Raja Para Dewa

Aliansi Naga Besi



Aliansi Naga Besi

0Wilayah Kekuasaan Benteng Naga Batu!      
0

Tetua Jiang yang berjubah coklat menggunakan jurus andalan mematikannya dan raungan samar seekor naga tampak bergema di udara. Cahaya kuning yang cemerlang langsung menyinari semua hal hingga radius beberapa puluh meter.     

Satu demi satu naga batu menyerang ke arah Zhao Feng dan menciptakan kehancuran yang mematikan saat mereka berputar-putar dan berbalik.      

Kekuatan yang menghancurkan itu membuat tenaga sejari dari 'Pangeran Ketiga' dan kawan-kawannya pun bergetar.      

Pesilat Alam Roh Sejati memang luar biasa. Metode serangan mereka bisa membuat orang lain menyaksikan dengan terkagum-kagum.     

Pada saat ini, Tetua Jiang telah membakar Chi Roh Sejati-nya dan yakin dia bisa menghentikan pesilat tingkat Mistik Sejati biasa untuk sementara waktu dan memberikan tambahan waktu bagi Pangeran Ketiga untuk bisa melarikan diri.     

"Kekuatan sesungguhnya dari Tetua Jiang telah mencapai tingkat setinggi itu? Bisakah pemuda berambut biru itu memblokir serangan Tetua Jiang?"     

Pangeran Ketiga tidak bisa melihat ke belakang saat dia terus berlari.     

Dia tidak berani menentang perintah Tetua Jiang. Namun usia pemuda berambut biru itu bahkan lebih rendah dari umurnya.      

Metode macam apa yang dimilikinya sehingga membuat seorang Tetua Jiang pun menjadi panik dan ketakutan bahkan mempertaruhkan nyawanya demi bisa memberikan kesempatan untuknya agar bisa melarikan diri?     

Pangeran Ketiga merasa tidak terima dan memiliki pertanyaan besar di kepalanya.     

Boom Boom Boom !!     

Naga-naga batu itu melaju ke arah pemuda berambut biru dan menciptakan ledakan keras.     

Pangeran Ketiga dan yang lainnya hanya bisa berlari sejauh 100 meter.      

"Apakah dia sudah mati?"     

Tujuh sosok lainnya melambat dan melihat kembali ke daerah yang tertutupi debu.     

Mereka semua terlihat sangat gembira.     

Mungkin pemuda berambut biru itu tidak terlalu kuat dan benar-benar bisa dibunuh oleh Tetua Jiang dalam satu serangan jurus saja.     

"Tanpa perlawanan sama sekali…. Benarkah?"     

Tarikan nafas Tetua Jiang sangat cepat saat wajahnya menjadi pucat pasi.     

Pemuda berambut biru di hadapannya telah terbunuh dalam satu jurus saja.     

'Kemenangan' yang tiba-tiba itu membuat Tetua Jiang merasa tidak nyaman.     

Ketika debu berjatuhan, pemuda berambut biru itu menghilang bersama angin dan tidak ada jejak auranya.     

"Hahaha, ternyata yang disebut Ketua Divisi itu kekuatannya biasa saja,"      

"Kita hanya mendengar tentang kekuatan teknik Wilayah Kekuasaan Benteng Naga Batu sebagai rumor dan teknik itu memang sesuai dengan namanya."     

Kekhawatiran Pangeran Ketiga dan kawan-kawannya berubah menjadi kegembiraan saat langkah kaki mereka berhenti.     

Sebuah dengungan petir tiba-tiba melesat di udara.     

"Ini tidak bagus, lari ~~~~!"     

Tetua Jiang sepertinya merasakan sesuatu dan berteriak.     

Pangeran Ketiga dan yang lainnya pun tertegun.     

"Terlambat."     

Sebelum mereka bisa bereaksi, suara dingin tanpa emosi terdengar di telinga mereka.     

Qiu ----     

Kilatan petir yang samar mengembun di udara di atas mereka.     

Apa!?     

Pangeran Ketiga dan kawan-kawannya mendongakkan kepalanya dengan ekspresi terkejut.      

Seorang pemuda berambut biru yang dikelilingi kilatan petir telah muncul di atas mereka.     

"Pangeran Ketiga, lari! – Bulan Merah sialan! Kemarilah dan lawan aku!"     

Tetua Jiang berteriak dengan ekspresi kebencian sekaligus penyesalan.     

Zhao Feng tidak peduli dengannya dan gelombang petir menyelimuti tujuh orang di bawahnya.     

Petir biru langsung menggulung dalam radius 20 hingga 30 meter dan menyelimuti kelompok tersebut.     

"Arghhhh!"     

Ketujuh orang itu mulai gemetaran.     

Setengah tarikan nafas kemudian.     

Gedebuk gedebuk gedebuk!      

Pangeran Ketiga dan kawan-kawannya terjatuh ke tanah karena ketakutan.     

Sensasi mati rasa membuat mereka tidak bisa bergerak sama sekali. Mereka hanya bisa menyaksikan pemuda berambut biru itu menjejakkan kakinya di tanah.     

"Kau Pangeran Ketiga?"     

Pemuda berambut biru berjalan ke arah pemuda berjubah bangsawan dan bertanya dengan santai.     

