Raja Para Dewa

Menghabisi Raja Alam Dewa Kekosongan



Menghabisi Raja Alam Dewa Kekosongan

"Zhao Feng, kita akan membantu Raja Bulan Dingin. Tolong lebih seriuslah dalam pertempuran yang akan datang,"     
0

Apa yang dikatakan pria berambut emas itu membuat Zhao Feng menganggukkan kepalanya dengan canggung. Dalam pertarungan barusan, dia hanya menguji coba teknik dan jurusnya dan mencari tahu bagaimana menggunakan domain dimensi ruang dan kekuatan keinginan dari Petir Dewa Kesengsaraan-nya daripada berfokus untuk benar-benar membunuh lawannya.      

Jika tidak, kekuatan gabungan mereka memiliki peluang 70-80% untuk membunuh Raja Kura-Kura Logam.     

"Ayo, selamatkan Raja Bulan Dingin," pria berambut emas berubah menjadi seberkas cahaya keemasan dan terbang menuju ke lokasinya.     

Shua!     

Sepasang Sayap Petir Angin berkibar di punggung Zhao Feng dan dia langsung menyusul pria berambut emas itu.     

"Zhao Feng, kau lebih cepat. Pergi selamatkan Raja Bulan Dingin," kata pria berambut emas itu dengan mendesak.      

Meskipun dia tersenyum dan bertindak percaya diri di sekitar Raja Bulan Dingin, dia mencintainya dari lubuk hatinya dan tahu bahwa Warisan Petir Angin milik Zhao Feng memberinya kecepatan yang lebih besar daripada miliknya sendiri.     

"Baiklah," Zhao Feng menatap lekat-lekat ke arah pria berambut emas dengan hormat. Karena ketulusan dan sedikit permohonan dari pria berambut emas, Zhao Feng tidak akan mengecewakannya.      

Meskipun Zhao Feng baru saja bergabung dengan pasukan Raja Bulan Dingin, ia akan memberikan dukungan yang dibutuhkannya.     

"Kilatan Angin Sayap Petir!"      

Kilatan petir melesat melintasi lautan tanpa batas dan dengan mudah melampaui kecepatan pria berambut emas.     

Cepat sekali!     

Pria berambut emas itu sangat gembira. Meskipun dia adalah Raja di tahap akhir yang memiliki domain, kecepatan Zhao Feng jauh lebih cepat daripada miliknya.     

"Zhao Feng, semuanya tergantung padamu ...." pria berambut keemasan itu memandangi seberkas cahaya yang bergerak semakin jauh.     

******     

Puluhan ribu kilometer jauhnya, di mana kapal-kapal dengan ukuran berbeda-beda sedang bertempur di lautan tanpa batas:     

"Raja Bulan Dingin, mari kita lihat berapa lama lagi kau bisa bertahan," sebuah suara yang mendominasi dan beracun bergema di seluruh Langit dan Bumi ketika Kekuatan Luar Biasa saling berbenturan.     

Di udara di atas lautan tanpa batas, sosok sempurna Raja Bulan Dingin mengirimkan sinar pedang yang dingin seperti cahaya bulan dan membentuk angin puyuh sedingin es.      

Angin puyuh dari pedang dan goloknya menutupi segala hal dalam radius sepuluh kilometer dan merobek semuanya hingga menjadi serpihan sambil memblokir serangan musuh pada saat yang bersamaan.     

Seorang laki-laki besar dan berotot dalam baju besi gelap memegang tombak dan menebaskan sebuah kilatan cahaya yang menyilaukan. Setiap kali tombaknya bergerak, api di tingkat domain yang gelap meletus seperti gunung berapi.     

"Raja Naga Kegelapan tak tertandingi. Dia akan menaklukkan area Delapan Belas Sudut!"      

Terdengar tepuk tangan datang dari para bajak laut di bawahnya.     

Kekuatan garis keturunan dan tubuh Raja Naga Kegelapan tidak biasa dan ia menggunakan tombaknya untuk menekan orang lain dengan paksa.     

