Raja Para Dewa

Permulaan Pertandingan Utama, Bagian Pertama



Permulaan Pertandingan Utama, Bagian Pertama

0

3 level pertama adalah dasar Teknik Dinding Besi. Setelah 3 level dasar itu, setiap level berikutnya akan membuat orang yang melatih jurus ini mendapatkan kekuatan yang semakin meningkat. Saat pesilat melatih level keempat jurus ini, badannya akan sekeras dinding besi dan tidak bisa ditembus.

0

Itu artinya badan Zhao Feng bisa menahan serangan Xin Fei dan kebanyakan pesilat di level empat dan lima tidak akan bisa melukainya. Level keempat dari jurus Teknik Dinding Besi tidak hanya memperkuat kulitnya, namun jurus ini juga memperkuat tulang dari dalam, yang artinya kekuatannya akan melebihi pesilat lain di level yang sama.

Zhao Feng merasakan perubahan dalam tubuhnya. Meski tidak menggunakan tenaga dalamnya, setiap gerakannya mengandung kekuatan yang sangat besar.

"Aku bisa dengan mudah mengalahkan pesilat di level keempat hanya dengan pertahanan badanku. Aku bahkan bisa menangkis serangan pesilat di level kelima".

Zhao Feng menghirup napas dalam-dalam dan mengevaluasi tubuhnya. Saat ini ia akhirnya sadar kehebatan jurus beladiri untuk pertahanan badan.

Jika ia telah melatih Teknik Dinding Besi di level keempat, ia tentunya tidak akan kesulitan bertarung dengan ketiga pembunuh itu.

_Teng!_

Zhao Feng melompat keluar dari kolam dan menguatkan dasar latihannya. Lalu ia merayap keluar ke mulut goa. Mulut goa itu benar-benar tertutupi dengan runtuhan bebatuan. Namun Zhao Feng masih bisa melihat suasana diluar goa lewat celah bebatuan.

"Hyena itu masih belum pergi juga?!" Zhao Feng mengernyitkan dahinya . Hyena Bermata Biru itu masih terbaring di tengah ngarai, sedang tertidur. Zhao Feng tidak berani membuat langkah yang mencurigakan. Ia hanya bisa menyingkirkan beberapa batuan kecil.

_Wu~~~_

Tiba-tiba hewan itu melonglong. Zhao Feng merasa putus asa saat ia kembali ke kedalaman goa. Hyena Bermata Biru itu adalah hewan buas mematikan tingkat tinggi, sehingga hewan itu punya panca indra yang sangat tajam. Berusaha bersembunyi dari hewan itu sangat sulit.

"Masih ada dua hari lagi sebelum pertandingan utama dimulai," Zhao Feng sedikit kesal saat ia kembali berendam di dalam kolam.

Ia tidak bisa memaksa keluar. Kekuatan Hyena Bermata Biru itu setara dengan pesilat level kedelapan. Pesilat dibawah level ketujuh akan langsung tewas menghadapinya.

Selain itu kecepatan Hyena itu sama dengan Master Beladiri di level kedelapan. Bahkan beberapa tetua klan pun belum tentu bisa mengalahkannya.

Zhao Feng memutuskan jika ia belum bisa keluar, maka ia akan terus berlatih. Berendam di kolam, ia melatih kembali Teknik Pernapasan Membelah Angin dan Teknik Dinding Besi. Meski cairan merah itu membantu peningkatan kekuatan Teknik Dinding Besinya, peningkatannya masih lebih lambat dari sebelumnya.

Dua hari berlalu dengan cepat. Teknik Dinding Besi mengalami peningkatan yang cukup besar, meski belum mencapai level kelima. Selama berada di dalam goa, Zhao Feng telah memakan daun darah berusia 500 tahun dan rebung bambu darah berusia 500 tahun.

Ia juga memakan Rumput Jiwa darah dan merasakan kekuatan tenaga dalamnya seolah dimurnikan dan meningkat ke level yang lebih tinggi. Dengan bantuan tanaman obat dan kolam merah itu, kekuatan tenaga dalamnya telah mencapai puncak level kelima. Saat ini ia sama kuatnya dengan Zhao Han.

Kegunaan rebung bambu darah itu ternyata berbeda. Tanaman itu membantu mengeluarkan racun dari tubuhnya. Karena pernah menggunakan beberapa obat sebelumnya, tubuhnya memiliki sedikit racun dan ia juga mengalami beberapa luka dalam kecil di tubuhnya. Namun setelah memakan rebung bambu darah, ia merasakan tubuhnya mengeluarkan cairan hitam yang kental beberapa kali, yang membantunya menghilangkan semua racun di tubuhnya dan menyembuhkan luka dalamnya.

