Maharaja Perang Menguasai Langit

Takluknya Kera Ganas



Takluknya Kera Ganas

0Kera Ganas itu terkena hantaman tinju Duan Ling Tian yang mengandung Energi Gempa yang mengerikan, dan ia langsung menyadari ada sesuatu yang salah. Jadi sosok raksasa itu memutuskan untuk mundur.     

Hal ini menyebabkan Duan Ling Tian tidak punya pilihan lain selain menghela napas dengan emosional.     

Kera Ganas ini jelas sama pintarnya dengan manusia.     

Layak menjadi makhluk ganas berbentuk manusia.     

"Aowu!" Tiba-tiba, Kera Ganas yang kakinya terbelenggu oleh Duan Ling Tian itu meraung penuh amarah, ia lalu menarik tangannya seperti sebuah busur yang berat lalu kembali menghantam ke arah Duan Ling Tian.     

"Terlambat!" Seulas senyum dingin muncul dari sudut mulut Duan Ling Tian, dan Sumber Energi mengumpul di tangannya.     

Energi Gempa!     

Energi Gempa yang mengerikan seketika merambat ke kaki Kera Ganas itu dan menyebar, membuyarkan Sumber Energi Kera Ganas itu.     

Sesaat kemudian, disaksikan oleh semua yang hadir di sana, Duan Ling Tian menarik tangannya dan mengayun Kera Ganas itu satu lingkaran penuh lalu dengan ganas membantingnya ke dinding kerangkeng itu.     

Bug!     

Kerangkeng itu bergetar keras saat Kera Ganas itu menghantam sisi dindingnya setelah dihempaskan oleh ayunan Duan Ling Tian.     

"Aowu~" Kera Ganas itu meraung pedih.     

Kemana perginya ekspresi murka dan haus darah dari Kera Ganas itu, kini ia tampak seperti seorang wanita yang telah diperlakukan tidak adil.     

Wuss!     

Lengan Duan Ling Tian sekali lagi bergetar dan membanting Kera Ganas itu ke sisi lain kerangkeng.     

Bug!     

Tubuh besar Kera Ganas itu sekali lagi menghantam dinding kerangkeng dan menimbulkan suara keras.     

Suara keras itu masuk ke telinga semua orang yang menyaksikan, menyebabkan kuduk mereka merinding...     

Mereka dapat membayangkan jika Kera Ganas itu adalah mereka, mungkin mereka akan dibanting dengan cara yang sama oleh Duan Ling Tian lalu terhempas sampai mati.     

Bug!     

Terdengar lagi sebuah suara keras, dan kali ini, Kera Ganas itu diayun sepenuh lingkaran lagi lalu terbanting ke tanah.     

"Aowu~" Kera Ganas yang terluka parah di sekujur tubuhnya itu terkapar di tanah dan melolong lemah dengan suara menyedihkan. Kera Ganas itu menopang tangannya dengan kedua lengannya, dan sepasang matanya yang seukuran gong berkilat memelas dan memandang Duan Ling Tian.     

Seolah memohon belas kasihan dari Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian tidak berniat melakukan apa-apa lagi kepada Kera Ganas itu, jadi ia langsung melepasnya.     

Wuss!     

Di saat yang bersamaan, ia mengangkat tangannya dan sebuah pil obat terbang masuk ke mulut Kera Ganas itu. "Makanlah."     

Setelah Kera Ganas itu mengonsumsi pil obat itu, cederanya berangsur-angsur pulih dan ia akhirnya dapat berdiri.     

Setelah berdiri, ia berlutut pada satu kaki dan menundukkan kepalanya pada Duan Ling Tian.     

"Itu..." Adegan ini membuat semua orang menggigil terkejut, saat mereka pulih dari keterkejutan mereka dan melihat adegan di depan mereka dengan tidak percaya.     

"Sikap Kera Ganas itu tampaknya menunjukkan ia telah takluk... Secara logika, sikap takluk seperti itu seharusnya hanya ditunjukkan Kera Ganas itu saat menghadap Raja klan mereka. Biasanya, meskipun mereka bertarung mati-matian, mereka tetap tidak mau takluk." Seorang murid pelataran dalam yang tahu banyak tidak bisa tidak menelan ludah dan memandang takjub.     

