Raja Para Dewa

Taman Pesilat Setengah Dewa Yang Terlupakan



Taman Pesilat Setengah Dewa Yang Terlupakan

0Di dalam Puncak Spiritual milik Aliran Gunung Emas, Zhao Feng mengeluarkan Keping Ungu Suci-nya di dalam kamar tamu.     
0

"Sekarang aku telah tiba di Tanah Suci Beladiri Sejati, tugas paling penting saat ini adalah menghubungi Duanmu Qing,"     

Zhao Feng menempatkan indera spiritualnya ke dalam Keping Ungu Suci.      

Ia mencoba mengirim informasi melalui Keping Ungu Suci ke Reruntuhan Ungu Suci yang letaknya saat ini sangat jauh. Jika entah bagaimana ia bisa menghubungi Jejak Roh Ungu Suci, ia mungkin bisa lebih cepat menemui Duanmu Qing.     

Meskipun Aliran Gunung Emas memiliki cara untuk menghubungi Duanmu Qing, Zhao Feng tidak akan mau meletakkan semua harapan dan nasibnya pada orang lain.     

Namun bahkan setelah waktu yang lama, tidak ada respons sama sekali.     

Mungkin karena letak Reruntuhan Ungu Suci yang terlalu jauh atau mungkin Tanah Suci Spiritual adalah dimensi ruang yang berbeda yang menyulitkan informasi untuk terkirim keluar.     

Setengah hari kemudian, Zhao Feng mencoba lagi beberapa kali, tapi rasanya seperti menenggelamkan batu ke lautan.     

Hu ~~     

Zhao Feng menghela nafas panjang dan menggelengkan kepalanya dengan lemah.     

Dia tidak terlalu terkejut bila informasinya tidak bisa terkirim.      

Setelah mencoba beberapa kali dan berakhir dengan kegagalan, Zhao Feng pun menyimpan kembali Keping Ungu Suci tersebut.     

Di saat yang sama, di sebuah ruangan yang bersih dan elegan di Puncak Spiritual utama di pusat Tanah Suci.     

"Hmm? Aura tadi itu...."     

Ada sosok laki-laki yang buram dengan rambut seputih salju yang dikelilingi cahaya.     

Cahaya di sekelilingnya mulai memudar dan kenangan seolah muncul di wajah laki-laki tersebut ketika dia bergumam dengan nada rendah, "Apakah cuma perasaanku saja?"     

Beberapa saat kemudian, sebuah indera Ilahi milik laki-laki berambut putih itu pun menyebar ke seluruh Tanah Suci Beladiri Sejati dan indera Ilahi itu bahkan menyebar hingga keluar dari Tanah Suci.      

Pada saat itu, jantung setiap pesilat ahli di Tanah Suci pun bergetar. Bahkan Raja di Alam Dewa Kekosongan pun merasa tidak nyaman.     

"Indera Ilahi milik siapa ini?"      

"Tidak ada banyak Kaisar di Tanah Suci dengan indera Ilahi sekuat ini,"     

Indera Ilahi kuno itu membuat para petinggi Tanah Suci pun berdiskusi.     

"Itu dia!"      

Hanya sejumlah kecil Kaisar Alam Dewa Kekosongan yang tahu siapa pemilik indera Ilahi itu dan mereka pun tergerak olehnya.      

Indera Ilahi yang kuat itu menyapu seluruh Tanah Suci dan berhenti di sekitar lima atau enam Puncak Spiritual yang lebih rendah selama beberapa saat.     

Di Puncak Spiritual yang lebih rendah milik Aliran Gunung Emas, hati beberapa Raja Alam Dewa Kekosongan dan pesilat di tahap setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan merasa gelisah, termasuk Raja Alam Dewa Kekosongan berjubah biru. Indera Ilahi dari seorang Kaisar Alam Dewa Kekosongan berhenti di sekitar Puncak Spiritual mereka selama beberapa saat.      

Pada titik ini, Zhao Feng meninggalkan kamarnya dan berjalan-jalan untuk melihat-lihat lingkungan di Tanah Suci.     

"Teman kecil Zhao,"     

Pak Tua Li ditugaskan untuk tetap berada di sisinya dan Zhao Feng merasa aneh. Aliran Gunung Emas mengirim seorang pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan untuk menjaga seorang pesilat rendahan di level Alam Inti Asal Kecil?      

