Maharaja Perang Menguasai Langit

Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah Xue Yun



Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah Xue Yun

0Bagaimana pun, Li Qing tidak pernah membayangkan 'Duan Ling Tian' yang namanya tersohor dan menjadi bahan pembicaraan di Kerajaan Langit Merah, dan yang namanya mengguncang seluruh Kota Kerajaan, sebenarnya adalah 'Duan Ling Tian' yang sangat ingin dibunuhnya dan ingin ia rayakan kematiannya setelah membunuhnya.     
0

Murid dengan nama keluarga lain dari Keluarga Cabang di bawah Klan Li Kota Aurora dan murid keturunan langsung Klan Duan Kota Kerajaan.     

Mereka ternyata adalah orang yang sama!     

Li Qing merasa para dewa sedang mempermainkannya, tapi ketika ia mencubit pahanya, rasa sakit yang ia rasakan meyakinkannya bahwa semua ini nyata.     

"Bagaimana ini bisa terjadi…. Tidak mungkin…. Tidak mungkin…." Wajah Li Qing menjadi pucat pasi, karena yang terjadi di depannya membuat semua harapannya hancur berkeping-keping.     

Ia berencana untuk mengandalkan Kediaman Gubernur Provinsi Gunung Layang untuk menerobos ke Tahap Sumber Inti, lalu kembali ke Klan Li dan membunuh Duan Ling Tian sebagai balas dendam untuk kakeknya…. tapi sekarang, rencana yang ia pelihara selama dua tahun itu hancur seketika.     

Lagipula, terlepas dari fakta bahwa Duan Ling Tian adalah Panglima dari Pengawal Rahasia Kekaisaran saat ini, Duan Ling Tian juga adalah seseorang pada Tahap Sumber Inti dan diakui secara umum sebagai jenius nomor satu di kalangan generasi muda Kerajaan Langit Merah!     

Ia sama sekali bukan tandingan Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian duduk di atas kudanya dan tatapannya yang tenang menyapu Li Qing dan Pei San. Ketika ia melihat raut wajah mereka saat ini, ia tidak sedikit pun berpikir untuk membuat keributan dengan mereka.     

"Hmph!" Tatapan dingin dan acuh tak acuh Duan Ling Tian tertuju pada kusir kereta. "Kali lain perlambat laju keretamu ketika kau mengemudi di dalam Kota Kerajaan!"     

"Ya, baik!" Kusir kereta itu mengangguk seperti anak ayam yang mematuki biji-bijian dan tidak berani sedikit pun membantah. Ia kini telah mengetahui identitas pemuda itu dan paham di dalam hatinya bahwa jika Duan Ling Tian ingin membunuhnya, akan sama mudahnya seperti menginjak seekor semut sampai mati.     

"Ayo pergi!" Duan Ling Tian memacu kudanya bersama sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran di belakangnya.     

Setelah kelompok Duan Ling Tian menghilang di ujung jalan, Pei San dan lelaki tua di belakangnya baru pulih dari keterkejutan.     

"Darah Kebencian…. Tidak, aku harus memanggilmu Li Qing sekarang." Pei San menatap dingin Li Qing.     

Sejauh yang ia ketahui, mengapa Duan Ling Tian sekarang semakin jauh dari jangkauannya, bahkan membuatnya kehilangan harapan untuk membalas dendam, semua gara-gara Li Qing.     

Jika bukan karena Li Qing yang sengaja menutup-nutupi fakta saat itu, akan mustahil bagi Duan Ling Tian untuk berkembang sejauh ini.     

Li Qing seperti tersentak dari mimpi ketika mendengar perkataan Pei San, dan ia langsung berlutut di tanah. "Tuan Muda Ketiga, ampuni aku, ampuni aku!"     

"Kakek Huai." Suara Pei San terdengar suram.     

"Ini tidak bagus!" Hati Li Qing tersentak, dan ia buru-buru berdiri dengan maksud melarikan diri.     

