Maharaja Perang Menguasai Langit

Hu Xue Feng



Hu Xue Feng

0Duan Ling Tian tertawa mendengar Zuo Qing, tampak sama sekali tidak keberatan dengan tingkat kultivasi Li Fei yang menyusulnya.     
0

"Kakak Seperguruan, meskipun aku sudah menerobos, aku masih belum mampu melewati putaran pertama kompetisi beladiri pelataran luar ini." Li Fei mendesah pelan, tampak sedikit merasa kalah dan menyesal.     

Zuo Qing menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Adik Seperguruan, kompetisi beladiri pelataran luar kali ini istimewa dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada yang menyangka para guru kepala dari enam puncak itu akan mengubah peraturan untuk sementara... Jika aturan nya tidak berubah, kau pasti akan maju dengan kekuatanmu sekarang dan ikut serta di putaran kedua kompetisi beladiri pelataran luar ini!"     

Saat mengatakan hal ini, Zuo Qing menatap dalam-dalam ke arah Duan Ling Tian, seolah ingin mengatakan kepadanya, 'Ini semua adalah salahmu. Jika bukan karena kau, peraturan kompetisi beladiri pelataran luar ini tidak akan berubah dalam seketika...'     

Duan Ling Tian tersenyum malu.     

Ia sendiri tidak menyangka hal itu akan terjadi.     

"Berandal, kau dan Kakak Seperguruan harus berusaha sekuat tenaga, dan sebaiknya kau merebut tempat pertama!" Li Fei dengan cepat pulih dari perasaan kalah, dan menyemangati Duan Ling Tian dan Zuo Qing. Bibir merahnya yang indah sedikit merona, membuat orang yang melihatnya tidak mampu menahan diri dari hasrat ingin menciumnya.     

Duan Ling Tian tersenyum tipis dan mengangguk.     

Tujuannya datang dan ikut serta dalam kompetisi bela diri pelataran luar tahun ini memang untuk merebut tempat pertama!     

"Adik Seperguruan." Zuo Qing menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Tidak semudah itu... Semua siswa pelataran luar dapat ikut serta dalam kompetisi beladiri pelataran luar kali ini. Di antara mereka semua, aku tidak yakin dapat mengalahkan Shi Hao dari Puncak Alioth."     

"Shi Hao?" Alis indah Li Fei agak berkerut. "Nama ini, mengapa rasanya tidak asing?"     

Duan Ling Tian mengangkat bahunya ketika melihat Zuo Qing menoleh padanya dengan ekspresi aneh, dan berkata pada Li Fei. "Shi Hao ini adalah kakak laki-laki yang dibicarakan Shi Yan, siswa nomor satu di pelataran luar."     

"Kakak dari Shi Yan?" Wajah Li Fei yang cantik tiada tanding tampak tidak senang ketika mengingat Shi Yan. Ia sama sekali tidak punya kesan baik terhadap wanita yang memiliki paras dan hati yang buruk itu.     

"Aku dengar Shi Hao datang mencarimu ke Puncak Megrez?" Zuo Qing menatap Duan Ling Tian dan bertanya.     

"Kakak Seperguruan, kau tahu banyak hal." Duan Ling Tian sedikit terkejut karena Zuo Qing tahu tentang masalah ini.     

Meskipun ia sendiri baru tahu tentang masalah ini beberapa hari yang lalu, selain para siswa Puncak Megrez, tampaknya tidak banyak orang yang tahu mengenai masalah ini.     

Bagaimanapun, ia adalah seorang siswa Puncak Megrez.     

Di mata para siswa Puncak Megrez lain, ia takut pada Xiao sehingga tidak berani menampakkan diri.     

Seperti kata pepatah, aib keluarga tidak boleh disebut-sebut di muka umum.     

Mengenai masalah ini, para siswa Puncak Megrez sama-sama paham untuk tidak menyebarkan masalah ini.     

