Raja Para Dewa

Niat Membunuh di Hutan Langit



Niat Membunuh di Hutan Langit

0

_Apa yang sedang terjadi?_ Zhao Feng merasa mata kirinya melompat dan aliran darahnya berada di suatu kondisi yang membuat badannya dengan cepat menyerap semua energi.

0

Sangat jelas terlihat bahwa kemampuan badan Zhao Feng untuk menyerap energi obat itu melebihi orang biasa. Biasanya orang akan butuh usaha hingga 3 kali untuk menyerap sebungkus Bubuk Penguat Badan. Namun Zhao Feng hanya perlu sekali dan semua energinya terserap maksimal olehnya.

Zhao Feng meringis ketika terpikirkan bahwa ia baru saja menghabiskan 2.000 keping perak dalam waktu yang sesingkat itu. Namun, itu memang bagus karena semua energi telah terserap olehnya. Kecepatannya melatih Teknik Dinding Besi pun meningkat dengan drastis.

"Perubahan apa yang terjadi pada tubuhku? Kecepatanku menyerap energi obat itu meningkat tajam," Zhao Feng merasa badannya punya suatu rahasia yang tidak ia ketahui. Ia hanya bisa memastikan hal tersebut ada hubungannya dengan kemampuan mata kirinya.

Hari berikutnya, Zhao Feng terlebih dahulu melatih Teknik Pernapasan Membelah Angin beberapa kali lalu mengulanginya dengan menggunakan Bubuk Penguat Badan.

Hanya dalam waktu tiga hari, jurus Teknik Dinding Besinya sudah mencapai level kedua. Uang sebanyak 6.000 keping perak untuk membeli Bubuk Penguat Badan pun habis terpakai.

Dua level pertama dari jurus itu tidak banyak meningkatkan kekuatan tubuh Zhao Feng. Seluruh kekuatannya memang bertambah, namun pertahanannya hanya meningkat sekitar 20 persen.

Ini disebabkan karena Zhao Feng telah punya dasar kekuatan yang begitu kuat. Jika ia mencapai level kedua jurus ini saat ia belum mencapai level keempat di jalur beladiri, maka peningkatan kekuatannya pasti akan terlihat jelas.

"Hanya di level ketiga yang akan membuat badanku akan sekuat baja, dan menangkis serangan senjata tajam. Di level inilah kekuatan pertahanan tubuh akan terlihat meningkat pesat."

Zhao Feng ingin segera mencapai level tersebut, namun semua Bubuk Penguat Badan telah digunakan, dan kecepatannya melatih Teknik Dinding Besi pun kembali berjalan lambat.

_Uang, uang, uang,_ Zhao Feng mendengus kesal. Semua tabungannya sudah habis dan ia tak punya uang sepeser pun saat ini.

Ia lalu mengambil Pil Angin yang ia beli beberapa hari yang lalu. Kegunaan pil ini untuk memulihkan tenaga dalam seseorang. Zhao Feng segera menelan pil tersebut dan mulai melatih Teknik Pernapasan Membelah Angin. Teknik ini sangat luar biasa sehingga kakek Zhao Yufei mau menukarnya dengan jurus Teknik Dinding Besi. Dan dengan energi yang ia dapatkan dari mata kirinya, Zhao Feng bisa melatihnya dua kali lebih lama dari sebelumnya, sehingga membuat kekuatan tenaga dalamnya meningkat dengan sangat pesat.

Sekali lagi Zhao Feng merasakan hawa panas dari mata kirinya yang membuat nya mampu menyerap energi dengan lebih cepat.

_Sehari semalam kemudian..._

Zhao Feng menghela napas panjang saat ia mengangkat kedua telapak tangannya. Sebuah sinar hijau perlahan berputar membentuk lingkaran dengan memancarkan aura yang menekan sangat kuat.

Kekuatan tenaga dalamnya telah mencapai puncak level keempat tanpa diketahuinya. Karena Teknik Dinding Besi dan Teknik Pernapasan Membelah Angin dilatih di waktu bersamaan, dasar kekuatan Zhao Feng pun semakin kuat. Ia menghitung sekitar 6 atau 7 hari lagi menjelang pertandingan utama.

