Maharaja Perang Menguasai Langit

Siluman



Siluman

0Suara bisik-bisik dari para siswa Puncak Megrez masuk ke telinga Wu Yong Qian, membuat wajahnya merah dan matanya berkilat ganas penuh amarah.     
0

Duan Ling Tian ini melumpuhkan tangan kanannya, membuatnya terbebani karenanya, dan membuat masa depannya suram.     

Impiannya sejak kecil adalah menggantikan posisi ayah angkatnya dan menjadi Guru Kepala Puncak Megrez Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Namun sekarang tampaknya itu semua menjadi harapan yang berlebihan!     

"Duan Ling Tian, jika bukan karena kau, aku pasti akan menjadi Guru Kepala Puncak Megrez di masa depan... Ini semua karena kau." Hati Wu Yong Qian dipenuhi amarah yang memuncak, dan ia berharap tidak lebih dari bisa mencabik-cabik Duan Ling Tian sampai hancur berkeping-keping, kemudian membakar tulang belulangnya dan menyebar abunya.     

Sejauh yang ia tahu, Duan Ling Tian telah menghancurkan hidupnya.     

Duan Ling Tian mengerutkan keningnya saat melihat tatapan penuh kebencian dari Wu Yong Qian, lalu ia berkata acuh tak acuh, "Wu Yong Qian, tampaknya kau sangat membenciku?"     

"Hmph!" Meskipun Wu Yong Qian tidak mengatakan apapun, dengusan dinginnya cukup untuk menunjukkan rasa bencinya terhadap Duan Ling Tian.     

"Wu Yong Qian, meskipun aku telah melumpuhkan tanganmu... Tapi kau harus paham sesuatu. Jika bukan karena kau yang mempertahankan dan ragu-ragu untuk melepas genggamanmu, tangan kananmu tidak akan lumpuh!"     

Duan Ling Tian menatap Wu Yong Qian dengan tatapan tenang. "Jadi, yang paling bertanggung jawab atas lumpuhnya tangan kananmu adalah dirimu sendiri... Jika kau melepas pedangmu sedikit lebih awal, kau hanya akan menderita luka ringan. Kesombongan dan keangkuhanmu yang menyebabkan dirimu hancur!"     

Ketika Wu Yong Qian dan Duan Ling Tian bertarung tempo hari, Wu Yong Qian menggenggam pedang dengan tangan kanannya. Duan Ling Tian tahu betul di dalam hatinya apa akibat yang akan dialami Wu Yong Qian.     

Akan tetapi ia tidak memiliki perasaan bersalah sama sekali!     

Wu Yong Qian lah yang terlalu sombong dan tidak mau melepas pedangnya sedikit lebih lama. Itulah sebabnya ia bernasib seperti itu.     

Lagipula, dari awal sampai akhir, perselisihan antara dirinya dan Wu Yong Qian semata-mata disebabkan oleh ayah angkat Wu Yong Qian, Guru Kepala Puncak Megrez.     

Jika bukan karena itu, ia tidak akan bertarung melawan Wu Yong Qian.     

Namun sekarang, saat ia melihat kebencian Wu Yong Qian yang dialamatkan kepadanya, Duan Ling Tian menyadari bahwa Wu Yong Qian tidak berpikir demikian.     

Wu Yong Qian jelas melempar semua tanggung jawab kepada Duan Ling Tian.     

"Duan! Ling! Tian!" Wu Yong Qian mengertakkan giginya saat mendengar Duan Ling Tian, dan matanya memancarkan kebencian dan niat membunuh yang kejam dan suram.     

"Bukankah Guru Kepala ingin menemuiku? Mengapa kau tidak tunjukkan jalannya?" Duan Ling Tian melirik tenang Wu Yong Qian dan berkata acuh tak acuh.     

Wu Yong Qian terhenyak mendengarnya. Baru sekarang ia ingat tujuannya datang kemari, lalu ia menekan amarahnya yang terbakar di dalam hatinya lalu berbalik, bermaksud membawa Duan Ling Tian pergi meninggalkan Puncak Megrez.     