Namun ia hanyalah seorang ahli bela diri yang bahkan belum melangkah ke Tahap Sumber Inti, bagaimana mungkin ia bisa melarikan diri dari seorang ahli bela diri Tahap Kelahiran Jiwa Baru? Tengkoraknya hancur berantakan oleh hantaman telapak tangan lelaki tua itu dan dalam sekejap mata, ia mati!     

Pei San menarik napas dalam-dalam setelah melihat Li Qing terbunuh dan ia kembali masuk ke dalam keretanya.     

Ia mengerti bahwa meskipun ia tidak bisa merelakannya, beberapa jenis permusuhan harus dikubur dalam-dalam jauh di lubuk hatinya.     

Duan Ling Tian saat ini sudah menjadi seseorang yang tidak bisa ia tangani, dan jika ia bersikeras melaksanakan niatnya, ia hanya akan mencari mati.     

Hal itu bahkan mungkin akan berdampak buruk terhadap ayahnya, Gubernur Provinsi Gunung Layang.     

"Hmm?" Duan Ling Tian yang sedang memimpin kelompok Pengawal Rahasia Kekaisaran di jalan utama menyadari dengan Tenaga Spiritualnya bahwa ada sesuatu yang tidak beres.     

Dari dalam kegelapan, sepasang mata mengawasinya.     

Terlebih lagi, kekuatan orang itu tidaklah lemah; ia bahkan ahli dalam hal menyembunyikan diri. Jika bukan karena hati Duan Ling Tian yang tenang seperti air, ia mungkin tidak akan menyadarinya.     

"Tokoh Digdaya!" Kewaspadaan muncul dalam hati Duan Ling Tian, dengan mengandalkan Tenaga Spiritualnya yang sebanding dengan ahli bela diri tahap Kelahiran Jiwa Baru, ia mampu merasakan betapa menakutkannya orang itu.     

Orang itu kemungkinan besar adalah seorang Tokoh Digdaya Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah!     

"Ayo kita kembali." Duan Ling Tian tidak menunjukkan rasa panik dan memberi instruksi kepada sepuluh Pengawal Rahasia Kekaisaran di belakangnya, lalu ia memutar arah kudanya menuju kembali ke Kediaman Pengawal Rahasia Kekaisaran.     

Dalam perjalanan, Duan Ling Tian berkata dengan suara rendah kepada dua lelaki tua di sampingnya. "Kakek Hong, Kakek Qin…. Jangan panik dengan apa pun yang aku katakan selanjutnya."     

Duan Ling Tian lebih dahulu memberi peringatan kepada dua lelaki tua itu untuk mempersiapkan diri, lalu ia memberitahu mereka tentang apa yang ia sadari dan meminta kedua lelaki tua itu untuk mengambil tindakan pencegahan.     

Kedua lelaki tua itu mengangguk mengerti.     

Tak lama kemudian, kelompok Duan Ling Tian masuk kembali ke Kediaman Pengawal Rahasia Kekaisaran, dan di bawah perintah Duan Ling Tian, gerbang utama dari rumah besar nan luas itu ditutup.     

Pada waktu yang hampir bersamaan dengan masuknya kelompok Duan Ling Tian, sesosok bayangan diam-diam melompati dinding pembatas dan mendarat dengan ringan di halaman.     

"Siapa?" Seketika, Pengawal Rahasia Kekaisaran yang berada tepat di belakang menyadari kedatangan lelaki tua itu.     

Duan Ling Tian tidak terkejut saat ia perlahan berbalik untuk melihat lelaki tua itu.     

Lelaki tua itu mengenakan pakaian hitam, niat membunuh yang dalam terpancar dari wajahnya, dan tatapannya yang ganas tertuju pada Duan Ling Tian.     

"Sudah kuduga, akulah sasarannya." Duan Ling Tian berpikir dalam hati, karena ia tahu orang ini adalah orang yang mengawasinya dalam gelap tadi. Namun ia sedikit penasaran, siapa lelaki tua ini?     

Lelaki tua itu menatapnya seolah ia adalah musuh bebuyutannya.     

Duan Ling Tian yakin ia tidak kenal dengan lelaki tua ini dan belum pernah melihatnya sebelumnya.     

"Kau pasti Duan Ling Tian Pengawal Rahasia Kekaisaran, kan?" Tatapan suram lelaki tua itu tertuju pada Duan Ling Tian.     

