Raja Para Dewa

Tantangan Zhao Han



Tantangan Zhao Han

0

Akhirnya tiba giliran Zhao Feng. Karena ia adalah murid terbaik di klan terluar, siapa yang akan ia tantang?

0

Peringkat 6 besar semuanya telah mencapai level keempat. Zhao Linlong telah berada di puncak level kelima, sedikit lebih tinggi dibandingkan Zhao Feng. Dengan tatapan penasaran dari semua orang, Zhao Feng perlahan berkata, "Lewat,"

Apa?! Lewat?!

"Melewatkan kesempatanmu untuk menantang seseorang di ronde ini artinya kau hanya punya 2 kesempatan tersisa," ujar juri pertandingan. Ia terkejut.

Namun, berdasarkan peraturan, penantang bisa melewatkan kesempatannya jika mereka mau. Zhao Feng tentu sudah punya rencana ketika ia sengaja melewatkannya.

Tujuannya adalah peringkat 3 besar. Ini hanyalah ronde pertama dari 3 ronde. Ia merasa tidak perlu menunjukkan kekuatannya kepada semua orang. Lagipula ia ingin melihat kekuatan Zhao Linlong. Zhao Feng tidak berani meremehkan murid di peringkat 3 besar karena mereka telah menembus level kelima.

"Hmph! Kau pikir karena kau melewatkan kesempatanmu maka aku tidak akan bisa bertarung denganmu...." Zhao Han yang berada di peringkat ketiga melihatnya dengan tatapan mengejek. Zhao Feng bisa merasakan aura permusuhan darinya.

Sebelum pertandingan, Zhao Han pernah berkata bahwa ia akan mematahkan lengannya, seperti yang telah Zhao Feng lakukan pada Zhao Yijian. Setelah 10 hari, pelatihan Zhao Han telah sepenuhnya stabil dan ia bisa mengontrol pancaran aura tenaga dalamnya.

Nomor 15... nomor 14... nomor 13...

Para penantang semakin kuat. Pertandingan untuk memasuki peringkat 10 besar semakin seru, namun kebanyakan peserta fokus pada peringkat ketujuh hingga ke sepuluh. Hal ini karena peringkat 6 besar semuanya telah berada di level keempat atau yang lebih tinggi sehingga peringkat mereka susah digeser.

Akhirnya pertandingan memasuki peringkat 10 besar. Sekarang fokus tertuju pada peringkat 5 besar bahkan peringkat 3 besar.

"Aku ingin menantang nomor 4, Zhao Qin," ujar seorang pemuda berbaju biru yang memegang tombak. Kesan yang Zhao Feng tangkap dari sosok Zhao Qin adalah lembut, pendiam, dan tenang.

"Zhao Tun, kau baru saja menembus level keempat dan kau ingin menantangku?" Zhao Qin tersenyum. Cara ia bertarung sama dengan kepribadiannya. Ia menggunakan kelembutan untuk menghancurkan benda yang keras dan kelebihannya adalah di kecepatannya.

"Hanya kau di peringkat 5 besar yang bisa kutantang. Mari kita bertarung dengan baik!" Zhao Tun mulai mengayunkan tombaknya. Ini baru permulaan pertandingan tantangan peringkat dan dua ahli beladiri sejati akan segera bertarung.

Setelah bertarung cukup lama, akhirnya Zhao Qin pun menang. Lagipula Zhao Qin memang memiliki tingkat pelatihan yang lebih tinggi dan semua jurusnya telah dilatih di level yang tinggi.

Meskipun Zhao Tun kalah, peringkatnya tetap sama. Zhao Qin menatap tak berdaya saat melirik peringkat 3 besar. 3 murid ini semuanya sangat kuat. Namun ia tidak akan menyerah dengan begitu mudahnya.

Zhao Qin akhirnya mengambil keputusan. "Aku menantang nomor dua, Zhao Chi,"

Zhao Chi baru saja mencapai level kelima namun kekuatan tenaga dalamnya tidak sekuat Zhao Han.

"Haha! Kau tahu kau akan tetap kalah, Zhao Qin, jadi kenapa bersusah payah!" Zhao Chi dengan malas melompat ke atas panggung.

