Raja Para Dewa

Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci



Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci

0Di atas panggung arena pertarungan di Tanah Suci, semua murid dan pesilat ahli Aliran Suci Mistik Sejati menyaksikan dengan ekspresi terkejut.     
0

"Sepuluh jurus? Zhao Feng masih berani bersikap sombong seperti itu?"     

"Si berandalan ini baru saja menjadi murid Inti dari Aliran Suci Mistik Sejati dan level pelatihan Zuo Hong lebih tinggi darinya,"      

Hanya sedikit dari ratusan penonton itu yang memikirkan tindakan Zhao Feng dengan baik. Namun bagaimanapun juga, Zuo Hong adalah murid inti yang sudah lama dan tampaknya melampaui Zhao Feng dalam setiap aspeknya.     

Selain itu, Zhao Feng dengan arogan mengusulkan taruhan sepuluh jurus.     

"Kenapa? Kau takut?"     

Zhao Feng tersenyum.     

Alasan dia memunculkan ide taruhan sepuluh jurus adalah untuk membuktikan bahwa dia memiliki kekuatan dan potensi untuk menggantikan seseorang.     

Jika dia memenangkan taruhan seperti itu, tidak ada yang akan mengejeknya atau meremehkan nama gurunya - Duanmu Qing.     

"Kenapa aku harus takut? Jika aku kalah, aku akan meminta maaf kepadamu dan akan mundur setiap kali aku melihatmu,"     

Zuo Hong tertawa. Dia sepertinya sudah mendapatkan kemenangannya.     

Hatinya dipenuhi dengan kegembiraan saat dia menatap Zhao Feng seperti sedang melihat orang yang bodoh.     

"Hong ... jangan meremehkan Zhao Feng. Energi batin dan aura garis keturunan keturunan bocah itu tidak biasa. Dia pasti memiliki sesuatu yang membuatnya menjadi begitu percaya diri,"     

Indera Ilahi milik seorang Raja Alam Dewa Kekosongan terdengar di benak Zuo Hong. Pemilik suara itu adalah Guru Zuo Hong.     

"Murid ini mengerti,"     

Jantung Zuo Hong melonjak dan dia menarik kembali perkiraannya yang terlalu rendah. Bagaimanapun juga, gurunya adalah seorang pesilat di level Raja Alam Dewa Kekosongan sehingga ia memiliki pemahaman yang lebih besar tentang kekuatan lawannya.     

"Mulai,"     

Seorang pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan bertindak sebagai hakim pertandingan.     

"Tidak peduli siapa pun Zhao Feng, aku harus bisa bertahan sepuluh jurus,"     

Sosok Zuo Hong berkelebat ketika ia menggunakan sebuah teknik dari Tanah Suci.     

_ Lompatan Burung Albatros Awan Terbang!_      

Detik berikutnya, sesosok burung albatros (elang laut) besar berwarna hijau dan perak terbentuk di udara.     

Boom! Boom! Boom!      

Tubuh Zuo Hong tampak menyatu menjadi elang laut hijau dan perak dan bulu-bulu tajam satu demi satu menyapu ke arah Zhao Feng.     

"Jurus yang luar biasa,"      

Zhao Feng merasakan kulitnya mulai terasa kesemutan. Akan sulit baginya untuk melihat pergerakan Zuo Hong jika dia tidak menggunakan kekuatan garis keturunannya.     

"Cincin Petir Angin Ungu!"     

Zhao Feng dengan santai berseru saat ia mengedarkan kekuatan Petir Angin Ungu Kehancuran-nya ke arah sosok-sosok tajam yang menutupi langit.     

Bam! Bam!     

Zhao Feng tertutupi oleh kilatan petir berwarna ungu yang mencolok saat sinar-sinar aura Kehancuran menyapu di udara.     

Cincin petir ungu terus melebar saat beradu dengan sosok burung albatros (elang laut) tersebut.     

Aura Kehancuran berkecamuk dengan membabi buta saat kedua kekuatan saling beradu.     

Kraak!      

Sebuah retakan pun muncul pada sosok-sosok elang laut berwarna hijau dan perak.     

Pemenang dari bentrokan kedua jurus ini pun langsung terlihat.     