Seketika, selain Kakek Hong dan Kakek Qin, wajah kedelapan Pengawal Rahasia Kekaisaran lainnya yang berdiri di samping Duan Ling Tian menjadi waspada dan mereka bergerak maju untuk melindungi Duan Ling Tian di belakang mereka.     

"Tepat sekali, aku Duan Ling Tian. Aku ingin tahu siapa kau?" Duan Ling Tian bertanya dengan tatapan tenang.     

Sekarang ia hampir bisa memastikan lelaki tua berpakaian hitam itu adalah seorang tokoh Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah dan kekuatan lelaki tua itu sangat menakutkan.     

"Siapa aku?" Wajah lelaki tua itu sedingin es saat ia berkata dengan suara yang sama dinginnya, "Aku adalah ayah Xue Lu!"     

"Xue Yun!" Seketika, Kakek Hong dan Kakek Qin yang berdiri di samping Duan Ling Tian berseru dengan suara rendah.     

"Apa? Kalian berdua mengenalku?" Tatapan Xue Yun tertuju pada Kakek Qin dan Kakek Hong. "Apakah kalian berdua anggota Kediaman Marquis Yang Agung?"     

Kakek Hong dan Kakek Qin memandang Xue Yun dengan raut wajah tenang.     

"Xue Yun?" Duan Ling Tian ingat ketika ia melumpuhkan Pusat Energi Xue Lang dan Panglima Penjaga Kota Xue Lu menunggunya di gerbang Akademi Paladin, Tetua Agung Klan Duan pernah menyebut namanya.     

Ia tak lain adalah ayah Xue Lu!     

Sekarang Duan Ling Tian tiba-tiba mengerti. Tidak heran jika lelaki tua berpakaian hitam itu memandangku dengan penuh kebencian.     

Ternyata permusuhan di antara mereka sudah lama tertanam.     

"Hari ini, sasaranku adalah Duan Ling Tian…. Aku tidak punya niat untuk mempersulit hubungan antara aku dan Marquis Yang Agung. Jika kalian semua bijaksana, pergilah sekarang! Jika tidak, meskipun itu akan menyinggung Kediaman Marquis Yang Agung, aku tak akan ragu mengubur kalian bersama dengan Duan Ling Tian." Tatapan Xue Yun menjadi sedikit dingin saat ia mengatakan hal ini dengan suara yang dalam.     

"Omongan yang sungguh tinggi! Kita lihat apakah kau memiliki kemampuan untuk itu." Kakek Hong dan Kakek Qin maju selangkah dengan tatapan tajam seperti pedang, terdengar amarah dalam suara mereka.     

"Baik, biar ku lihat kemampuan apa yang kalian miliki!" Begitu ia selesai berbicara, lelaki tua berpakaian hitam itu bergerak.     

Seketika, ia tampak berubah menjadi kilatan petir hitam yang melesat ke arah Kakek Hong dan Kakek Qin dengan kecepatan yang sangat tinggi.     

Di atasnya terbentuk 1.500 bayangan mammoth kuno.     

"Ia adalah Tokoh Digdaya yang melangkah ke Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah seperti perkiraanku!" Tatapan Duan Ling Tian terfokus.     

Bahkan seorang ahli bela diri tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru yang mengerahkan seluruh kekuatannya hanya akan memiliki kekuatan setara 1.200 mammoth kuno.     

Tingkat pertama Tahap Pembelah Ruang memiliki kekuatan 2,000 mammoth kuno.     

Meskipun kekuatan Xue Yun ini lebih rendah daripada ahli bela diri Tahap Pembelah Ruang, kekuatannya jauh melampaui ahli bela diri tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru.     

Wuss! Wuss!     

Kakek Hong dan Kakek Qin serentak juga berubah menjadi dua kilatan petir dan bergerak untuk menghadapi pertarungan.     

Di atas Kakek Hong dan Kakek Qin, masing-masing ada 1.500 bayangan mammoth kuno.     