"Berandal, Shi Hao datang mencarimu? Apakah kau baik-baik saja?" Ekspresi Li Fei menjadi cemas ketika ia mendengar Shi Hao datang mencari Duan Ling Tian, dan matanya yang indah menyipit sambil mengamati Duan Ling Tian lekat-lekat, ingin memeriksa apakah Duan Ling Tian mengalami cedera...     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat Li Fei yang cemas karena mengkhawatirkannya. "Fei Kecil, kau masih khawatir aku akan kalah di tangan Shi Hao itu?"     

Li Fei pulih dari perasaan cemas ketika melihat kepercayaan diri Duan Ling Tian, ia baru ingat bahwa prianya itu memiliki banyak hal yang bisa diandalkan.     

Tidak perlu menyebut piton kecil Tahap Kelahiran Jiwa Baru, bahkan mantra yang dimilikinya sudah cukup untuk membuatnya tidak terkalahkan ketika harus bertarung melawan Shi Hao.     

Li Fei mengangguk dan tersenyum, kekhawatiran di wajahnya telah menghilang.     

Zuo Qing memperhatikan perubahan ekspresi Li Fei, dan ini membuatnya merasa takjub.     

Adik Seperguruan-nya ini begitu yakin dengan kekasihnya itu?     

Ia tidak sedang berpikir bahwa kekasihnya itu akan mampu menangani Shi Hao, kan?     

Meskipun Zuo Qing tahu tentang kekuatan Duan Ling Tian yang luar biasa, bahkan berhasil membunuh seorang siswa pelataran luar di tingkat keenam Tahap Sumber Inti di arena maut Puncak Phecda tiga bulan lalu...     

Namun demikian, bukan berarti Duan Ling Tian mampu mengalahkan seorang siswa pelataran luar tingkat ketujuh Tahap Sumber Inti.     

Sebagai siswi pelataran luar di tingkat ketujuh Tahap Sumber Inti, Zuo Qing sangat paham bahwa ahli beladiri tingkat ketujuh Tahap Sumber Inti sangat jauh bila dibandingkan dengan ahli beladiri tingkat keenam Tahap Sumber Inti.     

Ada jurang pemisah di antara keduanya, sebuah perbedaan yang sangat besar.     

"Itu Kakak Seperguruan Puncak Megrez, He Dong!" Sesaat kemudian, pandangan orang-orang berpindah dari kelompok Duan Ling Tian bertiga dan kini tertuju pada pria muda yang berjalan pelan memasuki Puncak Mizar itu.     

Pria muda ini tak lain adalah He Dong.     

He Dong melihat Duan Ling Tian dan mengangguk sambil tersenyum kepadanya.     

Duan Ling Tian balas tersenyum.     

"He Dong bersikap sopan kepadamu." Zuo Qing sedikit terkejut melihatnya.     

Namun setelah sejenak berpikir, ia paham.     

Meskipun kekuatan Duan Ling Tian mungkin lebih lemah daripada siswa pelataran luar Tahap Sumber Inti tingkat ketujuh seperti dirinya dan He Dong, tetapi berapa usia mereka dan berapa usia Duan Ling Tian?     

Ketika mereka seumuran Duan Ling Tian sekarang, mereka bahkan belum melangkah ke tingkat keempat Tahap Sumber Inti.     

Ia dapat membayangkan dengan bakat alami Duan Ling Tian, ketika ia seumuran mereka di masa depan, kekuatannya sudah pasti melampaui apa yang mereka bayangkan.     

Bakat alami yang dimiliki Duan Ling Tian sudah cukup untuk mendapatkan rasa hormat mereka.     

Tak lama, para ahli beladiri tahap Sumber Inti tingkat ketujuh dari pelataran luar enam puncak pedang besar Sekte Pedang Tujuh Bintang tiba satu demi satu.     

Kedatangan mereka membuat kerumunan yang berkumpul di sekitar Panggung Mizar menjadi riuh dan bersemangat.     

"Kakak Seperguruan Hu Xue Feng telah tiba!" Terdengar teriakan dari salah satu orang yang hadir.     

