di tempat hari ini juga.     

Meskipun ia tidak tahu mengapa Duan Ling Tian berada di Kota Kerajaan, sejauh yang ia ketahui, Duan Ling Tian pasti akan mati karena bertemu dengannya hari ini.     

Namun, raut wajah lelaki tua di belakang Pei San tampak sedikit tidak wajar.     

Ia memperhatikan setelah Tuan Mudanya mengatakan itu, para pejalan kaki yang berhenti untuk menonton mereka dari sisi jalan memasang raut wajah menghina.     

Putra dari Gubernur Provinsi Gunung Layang?     

Menganggap Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran, Duan Ling Tian, yang saat ini sedang menjadi pusat perhatian, sebagai rakyat jelata?     

Perasaan menyenangkan muncul di dalam hati orang-orang yang lewat.     

Pada saat ini, mereka bahkan lupa berbisik saat membicarakan hal ini, karena mereka begitu terfokus mengikuti perkembangan perkara ini.     

Tatapan mereka yang tertuju pada Pei San bercampur dengan tawa mengejek.     

Pei San mengulurkan tangannya untuk menunjuk Duan Ling Tian, dan tatapannya dipenuhi dengan hasrat membunuh haus darah saat ia berteriak dengan keras, "Kakek Huai, aku mau dia mati!"     

Namun Pei San segera menyadari kalau lelaki tua di belakangnya tak bergeming, seolah-olah ia tidak mendengar apa yang dikatakan Pei San.     

"Kakek Huai." Pei San tercengang dan menoleh ke arah lelaki tua di belakangnya itu, dan kemudian menyadari tatapan lelaki tua itu menatap lekat pada pinggang pemuda yang duduk di atas kuda tinggi itu.     

Tatapannya mengikuti tatapan lelaki tua itu.     

Apa yang dilihatnya membuatnya takut setengah mati.     

Pengawal Rahasia Kekaisaran!     

Ia tiba di Kota Kerajaan kemarin dan menginap di pinggiran kota.     

Di rumah makan di pinggiran kota, ia mendengar desas-desus tentang Pengawal Rahasia Kekaisaran dan mengetahui kalau Pengawal Rahasia Kekaisaran adalah pasukan paling menakutkan dan paling arogan dan mendominasi dalam Kota Kerajaan saat ini.     

Konon, Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran, Duan Ling Tian, baru berusia 18 tahun, tapi ia telah menerima perlakuan istimewa dari Kaisar Kerajaan Langit Merah dan menjadi juru bicara Kaisar.     

Meskipun ia tinggal jauh di Provinsi Gunung Layang, ia telah mendengar tentang 'Duan Ling Tian' dan mengetahui bahwa ia adalah jenius nomor satu di Akademi Paladin.     

Ia datang ke Kota Kerajaan karena ia berniat mendaftar di Akademi Paladin.     

Menurut perkiraannya, begitu ia tiba di akademi Paladin, ia akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan sosok legenda ini.     

Ketika ia pertama kali mendengar tentang 'Duan Ling Tian' beberapa bulan yang lalu, hatinya sedikit terobsesi karena ia penasaran seperti apa sosok 'Duan Ling Tian' ini.     

Ketika ia tiba di Kota Kerajaan dan mendengar tentang keberhasilan Duan Ling Tian di medan perang perbatasan barat laut, kekaguman muncul dari lubuk hatinya yang paling dalam.     

Ketika ia mendengar kalau Duan Ling Tian menjadi Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran, membawahi lebih dari sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran, dan langsung memaksa masuk ke perkemahan Tentara Penjaga Kota untuk membunuh Panglima Tentara Penjaga Kota, Xue Lu, ia merasakan darahnya menggelora.     

Sejak saat itu, ia menganggap Duan Ling Tian sebagai idolanya.     

Namun, sekarang.     