Keduanya pun terlibat pertarungan. Zhao Feng akhirnya bisa melihat kekuatan murid di peringkat 3 besar.

"Jari Awan Biru!" Zhao Qin perlahan mengangkat jarinya. Sebuah sinar biru memancar dari jemarinya. Sinar itu terlihat lemah dan rapuh namun sinar itu berdesir membelah udara. Jurus keahlian jarinya itu merupakan jurus tingkat tinggi. Ia telah melatihnya di level yang tinggi dan ia tahu bagaimana cara menggunakannya dengan baik .

_Kerusakan yang ditimbulkan jurusnya bagus juga. Kekuatan energinya difokuskan pada satu titik. Jurus itu punya kelembutan seperti air yang mengalir sekaligus kerasnya es_ Zhao Feng menganalisa jurus Zhao Qin dengan mata kirinya.

Meski jurus Pedang Mengalirkan Dingin milik Zhao Yijian dan Jari Awan Biru merupakan jurus tingkat tinggi dan telah mencapai level tertingginya, akibat yang ditimbulkan kedua yang jurus ini tidak bisa disamakan.

"Ai.. perkembangan jurusmu hanya sejauh ini!" ujar Zhao Chi dengan malas.

_Shuah!_

Badan Zhao Chi berubah menjadi jejak bayangan di udara saat ia menghindari serangan Zhao Qin.

_Ini tidak bagus!_

Zhao Qin masih meremehkan kekuatan Zhao Chi.

"Gerakan Zhao Chi telah mencapai level yang tinggi," teriak para penonton.

"Pukulan Amarah Langit!" Zhao Chi muncul di belakang Zhao Qin dan memukulnya.

Pukulannya terselubungi dengan cahaya merah yang terang. Ketika cahaya itu bergerak di udara suaranya terdengar seperti petir. Pergerakan pukulannya di udara membuat suara yang membuat gendang telinga beberapa orang berdenging.

_Jurus pukulan yang menghancurkan. Jurus ini pasti telah berada di level puncak. Kekuatannya sama dengan Teknik Dinding Besiku_ Zhao Feng sedikit terkejut.

"Awan Biru Terbang!" teriak Zhao Qin saat ia terkena pukulan Zhao Chi. Ia pun terpental jauh dan muntah darah saat terkapar di tanah.

Hanya dengan satu pukulan telah melukai Zhao Qin. Ia beruntung Zhao Chi menggunakan kelembutan untuk menangkis serangan yang keras. Pesilat lainnya pasti akan langsung kalah.

"Itu hanya pemanasan,"" Ujar Zhao Chi lalu menyerang lagi. Penampilannya membuat para murid lainnya mewaspadai kekuatannya.

Keahlian langkah kaki tingkat tinggi, kekuatan tenaga tingkat tinggi, jurus pertahanan badan tingkat tinggi...

Kekuatan Zhao Chi pun terpampang jelas. Meski ia mempelajari banyak jurus yang berbeda, kebanyakan jurusnya adalah jurus tingkat tinggi. Bahkan jurus pertahanan badannya telah mencapai level keempat yang artinya Zhao Chi bisa menangkis serangan pedang dan senjata tajam lainnya hanya dengan badannya saja.

_Tidak ada kelemahan yang terlihat jelas. Jurus Pukulan Amarah Langit sangat mematikan_, pikir Zhao Feng. Zhao Chi adalah lawan yang tangguh.

Pantas saja Zhao Chi meremehkannya di pertandingan babak penyisihan klan terluar. Zhao Feng tidak akan bisa bertahan lebih dari 3 jurus pada saat itu.

Di panggung, Zhao Chi mempermainkan Zhao Qin. Setelah bertanding 20 jurus, napans Zhao Qin terengah-engah dan akhirnya menyerah. Zhao Qin tahu ia hanya bisa bertahan sebanyak 20 jurus karena Zhao Chi tidak bertanding dengan serius. Jika Zhao Chi serius bertanding, Zhao Chi bisa menang dalam 3 jurus.

"Kalian semua tidak berhak menantang peringkat 3 besar." Ujar Zhao Chi lalu mengarahkan pandangannya ke Zhao Feng.

