Raja Para Dewa

Kembali ke Pulau Bulu Langit



Kembali ke Pulau Bulu Langit

0Alam Dewa Kesunyian Kuno, Teluk Samudra Biru, Pulau Bulu Langit:     
0

Bzzzz!     

Warna mimpi tiba-tiba muncul di langit di atas Aula Spiritual Transaksi yang ditutupi tameng penghalang cahaya biru sedingin es. Seseorang segera muncul dari cahaya yang samar tersebut..     

"Aku sudah sampai!"      

Zhao Feng membuka matanya dan ada ekspresi riang di wajahnya. Sebelum menggunakan Teleportasi Pikiran, dia agak khawatir ada yang tidak beres.     

"Aula Spiritual Transaksi...." Zhao Feng melihat ke Aula Spiritual Transaksi.     

Tempat pertama yang dia datangi di Alam Dewa Kesunyian Kuno adalah Pulau Bulu Langit. Kemudian, dia bahkan mewakili Ras Domba Emas Kobaran Api dalam bersaing untuk mendapatkan kendali Aula Spiritual Transaksi ini dan memenangkan kemenangan besar.      

Kemenangan itu juga membuatnya berhasil menyinggung pasukan milik Raja Pulau Bulu Langit.     

"Aku penasaran bagaimana kabar Ras Domba Emas Kobaran Api dan Ras Domba Giok Hijau," Zhao Feng berpikir sendiri saat bersiap untuk pergi.     

Ketika dia datang ke Alam Dewa Kesunyian Kuno sendirian dan tidak tahu apa-apa, itu adalah Yu Lin dari Ras Domba Giok Hijau yang membimbingnya. Ras Domba Emas Kobaran Api juga merupakan tempat pertama di Alam Dewa Sunyi Kuno yang menerimanya.     

Tetapi Zhao Feng memperhatikan sesuatu yang aneh.     

"Para penjaga Aula Spiritual Transaksi berasal dari Ras Taring Hiu?" Zhao Feng agak terkejut. Ras Taring Hiu adalah ras kuat lainnya di Pulau Bulu Langit.     

Sebelum meninggalkan Pulau Bulu Langit untuk pertama kalinya, dia menghabisi Ketua Ras Serigala Es Bermata Biru dan mengembalikan Aula Spiritual Transaksi ke Ras Domba Emas Kobaran Api.     

Tapi sekarang, mayoritas penjaga di Aula Spiritual Transaksi ini berasal dari Ras Taring Hiu?     

Saat mengedarkan indera Ilahi-nya, Zhao Feng menyadari bahwa para pesilat ahli pengawas Aula Spiritual Transaksi juga berasal dari Ras Taring Hiu.     

"Siapakah senior ini? Apa yang senior butuhkan di sini?" di dalam Aula Spiritual Transaksi, seorang Dewa Sejati tampak terkejut.     

Dia tiba-tiba menyadari sebuah indera Ilahi yang sedang mengamatinya. Pada saat ini, dia merasa semua rahasianya terungkap. Dengan pengalamannya sebagai seorang Dewa Sejati, dia merasakan bahwa pemilik indera Ilahi ini adalah seorang Dewa Sejati yang tangguh.     

Swiish!      

Zhao Feng muncul di dalam ruang rahasia.     

Tetua dari Ras Taring Hiu tersentak ketika melihat Zhao Feng. Ekspresi ingatan muncul di wajahnya yang terkejut. Tiba-tiba, dia meringis dan melompat berdiri dengan panik.     

"Zhao... Zhao Feng!"     

Saat itu, Penguasa Pulau Bulu Langit telah mengundang semua pasukan di pulau itu untuk mengepung dan membunuh Zhao Feng. Ras Taring Hiu adalah salah satu dari pasukan tersebut dan dia adalah salah satu Dewa Sejati yang telah berpartisipasi dalam pengepungan itu serta salah satu dari mereka yang cukup beruntung untuk bisa bertahan hidup.     

Kekuatan Zhao Feng sudah tertanam dalam di benaknya. Selain itu, Zhao Feng dapat sepenuhnya mengabaikan domain pelindungnya dan menggunakan Pergerakan Instan untuk memasuki ruangannya.      

Kemampuan mengerikan ini membuat Dewa Sejati dari Ras Taring Hiu itu gemetar ketakutan.     