"Sepertinya Duan Ling Tian telah memperoleh rasa hormat dari Kera Ganas itu." Seorang murid pelataran dalam yang lain berbicara dengan nada takjub.     

Sedangkan yang lainnya, mereka sepenuhnya tercengang.     

Takluk?     

Kera Ganas itu sungguh-sungguh tunduk di hadapan Duan Ling Tian?     

"Sial!" Seorang murid pelataran luar pulih dari keterkejutannya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengumpat. "Ujian masuk murid pelataran dalam ini hanya meminta kita untuk bertahan selama 10 hitungan saat menghadapi Kera Ganas itu, dan kita dinyatakan lulus, kan? Tapi Kakak Senior Duan Ling Tian malah menghajar Kera Ganas itu sampai babak belur, dan bahkan membuatnya takluk di bawah kakinya."     

"Terlalu tangguh!"     

Wajah sebagian besar kelompok murid pelataran luar itu wajahnya memerah, dan mereka sangat bersemangat.     

"Kera Ganas itu adalah seekor makhluk ganas di tingkat kesembilan Tahap Sumber Inti, tetapi di hadapan Kakak Senior Duan Ling Tian, dia bersikap seperti hewan kecil... Sebelumnya, Duan Ling Tian mengayun-ayunkannya dan membantingnya dengan keras seolah-olah itu adalah hal yang sangat mudah baginya."     

"Ya, terlalu berlebihan! Jika aku tidak melihatnya langsung dengan kedua mataku, aku tidak akan percaya bahwa seorang ahli beladiri di tingkat kedelapan Tahap Sumber Inti dapat melakukannya! Itu adalah seekor makhluk ganas Tahap Sumber Inti tingkat kesembilan dan bukan seekor hewan kecil."     

"Aku telah memutuskan. Mulai saat ini, Kakak Senior Duan Ling Tian adalah idolaku! Ketika aku mengingat kejadian tadi, aku tidak bisa menghentikan darah panasku menggelegak. Kera Ganas itu itu diayun dan dibanting kesana kemari oleh Kakak Senior Duan Ling Tian seperti itu. Sampai akhirnya dia babak belur dan tidak berdaya."     

...     

Para murid pelataran luar itu saat ini menatap Duan Ling Tian dengan tatapan membara.     

"Tidak normal!" He Dong dan Zuo Qing saling melihat satu sama lain, dan keduanya yang saling tidak menyukai satu satu sama lain itu setuju akan satu hal.     

"Hmph!" Ekspresi Hu Xue Feng saat melihat kejadian ini amat sangat tidak sedap dipandang.     

Ia hampir tidak bisa bertahan selama 10 hitungan menghadapi Kera Ganas itu, dan akhirnya ia bisa lulus ujian itu dengan kondisi yang mengkhawatirkan...     

Kini, Kera Ganas yang sama justru dihajar oleh Duan Ling Tian sampai tunduk.     

Perbedaan sebesar itu menyebabkan hati Hu Xue Feng tidak bisa tidak gemetar, dan kebencian di hatinya kepada Duan Ling Tian melonjak sampai ke puncaknya.     

Tetua Penguji, Jiang Huai, melihat kejadian di depan matanya dengan ekspresi takjub. Meskipun ia yakin dengan kemampuan Duan Ling Tian, namun ia tidak pernah membayangkan Duan Ling Tian akan bertindak barbar dan menghajar Kera Ganas itu sampai babak belur.     

Persis seperti yang dikatakan murid pelataran luar itu sebelumnya.     

Ujian masuk murid pelataran dalam ini hanya meminta kita untuk bertahan selama sepuluh hitungan saat menghadapi Kera Ganas itu, kan?     

Namun Duan Ling Tian ini langsung menghajar Kera Ganas itu sampai tak berdaya.     

"Aowu!" Kera Ganas yang berlutut dengan satu kaki di hadapan Duan Ling Tian tiba-tiba menundukkan kepalanya, dan teriakannya mengandung rasa hormat.     

Sikap yang ditunjukkan Kera Ganas itu menyebabkan Duan Ling Tian tidak dapat menahan diri untuk tidak tertegun.     