"Kakak Senior Duan Ling Tian!" Tepat saat ini, seruan kaget terdengar dari jembatan rantai, menyebabkan Duan Ling Tian berhenti.     

Duan Ling Tian menoleh.     

Seorang siswa Puncak Megrez berjalan mendekatinya dari ujung yang lain dari Jembatan Rantai dan ketika siswa itu melihat Duan Ling Tian, tatapannya berbinar lalu ia berjalan mendekat dengan langkah cepat.     

Duan Ling Tian mengenali siswa Puncak Megrez itu dengan sekali pandang.     

Ye Xiao Bei!     

Duan Ling Tian jelas mengingat namanya.     

Hari itu, ia datang ke Pusat Perdagangan bermaksud untuk menjual setumpuk pil obat dari hadiah juara satu Kompetisi Beladiri Pelataran Luar.     

Saat itu, Ye Xiao Bei berselisih dengan siswa lain dari Puncak Megrez demi barang miliknya.     

Pada akhirnya, Ye Xiao Bei dengan mengesankan mengeluarkan 10 juta emas dan melemparkannya dengan keras ke wajah siswa Puncak Megrez itu sampai wajahnya berdarah.     

Duan Ling Tian masih mengingat jelas kejadian hari itu.     

Itu adalah alasan utama mengapa ia sangat terkesan dengan Ye Xiao Bei.     

Duan Ling Tian mengangguk dan tersenyum kepada Ye Xiao Bei lalu menyapanya. "Ye Xiao Bei."     

"Duan… Kakak Senior Duan Ling Tian, kau… Kau masih mengenaliku?" Ye Xiao Bei tertegun ketika mendengar Duan Ling Tian, wajahnya memerah penuh semangat.     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Apakah itu masalah besar?"     

"Kakak Senior Duan Ling Tian, selamat karena telah lulus ujian masuk siswa pelataran dalam dan menjadi seorang siswa pelataran dalam." Ye Xiao Bei tersenyum saat menyelamati Duan Ling Tian, lalu berkata dengan wajah penuh kekaguman, "Kakak Senior Duan Ling Tian, aku dengar saat ujian masuk siswa pelataran dalam itu, kau mengayun-ayun makhluk ganas Tahap Sumber Inti tingkat ke-9, Kera Ganas, dengan tangan kosong, lalu membantingnya kesana kemari... Kau menghajarnya sampai-sampai dia berlutut dan memohon ampun di hadapanmu!"     

Ye Xiao Bei berbicara dengan sangat bersemangat.     

Duan Ling Tian terdiam ketika mendengar ini.     

Mengapa hal ini menjadi semakin membesar dan menyebar?     

Saat itu, Kera Ganas itu tidak berlutut dan memohon ampun, itu adalah sikap takluk di dalam klan kera.     

Ye Xiao Bei tidak berniat mengecilkan suaranya dan kerumunan siswa Puncak Megrez semuanya mendengar itu.     

Mengayun-ayunkan Kera Ganas Tahap Sumber Inti tingkat ke-9 dengan tangan kosong dan dengan ganas membantingnya kesana-kemari?     

Menghajarnya sampai sampai Kera Ganas itu berlutut dan memohon ampun?     

Untuk sesaat tatapan dari semua siswa Puncak Megrez yang ada disana tertuju pada Duan Ling Tian dan mereka menatap dengan terheran-heran.     

Glek! Glek! Glek! Glek! Glek!     

…     

Terdengar riuh rendah suara orang menelan ludah dengan perasaan takjub.     

Beberapa saat kemudian, para siswa Puncak Megrez itu pulih dari keterkejutan mereka, dan sesuai perkiraan mereka menjadi gempar.     

"Apakah Kakak Senior Duan Ling Tian benar-benar manusia?"     

"Menurut dugaan, makhluk siluman legenda yang tangguh itu bahkan bisa mengambil bentuk menjadi manusia dan disebut 'Siluman'. Mungkinkah Kakak Senior Duan Ling Tian sebenarnya adalah 'Siluman' yang berbentuk manusia?"     

