Maharaja Perang Menguasai Langit

Pertarungan Sengit di Balairung



Pertarungan Sengit di Balairung

0"Seperti yang kuduga." Mata Duan Ling Tian terfokus saat tiba-tiba ia memahami semuanya.     
0

Ketika Kaisar Fana Chu muncul, Duan Ling Tian memperhatikan suasana menjadi sedikit tidak nyaman.     

Pertama, Kaisar Fana Chu tampaknya sangat tidak senang dengan Kaisar.     

Kedua, Pangeran Kelima Chu Xun, yang awalnya berlutut di sana memohon pengampunan, menghela napas lega ketika Kaisar Fana Chu muncul. Seolah-olah ia telah melihat penyelamatnya.     

Namun, bahkan saat itu Duan Ling Tian tidak pernah berpikir bahwa hubungan antara Pangeran Kelima dan Kaisar Fana Chu adalah ayah dan anak!     

Bukankah itu berarti Pangeran Kelima ini lahir dari perzinahan antara Kaisar Fana Chu dengan selir Kaisar?     

Hal ini membuat masalahnya menjadi sedikit rumit.     

"Kalian.... Kalian berdua...." Kaisar sangat marah sampai-sampai matanya menyipit, dan ia menunjukkan jarinya ke arah Kaisar Fana Chu dan Chu Xun dan napasnya menjadi terengah-engah.     

"Kakanda Kaisar, Xun tidak mengerti tentang obat-obatan. Racun yang ia tanamkan padamu berasal dari formula obat yang kuberikan padanya...." Kaisar Fana Chu memandang Kaisar dengan tatapan tenang, seolah-olah ia sedang mengatakan sesuatu yang tidak penting. "Beberapa tahun ini, aku sudah menjaga Keluarga Kekaisaran dan tidak punya harapan lain selain melihat putra tunggalku naik tahta... Tapi sayangnya, Kakanda Kaisar, kau terlalu serakah untuk berkuasa, dan kau sudah melewati usia 60 tapi masih tidak mau menyerahkan tahtamu. "     

Putra Tunggal!     

Apa yang dikatakan Kaisar Fana Chu menyebabkan wajah Kaisar menjadi pucat pasi. "Bajingan ini lahir darimu dan wanita jalang itu?" Kaisar hanya merasakan perasaan sesak di dadanya ketika ia mengingat bagaimana bertahun-tahun ini ia ternyata telah ditelikung.     

"Kambing tua, jangan menghina ibuku!" Chu Xun menatap Kaisar dengan dingin. Karena sudah sampai di sini, ia tidak lagi menutup-nutupinya.     

"Haha... Hahahaha...." Kaisar tertawa terbahak-bahak, tertawa menggila. Setelah beberapa saat ia berhenti dan melihat ke arah Kaisar Fana Chu lalu berkata dengan suara dingin, "Adinda Kaisar Keempat, kau datang ke hadapanku hari ini karena bajingan ini tidak dapat melindungi hidupnya, kan?"     

Kaisar Fana Chu menatap dalam-dalam ke arah Kaisar. "Kakanda Kaisar, aku datang ke sini hari ini karena aku harap Kakanda dapat menyerahkan tahta pada penerus yang lebih baik."     

Menyerahkan tahta?     

Apa yang dikatakan Kaisar Fana Chu lagi-lagi menimbulkan kegemparan.     

Bahkan Duan Ling Tian tidak menyangka Kaisar Fana Chu ini akan sangat tidak bermoral.     

"Bagaimana jika aku tidak mau?" Sang Kaisar bertanya dengan suara rendah, dan matanya dipenuhi dengan cahaya dingin yang menusuk.     

"Kakanda Kaisar, Kakanda adalah orang yang cerdas." Kaisar Fana Chu berkata dengan sikap tidak peduli, nada suaranya yang tenang mengandung paksaan.     

"Apa? Adinda Kaisar Keempat ingin memaksaku untuk melepaskan tahta?" Kaisar tiba-tiba mulai tertawa, dan ekspresi dingin di wajahnya semakin kuat seolah wajahnya tertutup lapisan es.     

"Memangnya kenapa kalau benar?" Raut wajah Kaisar Fana Chu terlihat santai. Ia tidak menaruh hormat pada Kaisar sedikit pun.     