"Petir Angin Ungu Kehancuran? Itu adalah warisan dari Kaisar Petir Angin ...."     

Indera Ilahi milik beberapa pesilat Alam Dewa Kekosongan yang berada di udara terlihat sedikit terkejut.      

Ada banyak pesilat ahli di Tanah Suci Beladiri Sejati dan mereka langsung mengenali sejarah dan latar belakang dari teknik dan jurus yang digunakan Zhao Feng.     

"Kaisar Petir Angin? Dulu dia mendapatkan ketenarannya karena kecepatannya. Dia adalah eksistensi pesilat legendaris bahkan di antara para Kaisar Alam Dewa Kekosongan,"     

"Aliran Sepuluh Ribu Petir di Tanah Suci juga memiliki warisan Kaisar Petir Angin, tetapi mereka tidak memiliki esensi sejati dari jurus dan teknik darinya ...."     

Beberapa indera ilahi milik Raja Alam Dewa Kekosongan mulai berdiskusi.     

"Kaisar Petir Angin?"      

Indera Ilahi dari seorang Kaisar Alam Dewa Kekosongan menyebar di udara dengan sebuah desahan ringan.     

Ada banyak Kaisar kuno di Tanah Suci ini yang mungkin mengenal Kaisar Petir Angin secara pribadi.     

Saat itu, Kaisar Petir Angin pernah berlatih dan berkembang di Aliran Sepuluh Ribu Petir. Pada saat itu, teknik Ungu Kehancuran dari Kaisar Petir Angin bisa menekan teknik kekuatan lain dari Tanah Suci.     

"Seorang bocah berandalan dari dunia luar benar-benar memiliki warisan seorang Kaisar Alam Dewa Kekosongan yang legendaris?"     

Zuo Hong menggertakkan giginya saat melayang di udara.     

_ Sapuan Bayangan Burung Albatros Terbang!_      

Zuo Hong tiba-tiba mengedarkan kekuatan garis keturunannya dan sosok burung albatros (elang laut) di udara mulai terbentuk semakin kuat saat angin dan petir berkilatan di sekitarnya.     

Shua!     

Detik berikutnya, sosok elang laut itu pun menyapu di udara.     

Para penonton tampaknya melihat seekor burung luar biasa yang memancarkan pekikan yang mengandung kekuatan keinginan tua saat melesat menembus awan.     

_Hmm? _     

Zhao Feng merasakan sebuah tekanan turun padanya dan aliran darahnya mulai melambat.     

Dia tidak menyangka teknik kekuatan garis keturunan milik Zuo Hong begitu unik. Kekuatan pertempuran puncaknya setara dengan Panglima Penguasa di level Alam Inti Asal Besar.      

"Ratusan Sosok Petir Angin!"      

Zhao Feng meraung saat gelombang petir angin berwarna ungu berkilau di sekelilingnya.     

Shua! Shua! Shua ~~~~~     

Pada saat itu, sebuah bola Petir Angin berwarna ungu terbelah menjadi dua. Kedua bola kemudian terbelah lagi menjadi empat.     

Dua ... empat ... delapan ... enam belas.     

Dalam sekejap mata, puluhan duplikat petir ungu berwujud Zhao Feng telah terbentuk dan tersebar dalam radius satu kilometer.     

Shu ~~~~~     

Burung albatross (elang laut) yang sedang terbang langsung menghancurkan beberapa duplikatnya, namun tidak ada yang tahu di mana tubuh Zhao Feng yang sebenarnya.     

Sulit untuk membedakan tubuh mana yang asli dan setiap duplikatnya juga memiliki kemampuan untuk menyerang.     

Shua! Shua! Shua!     

Para duplikat Zhao Feng itu satu demi satu menyerang ke arah burung albatros (elang laut) milik Zuo Hong.     

Zuo Hong menjadi sangat marah saat angin dan petir meletup di sekujur tubuhnya.     

Sebagian besar pesilat jenius yang menonton pun terpana.     

"Golok Ungu Kehancuran!"      

Sebuah golok berwarna ungu gelap yang tipis tiba-tiba terbentuk di salah satu tangan duplikat Zhao Feng dan memancarkan aura Kehancuran saat berkilauan dengan kilatan petirnya.     