"Wanita Bulan Dingin, sebaiknya bersikap patuhlah dengan menjadi nyonya Raja Naga Kegelapan," seorang tetua berjubah abu-abu melambaikan cambuk merah keemasan dan menciptakan gambar bayangan naga dan ular yang tak terhitung jumlahnya yang menyapu ke arah sosok Raja Bulan Dingin.     

Tetua ini adalah Raja Alam Dewa Kekosongan yang memiliki domain dan meskipun kekuatan pertempurannya tidak sebesar Raja Bulan Dingin atau Raja Naga Kegelapan, cambuk merah keemasannya sangat mematikan dan ia memiliki banyak pengalaman dalam mendukung sebuah serangan.     

Raja Bulan Dingin berspesialisasi dalam kecepatan, pedang, dan golok. Namun, kecepatannya sangat dibatasi oleh tetua berjubah abu-abu dan Raja Naga Kegelapan memiliki kekuatan yang kuat. Dia juga memiliki warisan kekuatan garis keturunan yang kuat yang memungkinkannya untuk mendominasi orang-orang dengan kekuatan yang luar biasa.      

Raja Bulan Dingin akan berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan jika dia harus terus bertarung dengan Raja Naga Kegelapan secara langsung.     

"Hehe, Raja Naga Kegelapan, jangan khawatir, Raja Bulan Dingin tidak akan bisa bertahan lama. Dia telah terkena Aroma Lembut Dewa Beracun-ku yang mempengaruhi jiwa. Bahkan Raja di tahap puncak pun akan terjatuh jika mereka tidak mempersiapkan diri melawan aroma tersebut,"      

Tetua berjubah abu-abu itu tertawa dan hanya bisa menelan ludahnya ketika melihat tubuh sempurna Raja Bulan Dingin.     

"Apa yang terjadi, tubuhku ...?" keringat mulai muncul di kening Raja Bulan Dingin dan ia merasakan sensasi mati rasa menyapu sekujur tubuhnya.     

"Bajingan!" dia pun meraung marah. Dia berhasil menekan Aroma Lembut Dewa Beracun, tetapi menghabiskan cukup banyak energi untuk melakukannya. Hanya dalam waktu singkat, kecepatan nafasnya pun telah meningkat.     

"Raja Bulan Dingin!" pria paruh baya berjanggut panjang di bawahnya terlihat sangat khawatir.     

"Hehe ... lawanmu adalah aku," seorang wanita tua berjubah ungu yang menawan dengan jubahnya yang terbuka pun muncul. Level pelatihannya telah mencapai tahap menengah dari Alam Dewa Kekosongan dan garis besar domain dimensi ruang miliknya muncul di sekitarnya.     

Pria paruh baya berjanggut panjang itu menggertakkan gigi. Sangat merepotkan baginya untuk bertarung melawan wanita berjubah ungu tersebut. Dia selalu bertahan, jadi tidak bisa membantu Raja Bulan Dingin.     

"Janggut Panjang, kau harus menyerah. Raja Bulan Dingin telah terkena oleh Aroma Lembut Dewa Beracun dan sesaat lagi akan ditangkap hidup-hidup oleh Raja Naga Kegelapan. Hehe... semua Raja Bajak Laut telah menantikan kecantikan Raja Bulan Dingin,"      

Wanita berjubah ungu itu menggunakan kata-kata untuk menciptakan lebih banyak tekanan dan kobaran api sepertinya mengalir keluar dari pria paruh baya berjanggut panjang.     

"Aku akan menunggu sampai bala bantuan datang, jadi meskipun aku kalah, masih ada harapan," pikir si Janggut Panjang.     

"Bala bantuan?" wanita berjubah ungu itu sepertinya tahu apa yang dipikirkannya dan mulai terkekeh, "Raja Kura-Kura Logam tidak mudah untuk dikalahkan. Bahkan jika bala bantuanmu tiba, itu sudah terlambat,"     

Raja Kura-Kura Logam!      

Ekspresi pria paruh baya berjanggut panjang berubah drastis. Dia tidak menyangka Raja Kura-Kura Logam akan bergabung dengan Raja Naga Kegelapan.     

