Raja Para Dewa

Permulaan Pertandingan Utama, Bagian Kedua



Permulaan Pertandingan Utama, Bagian Kedua

0

"Darimana mereka berasal?" Zhao Feng merasa semuanya terlihat tidak nyata.

0

Tanpa disadarinya, mata kirinya membuka kemampuan yang baru: ia bisa mengingat semua kejadian yang ia saksikan dan memutarnya berulang kali dengan sempurna.

Jika Zhao Feng mau, ia bahkan bisa memutarnya kembali kejadian itu dan melihatnya dari beberapa sudut. Ia tahu pengetahuannya tentang dunia luar masih terbatas. Benua Bunga Biru memiliki banyak negara. Hutan Awan Langit ini saja terbentang di lebih dari 10 negara. Kota Bulu Matahari hanyalah kota kecil dalam sebuah negara.

Setelah menenangkan dirinya, Zhao Feng pun mulai senang. Sekarang karena Hyena Bermata Biru itu telah mati, ia bisa segera keluar dari goa tersebut.

_Aku harus segera pergi!_ Zhao Feng merasa gelisah saat memikirkan soal pertandingan.

Mulut goa itu masih tertimbun reruntuhan batu. Ia hanya perlu menyingkirkan bebatuannya dan membuka jalan.

_Peng!_

Batu terkecil hanya sekitar 150 kilogram. Hanya dengan menggunakan tenaga badannya ia bisa menghancurkan batu tersebut. Jika ditambah dengan kekuatan tenaga dalam, batuan itu akan hancur berkeping-keping.

Ketika Zhao Feng mendapati batuan yang lebih besar, ia berusaha menyingkirkannya. Pesilat level kelima punya kekuatan hingga 750 kilogram hanya dengan menggunakan kekuatan badannya. Karena Zhao Feng telah melatih Teknik Dinding Besi hingga level keempat, ia setidaknya punya kekuatan seberat 1250 kilogram, 500 kilogram lebih kuat dibandingkan pesilat lain di level kelima. Namun kegunaan utama Teknik Dinding Besi adalah untuk membantu pertahanan badan, bukan menambah kekuatan.

Setengah jam kemudian Zhao Feng akhirnya berhasil membuka jalan untuk keluar dari goa tersebut. Namun ia tidak langsung pergi. Ada beberapa tanaman obat berharga yang masih tersisa di dalam dinding batu kemerahan itu.

_Rahhh! Roar!_

Saat ini suara beberapa hewan buas dan hewan liar mulai terdengar.

"Bangkai hewan buas mematikan tingkat tinggi akan selalu menarik perhatian banyak hewan lainnya," Zhao Feng pun segera mempercepat gerakannya. Seperti roket, ia terbang menuju ke dinding batu untuk mengambil beberapa tanaman. Ia hanya punya satu tujuan, mengambil 3 tanaman berusia 1.000 tahun, yaitu daun darah, rumput jiwa darah dan rebung bambu darah yang semuanya berusia 1.000 tahun.

Ia punya beberapa alasan kenapa tetap ingin mengambil tanaman obat itu. Pertama, ia harus menghemat waktu, banyak hewan buas mulai berkumpul di depan goa tersebut. Kedua, meskipun tanaman obat berusia 300 tahun dan 500 tahun juga cukup berharga, Zhao Feng telah memakan banyak tanaman tersebut saat terkurung di dalam goa jadi efeknya tidak akan terlalu banyak lagi bagi tubuhnya.

_Ceng!_

Ia tidak berani berhenti berlari setelah mengambil tanaman tersebut. Begitu keluar dari goa dan memasuki ngarai, terlihat 7 hingga 8 ekor hewan buas mematikan telah bertarung. Ada juga sekitar 30 hewan liar di sekitar situ, semuanya memiliki kekuatan seperti pesilat di level keempat. Zhao Feng mencoba menghindari semua hewan-hewan tersebut dan berlari ke arah sungai kecil .

Meski ia mencoba menghindari para hewan buas itu, masih ada beberapa yang datang mengejarnya.

"Kau menginginkan kematianmu sendiri!" teriak Zhao Feng saat ia menghajar hewan buas tingkat rendah dengan telapak tangannya.