"Tidak mengherankan Kakak Senior Duan Ling Tian memiliki kultivasi yang luar biasa pada usia yang sangat muda, jadi ternyata dia adalah 'Siluman'!"     

…     

Setelah para siswa Puncak Megrez itu selesai berbicara, mereka semua mengangguk dengan serius.     

Di mata mereka, pencapaian yang telah didapat oleh Duan Ling Tian hingga saat ini bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh oleh manusia normal...     

Setidak-tidaknya, di dalam sejarah Kekaisaran Rimba Biru, tidak ada satupun ahli beladiri yang berhasil mencapai tingkat ke-8 Tahap Sumber Inti pada usia yang dimiliki Duan Ling Tian sekarang!     

Duan Ling Tian tidak dapat berkata-kata ketika ia mendengar perbincangan para siswa Puncak Megrez itu.     

Bagaimana bisa ia adalah seekor 'Siluman?'     

"Hmph!"     

Ye Xiao Bei mengerutkan kening dan menatap kerumunan siswa Puncak Megrez itu sambil berbicara untuk membela Duan Ling Tian, "Omong kosong apa yang kalian bicarakan? Bagaimana bisa dia adalah seekor 'Siluman'!? Jika dia seekor 'Siluman', apakah kalian pikir kalian masih hidup? Apa kalian pikir siapa pun di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang ini masih hidup?     

"Seekor siluman adalah makhluk siluman yang mengambil bentuk sebagai manusia... Di dalam legenda, siluman mampu melakukan apa saja yang ada di langit dan di bumi! Apa kalian semua pikir seekor siluman perlu menyusup ke dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang kita? Apakah seekor siluman mempunyai waktu luang untuk mendengarkan omong kosong kalian di sini?" Saat ia selesai berbicara, suara Ye Xiao Bei terdengar nyaring dan tegas.     

Duan Ling Tian terkejut, sifat Ye Xiao Bei saat ini jelas memiliki nilai tambah di mata Duan Ling Tian…     

Meskipun hanya terlihat samar, Duan Ling Tian masih dapat melihat bahwa ini adalah perangai seseorang yang memiliki kedudukan tinggi!     

Kelihatannya Ye Xiao Bei ini bukan orang biasa.     

Tepat, bagaimana mungkin orang biasa dapat dengan santainya mengeluarkan 10 juta emas?     

Begitu Ye Xiao Bei selesai berbicara, semua siswa Puncak Megrez itu mulai merenung.     

"Ya, 'Siluman' di dalam legenda yang mengambil bentuk sebagai manusia itu semuanya berada di Tahap Ruang Hampa Keempat, dengan kata lain, makhluk siluman itu berada di Tahap Transformasi Ruang! Jika seseorang di Tahap Transformasi Ruang memiliki niatan, jangankan Sekte Pedang Tujuh Bintang kita, bahkan jika semua ahli di dalam Kekaisaran Rimba Biru bersatu mengerahkan segenap kekuatan mereka, kekuatan mereka tidak sampai seujung kukunya.     

"Aku hampir lupa tentang ini. Bagaimana mungkin seseorang di Tahap Transformasi Ruang bisa memiliki begitu banyak waktu luang."     

"Kau benar."     

…     

Setelah mendengar peringatan dari Ye Xiao Bei, kerumunan siswa Puncak Megrez itu akhirnya meluruskan pikiran mereka.     

Ling Tian tersenyum dan mengangguk kepada Ye Xiao Bei, lalu ia mengikuti Wu Yong Qian yang berwajah muram dan telah menunggu dengan tidak sabar, untuk melangkah naik ke jembatan rantai itu dan meninggalkan Puncak Megrez.     

Tak lama kemudian, Duan Ling Tian mengikuti di belakang Wu Yong Qian dan tiba di puncak utama, Puncak Dubhe.     

Ia sekali lagi tiba di Balai Megrez.     

Di dalam ruang pertemuan     

Sang Guru Kepala, Wu Dao, berdiri di tengah ruangan membelakangi pintu masuk.     