Saat ini tenaga dalam Zhao Feng berada di puncak level kelima dan latihannya juga hampir mencapai puncak level kelima. Teknik Dinding Besinya pun hampir berada di puncak level keempat.

Namun ia belum merasa senang sama sekali.

"Hari ini dimulainya pertandingan utama," Zhao Feng menggelengkan kepalanya dengan sedih. Ia masih terjebak di dalam goa dan tidak bisa keluar..

********

_Selama berada di dalam goa..._

_Kota Bulu Matahari, wilayah klan keluarga Zhao_

Semua anggota elit murid klan utama telah muncul. Peringkat pertama Zhao Linlong, peringkat kedua Zhao Chi, peringkat ketiga Zhao Han..

Semua murid jenius telah datang.

"Kenapa dia belum datang juga?" Mata indah Zhao Yufei mengamati seluruh penjuru namun ia belum melihat Zhao Feng. Zhao Feng akhirnya menembus ke level keempat di jalur beladiri setengah bulan lalu. Ini karena bantuan Teknik Pernapasan Membelah Angin dan beberapa sumber daya yang berharga...

Di atas panggung, ada 50 kursi yang disusun menjadi 5 baris. Di setiap kursi duduk para murid klan utama. 50 kursi itu melambangkan 50 tempat yang tersedia di klan utama.

3 kursi pertama diduduki oleh murid di peringkat 3 besar klan Zhao. Mereka bertiga telah mencapai setidaknya level kelima di jalur beladiri. Hanya dengan melihat aura yang dipancarkan, bisa terlihat bahwa Zhao Chi dan Zhao Han baru saja mencapai level kelima.

Sedangkan peringkat pertama, Zhao Linlong, ia tidak pernah membuka matanya sejak awal membuatnya terlihat sangat misterius. Ia tidak pernah melihat pertandingan apapun.

"Kenapa si murid terbaik di klan terluar, Zhao Feng belum datang?"

"Ya, aku dengar ia mengalahkan murid di level keempat dengan hanya menggunakan kekuatan calon dari ahli beladiri," para murid klan ini berdiskusi. Hanya beberapa orang dari klan Zhao di tingkat tinggi yang menyadari ketidakhadiran Zhao Feng.

_Di atas panggung...._

"Jika ia berada disini dan telah mencapai setidaknya level keempat, ia mungkin bisa mencapai posisi 5 besar dengan mudah..." orang tua berjanggut putih bergumam sendiri. Orang tua ini adalah juri utama di pertandingan babak penyisihan klan terluar dan yang telah menghalangi serangan Zhao Tianjian terhadap Zhao Feng.

Hari ini ia juga salah satu dari 2 juri di pertandingan utama ini.

"Hmph, jika ia bisa datang hari ini, maka pasti matahari telah terbit dari selatan," Mata Zhao Tianjian menyorotkan kebencian namun kemudian ia berpikir dengan penuh rasa curiga, _kenapa si Elang Perak yang kuberi misi itu belum kembali untuk melaporkannya?_

****************

_Di dalam sebuah goa di Hutan Awan Langit..._

Zhao Feng masih berpegang teguh pada harapan terakhirnya dan waktu berlalu dengan sangat lama. Ia yakin pertandingan utama telah dimulai. Dengan adanya Hyena Bermata Biru berjaga di luar, Zhao Feng tidak berani membuat gerakan yang gegabah.

Saat ini yang bisa ia lakukan adalah terus melatih Teknik Dinding Besi dan Teknik Pernapasan Membelah Angin.

Sehari berlalu dengan sangat cepat. Teknik Dinding Besinya telah mencapai puncak level keempat. Kekuatan tenaga dalamnya mencapai tingkat maksimal di level kelima. Bahkan pelatihannya juga secara perlahan mendekati puncak level kelima.

"Satu hari telah berlalu sejak pertandingan dimulai," Zhao Feng tidak berharap apapun saat ini. Meski pertandingan klan utama itu penting, namun nyawanya masih lebih penting lagi.

Lagipula jika ia punya kekuatan yang besar, ia tidak akan takut pada siapapun jika ia pulang nanti.

_Roar---_

Dari ngarai terdengar sebuah raungan.