Hm?

Zhao Feng tiba-tiba merasa bahwa pikirannya sedang dibaca oleh Zhao Chi. Bagaimana ia bisa tahu bahwa Zhao Feng akan menantang murid di peringkat 3 besar?

Membaca situasi saat ini, peringkat keempat Zhao Qin, peringkat kelima Zhao Tun dan peringkat keenam Zhao Yufei seperti tidak berniat menantang para murid di peringkat 3 besar.

Setelah usai giliran Zhao Qin, sekarang saatnya giliran Zhao Han.

"Zhao Han! Zhao Han!" banyak penonton meneriakkan namanya karena ia adalah penantang terbaik untuk menjadi peringkat pertama.

Pertandingan ini kini mencapai klimaksnya. Bahkan Zhao Chi pun terlihat serius ketika melihat Zhao Han. Hanya Zhao Linlong di peringkat satu yang terlihat biasa saja.

Mata Zhao Han melewatkan Zhao Chi dan Zhao Linlong. Ia telah berada di peringkat ketiga dan hanya ada dua orang yang berada di atasnya.

Zhao Linlong atau Zhao Chi?

Para penonton terlihat berharap. Akan ada pertandingan yang seru jika Zhao Han memilih Zhao Linlong ataupun Zhao Chi.

Namun, kenyataan berbicara lain. Setelah mata Zhao Han melewatkan Zhao Linlong dan Zhao Chi, ia justru melihat ke arah baris kedua.

_Ah!_

Murid di baris kedua gemetar ketakutan. Baris pertama adalah peringkat 10 besar. Baris kedua adalah peringkat 11 hingga 20.

"Aku ingin menantang... kursi keenam di baris kedua!" suara Zhao Han menggelegar.

Zhao Han tidak menantang peringkat 1 dan 2, bahkan bukan pula murid di peringkat 10 besar. Ia menantang murid di peringkat 20 besar!

Kursi keenam di baris kedua? Siapa orang yang tidak beruntung itu?

Perhatian penonton mengarah ke posisi itu.

_Aku?_ Zhao Feng kaget.

Ya! Zhao Han menantangnya!

"Zhao Han, apa kau benar-benar akan melakukannya?" Juri pertandingan mengernyitkan dahinya. "Orang yang berada di peringkat yang lebih tinggi akan kehilangan peringkatnya jika kalah dari orang di peringkat yang lebih rendah. Bahkan jika kau menang pun, tidak ada untungnya bagimu,"

Menurut peraturan, peserta di peringkat atas bisa menantang peserta di peringkat bawah. Namun tidak ada yang akan mau melakukannya karena tidak ada gunanya. Malahan yang kalah akan langsung kehilangan satu kesempatan untuk bertanding.

"Ya" Sinar mata Zhao Han yang memancarkan aura membunuh menatap tajam ke arah Zhao Feng.

Beberapa murid tahu tatapan tersebut. Banyak yang tahu bahwa Zhao Han adalah sepupu Zhao Yijian dan hubungan mereka cukup akrab. Pada peringkat ke 20, Zhao Yijian menatap Zhao Han seolah mengucapkan terima kasih.

"Zhao Feng? Apakah kau tidak berani melawanku?" Zhao Han meledeknya.

"Apa yang harus kutakutkan?" raut wajah Zhao Feng tetap terlihat datar saat ia melompat ke panggung.

Meski ia tahu bahwa ia akan melawan Zhao Han, ia tidak menyangka akan secepat ini.

_Akan kupatahkan lengannya lalu aku akan menantang Zhao Linlong, Itu rencana Zhao Han.

"Zhao Han menantang Zhao Feng?"

"Tentu saja, Zhao Han akan membalaskan dendam sepupunya".

"Meski Zhao Feng begitu kuat, Ia tetap bukan tandingan Zhao Han,"

Banyak murid melihat dengan tatapan simpati atau penuh dengan kesombongan.

Meski Zhao Feng adalah murid terbaik di klan terluar dan ia telah menjadi ahli beladiri sejati, tetap saja ada perbedaan yang cukup besar antara Zhao Feng dan Zhao Han.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.