Seketika, di Panggung Mizar itu, tatapan orang-orang tertuju pada sosok gagah dan berwibawa yang berjalan dari kejauhan.     

Sosok itu adalah seorang pria muda tampan dengan alis berbentuk pedang dan mata yang cemerlang, usianya sekitar 25 tahun. Saat ia muncul, ia seolah mencuri perhatian orang-orang dari para ahli beladiri Tahap Sumber Inti tingkat ketujuh lainnya, dan menjadi pusat perhatian semua orang.     

"Kakak Seperguruan Xue Feng!" Beberapa siswa perempuan Puncak Alkaid tampak tidak bisa mengendalikan diri dan berteriak memanggilnya.     

"Dia Hu Xue Feng?" Tatapan Duan Ling Tian tertuju pada Hu Xue Feng.     

Meskipun ia tidak tahu tentang Hu Xue Feng sebelum hari ini, dan bahkan belum pernah mendengar tentangnya, tetapi dalam perjalanannya menuju Puncak Mizar hari ini, ia mendengar banyak siswa yang membicarakan tentang Hu Xue Feng ini. Ia juga tahu bahwa Hu Xue Feng adalah Siswa Istimewa dari Guru Kepala Puncak Merak Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Demi Siswa Istimewa ini, Guru Kepala Puncak Merak bahkan meminta ahli senjata dari Kekaisaran Batu Hitam untuk memurnikan sebuah pedang roh tingkat tujuh yang dapat meningkatkan kekuatan sebesar 29% untuknya.     

Perlakuan istimewa yang diberikan oleh Guru Kepala Puncak Merak kepada siswa istimewanya ini dapat terlihat jelas.     

"Kakak Seperguruan, ada apa?" Duan Ling Tian menoleh ketika mendengar suara Li Fei yang seperti kicauan burung, dan ia baru menyadari tatapan Zuo Qing berubah dingin ketika menatap ke arah Hu Xue Feng.     

Duan Ling Tian terkejut.     

Meskipun ia tidak bisa dibilang akrab dengan Zuo Qing, tetapi ia dapat melihat dari sikap Zuo Qing bahwa ia adalah seorang wanita yang baik dan polos... Namun sekarang, Zuo Qing tampak menatap Hu Xue Feng dengan penuh permusuhan.     

Ini menyebabkan Duan Ling Tian kebingungan dalam hatinya.     

Mungkinkah ada semacam konflik di antara Zuo Qing dan Hu Xue Feng?     

"Hu Xue Feng ini benar-benar lelaki hidung belang!" Wajah Zuo Qing yang halus dingin seperti es.     

Duan Ling Tian dan Li Fei hanya bisa tercengang ketika mendengar ini, dan tanpa sadar menatap satu sama lain. Mereka melihat ekspresi heran di dalam mata masing-masing.     

"Kakak Seperguruan, kau dan dia..." Duan Ling Tian menatap Zuo Qing dan tampak sedikit ragu.     

Zuo Qing menangkap ekspresi keheranan di mata Duan Ling Tian, lalu ia menoleh pada Li Fei, dan ketika ia menyadari ekspresi Li Fei yang serupa dengan Duan Ling Tian, ia menggelengkan kepalanya. "Kalian berdua salah paham, aku dan dia tidak memiliki hubungan apa-apa... Alasan aku mengatakan dia lelaki hidung belang adalah karena dia pernah datang ke Puncak Alkaid untuk menggoda banyak siswa wanita. Pada akhirnya, siswa-siswa wanita itu patah hati karena ditinggal olehnya dan beberapa dari mereka bahkan bunuh diri karena ulahnya."     

Ketika ia selesai berbicara, wajah Zuo Qing diliputi amarah.     

"Lelaki semacam itu masih disambut dengan hangat oleh para siswa wanita Puncak Alkaid itu?" Duan Ling Tian melihat ke arah sekelompok siswa wanita Puncak Alkaid yang antusias menyambut Hu Xue Feng dengan ekspresi kebingungan.     

