Raja Para Dewa

Bayangan Senjata Level Bumi



Bayangan Senjata Level Bumi

0Lima atau enam hari kemudian, di kedalaman Hutan Awan Langit.      
0

Kilatan angin dan petir melesat di dalam hutan dan menyebabkan binatang buas di dekatnya gemetar ketakutan.     

Beberapa tarikan nafas kemudian, kilatan angin dan petir itu berhenti di atas sebuah pohon besar di dekatnya.     

Di pohon tersebut seorang pemuda berambut biru sedang menghela nafas dengan lembut saat sepasang sayap angin dan petir di punggungnya memudar.     

Mata kirinya mengamati seluruh area, mencari aura yang tersisa di dekatnya. Bahkan detail terkecil, seperti debu yang melayang di udara atau perubahan di Yuan Qi (sumber energi murni) langit dan bumi tidak bisa lepas dari matanya.     

"Di sini?"     

Zhao Feng sedikit terkejut ketika menatap ke depan.      

Di depan hutan ada sebuah sungai kecil dan di seberang sungai itu ada sebuah ngarai kecil.     

Zhao Feng ingat dengan ngarai ini.     

Saat itu, dia sedang berada dalam situasi putus asa ketika Ran Xiaoyuan dan beberapa murid lainnya datang dan membunuh serigala sehingga membuat Zhao Feng bisa melarikan diri dari dalam sebuah gua.     

Dia tidak menyangka bahwa dia akan bisa datang ke sini ketika sedang mengejar musuhnya.     

Selama beberapa hari terakhir, Zhao Feng mengejar sosok kerangka Ketua Divisi. Kekuatan Ketua Divisi itu benar-benar tak terduga. Meskipun Zhao Feng memahami warisan Kaisar Petir Angin yang berspesialisasi dalam kecepatan, ia masih merasa kesulitan untuk mengejarnya.     

Jika bukan karena Zhao Feng telah mempelajari tahap awal teknik Sayap Angin Petir, dia mungkin akan kehilangan jejak Ketua Divisi tersebut.      

Untungnya, meskipun ia tidak memiliki keunggulan dalam kecepatan saat mengejarnya, Mata Spiritual Dewa-nya memungkinkannya untuk tetap bisa mengunci sosok kerangka Ketua Divisi.     

Dengan tingkat energi jiwa dan batinnya yang kuat, energi Zhao Feng segera pulih.     

"Kau memang lebih unggul. Mari kita lihat seberapa jauh kau bisa melarikan diri,"     

Zhao Feng terkekeh dengan dingin saat mengaktifkan kembali sepasang sayapnya dan terbang di atas ngarai.     

Dia melewati ngarai dan masuk lebih jauh ke dalam hutan.     

Hutan tiba-tiba menjadi lebih gelap dan lebih misterius.     

"Mungkinkah tempat yang itu ...?"     

Hati Zhao Feng bergetar ketika menatap ke kedalaman hutan.     

Melalui analisa Mata Spiritual Dewa-nya, dia bisa mengetahui ke arah mana sosok kerangka Ketua Divisi pergi dan tempat itu ada di suatu tempat yang bahkan Zhao Feng pun mewaspadainya. Dia tidak akan mau masuk ke sana jika tidak memerlukan apapun.     

"Saat ini adalah kesempatan terbaik untuk membunuh Ketua Divisi. Dia sedang terluka dan kelelahan ...."     

Zhao Feng memancarkan keinginan membunuh sambil melanjutkan untuk terus mengejarnya.      

Di saat yang sama, di dalam area berkabut di mana semua penglihatan terhalang.     

Hu ~     

Sosok kerangka yang terlihat acak-acakan yang dikelilingi oleh lapisan api gelap berkobar-kobar pun muncul.     

"Berandalan berambut biru itu telah mengunciku dan tidak akan melepaskanku,"     

Ketua Divisi menggertakkan giginya dengan penuh kebencian.     

Selama beberapa hari terakhir, ia mencoba segalanya untuk melarikan diri dari Zhao Feng. Misalnya, mengeluarkan lebih banyak Yuan Qi (sumber energi murni)-nya dan meningkatkan kecepatannya. Untuk sementara waktu kecepatannya akan menjadi dua kali lipat lebih cepat daripada Zhao Feng.     

Ia juga akan menggunakan teknik rahasia yang akan menyembunyikan jejaknya dan membuat aura palsu dan mencoba untuk menipu musuhnya.     

Namun, tidak peduli apa pun yang dilakukannya, ia tidak bisa lolos dari Zhao Feng.     

Dalam dua hari terakhir, ia berpikir bahwa ia telah berhasil lolos dari Zhao Feng dan bisa menghela nafas lega lalu bersembunyi di tempat yang tersembunyi untuk mencoba menyembuhkan dirinya.      

Namun, satu jam kemudian Mata Surga muncul entah dari mana dan mengirimkan nyala api ke jiwanya dan memperdalam luka-lukanya.     