"Lancang!" Wajah Kaisar marah dan ia berteriak dengan nada dingin.     

Tepat saat ini, Kaisar Fana tidak mempedulikan Kaisar, karena ia terlihat memperhatikan sesuatu dan melihat ke arah luar ruang singgasana.     

Pada saat yang sama, Xiong Quan yang berada di samping Duan Ling Tian juga ​​melihat ke arah luar.     

Selanjutnya, Marquis Senoir dan Marquis Yang Agung dari Kediaman Marquis Yang Agung ikut melihat ke arah luar.     

Sebuah sosok berjalan masuk dengan santai.     

Sosok itu mengenakan penutup kepala sutra dan memegang kipas bulu di tangannya.     

Orang itu adalah seorang cendikiawan paruh baya, dan ia perlahan berjalan dan berdiri di belakang Kaisar.     

Kaisar menghela napas lega setelah menyadari kedatangan lelaki cendekiawan paruh baya itu.     

"Dekan Sima, orang yang menyesuaikan tindakan mereka dengan situasi adalah orang yang bijaksana. Mungkinkah Dekan berpikir akan mampu untuk menandingiku seorang diri?" Tatapan Kaisar Fana Chu tertuju pada cendikiawan paruh baya itu, suaranya terdengar suram.     

"Dekan Sima?" Wajah Duan Ling Tian menunjukkan keterkejutan.     

Lelaki paruh baya yang muncul saat ini tidak lain adalah guru dari Jurusan Ahli Strategi Perang Akademi Paladin, Sima Chang Feng!     

Sesaat yang lalu, Kaisar Fana Chu ini memanggil Sima Chang Feng dengan sebutan "Dekan...."     

Mungkinkah guru Sima ini adalah dekan Akademi Paladin yang sukar ditemui?     

Jika memang demikian, maka Dekan ini benar-benar terampil menyembunyikan dirinya.     

"Yang Mulia Kaisar Fana, menyerahlah." Sima Chang Feng melihat ke arah Kaisar Fana Chu dan berkata dengan sikap tidak peduli, "Yang Mulia Kaisar adalah penguasa yang sah dari Keluarga Kekaisaran Kerajaan Langit Merah. Jika Yang Mulia ingin memaksanya melepaskan tahtanya, maka aku, bahkan Marquis Senior tidak akan berdiam diri. "     

"Marquis Senior?" Tatapan Kaisar Fana Chu tertuju pada lelaki tua yang duduk di dekatnya, dan sudut mulutnya menyunggingkan seringai. "Selain fakta bahwa Marquis Senior sekarang terinfeksi racun Musang Kelam dan tidak dapat memanfaatkan Sumber Energinya... Kalaupun Marquis Senior tidak diracuni, memangnya kenapa? Apa kau pikir kalian berdua akan mampu untuk menandingiku?" Saat ia berbicara, terlihat jelas kesombongan di wajah Kaisar Fana Chu.     

"Hahahaha.... Yang Mulia Kaisar Fana, seperti yang diharapkan dari seseorang yang layak disebut sebagai bakat langka dalam dunia Bela Diri yang berasal dari Keluarga Kekaisaran." Lelaki tua yang duduk di dekatnya tidak bisa menahan tawanya.     

"Marquis Senior, kuharap Kediaman Marquis Yang Agungmu tidak ikut campur dalam masalah hari ini. Kalau tidak, jangan salahkan Kaisar Fana ini karena tidak menunjukkan belas kasihan." Kaisar Fana Chu melihat ke arah Marquis Senior dan berbicara dengan nada mengancam.     

"Hmf!" Marquis senior tidak sempat berbicara ketika Marquis Yang Agung Nie Yuan lebih dahulu melangkah maju. "Yang Mulia Kaisar Fana, Kediaman Marquis Yang Agung hanya menghormati penguasa yang sah dari Keluarga Kekaisaran.... Jika Yang Mulia benar-benar ingin memaksa Yang Mulia Kaisar untuk melepaskan tahtanya, maka itu adalah pengkhianatan tingkat tinggi! Aku, Nie Yuan, akan menjadi orang pertama yang berdiri di belakang Yang Mulia Kaisar dan membantunya membunuh para pengkhianat! "     

"Bagus! Marquis Yang Agung, tidak sia-sia aku mempercayaimu selama ini." Melihat sikap Marquis Yang Agung, Kaisar tidak dapat menahan senyum puas.     