"Teknik Dinding Besi saat ini telah mencapai puncak level kedua dan kekuatan tenaga dalamku sudah berada di puncak level keempat. Seluruh latihanku hampir mencapai puncak level keempat juga.," Zhao Feng menganalisa kekuatannya.

Dengan kekuatannya saat ini, ia memiliki kesempatan 40 hingga 50 persen untuk menjadi 3 besar. Namun untuk bisa menang, dia hanya punya kesempatan 30 persen, dengan kesempatan 70 persen hasil seri atau seimbang jika mengandalkan Ilmu Meringankan Tubuh,

_Kurang bagus!_ Zhao Feng menggelengkan kepalanya karena kesempatan menang yang terlalu rendah.

Jika ia ingin bisa mengalahkan Zhao Han atau mencapai peringkat 3 besar, ia harus segera meningkatkan kekuatannya. Namun jika menggunakan cara biasa untuk berlatih, semua latihannya dan Teknik Dinding Besinya akan sulit mendapatkan peningkatan yang signifikan.

"Sepertinya aku harus ke Hutan Awan Langit lagi," ujar Zhao Feng setelah berpikir. Ia kemudian mengeluarkan kotak persegi panjang dari ruangannya. Sebuah busur panah perak tersimpan dalam kota kayu tersebut. Busur itu ia beli di kota Bulu Matahari. Hanya seorang ahli beladiri sejati yang bisa menggunakan kekuatan maksimalnya.

Dengan busur ditangannya, Zhao Feng meninggalkan wilayah klan keluarga Zhao. Ia lalu membeli beberapa benda di kota Bulu Matahari sebelum menuju ke Hutan Awan Langit.

Saat ia meninggalkan kota Bulu Matahari, 3 bayangan juga bergerak dari gerbang kota dan menuju ke Hutan Awan Langit. Dua orang yang mengenakan baju hitam berkulit gelap dan terlihat serupa.

"Kakak tertua! Anak itu mungkin sedang menuju ke Hutan Awan Langit," ujar salah seorang yang berpakaian hitam.

"Bagus sekali. Itu adalah tempat yang tepat untuk tugas kita. Rencana kita memastikan bahwa anak itu benar-benar tewas nantinya!" ujar si kakak tertua, penuh dengan niat membunuh.

*******

Zhao Feng bisa melatih Ilmu Meringankan Tubuh dengan bebas karena disini tidak ada orang. Ia seringan bulu, melayang di udara, terkadang melakukan lompatan ganda di udara. Akhirnya, Ilmu Meringankan Tubuh bisa digunakan dengan tenaga yang rendah.

_Teng! Teng!..._

Di alam bebas ini ia merasa seperti burung.

_Aku hanya berada di level keempat jalur beladiri dan merasa bebas. Jika aku bisa mencapai level kesembilan, apakah aku nantinya bisa terbang?_ pikir Zhao Feng dengan gembira.

Setengah jam kemudian Zhao Feng telah sampai di Hutan Awan Langit. Hutan tak berujung ini terlihat seperti mulut hewan buas mematikan yang sedang menganga. Tidak ada yang tahu apa yang ada jauh di dalam hutan Awan Langit. Zhao Feng hanya tahu semakin jauh ia masuk ke dalam hutan, maka kemungkinan untuk bertemu hewan buas mematikan juga semakin besar. Kesempatan dan bahayanya juga berjalan berdampingan.

Zhao Feng mengamati dengan hati-hati area disekitarnya dengan mata kirinya untuk mencari tanda hewan buas. Ia tidak sengaja melihat beberapa hewan buas yang kuat sekitar 40 kilometer darinya.

Zhao Feng mengambil busurnya dan menyalurkan kekuatan tenaga dalam ke busur tersebut. Tali busurnya bergetar karena kekuatannya.

_Sou---_

Sebuah anak panah perak ditembakkan ke dalam hutan dan mengenai babi hutan seberat 200 kilogram yang berjarak 200 meter darinya.

_Tonk!_

Anak panah itu menembus mata dan kepala babi hutan itu, menyemburkan darah kesegala penjuru. Babi itu terlihat berontak selama beberapa saat sebelum akhirnya tumbang. Babi hutan seberat 200 kilogram itu akan jadi lawan yang tangguh bagi murid di level ketiga.