"Aku hampir sampai di Tanah Terlarang 100 Makam. Jumlah pesilat ahli yang bisa masuk ke sini dan bertahan hidup bisa dihitung dengan jari di satu tangan,"     

Ketua Divisi mencibir ketika api di sekitarnya menyala-nyala dan melewati kabut.     

Beberapa saat kemudian, Ketua Divisi memasuki area dengan tumpukan tulang belulang. Ada kekuatan misterius yang memenuhi udara di sekitarnya.      

Ada seratus kuburan yang mengelilingi sebuah tanah. Di tengahnya ada dudukan batu yang mirip dengan altar.     

Bahkan seseorang sekuat Ketua Divisi merasa gelisah dan bergidik ngeri ketika memasuki tempat itu. Kemudian dengan hati-hati ia mengeluarkan sepotong giok darah yang telah rusak.     

"Bahkan Penguasa di Alam Inti Asal tidak dapat dengan mudah memblokir kutukannya jika mereka datang ke sini. Untungnya, aku pernah ke sini bersama Ketua Bulan Merah dan memiliki metode untuk menghadapinya,"      

Ketua Divisi lalu duduk di tengah tanah tersebut tetapi tidak berani terlalu dekat dengan kuburan.     

Setelah memasuki Tanah Terlarang 100 Makam, hati Ketua Divisi itu akhirnya bisa tenang. Ia tidak takut Zhao Feng datang, dan bahkan menantikan kedatangannya. Jika Zhao Feng datang, kutukan itu sendiri akan menyusahkannya.     

Sepengetahuannya, hanya segelintir Penguasa di Alam Inti Asal yang bisa sepenuhnya mundur tanpa terluka dari tempat ini. Penguasa lainnya rata-rata perlu berkorban besar untuk bisa masuk ke sini.     

Beberapa saat kemudian, suara angin dan petir muncul dari zona berkabut di luar area tersebut.     

"Dia di sini!"     

Jantung Ketua Divisi berdebar kencang. Ia tidak bisa diam menunggu begitu saja sampai Zhao Feng masuk ke tempat ini.     

"Hehe, aku akan masuk."     

Tawa ringan terdengar dari area berkabut saat Zhao Feng memasuki Tanah Terlarang 100 Makam.      

Begitu kata-kata itu selesai diucapkan, seorang pemuda berambut biru melayang ke tempat itu.     

Wu ~~     

Kekuatan kutukan pun berusaha mengikis kekuatan Zhao Feng.     

"Hmph!"     

Mata kiri Zhao Feng berkontraksi dan melepaskan gumpalan aura mengerikan yang berasal dari zaman kuno dan menyebabkan kekuatan kutukan itu pun hancur berkeping-keping.     

"Berandalan itu benar-benar berani datang ke sini? … Apa!? Aura dari zaman kuno ...?"     

Amarah Ketua Divisi itu hampir terbakar saat duduk dan menyaksikan Zhao Feng dengan sombongnya masuk ke tanah terlarang.     

Dilihat dari caranya menghadapi kekuatan kutukannya, Zhao Feng jauh lebih santai dari sosok kerangka Ketua Divisi.     

Dia bahkan tidak perlu melakukan apa pun, sedangkan Ketua Divisi harus berhati-hati pada kutukannya.     

Itu artinya kekuatan pertempuran Zhao Feng tidak terbatas sedangkan kekuatan Ketua Divisi terbatas.      

Perubahan mendadak dan tak terduga ini hampir membuat si Ketua Divisi hampir muntah darah.     

Serangan Cahaya Petir Angin!      

Tanpa mengatakan apa-apa, Zhao Feng langsung menyerang.     

Boom!      

Pedang angin dan petir yang besar menyapu ke arah sosok kerangka Ketua Divisi.      

Setelah kehilangan cambuk emas dan perak-nya, Ketua Divisi hanya bisa menggunakan lengannya yang tersisa untuk beradu serangan langsung dengan Zhao Feng.     

Ding!     

Sosok kerangka Ketua Divisi pun terdorong mundur beberapa langkah dan beberapa bekas luka hangus tertinggal di tubuhnya, tetapi bukan luka yang cukup parah.     

"Ketua Divisi, mari kita lihat berapa lama kau bisa bertahan dengan tubuhmu yang sudah terluka itu," ujar Zhao Feng sambil tersenyum dengan penuh keyakinan.     

Selama beberapa hari terakhir, kekuatan pertempuran Zhao Feng hampir sama dengan pesilat di tahapan setengah langkah dari Alam Inti Asal.     

Zhao Feng mulai menggunakan teknik dan jurus dari keping batu Petir Angin dalam pertempurannya yang sebenarnya.     

Dalam setiap gerakannya, dia akan menyebabkan Yuan Qi (sumber energi murni) Petir di dekatnya melolong dan menderu.     

Selain itu, semakin lama dia bertarung, maka kekuatan setiap gerakannya bisa terus menguat dari waktu ke waktu.     