"Meskipun aku, Duan Ling Tian, ​​tidak mampu, aku berhutang budi pada Yang Mulia Kaisar, dan dengan demikian aku bersedia mempersembahkan baktiku pada Yang Mulia Kaisar." Duan Ling Tian ikut menyatakan posisinya.     

"Kau Duan Ling Tian?" Tatapan Kaisar Fana Chu tertuju pada Duan Ling Tian, ​​dan sudut mulutnya menyunggingkan seringai. "Kau tidak berhak untuk memilih!"     

"Aku tidak ingin menyusahkan Yang Mulia Kaisar Fana untuk berpikir apakah aku memiliki hak untuk memilih atau tidak," kata Duan Ling Tian dengan sikap tidak peduli.     

"Duan Ling Tian, ​​kau lancang!" Wajah Chu Xun terlihat gusar saat ia berteriak dengan suara rendah.     

"Hmm?" Duan Ling Tian memandang Chu Xun dan tertawa. "Pangeran Kelima.... Oh, maaf, kau bukan Pangeran Kelima lagi."     

"Kau!" Wajah Chu Xun menjadi suram, dan matanya dipenuhi dengan niat membunuh dingin yang menusuk. "Duan Ling Tian, ​​kau pasti kalah hari ini. Aku akan menangkapmu dan mengirimmu ke saudari sepupuku dan membiarkan dia mencabik-cabikmu sampai menjadi potongan-potongan kecil!"     

"Apa? Pangeran Kelima, apakah kau yakin kalian berdua pasti akan menang?" Mata Duan Ling Tian menyipit saat ia tersenyum ringan.     

"Kau akan segera tahu... Setelah hari ini, aku, Chu Xun, akan menjadi Kaisar Kerajaan Langit Merah!" Tatapan Chu Xun penuh dengan fanatisme; seolah-olah ia sudah melihat dirinya berkuasa.     

"Kau bermimpi!" Kaisar menyeringai.     

"Kakanda Kaisar, Kakanda akan segera tahu jika itu hanya mimpi atau bukan." Pandangan Kaisar Fana Chu menyapu semua orang yang hadir sebelum tertuju pada Perdana Menteri Gu You Ting. "Perdana Menteri Gu, kau bijaksana dan cerdik, jadi aku akan memberimu dua pilihan.... Satu, mati bersama si kambing tua. Dua, layani putraku dan bantu dia dalam memerintah Kerajaan Langit Merah."     

Ketika Gu You Ting melihat kedatangan Kaisar Fana Chu, ia tahu ia harus membuat pilihan.     

Ia menyadari Kaisar sedang menatapnya.     

Untuk sesaat, ia berada pada posisi yang sulit.     

Wuss! Wuss! Wuss! Wuss! Wuss!     

...     

Tepat saat itu, sosok-sosok hitam muncul dari luar ruang singgasana satu demi satu dan berdiri di belakang Kaisar Fana Chu.     

Mereka berjumlah delapan orang. Mereka terdiri dari orang tua yang mengenakan pakaian hitam, dan masing-masing dari mereka memiliki tatapan dingin dan sikap tidak peduli.     

Mereka tak lain adalah Pengawal Siluman Kaisar Fana Chu!     

"Yang Mulia Kaisar Fana, para ahli beladiri Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah yang keras kepala itu sudah ditangani." Salah satu dari Pengawal Siluman melapor pada Kaisar Fana Chu.     

"Perdana Menteri Gu, apa pilihanmu?" Kaisar Fana Chu melihat ke arah Gu You Ting dan bertanya sekali lagi dengan nada tidak sabar.     

Gu You Ting tidak ragu lagi ketika ia melihat kedatangan Pengawal Siluman. "Yang Mulia, aku minta maaf," katanya pada Kaisar, lalu melesat ke arah Kaisar Fana Chu.     

Ia bergerak dengan cepat, tetapi ada seseorang yang lebih cepat.     

Bug!     

Sima Chan Feng yang berada di belakang Kaisar, mengangkat tangannya mengerahkan Sumber Energi di telapaknya dengan aura menakutkan, dan langsung menghantam Gu You Ting, membunuhnya.     