Dalam hal kekuatan, tidak satu pun di antara mereka yang lebih rendah dari Xue Yun; terlebih lagi, Kakek Hong dan Kakek Qin kini telah menggabungkan kekuatan mereka dan menekan Xue Yun dalam waktu singkat.     

Mereka berdua bekerja sama dengan sempurna!     

"Kalian berdua…. Kalian berdua adalah Harimau Tua dan Bangau Tua dari Kediaman Marquis Yang Agung?" Wajah Xue Yun menjadi suram ketika ia menebak identitas kedua orang yang ia lawan.     

Harimau Tua dan Bangau Tua?     

Duan Ling Tian tidak dapat menahan rasa kagetnya. Kakek Hong dan Kakek Qin masih memiliki julukan seperti itu?     

Namun ia dapat melihat ketika Kakek Hong menyerang ia memang menyerupai harimau ganas, sedangkan ketika Kakek Qin menyerang, ia menyerupai bangau yang anggun.     

Kakek Hong mahir dalam menyerang, dan ia dapat menekan Xue Yun dengan kuat.     

Kakek Qin mahir dalam teknik gerakan, dan ia membuat Xue Yun tidak memiliki ruang untuk menghindar.     

"Aku tidak pernah membayangkan Kediaman Marquis Yang Agung akan bertindak sejauh ini…. Mengirim kalian berdua Harimau Tua dan Bangau Tua untuk mengawal bajingan kecil ini!" Tubuh Xue Yun bergerak untuk menghindar ke samping dan wajahnya marah. "Karena kalian berdua berada di sini hari ini, maka aku akan menghormati kalian! Aku akan mencabut nyawa bajingan kecil ini lain kali!"     

Begitu ia selesai berbicara, Xue Yun berniat melarikan diri.     

"Karena kau sudah datang, maka jangan berpikir untuk pergi." Xin Tua berbicara dengan suara dingin dan acuh tak acuh, lalu jubah putih di tubuhnya berkibar saat ia melesat seperti bangau putih yang terbang untuk menghadang Xue Yun.     

Dalam hal kecepatan, Xue Yun tidak ada harapan untuk menyaingi Kakek Qin.     

Sementara itu, Kakek Hong menyusul tepat waktu dan menghalau jalan Xue Yun dari depan dan belakang, membuatnya tidak dapat melarikan diri.     

"Harimau Tua dan Bangau Tua, sepertinya kau lupa identitasku." Wajah Xue Yun terlihat marah, karena ia tahu betul jika situasinya terus seperti ini, ia pasti akan mati. Ia mengulurkan tangannya untuk mengambil surat perintah, dan di surat perintah itu ada kata Siluman yang terukir di atasnya. "Aku adalah Pengawal Siluman di bawah perintah Yang Mulia, Kaisar Fana. Jika kalian berdua membunuhku, kalian akan membawa bencana besar pada Kediaman Marquis Yang Agung!"     

"Yang Mulia Kaisar Fana? Pengawal Siluman?" Duan Ling Tian memasang raut wajah kebingungan, karena kedua istilah ini terdengar asing baginya.     

"Xue Yun, kau terlalu tinggi memandang dirimu sendiri." Kakek Hong mencibir. "Yang Mulia Kaisar Fana memusuhi Kediaman Marquis Yang Agung hanya karena seorang Pengawal Siluman? Sungguh sebuah lelucon!"     

Xue Yun menarik napas dalam dan berkata dengan suara yang dalam, "Ia mungkin tidak akan seperti itu di masa lalu, tapi jangan kau lupa bahwa Marquis Senior Kediaman Marquis Yang Agung terinfeksi racun Musang Kelam dan tidak lagi seorang Tokoh Digdaya Tahap Pembelah Ruang seperti dulu."     

"Maka aku khawatir kau harus kecewa. Paling lama tiga bulan lagi, racun Musang Kelam akan benar-benar hilang dari tubuh Marquis Senior." Duan Ling Tian tidak dapat menahan rasa senang mendengar apa yang dikatakan Xue Yun.     

Apakah Xue Yun ini benar-benar berpikir bahwa kekuatan Kediaman Marquis Yang Agung telah menurun hanya karena Marquis Senior terkena racun?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.