Ia memiliki ingatan seumur hidup Maharaja Beladiri Reinkarnasi, jadi ia tentu dapat melihat bahwa Kera Ganas itu bersikap takluk. Itu adalah sikap yang ditunjukkan seekor Kera Ganas ketika menghadap Raja Kera mereka...     

Sekarang, Kera Ganas itu bersikap seperti itu di depannya, membuat hatinya terguncang.     

"Bangun." Berdasarkan ingatan Maharaja Beladiri Reinkarnasi, Duan Ling Tian memperhatikan sikap Kera Ganas itu ketika dihadapkan pada situasi semacam itu, ia lalu mengulurkan tangannya untuk membelai kepala Kera Ganas yang tertunduk itu sebanyak tiga kali.     

"Aowu!" Setelah Duan Ling Tian selesai membelai kepalanya untuk ketiga kalinya, barulah Kera Ganas itu berdiri lalu dengan patuh berdiri di pinggir kerangkeng, manja seperti anak kucing.     

Sementara itu, Duan Ling Tian membuka kunci kerangkeng dan berjalan keluar.     

Duan Ling Tian kini memperhatikan bahwa tatapan semua orang tertuju padanya.     

Tatapan yang dipenuhi berbagai macam perasaan.     

Ada rasa takjub, rasa hormat, kekaguman, dan keinginan untuk menjadi sama dengannya.     

Tentu saja, ada juga kebencian.     

Alis Duan Ling Tian bertaut, dan ia menatap orang yang memiliki tatapan kebencian terhadap dirinya itu, dan sudut mulutnya melengkung membentuk sebuah senyum dingin. "Hu Xue Feng ini benar-benar membayangi seperti hantu!"     

"Duan Ling Tian telah lulus ujian masuk murid pelataran dalam dan menjadi seorang murid pelataran dalam!" Sementara itu, Tetua Penguji, Jiang Huai, mengumumkan.     

Wajah Duan Ling Tian memancarkan senyuman.     

Mulai hari ini dan seterusnya, ia akan menjadi seorang siswa pelataran dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Hari ini, empat orang dinyatakan lulus ujian masuk murid pelataran dalam.     

Duan Ling Tian, He Dong, Zuo Qing, dan Hu Xue Feng.     

"Ini adalah tanda pengenal pelataran dalam kalian... Setelah aku kembali hari ini, aku akan melaporkan nama kalian kepada sekte. Besok, kalian semua dapat menggunakan tanda pengenal pelataran dalam kalian untuk pergi ke pusat registrasi yang berada di dekat Pusat Perdagangan Puncak Dubhe untuk mendaftarkan nama kalian dan menerima seragam murid pelataran dalam." Jiang Huai mengangkat tangannya dan empat tanda pengenal sederhana tiba-tiba muncul, lalu ia memberikannya kepada Duan Ling Tian dan yang lainnya.     

"Hmph!" Hu Xue Feng melirik Duan Ling Tian dengan penuh kebencian setelah menerima tanda pengenalnya, lalu segera pergi.     

Jika bukan karena menunggu tanda pengenal pelataran dalam ini, ia sudah pergi sejak tadi.     

"Tetua Jiang Huai, kalau begitu kami pergi dulu." Duan Ling Tian berkata kepada Jiang Huai lalu pergi meninggalkan panggung ujian itu bersama dengan Zuo Qing dan He Dong untuk menuju ke Puncak Dubhe.     

Kelompok murid pelataran luar itu mengiringi kepergian Duan Ling Tian dengan tatapan hormat.     

"Kejadian hari ini mungkin akan dengan cepat tersebar ke seluruh sekte... Duan Ling Tian Ini benar-benar mengejutkan semua orang setengah mati." Jiang Huai menatap sosok Duan Ling Tian dan menggelengkan kepalanya sambil menghela napas.     

"Aowu!" Duan Ling Tian baru saja berjalan keluar dari panggung ujian itu ketika ia mendengar teriakan hormat dari belakangnya.     

Ia berbalik untuk menoleh dan ia melihat Kera Ganas itu berlutut pada satu kaki di dalam kerangkengnya, sambil mengangkat tangannya dan melambai untuk mengiringi kepergian Duan Ling Tian dengan tatapannya.     