"Sima Chang Feng!" Wajah Kaisar Fana Chu marah. Jubah putih di tubuhnya berkibar tanpa angin, dan rambut panjangnya ikut melambai. Ia benar-benar murka.     

Wuss!     

Sima Chang Feng melesat lurus ke arah Kaisar Fana Chu dengan sikap yang sangat mengesankan.     

Di atas Sima Chang Feng terbentuk 3.000 bayangan mammoth kuno dan bergerak dengan kekuatan yang sangat besar.     

"Tingkat kedua dari Tahap Pembelah Ruang!" Duan Ling Tian terkejut, karena ia tidak pernah menyangka kekuatan guru Sima ini akan begitu besar.     

"Hmph!" Wajah Kaisar Fana Chu tampak penuh kebencian menghadapi Sima Chang Feng yang melesat ke arahnya. Tubuhnya bergetar pelan dan 4.000 bayangan mammoth kuno terbentuk di atasnya.     

Tingkat ketiga dari Tahap Pembelah Ruang!     

Mata Duan Ling Tian menyipit melihat kejadian ini.     

Layak diakui sebagai Tokoh Digdaya Tahap Pembelah Ruang terkuat di Kerajaan Langit Merah, Kaisar Fana Chu ini adalah seorang Tokoh Digdaya tingkat ketiga Tahap Pembelah Ruang.     

"Dekan Sima, lelaki tua ini akan datang membantumu." Lelaki tua yang sejak tadi duduk di samping mengeluarkan kekuatannya yang berada pada tingkat kedua Tahap Pembelah Ruang.     

"Ayah, hati-hati!" Tubuh Nie Yuan bergerak dan ikut memasuki pertempuran. Di atasnya, terbentuk 2.000 mammoth kuno.     

Jelas, Nie Yuan sudah menembus ke tingkat pertama dari Tahap Pembelah Ruang!     

Untuk sesaat, bumi terguncang di dalam ruang singgasana. Kecepatan dari empat Tokoh Digdaya Tahap Pembelah Ruang yang bertarung hanya dapat terlihat samar-samar, sama sekali tidak dapat terlihat dengan jelas.     

Setidaknya bagi Duan Ling Tian, ia sama sekali tidak dapat melihatnya dengan jelas.     

Satu-satunya hal yang ia tahu adalah meskipun itu adalah pertarungan tiga lawan satu, Kaisar Fana Chu masih unggul.     

"Marquis Senior, sepertinya racun Musang Kelammu sudah sembuh.... Nie Yuan, aku benar-benar tidak pernah berpikir kau akan melangkah ke Tahap Pembelah Ruang!" Suara Kaisar Fana Chu terdengar takjub.     

Kipas bulu di tangan Sima Chang Feng membuka dengan cepat dan mengeluarkan kekuatan senjata roh tingkat tujuh.     

Ayah dan anak Marquis Yang Agung juga mengerahkan senjata roh tingkat tujuh mereka.     

"Hmph! Memangnya kenapa kalau kalian menggunakan senjata roh? Tiga ahli bela diri Tahap Pembelah Ruang, dan hanya dua yang benar-benar memiliki 'Kekuatan'... Aku akan membuat kalian semua merasakan Kekuatan Pedang Sembrani!" Sebilah pedang panjang bewarna biru gelap muncul di tangan Kaisar Fana Chu.     

Wuss!     

Sabetan pedang panjang itu mematahkan serangan Sima Chang Feng dan yang lainnya semudah mematahkan ranting kering.     

Semua orang terkejut saat ia mengayunkan pedangnya.     

"Kekuatan Pedang Sembrani!" Marquis Senior berseru tertegun, lalu ia berteriak panik, "Mundur!"     

Seketika, mereka bertiga melompat mundur dalam kepanikan, menghindari pedang Kaisar Fana Chu. Mereka tidak berani melawannya.     

"Pengawal Siluman, dengarkan perintahku. Tangkap Duan Ling Tian hidup-hidup dan bunuh yang lain tanpa kecuali!" Chu Xun memerintahkan.     

Seketika, delapan Pengawal Siluman itu menyerang ke arah Duan Ling Tian dan kelompok Pengawal Rahasia Kekaisaran di bawah komandonya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.