Kraak!     

Golok yang terbuat dari petir dan angin tersebut saat mencolok dan tiba-tiba memanjang hingga lebih dari puluhan meter saat melepaskan aura Kehancuran dan mengiris sosok burung albatros (elang laut) menjadi dua.     

Siiii!     

Zuo Hong dalam wujud burung albatrosnya itu pun mengerang kesakitan.     

Shu ~~     

Tanda merah gelap yang hangus bisa terlihat di tubuhnya dan kekuatan kehancuran telah memasuki tubuhnya.     

Bahkan dengan kekuatan garis keturunannya yang kuat, luka itu tidak akan bisa disembuhkan dengan sangat cepat.      

Kekuatan Kehancuran adalah kebalikan dari kekuatan pemulihan yang membuat proses pemulihan dari cedera akibat aura Kehancuran akan menjadi sangat sulit.     

"Ini tidak bagus! Serangan, kecepatan, dan keterampilan Zhao Feng ini semuanya melebihi Zuo Hong ....." seru indera Ilahi seorang Raja Alam Dewa Kekosongan.      

Golok Ungu Kehancuran milik Zhao Feng telah menghancurkan kekuatan garis keturunan Zuo Hong dan membuatnya cedera.     

Namun, serangan Zhao Feng tidak berakhir di situ.     

"Sayap Petir Angin!"     

Sayap Petir Angin Ungu Kehancuran yang panjangnya puluhan meter mulai membentang di punggung Zhao Feng dan membuatnya tampak seperti iblis kuno yang dikelilingi oleh angin dan kilatan petir.     

Boom!      

Gelombang angin dan petir yang menakutkan pun muncul di arena pertarungan dan menciptakan badai Kehancuran.     

"Hancur!"      

Kecepatan, serangan, dan kekuatan keinginan Zhao Feng telah mencapai tingkat yang benar-benar baru.     

Dengan setiap serangan telapak tangannya, dia sepertinya menciptakan sosok naga Kehancuran yang meraung-raung di tengah badai.     

"Kuat sekali!"      

Para penonton yang melihat sosok pemuda berambut biru itu merasakan hati mereka bergetar.     

"Tidak ~~~~~!"     

Zuo Hong mengerahkan kekuatannya habis-habisan dan mengedarkan kekuatan garis keturunannya secara maksimal. Namun sosoknya mulai memudar di depan sosok naga Kehancuran yang tak tertandingi dan pada akhirnya dia terpental terbang keluar dari panggung arena pertarungan.     

Gedebum!      

Tubuh Zuo Hong terlihat menghitam ketika dia mendarat di tanah. Dia ingin bergerak, tetapi tubuhnya benar-benar mati rasa dan energi kehidupannya telah terluka.     

"Saudara Zuo!"     

Beberapa murid inti berlari mendekatinya dan membantu Zuo Hong.     

"Terima kasih,"     

Zhao Feng berjalan keluar dari panggung di bawah tatapan kerumunan orang yang terlihat waspada dan takut.     

"Pertarungannya benar-benar terselesaikan kurang dari 10 jurus saja....."      

Hakim pertandingan di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan menatap Zhao Feng dengan ekspresi aneh.     

Pada saat-saat terakhir tadi, dengan tambahan teknik Sayap Petir Angin, kekuatan pertempuran Zhao Feng sudah cukup untuk mengancam mereka yang berada di tahap menengah level Alam Inti Asal Besar atau bahkan yang lebih tinggi lagi.     

Kekuatan pertempuran seperti itu sudah cukup untuk terlihat menonjol di antara sebagian besar pesilat jenius di Tanah Suci.     

"Kekuatannya bagus juga," ujar Kakak Nan yang berada di kerumunan dengan ekspresi tanpa emosi.      

Untuk seseorang seperti dia, salah satu dari Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci, tingkat kekuatan pertempuran itu tidak mengejutkannya.     

Kebanyakan pesilat dari peringkat Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci dapat menantang pesilat biasa di tahapan setengah langkah dari Alam Dewa Kekosongan.     

Di sisi lain, Chen Yilin terlihat sangat terkejut.      