"Senior Zhao, ampuni aku...." Dewa Sejati Ras Taring Hiu itu langsung berlutut.     

"Aula Spiritual Transaksi ini menjadi milik Ras Taring Hiu?" Zhao Feng berbicara dengan datar.     

Bukan sesuatu yang aneh bagi Aula Spiritual Transaksi untuk berganti pemilik, tetapi pertandingan untuk kepemilikan hanya diadakan setiap seribu tahun. Itu artinya Ras Taring Hiu telah menggunakan metode lain untuk mendapatkan Aula Spiritual Transaksi.     

"Ini semua... karena kami bersatu untuk menghadapi Ras Domba Emas Kobaran Api dan memaksa mereka untuk menyerahkan Aula Spiritual Transaksi." Tetua Ras Taring Hiu gemetar ketakutan.      

Setelah beberapa saat ragu, dia mengatupkan giginya dan menjelaskan. Bahkan jika dia tidak berbicara, Zhao Feng akan dengan mudah mengetahuinya.     

"Senior... Senior Zhao, Ras Taring Hiu kami tidak ingin melakukannya. Ini semua adalah perintah dari atas...." Pinta Tetua Ras Taring Hiu tersebut.     

"Dari atas?"     

Di atas Pulau Bulu Langit adalah Teluk Samudera Biru, dan Teluk Samudera Biru berada di bawah kendali Ras Giok Emas.     

Zhao Feng tidak bisa menahan diri untuk memikirkan kembali bagaimana dia telah meninggalkan Zona Gulong. Pada saat itu, dia pada dasarnya membuat seluruh Zona Gulong menjadi kacau balau, dengan sejumlah pasukan yang tak terhitung jumlahnya yang memburunya.      

Tidak sulit untuk mengetahui bahwa Zhao Feng berasal dari Pulau Bulu Langit dan Ras Domba Emas Kobaran Api, yang terhubung dengannya, tidak diragukan lagi telah diinterogasi dengan kasar oleh Ras Giok Emas.     

Bahkan jika Zhao Feng tidak memiliki hubungan dengan Ras Domba Emas Kobaran Api, Zhao Feng telah menjadi buronan oleh seluruh Zona Gulong.     

Itu artinya perlindungan tak berwujud yang dia berikan kepada Ras Domba Emas Kobaran Api secara alami akan lenyap.      

Hal ini memungkinkan ras lain di Pulau Bulu Langit untuk mengumpulkan keberanian mereka dan bergabung bersama untuk menghadapi Ras Domba Emas Kobaran Api.     

Pasukan utama ini telah memaksa Ras Domba Emas Kobaran Api untuk menyerahkan Aula Spiritual Transaksi. Dengan terbunuhnya Ketua Ras Serigala Es Bermata Biru oleh Zhao Feng, Ras Taring Hiu menjadi pasukan terkuat di daerah itu. Jadi mereka mengambil alih kepemilikan Aula Spiritual Transaksi.     

"Matilah kau!" Zhao Feng mendengus dengan dingin saat mengirimkan kekuatan keinginan Jiwa-nya.     

Jika itu benar-benar perintah dari atas, Ras Domba Emas Kobaran Api sudah tidak ada lagi. Ini berarti sebenarnya ini semua keegoisan dari ras lain.     

Bam!      

Jiwa tetua Ras Taring Hiu pun dilenyapkan dan tubuhnya roboh ke tanah.     

Swiish!     

Setelah membunuh tetua Ras Taring Hiu, Zhao Feng menggunakan teknik Kedipan Dimensi Ruang untuk meninggalkan Aula Spiritual Transaksi.     

*******     

Empat pasukan telah berkumpul di wilayah Ras Domba Emas Kobaran Api.     

"Dewa Sejati Langit Api, kami datang dari jauh, tapi kau tidak pernah keluar untuk menyambut kami. Ini terlalu kasar!" seorang pria paruh baya gemuk dari Ras Serigala Es Bermata Biru terkekeh.     

Meskipun Ketua Ras Serigala Es Bermata Biru telah terbunuh, ras ini memiliki banyak sumber daya yang mencegah kejatuhannya.     

"Haha, kita tidak diterima di sini?" Dewa Sejati dari Ras Bulu Hijau Zamrud melangkah maju.     

Swiish!     