Sudut mulut Duan Ling Tian melengkung membentuk seulas senyuman.     

Melalui ingatan Maharaja Beladiri Reinkarnasi, Duan Ling Tian memahami arti sikap Kera Ganas itu. Itu adalah sikap hormat untuk mengiringi kepergian Raja Kera...     

Duan Ling Tian mengangkat tangannya dan melambaikannya pada Kera Ganas itu, lalu pergi dengan Zuo Qing dan He Dong.     

"Aowu!" Kera Ganas itu berdiri ketika melihat Duan Ling Tian menghilang di depan matanya, lalu ia mengangkat kepalanya dan meraung dengan suara melengking, dan dia mengayunkan tangannya untuk menepuk-nepuk dada lebarnya dengan keras.     

Bug! Bug! Bug! Bug! Bug!     

…     

Suara berat itu bergema, seolah adalah nyanyian perpisahan.     

Adegan ini disaksikan oleh semua orang yang masih berada di sana, membuat mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas dengan emosional. "Itu bukanlah makhluk ganas, ini sesungguhnya adalah manusia berpenampilan seperti makhluk ganas!"     

"Kata orang-orang, kera dan monyet adalah makhluk ganas yang paling mirip dengan manusia, meskipun tingkat kultivasinya tidak tinggi, namun dia sudah mulai memahami perasaan manusia. Hari ini, aku bisa dibilang telah melihatnya secara langsung."     

"Bahkan makhluk ganas seperti Kera Ganas itu pun tunduk kepada Duan Ling Tian. Apakah bisa dikatakan bahwa Duan Ling Tian itu luar biasa?"     

"Mungkin."     

…     

Setelah kelompok Duan Ling Tian pergi meninggalkan Panggung Ujian itu, mereka langsung kembali meniti jalan mendaki.     

Mereka bermaksud untuk kembali ke puncak pedang pelataran luar.     

"Duan Ling Tian, kau benar-benar sesuatu... Membuatku tidak tahu harus berkata apa." Dalam perjalanan, He Dong dengan susah payah mengucapkan sesuatu, namun ia tidak tahu bagaimana mengatakannya.     

1

"Jika kau tidak tahu harus berkata apa, maka jangan berbicara." Zuo Qing mendengus dingin, karena ia sangat tidak suka dengan He Dong.     

Tak lama kemudian, mereka bertiga tiba di jembatan rantai yang mengarah ke Puncak Megrez.     

"He Dong, kau kembali lebih dulu." Duan Ling Tian berkata pada He Dong, lalu pergi bersama Zuo Qing menuju panggung batu satunya, dan melangkah naik ke jembatan rantai yang mengarah ke Puncak Alkaid.     

Ia berniat untuk menengok Li Fei...     

Ia belum bertemu dengan gadis kecil itu selama lebih dari sebulan, dan ia sangat merindukannya di dalam hatinya.     

Duan Ling Tian dan Zuo Qing berjalan melewati jembatan rantai itu, dan tatapan para siswi Puncak Alkaid yang melihat Duan Ling Tian di jalan berbinar hormat. "Kakak Senior Duan Ling Tian!"     

Ketika Duan Ling Tian melangkahkan kakinya di Puncak Alkaid, ia benar-benar memahami arti peribahasa yang mengatakan wanita lebih ganas daripada harimau.     

Begitu kerumunan siswi Puncak Alkaid itu menyadari kedatangannya, mereka datang berkumpul dan mengelilinginya.     

"Kakak Senior Duan Ling Tian, keterampilan pedang yang aku latih mengalami kebuntuan, bisakah kau membantuku?"     

"Kakak Senior Duan Ling Tian, aku baru kembali ke rumah beberapa hari yang lalu dan membawa cukup banyak makanan ringan dari rumah... Kau ingin mencobanya sedikit?"     

"Kakak Senior Duan Ling Tian..."     

…     

Duan Ling Tian tidak berdaya menghadapi kerumunan para siswi Puncak Alkaid itu, dan ia hanya bisa menoleh pada Zuo Qing yang tertawa di dekatnya untuk mencari bantuan.     

Saat ini, hanya Zuo Qing yang bisa menolongnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.