Pertempuran pun berlanjut dan pasukan Raja Bulan Dingin mulai terlihat kalah. Jangankan, para Raja Alam Dewa Kekosongan, bahkan kapal mereka pun tidak sekuat milik Raja Naga Kegelapan.     

Raja Naga Kegelapan telah merencanakannya untuk waktu yang lama dan membawa banyak pasukannya.     

Ding! Ding! Peng!     

Raja Bulan Dingin mengayunkan pedang dan goloknya saat tubuhnya yang sempurna melesat di lautan tanpa batas. Namun gerakannya sangat dibatasi oleh tetua berjubah abu-abu.     

Lebih buruk lagi adalah Aroma Lembut Dewa Beracun telah meningkatkan penggunaan energinya dan dia menjadi tidak segesit atau secepat sebelumnya. Jika bukan karena itu, dia setidaknya bisa melarikan diri jika dia memang bukan tandingan mereka.      

Namun saat ini satu-satunya cara untuk melarikan diri adalah menunggu bala bantuan.     

Beberapa saat kemudian, laju tarikan nafas Raja Bulan Dingin meningkat drastis. Dia basah kuyup karena keringat dan anggota tubuhnya telah mati rasa. Ada luka di kakinya dan memperlihatkan kakinya yang menarik.     

"Aku harus menangkapnya hidup-hidup," Raja Naga Kegelapan tidak bisa menyembunyikan hawa nafsunya.     

Hanya tinggal masalah waktu saja sampai Raja Bulan Dingin benar-benar kalah.     

Shua!     

Kilatan petir tiba-tiba muncul dari kejauhan.     

"Itu ... !!?" beberapa Raja Alam Dewa Kekosongan langsung merasakannya.     

Sepasang Sayap Petir Angin segera mendekati di medan pertempuran.     

"Bala bantuan sudah datang!" seru pria paruh baya berjanggut panjang.     

Pendatang baru itu adalah Zhao Feng dan si Janggut Panjang langsung merasa kecewa. Lagipula, Zhao Feng bukan Raja di tingkat domain jadi meskipun dia bergabung dalam pertempuran ini, dia tidak akan bisa membalikkan keadaan.     

"Dia cepat sekali, tapi belum menjadi Raja Alam Dewa Kekosongan,"     

"Hahaha ... ada orang lain datang untuk menyambut kematiannya,"      

Para bajak laut di pihak Raja Naga Kegelapan semuanya terdiam sesaat sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak.     

Kilatan Angin Sayap Petir!      

Zhao Feng berubah menjadi kilatan cahaya dan memasuki pertempuran. Dia tidak langsung membantu Raja Bulan Dingin.     

Shua!     

Kilatan cahaya itu menembak ke arah wanita berjubah ungu dan mata pria paruh baya berbinar-binar. Jika mereka bisa menghabisinya dengan cepat, dua bajak laut di tingkat Raja Alam Dewa Kekosongan akan bisa membantu Raja Bulan Dingin.     

"Hmph!" wanita berbaju ungu tertawa dengan dingin.      

Dia tidak akan membiarkan lawannya melakukan apapun yang diinginkannya dan cahaya ungu yang samar pun segera muncul di sekelilingnya.      

Dia pernah mendengar tentang Raja Bajak Laut yang baru ini sebelumnya dan meskipun dia mungkin mengandalkan keberuntungan untuk membunuh Raja Ular Kegelapan, dia pasti memiliki beberapa keahlian.      

Pada saat yang sama, Raja Naga Kegelapan dan tetua berjubah abu-abu meningkatkan kecepatan serangan mereka.     

"Matilah kau!" Zhao Feng lebih cepat dari yang mereka bayangkan saat ia membentuk Golok Merah Kehancuran di tangannya dan bergerak ke arah lawannya.     

Wanita berbaju ungu itu terlihat mengejek. Dia sudah menyiapkan garis besar domain dimensi ruangnya.      