Dilihat dari kekuatan jiwanya, Zhao Feng sama dengan pesilat di Alam Inti Asal. Hal ini karena efek dari Esensi Jiwa Roh Kayu dan kekuatan keinginan 'menyatu dengan alam' yang ia pelajari dari Xin Wuheng.     

Dilihat dari kekuatan keinginannya, dia juga telah nyaris mencapai tahap puncak tingkat Penguasa Sejati.      

Semua itu memungkinkan Zhao Feng untuk memiliki kekuatan pertempuran di dekat batas maksimal tingkat Penguasa Sejati, meskipun saat ini dia hanya berada pada tahap pemula tingkat Penguasa Sejati.      

"Anak muda, jangan sombong. Kau tidak bisa mengalahkanku,"     

Ekspresi Ketua Divisi terlihat suram. Saat ini kekuatan pertempurannya lebih lemah dari lima atau enam hari yang lalu.     

Sebaliknya, kekuatan pertempuran Zhao Feng naik saat ia terus menyempurnakannya dalam pertempuran nyata.     

Peng Peng Peng!     

Ketua Divisi bergerak mundur karena tidak mampu mengimbangi rentetan serangan Zhao Feng.     

Ketua Divisi bisa menghadapi serangan normal Zhao Feng secara langsung, tetapi Zhao Feng terus menggunakan teknik garis keturunannya pada saat-saat kritis yang bahkan akan melukai jiwanya lebih dalam lagi.     

Teknik tersembunyi si Ketua Divisi kebanyakan adalah 'teknik hantu' yang sangat menyebalkan bagi para pesilat ahli biasa. Tapi sayangnya, Zhao Feng tangguh terhadap serangan energi batinnya.     

Dengan kekuatan jiwa Zhao Feng yang hampir mencapai tahapan Alam Inti Asal, beberapa jurus andalan mematikan milik Ketua Divisi menjadi tidak berguna.     

"Kalau begitu, aku hanya bisa menggunakan jurus itu ...."     

Ketua Divisi tiba-tiba mengertakkan giginya dan mengeluarkan cincin emas dan perak.     

Pada saat itu, aura Ketua Divisi langsung naik setengah level dan menyebabkan sumber energi murni di langit dan bumi menjadi bergetar.     

Aura yang kuat ini melebihi tingkatan Penguasa Sejati dan mungkin sebanding dengan kekuatan puncaknya.     

"Menggunakan kekuatan hidupnya?"     

Jantung Zhao Feng berdebar kencang dan ekspresinya berubah.     

"Roh Hantu Tulang Raksasa!"     

Aura Ketua Divisi saat ini benar-benar sama dengan Penguasa di Alam Inti Asal dan tulangnya tiba-tiba mulai tumbuh.     

Hanya dalam waktu singkat, tulang-tulang Ketua Divisi langsung menjadi setinggi gedung beberapa lantai dan terjalin dengan api hitam.     

Di depannya, Zhao Feng tampak seperti anak kecil.     

Selain itu, tubuh Ketua Divisi yang acak-acakan itu tampaknya menyatu ke tanah di bawahnya dan menyerap kekuatan yang digunakannya untuk memulihkan diri.     

"Matilah kau…!"     

Aura Ketua Divisi terasa luar biasa. Setiap gerakannya tampaknya menjadi pusat dunia.     

Dengan keadaan seperti itu, kekuatan pertempurannya menjadi berlipat ganda dan bisa membunuh pesilat di tahap puncak tingkat Penguasa Sejati hanya dengan satu kali serangan jurus.      

Bahkan jika Tetua Bai datang pun, dia mungkin tidak akan bisa memblokir satu serangan darinya.     

"Kekuatan yang sangat menakutkan. Lu Tianyi dari Aliran Spiritual Bulan Murni juga berada di level seperti itu." Hati Zhao Feng bergetar.     

Di saat kritis ini, dia tidak mundur.     

Kerlingan kegilaan muncul di matanya ketika kekuatan garis keturunan dewa kuno di seluruh tubuhnya mulai bergetar karena kegembiraan dan berubah menjadi sebiru es yang bisa langsung membekukan tulang-tulang.     

"Tombak Kekaisaran Es!"      

Zhao Feng menepukkan tangannya dan bayangan transparan Tombak Kekaisaran Es pun muncul.     

Weng ~~     

Udara tampak bergetar ketika aura dingin yang tak terlukiskan mulai membekukan area di sekitarnya.     

"Ini tidak bagus. Bagaimana mungkin…? Bayangan senjata level bumi?"     

Serangan pukulan yang menakutkan dari Ketua Divisi mulai melambat dan membeku begitu ditembakkan.      

Ia pun mulai berteriak. Ekspresi panik dan ketakutan muncul di matanya saat menyaksikan Zhao Feng mengedarkan kekuatan garis keturunan dewa kuno-nya dan memanggil bayangan tombak berwarna sebiru es.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.