"Kau…. Kau adalah Panglima Pengawal Rahasia Kekaisaran itu, Duan Ling Tian?" Pei San menarik napas dalam-dalam dan menatap Duan Ling Tian sambil menyimpan sisa harapan terakhir di dalam hatinya. Pada saat ini, ia sangat berharap Duan Ling Tian akan menyangkalnya.     

"Menurutmu?" Duan Ling Tian menatap Pei San dengan raut wajah tenang saat ia menjawab dengan pertanyaan.     

"Putra Gubernur Provinsi Gunung Layang ini akhirnya mengenali Panglima Duan!"     

"Lelucon macam apa itu! Mengancam akan mencabik-cabik mayat Panglima Duan dan kemudian membakar tulang belulangnya dan menyebarkan abunya…."     

"Huh! Dia hanyalah putra Gubernur Provinsi Gunung Layang; bahkan jika Gubernur Provinsi Gunung Layang sendiri yang datang ke sini hari ini, dia tetap tidak akan berani lancang di hadapan Panglima Duan. Pei San ini benar-benar cari mati!"     

"Raut wajah Pei San ini sebelumnya seperti telah melalui banyak penderitaan dan haus akan pembalasan dendam. Tapi sekarang raut wajahnya penuh ketakutan dan ketidakpercayaan."     

"Wajar saja! Dia mengenali Panglima Duan sekarang. Jika dia masih berani bertindak seperti sebelumnya, maka dia benar-benar orang bodoh!"     

...     

Kerumunan orang-orang yang menonton dari tepi jalan berkomentar dengan penuh semangat dan tidak ada niatan sama sekali untuk menurunkan nada suara mereka.     

"Duan…. Panglima Duan?" Tubuh Pei San gemetar dan wajahnya pucat pasi. Ia terguncang.     

Ia telah benar-benar memastikannya!     

Ia tidak pernah membayangkan bahwa orang yang sangat ingin dibunuhnya selama dua tahun terakhir ini adalah 'Duan Ling Tian!'     

Kebencian di dalam hatinya benar-benar hancur pada saat ini, dan semua yang tersisa adalah rasa kehilangan dan ketidakberdayaan.     

Tepat seperti yang dikatakan kerumunan di sekitarnya, dengan status dan pengaruh Duan Ling Tian saat ini, jangankan dia, bahkan ayahnya yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gunung Layang sekalipun harus memperlakukan Duan Ling Tian dengan hormat.     

Kepahitan samar-samar muncul di wajah lelaki tua di belakang Pei San.     

Pemuda ini adalah pemuda berpakaian ungu yang pernah dikejarnya ke Kota Gemilang tempo hari?     

Pemuda itu telah naik ke posisi sangat tinggi hanya dalam waktu dua tahun. Posisi tinggi yang hanya bisa diimpikannya.     

"Tidak….Tidak….Tidak mungkin! Tidak mungkin!" Li Qing berdiri di belakang Pei San dan menggelengkan kepalanya tak henti-henti, karena ia tidak mau percaya pada kenyataan.     

Panglima Pengawal Rahasia kekaisaran Duan Ling Tian?     

Ia telah mendengar tentang Duan Ling Tian yang namanya tersebar dan menjadi bahan pembicaraan dalam Kerajaan Langit Merah beberapa bulan terakhir ini.     

Tapi ia tidak pernah menghubungkan rumor 'Duan Ling Tian' dengan 'Duan Ling Tian' musuh bebuyutannya.     

Sejauh yang ia ketahui, musuh bebuyutannya 'Duan Ling Tian' hanyalah seorang murid dengan nama keluarga lain yang berasal dari Keluarga Cabang di bawah Klan Li Kota Aurora.     

Sedangkan jenius tiada tara 'Duan Ling Tian' yang diceritakan dalam desas-desus itu adalah keturunan langsung dari Klan Duan Kota Kerajaan!     

Di masa lalu, ia pikir keduanya hanya memiliki nama yang sama.     

Lagi pula Kerajaan Langit Merah begitu besar, oleh karena itu tidak aneh jika ada dua orang yang memiliki nama yang sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.