_Craaack!_

Tulang hewan buas itu pun langsung hancur. Zhao Feng hanya menggunakan kekuatan ototnya saat menyerang, ia sama sekali tidak menggunakan tenaga dalamnya. Hewan buas tingkat rendah ini sedikit lebih kuat dibandingkan Raja Harimau Berkepala Hijau yang pernah ia lawan saat pertama kali datang ke Hutan Awan Langit ini.

Membunuh hewan buas dengan satu serangan ternyata membuat hewan liar lainnya ketakutan dan Zhao Feng pun segera berlari menuju jalan yang pernah ia tempuh sebelumnya.

Selama perjalanan ia masih banyak bertemu dengan hewan buas mematikan lainnya. Ini karena bangkai Hyena tersebut telah menarik perhatian hewan lainnya di hutan itu.

"Pukulan Besi Api!" teriak Zhao Feng saat sebuah cahaya hijau keluar dari pukulannya. Serangannya ini mengenai hewan buas tingkat rendah yang kekuatannya sama dengan pesilat di level kelima. Serangan itu mengakibatkan organ dalam hewan itu terburai keluar.

Dengan efek yang ia dapatkan dari Rumput Jiwa Darah dan kolam merah di goa itu, tenaga dalamnya menjadi lebih kuat dibandingkan tenaga dalam murid di level kelima. Ketika ia menggunakan Teknik Pernapasan Membelah Angin, ia bisa langsung membunuh pesilat di level yang sama.

**************************

_Satu jam kemudian..._

Zhao Feng akhirnya berhasil tiba di bagian terluar Hutan Awan langit dan segera berlari menuju Kota Bulu Matahari.

"Aku dengar pertandingan di klan Zhao akan segera berakhir,"

"Pertandingan utama itu dibagi berdasarkan tantangan peringkat dan tantangan posisi. Dari 100 orang hanya akan ada 50 orang yang bisa menjadi murid klan utama. Pertandingan terakhir akan segera berakhir. Aku sedih belum bisa menontonnya,"

Selama di perjalanan Zhao Feng mendengar semua informasi yang telah terjadi selama pertandingan berlangsung. Setelah ia memasuki wilayah klan keluarga Zhao, ia tidak langung mendatangi tempat pertandingan. Zhao Feng malahan pulang kerumah terlebih dahulu dan menyimpan ketiga tanaman obat berusia 1.000 tahun.

Lalu ia segera berganti baju dan keluar dari rumahnya. Zhao Feng menggunakan Teknik Menyembunyikan Udara untuk memperlihatkan seolah-olah latihannya masih berada di puncak level keempat. Sedangkan tenaga dalam terlihat berada di level kelima.

"Ini cara yang terbaik yang bisa kulakukan" Zhao Feng segera tiba di tempat pertandingan dengan menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh.

Saat ini pertandingan berada di panggung kedua.

"Setelah seharian bertarung, tantangan posisi telah berakhir dan 50 murid klan utama telah diputuskan. Tantangan peringkat akan dimulai besok. Kalian ber 50 akan menantang satu sama lain untuk mengejar peringkat dan hadiah akan diberikan pada hasil akhir peringkat yang kalian dapatkan".

Di tengah-tengah area tersebut, ada sebuah arena. Di seberang arena itu ada panggung. Ada 50 kursi di panggung dan setiap kursi telah diduduki oleh seseorang yang mewakili posisi di klan utama.

Ronde pertama tantangan posisi adalah ketika 50 orang murid klan terluar menantang 50 orang murid klan utama, untuk memperebutkan posisi di 50 besar klan utama. Zhao Feng memandang ke seluruh penjuru dan melihat bahwa murid dari klan terluar, Zhao Yufei, Zhao Yue dan Zhao Guang telah berada di posisi 50 besar.

Namun peringkat mereka masih berada di posisi 10 besar paling bawah. Hanya Zhao Yufei yang berhasil masuk di posisi 20 besar. Tentu saja peringkat dari tantangan posisi ini bukanlah peringkat sesungguhnya.

"Aku datang terlambat," Zhao Feng menggunakan kartu identitasnya dan melewati pos pemeriksaan.

"Itu Zhao Feng!"

"Itu dia, murid terbaik di klan terluar!" Kehadiran Zhao Feng langsung menarik perhatian para penonton.