Zhao Feng tidak mengambil buruan tersebut karena ia hanya sedang melatih kemampuan memanahnya. Target utamanya adalah hewan buas karena harganya lebih mahal dan ia bisa mengumpulkan uang untuk membeli sumber daya untuk pelatihannya.

"Kekuatan Busur Perak ini bagus juga. Kekuatan setiap anak panahnya setara dengan serangan murid di level keeempat dari jarak 300 langkah. Anak panahku juga diolesi racun. Jika aku bisa mengenai titik vital hewan buas itu, akibatnya sama dengan serangan oleh orang di level kelima," Zhao Feng begitu senang denga kemampuan dirinya. Sebagai pemanah, kemampuan membunuh dan bertahan hidup Zhao Feng sangat tinggi.

_Clap, clap, clap.._ "Bagus juga. Aku tak menyangka sasaranku kali ini adalah seorang pemanah." Sebuah suara tepuk tangan terdengar di hadapannya.

"Siapa!" Zhao Feng terkejut.

Ia melihat di puncak sebuah pohon sejauh 200 meter darinya berdiri seorang bertubuh langsing dan berbaju abu-abu. Orang ini terlihat seperti hantu yang bergelantungan di pohon. Jika seseorang tidak memperhatikan dengan seksama, ia akan terlihat seperti kain lap yang tergantung di pohon.

Dengan mata kirinya Zhao Feng melihat bahwa aura orang tersebut terselubungi dengan cara yang aneh, membuatnya nyaris tak terlihat.

Menurut pengamatannya musuhnya itu telah mencapai level kelima di jalur beladiri dan juga telah mempelajari jurus semacam Teknik Menyembunyikan Udara, dan teknik untuk melacak orang.

"Siapa? _Heh._ .... kau tidak sadar bahwa kau akan segera mati?" si orang berbaju abu-abu itu mengejeknya. Ia sepertinya tidak berniat menyerang dalam waktu singkat, namun matanya tetap tertuju pada Zhao Feng.

Zhao Feng memegang 3 anak panah beracun ditangannya saat ia berhadapan dengan para pembunuh ini.

Kenapa ia tidak bergerak? Zhao Feng merasa aneh namun akhirnya ia tahu.

"Hahaha.. Bocah, sambutlah kematianmu!"

Beberapa ratus meter dibelakangnya, ada dua orang berbaju hitam datang. Mereka berdua telah mencapai puncak level keempat.

Serangan dua arah!

Raut wajah Zhao Feng berubah. Namun orang yang ia harus waspadai karena punya aura yang berbahaya adalah orang yang berdiri dihadapannya.

"Sudah saatnya kau mati." Sebuah pedang melengkung muncul di tangan si orang berbaju abu-abu.

_Apa yang harus kulakukan?_ Zhao Feng segera berpikir keras.

Saat ini, di dalam relung mata kirinya, terdengar suara berdentam yang ia kenal. Dalam keadaan bahaya seperti ini, Zhao Feng menggunakan seluruh kemampuan mata kirinya dan kecepatan bereaksinya di level maksimal.

"Bunuh dia!"

Dua orang dibelakangnya kini hanya berjarang satu atau dua ratus meter darinya. Setiap gerakan mereka terlihat melambat di mata kiri Zhao Feng. Namun, orang berbaju abu-abu dihadapannya tetap berdiri tak bergerak sama sekali. Mata kiri Zhao Feng masih tertuju kepadanya karena ia yang paling berbahaya.

100 meter!

Kedua lelaki berbaju hitam tertawa dengan histeris.Sepertinya mereka telah membayangkan mencincang tubuh Zhao Feng. Namun Zhao Feng tetap tenang.

Tiba-tiba mata kiri Zhao Feng merasakan aliran darah dan kekuatan tenaga dalam menggeliat di dalam tubuh lelaki berbaju abu-abu...

Saat itu mata Zhao Feng memancarkan sinar mematikan saat ia meletakkan ketiga anak panah beracunnya ke busur panah peraknya.

_Sou! Sou! Sou!------_

Ketiga anakk panah melesat dengan jalur yang aneh, terlihat seperti segitiga yang mengarah tepat ke arah si laki-laki berbaju abu-abu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.