Dalam kilatan cahaya yang membara, tetua berambut putih muncul di langit. Ada beberapa orang lain di sisi tetua itu yang merupakan lima tetua dari Ras Domba Emas Kobaran Api. Anggota lain dari Ras Domba Emas Kobaran Api juga mengikutinya.     

"Rasku telah menyerahkan Aula Spiritual Transaksi. Apalagi yang kalian inginkan?"      

Ketua Ras Domba Emas Kobaran Api, yaitu Dewa Sejati Langit Api memiliki ekspresi yang sangat suram.     

Beberapa dekade yang lalu, di bawah tekanan dari enam pasukan utama di dekatnya, Ras Domba Emas Kobaran Api menyerahkan Aula Spiritual Transaksi.     

"Dewa Sejati Langit Api, kau memberikan Aula Spiritual Transaksi ke Ras Taring Hiu, tapi apa keuntungan untuk pasukan kami?" pria gemuk dari Ras Serigala Es Bermata Biru memiliki kilau licik di matanya.     

"Apa yang kau inginkan?" wajah Dewa Sejati Langit Api menjadi pucat.     

"Heheh, kenapa kau tidak menyerahkan urat nadi Kristal Dewa berkualitas rendah di bawah kakimu?" Dewa Sejati dari Ras Bulu Hijau Zamrud terkekeh.     

"Kalau kau setuju, di masa depan kami tidak akan mengganggumu dan membiarkan kalian hidup berdampingan secara damai!" kata Dewa Sejati lainnya.     

"Jangan pernah berpikir soal itu! Menurutmu seperti apa Ras Domba Emas Kobaran Api itu?" Dewa Langit Api Sejati menjawab dengan marah.     

Selama beberapa dekade terakhir, Ras Domba Emas Kobaran Api bisa menjadi begitu kuat dengan sangat cepat karena adanya urat nadi Kristal Dewa berkualitas rendah di bawah mereka.     

"Menyerahkan Aula Spiritual Transaksi adalah kesepakatan terbesar yang bisa kami buat. Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan yang lainnya!" Tetua Pertama melangkah maju.     

Sekarang, Tetua Pertama adalah Dewa Sejati. Ini juga alasannya mengapa Ras Domba Emas Kobaran Api memiliki kepercayaan diri.     

"Apakah kau menantang pasukan lain dan mencoba memulai perang?" pria gemuk itu menyipitkan mata sampai matanya menjadi celah tipis yang memancarkan cahaya dingin.     

"Kau...!" Dewa Langit Sejati Api sangat marah namun tidak berdaya.      

Bahkan jika masalah ini menjadi cukup besar untuk diketahui oleh Ras Giok Emas, Ras Giok Emas tidak akan membantu Ras Domba Emas Kobaran Api, mengingat hubungannya dengan Zhao Feng.     

"Jika Dewa Sejati Langit Api tidak keberatan, kami akan mulai menambang!"      

Pria gemuk itu memimpin anggota Ras Serigala Es Bermata Biru di belakangnya dan menerobos masuk ke wilayah Ras Domba Emas Kobaran Api.     

Dewa Langit Api Sejati dan lima tetua hanya bisa menyaksikannya dengan tatapan geram, tetapi mereka tidak menyerangnya.     

Di tengah kerumunan anggota Ras Domba Emas Kobaran Api,     

"Sial, kalau saja Kakak Zhao Feng ada di sini, mereka tidak akan berani bertindak seperti ini!" kata seorang pemuda kekanak-kanakan dari Ras Domba Giok Hijau.      

Pemuda itu tidak lain adalah tuan muda dari Ras Domba Giok Hijau, Liu Yun.     

"Diam!" Yu Lin dari Ras Domba Giok Hijau berbisik.     

Dia hanya memiliki pemahaman kasar tentang situasi Zhao Feng sementara Liu Yun sama sekali tidak tahu apa-apa. Meskipun dia juga berharap Zhao Feng akan muncul, dia juga tidak ingin Zhao Feng kembali dan menyerahkan dirinya ke pelukan kematian.     

"Haha, kau sedang berbicara tentang si Zhao Feng itu? Dia diburu oleh seluruh Zona Gulong. Memangnya dia berani kembali?" pria gemuk itu tertawa.     

Dia baru saja selesai berbicara ketika suara sedingin es datang dari belakangnya.     

"Kau sedang membicarakanku?"     

"Siapa di sana?"      

