Raja Para Dewa

Pertarungan Satu Jurus



Pertarungan Satu Jurus

0

Tidak tahu berapa lama waktu yang telah berlalu, Zhao Feng mulai tersadar, namun ia masih tidak bisa merasakan tubuhnya. Satu-satunya yang ia rasakan adalah rasa sakit di mata kirinya.

0

Mata kiri?

Zhao Feng mendadak panik, lalu tiba-tiba ingat apa yang telah terjadi. Sebelum ia pingsan, sebuah batu marmer hitam berbentuk bola mata telah menusuk tepat di mata kirinya.

Jika itu memang hanya luka kecil, maka mata kirinya pasti sudah buta dan mungkin bisa disamakan dengan monster jelek bernama 'naga bermata satu'

Ketika ia memikirkan hal tersebut, Zhao Feng tiba-tiba merasa ingin menangis.

_Peh! Peh! Peh! Peh!..._

Ada suara seperti detak jantung, memberikan perasaan yang terasa akrab dan baik, menjalar keluar dari mata kirinya yang tertusuk.

_Shooosh!_

Ia memikirkan nasib mata kirinya, dan pada saat bersamaan, kesadarannya seakan terhisap masuk ke dalam batu marmer hitam itu.

_Boom!_

Otaknya sontak kaget dan pikiran Zhao Feng serasa dibawa ke dalam pekatnya dimensi kegelapan.

"Tempat ini.. "

Zhao Feng punya rasa takut pada hal yang tidak diketahuinya, dan melihat tempat yang begitu aneh yang tidak pernah ia alami sebelumnya. Namun perhatiannya terfokus pada cahaya hijau yang redup yang datang dari pusat tempat kegelapan itu berada.

Cahaya hijau yang redup itu terlihat begitu misterius, dan dalamnya tanpa batas. Cahaya itu perlahan berputar, seakan-akan cahaya itu telah bertahan dari zaman kuno hingga saat ini, memberikan kesan kehidupan dan kekekalan yang abadi bagi manusia.

Kesadaran Zhao Feng telah diserap seluruhnya oleh cahaya tersebut sehingga ia tidak akan terbangun hingga langit berubah menjadi tua atau dimensi dunia menjadi hancur.

_"Sesuatu yang kuno telah rusak, dan Dewa kuno yang telah terbunuh akan berubah menjadi debu yang tak berujung.."_

Desahan yang muncul bersamaan dengan kalimat tersebut seakan-akan begitu kuno dan menyedihkan. Suara itu bergemuruh di dalam area kegelapan pekat dan seakan-akan juga berasal dari sebuah zaman kuno.

"Siapa disana?!" Kesadaran Zhao Feng terombang-ambing dan seluruh badannya menjadi dingin. Dia berusaha mengamati sekitarnya namun tidak bisa melihat siapapun.

Suara itu terdengar seperti berasal dari ruang hampa itu.

_"Ada sebuah jiwa di alam semesta yang bersinkronisasi secara sempurna denganku? Apakah ini takdir?"_ Suara misterius itu seolah berkata pada dirinya sendiri.

"Siapa yang bersembunyi disana?!". Zhao Feng berusaha menekan rasa takutnya dan berteriak.

_"Untuk meneruskan garis keturunan ku dari sang Mata, kau akan memerintah semua orang, mengontrol semua pertandingan. Kau pemuda yang beruntung, jangan mengecewakanku.."_

Area kegelapan pekat tiba-tiba menumpahkan kesadaran kuno, yang kemudian menghilang.

Semuanya lalu terasa tenang ....

Hah!

Zhao Feng menarik napas panjang, namun sebelum ia bisa berpikir lebih jauh, rasa sakit kembali muncul dari mata kirinya.

*****************

_Di dalam ruangan_

Sinar matahari yang membakar masuk ke ruangan lewat jendela. Pada saat itu, Zhao Feng tiba-tiba terbangun

Ini adalah kamarnya.

"Ahhhhh....mataku!" Zhao Feng berteriak dan memegang mata kirinya yang kini bengkak kemerahan dan terasa sangat sakit.

Zhao Feng kembali berbaring di tempat tidurnya, dan badannya masih terdapat bagian yang hangus saat ia tersambar petir. Rasa sakit yang berasal dari mata kirinya membuat ia berkeringat dan berguling-guling di dalam kamarnya.

Untungnya rasa sakitnya perlahan menghilang seiring waktu berjalan.

"Mataku...." Zhao Feng terlihat begitu khawatir dan perlahan melepaskan genggaman tangannya dari mata kirinya.

Ia yakin mata kirinya masih bisa melihat cahaya.

Ketika mata kirinya melihat seberkas cahaya matahari, ada rasa terbakar yang hebat yang membuatnya menyipitkan matanya.

Mata kirinya akhirnya bisa beradaptasi dengan cahaya matahari dan akhirnya dapat melihat dunia lagi. Namun, hal yang akan terjadi selanjutnya akan membuat Zhao Feng terkejut bukan kepalang.

Seluruh dunia terlihat menjadi puluhan ribu warna yang berbeda.