"Teman kecil, ini adalah perintah dari para petinggi," Pak Tua Li sedikit merasa pahit.      

Sebelum mereka berhasil mempelajari cerita yang sebenarnya, Zhao Feng tidak boleh meninggalkan Puncak Spiritual yang lebih rendah milik Aliran Gunung Emas. Sebenarnya, Aliran Gunung Emas masih mewaspadai dan khawatir soal Zhao Feng.     

Zhao Feng tidak tersinggung. Memiliki seorang pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan di sebelahnya berarti segalanya akan menjadi jauh lebih lancar ke mana pun dia pergi.     

Pak Tua Li membawa Zhao Feng ke seluruh area Aliran Gunung Emas dan memperkenalkan semua pemandangan di dalamnya.     

"Hm? Tetua Li,"     

"Dan Zhao Feng!"     

Dua suara terdengar dari gedung di depan mereka.     

Zhao Feng mendongakkan kepalanya dan melihat beberapa pria dan wanita muda di dekat gedung tersebut. Mereka tidak terlalu tua, jadi mereka sepertinya berasal dari generasi muda Aliran Gunung Emas.     

Dua orang yang berbicara tadi adalah seorang gadis cantik bergaun putih dan seorang pria kurus.      

Zhao Feng mengenal keduanya. Dia bertarung dengan mereka di Istana Spiritual Lautan Hampa.      

Melihat Zhao Feng di sini, keduanya terlihat sangat gembira.     

"Salam, Tetua,"     

Semua murid membungkuk ke arah Pak Tua Li.     

"Ini adalah Teman kecil Zhao, seorang tamu Aliran Gunung Emas. Yin Yuan, kau dan para pesilat jenius lainnya dari generasi yang sama dapat saling berinteraksi," ujar Pak Tua Li sambil tersenyum.     

Dia dengan sengaja memanggil seorang pemuda tinggi yang tampaknya berusia sekitar 30 tahun dan auranya paling menonjol di antara yang lainnya.     

_ Level Alam Inti Asal Besar._     

Zhao Feng kembali mengamati pemuda yang bernama Yin Yuan itu. Jika dia benar, ini adalah kakak seperguruan Yin dari si gadis cantik bergaun putih dan pria kurus yang pernah mereka bicarakan dulu. Dia adalah pesilat jenius nomor satu dari Aliran Gunung Emas.     

"Tenang saja, Tetua. Aku akan menjaga tamu kita ini dengan baik,"     

Yin Yuan terlihat sangat hormat pada Tetua Li. Dengan bantuan Tetua Li, Zhao Feng, Yin Yuan, dan beberapa pesilat jenius lainnya dari Aliran Gunung Emas mulai memperkenalkan diri mereka.     

Sebagian besar dari mereka adalah murid inti atau murid pribadi dari Aliran Gunung Emas.     

Di antara mereka, gadis cantik bergaun putih dan pria kurus tersebut juga baru saja memasuki Tanah Suci, jadi status mereka lebih rendah dibandingkan yang lainnya. Oleh karena itu, keduanya bertindak lebih hangat pada Zhao Feng.     

"Hehe, kalian anak muda harus saling berinteraksi. Orang tua ini akan pergi sebentar,"     

Tetua Li tersenyum lalu beranjak pergi.     

Sebelum pergi, Tetua Li memberi peringatan pada Yin Yuan melalui indera Ilahinya.     

"Tetua mengatakan aku tidak boleh menyinggung si Zhao Feng dan yang terbaik bagiku adalah bisa memiliki hubungan yang baik dengannya?"     

Yin Yuan hanya bisa mengamati Zhao Feng dengan seksama dan ekspresi heran.     

Sebagai satu-satunya murid yang telah mencapai level Alam Inti Asal Besar di Aliran Gunung Emas, penglihatan dan pengetahuan Yin Yuan jauh lebih baik daripada yang lainnya.     

Jika bukan karena peringatan dari Tetua Li, ia tidak akan terlalu memperhatikan Zhao Feng.     

Namun, setelah memperhatikan Zhao Feng dengan seksama, Yin Yuan jadi bingung.     

Di matanya, Zhao Feng memang seorang pesilat jenius. Aura dari kekuatan garis keturunan dan level pelatihannya telah melampaui pesilat lain di level Alam Inti Asal Kecil. Tapi meski demikian, mengapa ia harus memperlakukan Zhao Feng dengan baik?     