Wu Yong Qian yang berdiri di pintu masuk ruang pertemuan bersama Duan Ling Tian berkata dengan hormat, "Ayah angkat, Duan Ling Tian telah tiba."     

"Masuk." Di saat yang bersamaan dengan Wu Dao berbicara, Duan Ling Tian mengikuti di belakang Wu Yong Qian untuk memasuki ruang pertemuan itu.     

"Guru Kepala." Duan Ling Tian mengangguk pelan kepada Wu Dao, memberi hormat dengan caranya sendiri.     

"Duan Ling Tian, kita bertemu lagi." Mata Wu Dao sedikit berkilat saat melihat Duan Ling Tian dan mulai berbicara.     

"Aku ingin tahu mengapa Guru Kepala memanggilku kemari?" Duan Ling Tian berbicara langsung ke intinya, matanya tampak tenang.     

"Duan Ling Tian, karena kau langsung ke intinya, aku tidak akan berbelit-belit."     

Wu Dao berbicara blak-blakan. "Kau mengatasi lawan yang lebih kuat tempo hari dan membunuh mantan siswa nomor satu di pelataran luar, Shi Hao. Setelah itu, kau sekali lagi mengatasi seorang lawan yang lebih kuat, dan mengalahkan anak angkatku yang tidak berguna dan melumpuhkan salah satu lengannya... Aku benar-benar penasaran, metode apa yang kau gunakan untuk mengatasi lawan yang lebih kuat itu!?"     

Begitu ia selesai berbicara, tatapan Wu Dao tertuju pada Duan Ling Tian, dan tatapannya mengandung hasrat yang membara.     

Meskipun Duan Ling Tian telah mempersiapkan mentalnya dalam perjalanan ke sini, sedikit rasa takut tetap muncul di dalam hatinya saat Wu Dao bertanya kepadanya.     

Sepertinya ada satu orang lagi di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang yang menginginkan sesuatu yang dimilikinya.     

Orang yang pertama tidak lain adalah sang tetua pelataran luar Puncak Megrez, Zhao Lin.     

Kini, ada satu orang lagi Wu Dao.     

Ia masih bisa tidak menganggap serius Zhao Lin, tetapi Wu Dao ini adalah Guru Kepala Puncak Megrez, sangat berpengaruh dan memiliki kekuasaan yang besar di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang.     

Ia tidak punya pilihan lain selain merasa takut.     

Duan Ling Tian dapat memperhatikan tatapan Wu Dao yang lekat tertuju padanya, seolah sedang mengamati perubahan dalam raut wajahnya, ingin tahu apakah ia mengatakan yang sebenarnya.     

Duan Ling Tian merasa jijik dengan ini.     

Mengendalikan perubahan raut wajah adalah hal yang sangat mudah baginya.     

"Guru Kepala." Duan Ling Tian menatap mata Wu Dao dengan takut lalu tersenyum tipis. "Sebenarnya, ini adalah rahasia terbesarku. Namun, jika Guru Kepala ingin tahu, maka meskipun aku memberitahu dan membagikannya kepadamu, itu bukanlah masalah besar..."     

Memberitahunya?     

Membagikannya?     

Sebuah senyum mengembang di wajah Wu Dao ketika mendengar Duan Ling Tian. "Duan Ling Tian, sepertinya aku telah salah menilaimu tempo hari... Tidak buruk, kau sangat bijaksana. Selama kau bersedia membagikan kemampuanmu kepadaku, maka walaupun kita tidak berjodoh untuk menjadi guru dan murid, aku pasti akan menjagamu di dalam Sekte Pedang Tujuh Bintang di masa depan."     

Wajah Wu Yong Qian yang berdiri tidak jauh terlihat muram ketika mendengar Wu Dao, ia mengerutkan keningnya saat menatap Duan Ling Tian, dan secercah rasa iri dan benci muncul di wajahnya.     

"Kalau begitu aku akan berterima kasih sebelumnya kepada Guru Kepala." Duan Ling Tian mengangguk dan senyum cemerlang mengembang di wajahnya.     

"Bicaralah." Wu Dao menatap Duan Ling Tian dengan tatapan yang memancarkan hasrat membara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.