Pandangan mata kirinya membuat semuanya terlihat begitu cerah dan indah. Zhao Feng bahkan bisa melihat partikel kecil di udara, yang umumnya tidak akan bisa terlihat oleh mata normal.

Dia bisa melihat semut di pohon sejauh 100 meter, dan garis-garis di dedaunannya.

Apa yang terjadi? Mata kiriku bahkan dapat..._

Zhao Feng mulai berpikir tentang hal tersebut setelah rasa kagetnya menghilang, dan terlihat sedikit raut bahagia di wajahnya.

Ia yakin bahkan mata kirinya telah melewati serangkaian perubahan dan menjadi lebih kuat setidaknya 10 kali lipat dari mata aslinya.

Zhao Feng mengeluarkan cermin dan melihatnya lebih dekat. Ukuran mata kirinya masih terlihat sama seperti sebelumnya. Satu-satunya perbedaan adalah bagian tengah matanya berwarna lebih gelap dari aslinya. Ketika ia hanya menggunakan mata kirinya untuk melihat, bola matanya akan terlihat kemilau cahaya hijau yang redup .

Perubahan ini, meskipun tidak terlalu kelihatan, membuat jantungnya berdegup kencang.

"Apakah.. apakah bola mata misterius itu menjadi satu dengan mata kiriku?" Hati Zhao Feng begitu senang, namun juga khawatir disaat bersamaan.

Setelah beberapa saat ia menarik napas dalam-dalam dan keluar dari kamarnya.

"Feng'er, kau tidak sadarkan diri selama satu hari satu malam, jangan membuatku khawatir!" Zhao Shi merasa lega melihat anaknya baik-baik saja.

"Ibu, aku baik-baik saja! Aku mungkin mendapatkan sedikit keberuntungan dari malapetaka ini," Zhao Feng tertawa. Namun, wajahnya mendadak berubah serius, "Tunggu, ibu, tadi kau bilang kalau aku tak sadarkan diri sehari semalam?

"Iya. Hari saat kau disambar petir, tapi tabib berkata kau hanya pingsan". Zhao Shi mengusap air matanya, takut pada hal lain yang mungkin terjadi.

Ketika mereka sedang berbicara, perut Zhao Feng pun terdengar keroncongan dan ia pun merasakan rasa lapar yang tak terhingga.

"Ayo, aku akan membuatkan beberapa makanan" Zhao Shi menuju ke dapur dan mulai menyibukkan diri.

Ketika ibunya menyiapkan makanan, Zhao Feng berusaha menggunakan mata kirinya untuk mengamati segalanya dan merasakan bahwa badannya juga mengalami perubahan. Perubahan yang paling menonjol adalah kecepatannya bereaksi.

_Hmmmmmmm..._

Ketika mereka sedang makan, tatapan Zhao Feng bertumpu pada lalat yang terbang di dalam ruangan.

Mata kirinya bisa melihat rute terbang lalat tersebut, ia dapat mengetahui jenis kelaminnya, bahkan bisa melihat garis-garis di sayapnya.

_Shooosh!_

Ia mengayunkan sumpitnya.

Tiba-tiba suara berdengung itu berhenti.

Hahaha! Zhao Feng melihat bahwa lalat itu telah mati di genggaman sumpitnya dan tertawa terbaha-bahak melihatnya.

Ini enak sekali!

Ini rasanya nikmat sekali!

Karena mata kirinya, kecepatan reaksi Zhao Feng dan penglihatannya melebihi orang biasa.

Setelah makan, Zhao Feng terasa penuh energi jadi dia segera berlari menuju ke lapangan beladiri. Ia merasa perubahan mata kirinya ini mungkin akan membuat hidupnya berubah...

Mata kirinya terasa berdesir panas dan juga terasa berdetak seperti bunyi detak jantung.

Ia tidak tahu bahwa saat bola mata misterius itu menjadi satu dengannya, aliran darahnya dan badannya perlahan ikut berubah.

*****************************

_Lapangan Beladiri_

Zhao Feng masih terlihat normal dan mulai melatih ilmu dasar tinju beladirinya.

"Hahaha! Zhao Feng, akhirnya kau disini. Aku pikir kau akan jadi kura-kura yang bersembunyi di balik tempurungnya..." suara tertawa datang dari arah lain di lapangan beladiri itu.

Menyebalkan!_, Zhao Feng memaki dalam hati lalu melihat si kekar Zhao Kun menghampirinya. Ia lalu teringat akan 'Pertarungan Satu Jurus' dengan Zhao Kun.

Dengan tertawaan Zhao Kun, banyak anggota keluarga Zhao lainnya datang berkumpul di lapangan.

Sepertinya hal ini tidak bisa dihindari lagi..._

Zhao Feng hanya bisa melangkah mendekati Zhao Kun.

"Zhao Feng, bersiaplah, satu jurus! Aku cuma butuh satu jurus untuk mengalahkanmu!

Tubuh besar Zhao Kun terlihat seperti harimau dan terlihat mengintimidasi Zhao Feng. Dengan menggunakan kuda-kuda yang aneh, kedua tangan dan badannya bergerak seperti ular berbisa, memberikan nuansa yang kelam dan menakutkan.