Dia, Yin Yuan, adalah salah satu pesilat jenius luar biasa terbaik di Tanah Suci.     

"Kekuatan Zhao Feng itu luar biasa. Kami pernah bertarung dengannya sebelum memasuki Tanah Suci dan kekuatan kami pun tidak bisa mendekati kekuatannya,"      

Pria kurus dalam kelompok itu menghela nafasnya.     

"Selain kakak seperguruan Yin, kami belum pernah melihat pesilat jenius seperti itu sebelumnya ...."     

Gadis cantik bergaun putih memberikan pujian yang keluar dari dalam hatinya.      

Zhao Feng telah mengalahkan keduanya dalam sekejap mata dan pada saat itu, level pelatihan Zhao Feng sama dengan mereka – hanya berada pada tahap awal level Alam Inti Asal Kecil.      

Pujian dari keduanya datang dari lubuk hati mereka, tetapi orang-orang di dekatnya yang mendengarnya merasa sedikit tidak senang.     

"Hmph, bagaimana mungkin bocah ini dapat dibandingkan dengan kakak seperguruan Yin?"     

Ada beberapa pesilat jenius super Aliran Gunung Emas yang hadir di sana yang telah mencapai tahap akhir dan tahap puncak dari level Alam Inti Asal Kecil.     

Para pesilat jenius super ini tertawa dengan dingin di dalam hati mereka.     

Mendengar ucapan saudara seperguruannya, Yin Yuan tersenyum tanpa mengatakan apa pun.     

Melihat bahwa tidak ada yang benar-benar mempercayai mereka, ekspresi gadis cantik bergaun putih dan pria kurus itu mulai goyah.     

Zhao Feng, Yin Yuan, dan beberapa pesilat jenius lainnya kemudian mulai berbincang sambil minum teh.     

"Sepertinya Saudara Yin baru saja menembus ke level Alam Inti Asal Besar belum lama ini," kata Zhao Feng dengan acuh tak acuh.     

_Hmm? _     

Yin Yuan sedikit terkejut.     

Zhao Feng baru saja tiba di Aliran Gunung Emas, bagaimana mungkin dia bisa tahu bahwa dirinya baru saja menembus ke level Alam Inti Asal Besar?     

Setelah satu setengah bulan, Yin Yuan akhirnya bisa memperkuat landasan kekuatannya dan bisa menyembunyikan auranya.      

Sulit bagi orang lain yang memiliki level pelatihan lebih rendah untuk mendeteksi level pelatihan pesilat lain yang lebih tinggi dari mereka.     

"Semua orang tahu bahwa Kakak Yin telah menembus ke level Alam Inti Asal Besar dua bulan yang lalu ...."     

Seorang pesilat laki-laki berambut coklat di tahap akhir level Alam Inti Asal Kecil berkata dengan suara yang pelan.      

Laki-laki berambut coklat itu tidak senang dengan bagaimana para Tetua dan Murid Tingkat Pertama memperlakukan Zhao Feng yang hanya berada di tahap menengah level Alam Inti Asal Kecil.     

Bagaimanapun juga, laki-laki itu mengabaikan beberapa detail. Ini pertama kalinya Zhao Feng datang ke Aliran Gunung Emas dan bahkan pertama kalinya bertemu dengan Yin Yuan, jadi bagaimana mungkin ia bisa tahu tentang situasi terakhir di sini?     

Namun, Yin Yuan memperhatikan detail tersebut. Jika Zhao Feng bisa melihat bahwa dia telah menembus level Alam Inti Asal Besar belum lama ini hanya dengan sekali menatapnya, maka Zhao Feng pasti tidak sesederhana yang terlihat.     

"Di Kapal Sisik Naga Emas, kekuatan Zhao Feng sebanding dengan pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan dan dia bisa mundur tanpa terluka,"     

Ekspresi kagum muncul di mata gadis cantik bergaun putih ketika dia mulai bercerita tentang apa yang terjadi pada Kapal Sisik Naga Emas belum lama ini.     

Sebenarnya, tidak satupun dari mereka yang benar-benar mengerti apa yang terjadi pada Kapal Sisik Naga Emas. Mereka mengira alasan mereka bisa menang adalah karena ada tiga pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan dan yang dilakukan Zhao Feng hanyalah menahan dan mengulur waktu saja.     