Dia juga salah satu dari Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci, tetapi sebelumnya dia telah melihat kekuatan Zhao Feng satu tahun yang lalu. Saat itu, Zhao Feng hanya berada di tahapan setengah langkah dari Alam Inti Asal. Saat itu, Zhao Feng mungkin bahkan tidak bisa memblokir satu pukulan pun dari Jiang Fan.     

"Untungnya, Jiang Fan tidak ada di sini. Kekuatan yang baru saja ditunjukkan Zhao Feng sudah setara dengannya," gumam Chen Yilin.     

Setelah acara perayaan penerimaan murid, Jiang Fan mengikuti gurunya, Kaisar Gu Luo dan pergi untuk berlatih.     

Tepat pada saat ini,      

"Zhao Feng, penampilanmu bagus juga. Datanglah ke tempatku,"     

Suara Kaisar Duanmu terdengar.     

Jelas terlihat bahwa dia juga menyaksikan pertarungan tersebut.     

Raja-Raja Alam Dewa Kekosongan lainnya hanya bisa mendesah dengan berat. Kaisar Duanmu baru saja menerima murid baru dan dia sudah sangat kuat.     

Beberapa saat kemudian:     

"Guru, apakah ada sesuatu yang ingin kau beritahukan kepadaku?"     

Zhao Feng tiba di istana Duanmu Qing.     

"Zhao Feng, kekuatanmu bisa masuk dalam peringkat lima atau peringkat enam murid inti terbaik di Aliran Suci Mistik Sejati. Namun masih ada perbedaan antara Sepuluh Pesilat Jenius Terbaik di Tanah Suci. Kekuatanmu masih belum cukup untuk menuai banyak manfaat dari Taman Pesilat Setengah Dewa yang Terlupakan ...." ujar Duanmu Qing.     

Zhao Feng tidak membantahnya. Dia baru saja menggunakan 60-70% dari kekuatan keinginan Petir Angin Ungu Kehancurannya pada pertarungan tadi.      

Jika para murid dari Tanah Suci di level Alam Inti Asal Kecil sudah memiliki kekuatan seperti itu, maka mereka yang berada di level Alam Inti Asal Besar akan sangat tak terukur.     

"Aku memiliki tiga benda untukmu sebelum aku pergi. Benda-benda ini mungkin bisa membantumu,"     

Sebuah kotak kayu muncul di tangan Duanmu Qing.     

Zhao Feng lalu mengambil kotak itu dan membukanya. Di dalam, ada dua buku dan sebuah botol giok kecil.     

Ada semacam kristal seukuran ibu jari di dalam botol giok tersebut. Pil itu bulat dan transparan dan terlihat sempurna seperti berlian. Tekanan yang memancar darinya bahkan membuat Zhao Feng merasa tertekan.     

"Ini adalah Pil Kristal Inti yang bisa membantu mereka yang berada di tahap puncak level Alam Inti Asal Kecil untuk menerobos hambatan pelatihannya dan menembus ke level Alam Inti Asal Besar. Level pelatihanmu memang belum cukup untuk menggunakannya, tapi aku melihat bahwa Pusat Inti di dalam tubuhmu sudah menunjukkan tanda-tanda berubah menjadi Kristal Inti. Jadi menggunakan pil ini sekarang mungkin akan memiliki beberapa efek yang baik padamu," ujar Duanmu Qing sambil tersenyum.     

"Pil Kristal Inti?"      

Zhao Feng pun menjadi bersemangat. Dia sudah mendengar soal nilai pil tersebut dan benda ini sangat langka bahkan di Istana Spiritual Lautan Hampa.     

Matanya kemudian tertuju pada kedua buku dalam kotak kayu tersebut.     

Ada beberapa kata tertulis di sampul buku pertama: Manual Teknik Rahasia Mata Kegelapan.     

"Hmm?"     

Zhao Feng hanya bisa terkejut membaca judulnya. Apa hubungan antara buku ini dan Halaman Mata Kegelapan yang Tidak Lengkap yang pernah didapatkannya dulu?     

"Hehe, Manual Teknik Rahasia Mata Kegelapan ini adalah buku yang aku dapatkan saat bertarung dengan Kaisar Kematian pada jaman dulu dan buku ini berisi banyak teknik-tekniknya ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.