Pria gemuk itu segera merasakan rambutnya berdiri tegak dan dia segera mundur.      

Siapa yang berhasil muncul secara misterius di belakangnya tanpa dia sadari?     

Saat pria gemuk itu mundur, Zhao Feng muncul di hadapan semua orang. Meski warna rambutnya telah berubah, mereka yang sudah lama mengenalnya sekilas akan langsung mengenalinya.     

"Zhao Feng!" Dewa Langit Sejati Api terkejut.     

"Kakak Zhao Feng!" Liu Yun bersorak.     

"Itu benar-benar dia .... Kenapa dia kembali?"      

Yu Lin terkejut dan kemudian menjadi panik. Bagaimanapun juga, Zhao Feng dicari-cari oleh banyak pasukan di Zona Gulong.     

"Zhao ... Zhao Feng, kau benar-benar berani kembali!?" mata pria gemuk itu melotot karena terkejut. Dalam hal kekuatan, semuanya bergabung bersama-sama bukanlah tandingan Zhao Feng.     

"Memangnya kenapa aku tidak berani?" Zhao Feng bertanya pada pria gemuk itu.     

"Senior Zhao, kami akan pergi sekarang. Kami akan memastikan bahwa berita kepulanganmu tetap menjadi rahasia!" Ketua Ras Bulu Hijau Zamrud tersenyum hangat.      

Dia yakin Zhao Feng telah kembali secara diam-diam dan tidak ingin membuat terlalu banyak keributan.     

"Baiklah. Kalau begitu kau bisa merahasiakan hal ini untukku." Zhao Feng mencibirnya saat melihat keduanya.     

Dalam sekejap mata, kekuatan keinginan Jiwa yang kuat menyerbu ke depan.     

Brrrooom!     

Kedua Dewa Sejati merasa sepertinya tubuh mereka telah terbenam dalam neraka Petir Kesengsaraan. Kilatan petir yang tak terhitung jumlahnya langsung melenyapkan jiwa mereka.     

Cukup banyak orang di sekitar mereka yang terjebak dalam kekuatan keinginan Jiwa ini dan jiwa mereka juga padam.     

Bam!      

Dua Dewa Sejati dan setengah dari anggota di bawah level Dewa Sejati terjatuh ke tanah dan tidak lagi bernapas. Bagi orang luar, sepertinya Zhao Feng hanya melirik mereka.     

Tatapan sekilas telah membunuh mereka semua!     

"Ahh, aku tidak mengendalikannya dengan cukup baik."     

Sebenarnya, Zhao Feng hanya berencana untuk membunuh dua Dewa Sejati, tetapi orang-orang ini terlalu lemah. Zhao Feng sudah melakukan yang terbaik untuk mengendalikan Kehendak Dewa Penguasa-nya. Tetapi bahkan kebocoran energi terkecil pun sudah cukup untuk membunuh mereka.     

"Tidak mengendalikannya dengan cukup baik?" seorang ahli Dewa Sejati segera mulai gemetar ketakutan.     

Kurangnya kendali itu telah mengakibatkan dia membunuh setengah pasukan mereka?      

Jika kejadian tadi diakibatkan oleh kurangnya kendali, maka semua orang yang hadir mungkin bahkan tidak akan cukup untuk membuat Zhao Feng menguap.     

"Ini... Senior, ampuni kami ...!" semua orang langsung berlutut.     

Sebaliknya, Ras Domba Emas Kobaran Api membeku di tempatnya dan pikiran mereka terguncang karena terkejut.     

"Dewa Sejati Langit Api, kau dapat menangani orang-orang ini."      

Zhao Feng menatap ke arah Ketua Ras Domba Emas Kobaran Api.     

Zhao Feng adalah alasan Ras Domba Emas Kobaran Api menjadi sasaran ras ini. Dia tidak tahu ketidakadilan macam apa yang telah diderita Ras Domba Emas Kobaran Api selama periode waktu ini.      

Itu sebabnya dia membiarkan Ras Domba Emas Kobaran Api yang memutuskan apa yang harus dilakukannya.     

"Baik!" Ketua Ras Domba Emas Kobaran Api melangkah maju karena terkejut.     

Saat ini, situasinya telah terbalik. Tiga pasukan yang datang dengan aura arogan sekarang berlutut di tanah dan memohon ampun untuk hidup mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.