Lagipula, di pihak lawan juga terdiri dari tiga pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan.     

"Hahahaha! Pesilat di level Alam Inti Asal Kecil bertarung dengan pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan? Tidak peduli bagaimanapun aku mendengarnya, itu sepertinya hanya sebuah cerita belaka,"      

Laki-laki berambut coklat itu tertawa terbahak-bahak.     

Memang benar. Seorang pesilat di level Alam Inti Asal Kecil bertarung dengan pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan hanya muncul dalam cerita atau legenda, meskipun mereka hanya berhasil bertarung selama beberapa tarikan nafas saja.     

Bahkan Yin Yuan pun tidak bisa menahan senyumnya.     

Semua yang dikatakan mereka berdua terlalu dibesar-besarkan.     

Mungkin gadis cantik bergaun putih itu hanya ingin melebih-lebihkan cerita Zhao Feng untuk menaikkan statusnya.     

"Aku melihatnya dengan mataku sendiri. Jika kau tidak percaya kepadaku, tanyakan saja pada Tetua Li!" ujar gadis cantik bergaun putih itu dengan ekspresi kesal.      

Dia merasa disalah artikan. Semua yang ia katakan adalah benar. Dia telah menyaksikan semua itu dengan matanya sendiri. Namun bukannya percaya padanya, semua teman-temannya justru terlihat memiliki ekspresi mengejek di wajah mereka.     

Jika Tetua Li ada di sini, dia akan mengatakan yang sebenarnya kepada mereka. Namun Tetua Li ingin memberi kesempatan pada para juniornya untuk saling berinteraksi. Itu sebabnya dia pergi.     

Kelompok itu jelas tidak akan mengganggu Tetua Li dengan masalah kecil seperti ini.     

"Terima kasih atas bantuan kalian,"     

Zhao Feng bertindak seolah-olah semuanya biasa-biasa saja dan menatap gadis cantik bergaun putih dan pria kurus tersebut dengan ekspresi yang hangat.      

Setelah berbincang sebentar, seseorang langsung meminta untuk berlatih tanding.     

"Hm, Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan yang hanya bisa dibuka sekali setiap 500 tahun akan segera terbuka kembali. Bahkan Aliran Gunung Emas pun hanya memiliki lima tempat yang tersedia. Tampaknya, kompetisi untuk Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan akan menjadi sangat sengit .... "     

Yin Yuan menganggukkan kepalanya. Ia baru saja mencapai level Alam Inti Asal Besar dan ingin memamerkan kemampuannya di Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan yang hanya terbuka 500 tahun sekali itu.      

Tentu saja, Tanah Suci tidak kekurangan pesilat jenius. Ada banyak orang yang bahkan harus diwaspadai oleh Yin Yuan.     

Satu orang saja tidak cukup untuk mengeksplorasi Taman Pesilat Setengah Dewa Yang Terlupakan.      

"Itu benar, semua orang harus saling bertanding. Ini akan membantu kita di Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan nanti. Tentu saja, kita jangan sampai melupakan tamu kita ini,"     

Tatapan laki-laki berambut coklat di tahap akhir level Alam Inti Asal Kecil tertuju pada Zhao Feng dengan ekspresi main-main. Karena 'cerita omong kosong' yang diucapkan oleh gadis cantik bergaun putih dan pria kurus itu sebelumnya, banyak murid dari Aliran Gunung Emas ingin bertarung dengannya.     

"Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan?"      

Zhao Feng menunjukkan ekspresi ketertarikannya dan tidak memperdulikan keinginan bertarung dari orang-orang di sekitarnya.      

Julukan 'Dewa' itu merujuk pada tahapan Alam Surgawi Ilahi, level pelatihan tertinggi di Alam Semesta Fan. Sedangkan julukan 'Pesilat Setengah Dewa' merujuk pada tahap puncak dari Alam Cahaya Mistik, seorang pesilat yang berada di tahapan setengah langkah dari Alam Surgawi Ilahi yang akan melangkah menuju wilayah kekuasaan para Dewa.     

Bahkan Penguasa Suci Ungu Malam di puncak kekuatannya pun tidak berhak mendapat julukan 'Pesilat Setengah Dewa'.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.