"Juri, apakah saya masih bisa ikut bertanding?" tanya Zhao Feng saat ia tiba dengan napas terengah-engah karena berlari.

"Siapapun kau, kau tidak bisa bertanding karena ronde pertama pertandingan ini telah berakhir," ujar juri tersebut. Ia merasa Zhao Feng tidak perlu diperhatikan.

"Hm? Itu dia!" mata juri utama berjanggut putih berbinar-binar melihat Zhao Feng. Ia adalah juri utama di pertandingan babak penyisihan klan terluar dan telah melihat dominasi Zhao Feng selama pertandingan.

Mendengar perkataan juri itu, Zhao Feng hanya bisa menggelengkan kepalanya karena putus asa. Ia tidak terlalu tertarik dengan pertandingannya karena hanya ada 2 atau 3 orang yang setara dengannya. Zhao Feng hanya tertarik dengan hadiahnya. Jika ia berhasil mencapai posisi 3 besar, ia bisa memasuki perpustakaan beladiri dan memilih jurus beladiri di level puncak.

"Tunggu," Terdengar perintah dari juri utama.

"Juri utama? Apa maksudmu...?" Juri yang mengatur jalannya pertandingan bertanya dengan ragu-ragu.

"Anak ini dengan mudah mendominasi pertandingan klan terluar dan menduduki peringkat pertama. Kemampuannya memahami dan potensinya tidak terukur. Aku rasa kita bisa memberikannya kesempatan untuk bertanding," ujar orang tua berjanggut putih itu.

Zhao Feng melihat dengan tatapan penuh rasa terima kasih kepada juri utama itu. Juri itu telah membantunya lebih dari sekali.

"Aku menolak!" seru suara yang dingin dari arah berlawanan. Orang itu adalah Zhao Tianjian.

"Setiap negara punya peraturannya sendiri! Bagaimana mungkin peraturan bisa diubah begitu saja karena satu orang? Jika mereka terlambat mengikuti pertandingan, itu artinya ia tidak menghormati peraturan yang telah dibuat!" tegas Zhao Tianjian.

Zhao Feng merasa kesal. Ia terlambat karena Zhao Tianjian telah mengirimkan pembunuh untuk mengejarnya. Sekarang Zhao Tianjian berusaha menghentikannya ikut dalam pertandingan.

"Kau benar! Zhao Tianjian benar! Kita tidak bisa membiarkan seseorang sepertinya lewat begitu saja,"

"Heh, anak ini bisa menunggu pertandingan berikutnya 3 tahun lagi," Banyak orang yang menatap Zhao Feng dengan penuh kesombongan.

Para tetinggi di klan Zhao mulai saling berdiskusi. Pertandingan tahun ini sangat penting. Bukan hanya karena beberapa tetua telah datang untuk menyaksikan pertandingan ini, namun karena pemimpin klan keluarga Zhao, Zhao Tiancang pun juga ada disini. Sudut pandang mereka berbeda-beda mengenai kejadian itu. Mereka pikir lebih baik mendapatkan lebih banyak murid jenius daripada peduli soal peraturan yang ada.

"Bagaimana pendapat kedua juri utama?" ujar pemimpin klan, Zhao Tianyang tanpa ekspresi. 3 orang yang punya pengaruh besar di pertandingan utama adalah : pemimpin klan dan kedua juri utama.

"Aku mendukung Zhao Feng. Lebih baik jika klan punya lebih banyak murid jenius," ujar juri utama berjanggut putih. Lalu semua pandangan pun mengarah ke juri utama yang satunya lagi. Juri itu mengenakan jubah putih.

Zhao Feng menatap juri berjubah putih itu dan merasa kenal dengannya. Lalu ia ingat juri itu adalah tetua yang menjaga perpustakaan beladiri saat ia berkunjung kesana.

Tetua berjubah putih itu juga melihat Zhao Feng dan berkata, "Aku juga mendukung Zhao Feng,"

Para penonton pun geger. Kedua juri utama memutuskan mendukung Zhao Feng!

Dua dari 3 orang yang paling berkuasa telah memutuskan untuk membantu Zhao Feng. Bahkan pemimpin klan pun tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Bagaimana mungkin ini terjadi....?" Wajah Tianjian pucat pasi.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.