_Hm?_

Zhao Feng segera keluar dari dalam kolam. Suara itu jelas dari si Hyena Bermata Biru.

"Coba kulihat," Zhao Feng menggunakan Ilmu Meringankan Tubuh dan sampai di reruntuhan batu di mulut goa dalam sekejap. Lewat lubang kecil, ia melihat keluar. Dari arah yang berlawanan terlihat beberapa orang muncul.

Ada orang lain!

Awalnya Zhao Feng sangat gembira namun ia mendadak sedih. Hanya master beladiri yang bisa melawan hewan buas mematikan di tingkat tertinggi. Mata kiri Zhao Feng bisa melihat hingga sejauh lima kilometer ada dua laki-laki dan seorang perempuan yang datang di ngarai tersebut. Usia mereka mungkin sekitar 17 atau 18 tahun, yang tertua mungkin berumur 20.

Melihat usia mereka, rasanya mustahil bila mereka adalah Master Beladiri. Di pikiran Zhao Feng, tetua klan yang merupakan Master Beladiri telah berusia 70 atau 80 tahun.

Namun Hyena Bermata Biru itu sepertinya mewaspadai orang-orang tersebut. Ketiga orang itu mengenakan baju yang sama, jadi sepertinya mereka berasal dari kelompok yang sama pula. Karena mereka berdiri sejauh 5 kilometer darinya, Zhao Feng tidak bisa mendengarkan suara orang-orang tersebut karena pendengarannya tidak sekuat penglihatannya.

Saat itu, pemuda yang berdiri di depan berkata, "Hewan itu sepertinya terlihat cerdas,"

"Tidak ada tantangan sama sekali," ujar pemuda lainnya dengan maksud mengejek.

"Biar aku saja," ujar si gadis.

"Baiklah, adik Yuan. Keahlian bertarungmu sepertinya terlalu lemah, kau mungkin tidak bisa membunuhnya dalam satu jurus," ujar pemuda yang berdiri di depan.

Jika Zhao Feng bisa mendengarkan pembicaraan mereka maka ia pasti terkejut. Kemudian ia melihat gadis itu melangkah maju menuju ke Hyena Bermata Biru itu.

_Wu~~~_

Hyena Bermata Biru itu menerjang kearah gadis tersebut.

_Ya Ampun!_

Zhao Feng kaget. Gadis itu akan segera tewas terbunuh!

Penglihatan mata kiri Zhao Feng pun digunakan hingga level maksimal. Seluruh dunia seolah bergerak 10 kali lebih lambat dari biasanya.

"Hancurlah!"

Gadis itu melayang di udara. Dengan tangannya yang terlihat sehalus batu giok yang mengayun di udara, sebuah cahaya berwarna biru terbentuk di tangannya lalu bergerak tepat ke arah kepala Hyena tersebut.

_Ssss-----_

Kulit hyena yang sekuat baja itu pun tiba-tiba terbelah dengan mudahnya dan hewan itu berteriak saat kepalanya meledak.

_Hong------_

Badan tak bernyawa hewan buas itu pun terkapar di tanah.

Zhao Feng kaget. Mata kirinya masih berdetak. Di dalam dimensi kegelapan pekat, cahaya hijau di mata kirinya terbelah menjadi dua bayangan. Bayangan pertama adalah si Hyena Bermata Biru sedangkan bayangan lainnya adalah gadis tersebut.

Kedua bayangan itu saling mendekat. Gadis itu mengayunkan tangannya dengan santai. Serangannya adalah jurus beladiri yang terlalu rumit untuk dipahami oleh Zhao Feng namun bisa membunuh hewan buas itu dengan satu kali serangan.

Pemandangan itu berputar berulang-ulang di dalam pikirannya saat Zhao Feng masih berdiri dengan terpesona di mulut goa. Ia begitu fokus dengan kejadian tadi sehingga tidak sadar bahwa ketiga orang tersebut telah meninggalkan ngarai itu.

"Adik Yuan, meski lawanmu sangat lemah, kekuatan dari jurus itu bagus juga," puji pemuda yang ada didepannya.

Ketika Zhao Feng membuka matanya, tidak ada seorang pun yang berada di ngarai tersebut, hanya bangkai hyena tersebut. Semuanya terjadi begitu cepat seperti mimpi.

Namun saat ia menutup mata kirinya, pemandangan si gadis membunuh hewan buas mematikan di tingkat tertinggi itu kembali muncul berulang-ulang kali di dalam pikirannya...


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.