Jika hanya melihat penampilan luar, Hu Xue Feng sangat tampan dan luar biasa berwibawa... Ia sama sekali tidak dapat menebak bawa dia adalah lelaki semacam itu.     

Ini membuat Duan Ling Tian teringat akan pepatah--seseorang bisa tahu sisi luar seorang pria, tapi tidak hatinya.     

"Itu karena dia menyembunyikannya rapat-rapat! Selain itu, setiap kali terjadi sesuatu pada salah satu siswa wanita yang berhubungan dengannya itu, dia akan segera cuci tangan dengan cara yang benar-benar cerdik." Zuo Qing menanggapinya sambil mendengus dingin.     

Duan Ling Tian dapat merasakan bahwa saat ini suhu udara di sekitar tubuh Zuo Qing tampaknya telah turun beberapa derajat.     

"Ternyata ada orang yang begitu tidak tahu malu seperti itu!" Wajah Li Fei diliputi amarah ketika ia mendengar penjelasan Zuo Qing, dan dengan marah menatap Hu Xue Feng yang berjalan cepat dari kejauhan menuju Panggung Mizar.     

Tatapan Duan Ling Tian juga tertuju pada Hu Xue Feng.     

Tiba-tiba, Duan Ling Tian mengerutkan kening karena ia memperhatikan tatapan Hu Xue Feng yang tertuju pada Li Fei...     

Jauh di dalam sepasang matanya yang cemerlang, sekilas tampak kilatan nafsu yang mengalir dari matanya.     

Meskipun ia menyembunyikannya dengan rapi, Duan Ling Tian tetap bisa melihatnya dengan jelas. Seketika itu juga, ia hampir dapat memastikan bahwa Hu Xue Feng tepat seperti apa yang dikatakan Zuo Qing, seorang munafik yang berpura-pura sopan!     

Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung membentuk sebuah senyum dingin ketika ia melihat mata Hu Xue Feng yang berbinar setelah menatap Li Fei, kemudian berjalan perlahan mendatangi mereka.     

Wajah Zuo Qing berubah dingin.     

Kening indah Li Fei sedikit mengernyit.     

"Zuo Qing, sudah lama sekali." Hu Xue Feng berjalan mendekat dan menyapa Zuo Qing.     

"Hu Xue Feng, aku tidak mengenalmu. Kembalilah ke tempat asalmu." Wajah Zuo Qing dingin seperti dilapisi es saat berhadapan dengan Hu Xue Feng, seolah bisa membekukan udara di sekitarnya.     

"Zuo Qing, apakah ada kesalahpahaman di antara kita?" Seulas senyum hangat dan cemerlang tak berhenti mengembang di wajah Hu Xue Feng, membuatnya terlihat tampan dan ceria, sungguh seorang tuan muda yang sempurna dan elegan.     

Jika bukan karena Zuo Qing yang memperingatkan mereka sebelumnya, Duan Ling Tian dan Li Fei mungkin sudah tertipu dengan penampilan Hu Xue Feng yang lembut dan sopan...     

Hu Xue Feng sungguh pintar berpura-pura.     

Sama sekali tanpa cela.     

"Hu Xue Feng, kita tidak saling kenal, tidak pula saling salah paham... Aku hanya tidak senang melihatmu. Pergi!" Secercah amarah muncul di wajah Zuo Qing saat ia selesai berbicara.     

Hu Xue Feng seolah sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Zuo Qing, lalu berpaling ke arah Li Fei dan menatapnya dengan wajah penuh senyum hangat, dan kemudian bertanya sambil tersenyum tipis. "Bolehlah aku tahu namamu, Adik Seperguruan?"     

Duan Ling Tian memperhatikan ketika Hu Xue Feng melihat tangannya menggandeng tangan Li Fei, Hu Xue Feng meliriknya dengan ekor matanya, dan tatapannya berisi ancaman... Menunggu kesempatan untuk menelan Duan Ling Tian!     

Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung membentuk senyum dingin.     

Hu Xue Feng ini berpikir ia bisa mengintimidasi Duan Ling Tian seperti ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.