_ Ingin menghabisiku dengan cepat? Mustahil!_     

Tapi dalam sekejap mata, pikiran wanita berjubah ungu itu bergetar dan dia menjerit.     

Domain Labirin Ilusi!     

Sebuah ilusi berkabut memenuhi udara dan panca indera wanita berjubah ungu menjadi sangat dibatasi. Dia tidak bisa melihat di mana Zhao Feng akan menyerang dan dalam kepanikan, dia menunjukkan kelemahannya.     

Whoosh!      

Golok raksasa Petir Angin Merah Kehancuran langsung memasuki kelemahan wanita berjubah ungu tersebut dan mengirisnya. Tidak ada yang berhasil merasakan aura Petir Dewa Kesengsaraan yang abadi dan tak pernah mati dari golok tersebut.     

"Arghhh!" wanita berjubah ungu menjerit saat tubuhnya terbelah dua dan berubah menjadi tumpukan abu akibat dari kekuatan Petir Angin yang membakar.      

Kekuatan Golok Merah Kehancuran sangat kental dan kekuatan keinginan Petir Dewa Kesengsaraan telah menyatu ke dalamnya. Bahkan jiwa wanita itu pun terbakar hingga tak bersisa.     

"Apa!!!?" mata si Janggut Panjang terbelalak ketika melihat wanita berjubah ungu mati.     

Hanya satu gerakan saja telah membunuh seorang Raja Alam Dewa Kekosongan. Kejadian itu menyebabkan ekspresi baik teman maupun musuh berubah drastis.     

"Bagaimana…!?" Raja Naga Kegelapan dan tetua berjubah abu-abu juga terpana.     

Shua!     

Kilatan cahaya melaju ke arah langit di atas lautan tanpa batas.     

Cepat sekali!      

Pria paruh baya berjanggut panjang sudah kehilangan jejak Zhao Feng.     

Zhao Feng tidak membuang-buang waktu setelah membunuh wanita berjubah ungu itu saat dia langsung berpaling ke arah dua Raja Alam Dewa Kekosongan di udara. Dia bergerak secepat kilatan petir saat pergi untuk membunuh.     

"Awas!" Raja Naga Kegelapan berseru.      

Sinar cahaya itu sedang menyerbu ke arah tetua berjubah abu-abu yang sedang membatasi pergerakan Raja Bulan Dingin.     

Jantung tetua berjubah abu-abu itu bergetar dan dia merasakan aura dingin yang menyebar di sekujur tubuhnya begitu dia bersiap-siap menghadapi serangan tersebut.     

"Teknik Terbang Sayap Petir!"     

Kilauan cahaya melepaskan kilatan petir yang menebas ke arah tetua berjubah abu-abu.     

Terlalu cepat!     

Sebelum tetua itu bahkan bisa bereaksi, tubuhnya telah dibelah menjadi dua oleh kekuatan Petir Angin Merah Kehancuran.      

Zhao Feng tidak hanya yang menggunakan Teknik Terbang Sayap Petir, ia juga menggunakan jurus Tebasan Sayap Petir Angin. Jurus serangan dari Sayap Petir Angin itu lebih cepat, lebih ganas, dan lebih kuat. Lagipula Zhao Feng juga menggabungkan kekuatan keinginan Petir Dewa Kesengsaraan ke dalam serangannya.     

"Arghhh!" Tetua berjubah abu-abu berteriak ketika tubuh fisiknya dihancurkan. Jiwa Yuan-nya, dalam bentuk manusia emas yang lemah, melesat ke udara dengan kekuatan keinginan di level Raja Alam Dewa Kekosongan-nya.      

Namun, bahkan sebelum bisa melarikan diri sejauh beberapa puluh meter, dia merasakan aura dingin yang menusuk telah menguncinya.      

"Busur Panah Pengunci Langit!"     

Sebuah busur perak gelap muncul di tangan Zhao Feng. Sebuah anak panah emas terbentuk di busur tersebut dan bergerak melesat menembus langit.     

Boom!      

Panah emas langsung menembus Jiwa Yuan milik si tetua berjubah abu-abu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.