Zhao Feng merasakan dingin, seakan dia terikat oleh seekor ular.

"Wahh. Itu adalah level tinggi seni beladiri dari jurus 13 Perubahan Ular Berbisa!" sebuah suara lantang terdengar dari kerumunan yang mengenali jurus Zhao Kun.

"Level tinggi jurus beladiri, bagaimana mungkin! Kebanyakan anggota level kedua hanya bisa sampai di perpustakaan beladiri dan mendapatkan level pertengahan jurus beladiri. Bagaimana mungkin Zhao Kun mendapatkan jurus di level tinggi?"

"Kau mungkin tidak tahu tapi kakek Zhao Kun adalah salah satu tetua di klan utama ini.."

"Pantas saja Zhao Kun percaya diri bisa memenangkan pertandingan ini dengan satu jurus. Itu karena dia telah mempelajari jurus 13 Perubahan Ular Berbisa!"

Para anggota klan yang berkumpul di area tersebut merasa takut, bahkan beberapa orang yang tingkat pembinaannya melampaui Zhao Kun pun menatapnya dengan seksama.

"Itu jurus beladiri level tinggi" Zhao Feng menarik napas dengan dingin.

Pada klan utama keluarga Zhao, anggota klan dibawah level empat di Jalur Beladiri hanya bisa mempelajari jurus beladiri rendah ataupun menengah. Sedangkan untuk Zhao Feng, dimana ia bahkan belum mencapai level kedua, dia belum boleh memasuki perpustakaan Beladiri, sehingga ia tidak bisa mempelajari jurus level rendah di seni beladiri.

13 Perubahan Ular Berbisa adalah jurus beladiri level tinggi dan kerusakan yang diakibatkan jurus ini bahkan lebih parah daripada jurus beladiri di tingkat rendah dan menengah. Apalagi di tingkat dasar.

Saat ini, gerakan tangan Zhao Kun membuat Zhao Feng merasakan tekanan yang hebat seakan-akan jika ia bergerak sedikit saja maka ular berbisa akan langsung menyerangnya.

Pantas saja Zhao Kun begitu percaya diri bisa mengalahkanku dengan satu jurus! Jantung Zhao Feng berdebar kencang karena ia tahu pada situasi normal, ia tidak mungkin bisa lolos dari serangan jurus beladiri level tinggi ini.

Bahkan tingkat pembinaan Zhao Kun lebih tinggi satu peringkat darinya!

_Peh! Peh!_

Dalam tekanan serangan jurus itu, Zhao Feng bisa merasakan mata kirinya bergerak dan tiba-tiba ia merasa senang. Dia mengfokuskan semua kekuatannya di mata kirinya dan membidik Zhao Kun. Tidak ada yang bisa melihat, pada saat itu, mata kiri Zhao Feng mengeluarkan kemilau cahaya hijau yang redup..

_Shoosh!_

Zhao Feng merasa ia mendapatkan penglihatan super yang luar biasa. Di mata Zhao Feng, badan Zhao Kun terlihat membesar dan setiap perubahan, termasuk cara bernafasnya, debaran jantungnya, reaksi ototnya, aliran darahnya, semuanya bisa terlihat dengan mata kirinya.

Dan pada saat itu, seluruh dunia terlihat berjalan sangat lambat.

Namun, dunia tidak berputar menjadi lebih lambat. Yang berubah adalah kecepatan Zhao Feng.

Dalam tekanan jurus itu, degup jantung Zhao Feng terasa begitu tenang dan damai.

Lawannya Zhao Kun merasakan gemetar yang tidak diketahui asalnya dan tiba-tiba ia merasa semua rahasianya telah terbongkar.

"13 Perubahan Ular Berbisa!"

Zhao Kun berwajah murung dan menggunakan serangan terkuatnya tanpa ragu-ragu. Badannya seperti ular berbisa, bergerak seperti petir, dengan kekuatan dan gerakan yang cepat.

_Shoosh!_

Dengan sangat cepat, kedua jemari Zhao Kun menyerang bersamaan seperti gigi ular berbisa, bergerak membelah udara dan menghujam ke arah Zhao Feng.

_Sangat cepat!_ Banyak anggota klan berpikir demikian. Banyak pemuda di level kedua bahkan tidak bisa melihat bagaimana Zhao Kun bergerak.

Saat jari Zhao Kun yang seperti gigi ular berbisa akan mengenai Zhao Feng –

_Pah!_

Tiba-tiba sebuah pukulan yang kuat membelah udara, meninju lengan Zhao Kun, membuatnya terpental jatuh!

Apa yang terjadi? Zhao Kun bergidik ngeri ketika badannya mendadak kaku karena terkejut, lengannya pun mati rasa.

Jari-jarinya, yang hanya setengah inci dari dada Zhao Feng, tidak dapat bergerak sama sekali!

_Whoosh_

Perut Zhao Kun tiba-tiba terasa meledak dengan rasa sakit ketika ia terpelanting jatuh dengan sebuah jeritan.

"Apa yang terjadi?!" semua anggota klan berteriak dengan terkejut,

"Satu jurus, dan kau telah kalah..."


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.