Di dalam kelompok itu, pemuda berjubah bangsawan itu adalah yang terkuat dan pelatihannya telah mencapai tahapan setengah langkah dari Alam Roh Sejati. Dengan demikian, ia mampu bertahan selama setengah tarikan nafas.     

"Kau bisa menyiksa, membunuhku, atau melakukan apapun yang kau mau."     

Pangeran Ketiga mencoba menenangkan diri di depan rasa takutnya akan kematian.     

Zhao Feng tidak bisa menahan senyumannya. Dia tidak berencana untuk menanyai mereka semua karena akan memakan waktu terlalu lama.     

Matanya beralih ke tetua berjubah coklat yang dengan cepat mendekat.     

"Aku akan bertanya dan kau menjawab. Jika kau mengatakan setengah kata yang salah saja, Ketua Divisi ini akan memotong kaki Pangeran Ketiga-mu."     

Keinginan membunuh muncul di wajah Zhao Feng. Langkah kaki Tetua Jiang terhenti. Gumpalan keinginan membunuh dari pemuda berambut biru membuatnya bergidik ngeri.     

Yang paling penting, Pangeran Ketiga sedang disanderanya.     

Berdasarkan analisanya, lawannya itu setidaknya telah mencapai tingkatan Mistik Sejati. Tidak ada kesempatan sama sekali untuk bisa melawannya.     

"Sesuai dengan permintaanmu,"     

Tetua Jiang menghela nafas dengan getir dan Zhao Feng mengangguk puas.     

Kelompok itu pun terdiam dan menunggu 'pertanyaan' Zhao Feng.     

Pertanyaan pertama.     

"Di mana ini?"     

Pemuda berambut biru itu bertanya dengan santai.     

Apa!?     

Pangeran Ketiga dan kawan-kawannya merasa seolah-olah tenggorokan mereka tersedak.      

Namun Tetua Jiang tidak berani menanggapinya dengan lambat, "Ini adalah wilayah tepian dari bekas Negara Langit Kaya. Beberapa ribu kilometer ke arah tenggara akan menjadi kota terdekat dari Negara Langit Kaya,"     

Negara Langit Kaya.      

Mata Zhao Feng mengerling. Ini tidak jauh dari tebakannya.     

Tempat ini memang berada di dekat dua negara kuat karena tidak ada yang tidak tahu soal Zhao Feng di wilayah 13 Negara.     

"Mengapa daerah ini disebut sebagai bekas Negara Langit Kaya? Seperti Apa Aliansi Naga Besi itu?"     

Zhao Feng terus bertanya.     

"Apa kau ... bukan berasal dari area Awan Langit?" Tetua Jiang terlihat bingung.     

Apa pemuda ini tidak tahu bahwa Negara Langit Kaya telah dihancurkan dan bekas Negara Langit Kaya saat ini menjadi wilayah kekuasaan Aliansi Naga Besi?      

Setelah beberapa pertanyaan, Zhao Feng akhirnya tahu seperti apa situasi di area Awan Langit saat ini.     

Sebelum Zhao Feng pergi, keseimbangan antara Negara Darah Besi dan Negara Langit Kaya telah rusak.     

Dari yang terlihat di permukaannya, sepertinya semua itu karena Negara Darah Besi memiliki seorang pesilat di tingkat Penguasa Sejati yang baru. Namun sebenarnya semuanya disebabkan oleh Aliran Iblis Bulan Merah.     

Dua tahun lalu, ketika acara Perjamuan Perkumpulan 13 Negara digelar, Negara Langit Kaya telah dikalahkan oleh Negara Darah Besi.     

Untuk menghentikan Perkumpulan 13 Negara agar tidak membantu Negara Langit Kaya, Negara Darah Besi mengirimkan pesilat ahli mereka dan menyerang para pesilat jenius di acara tersebut.     

Zhao Feng masih ingat bagaimana Klan Bulan Patah dikejar-kejar oleh mereka.     

Pada hari itu, Master Haiyun mengkhianati mereka dan menyerang Master Klan Bulan Patah yang asli dan menyebabkan tewasnya Master Klan yang murni dan cantik itu.     

Pada hari itu, Tetua Pertama membakar Chi Roh Sejati-nya dan kehilangan satu lengan tangannya.     

Zhao Feng lalu memimpin para pesilat yang selamat dan berhasil kabur dari pengejaran para pesilat ahli di Alam Roh Sejati.     

Akhirnya, Zhao Feng membawa surat Tetua Pertama untuk mencari wanita bernama Liu Qinxin di Negara Atap Langit.      

Sebelum dia pergi, Zhao Feng telah dicari-cari oleh Master Haiyun di seluruh wilayah 13 Negara.     

Saat memikirkan semua peristiwa tersebut, hati Zhao Feng terasa campur aduk.     

Namun tanpa situasi saat itu, dia tidak akan sampai pada tingkatannya saat ini.      

Ini juga alasan mengapa Zhao Feng melepaskan kesempatan untuk tetap tinggal di Reruntuhan Ungu Suci dan memilih kembali ke sini.     

"Aliansi Naga Besi memiliki kendali atas Negara Darah Besi, sementara Negara Langit Kaya dan 13 Negara menjadi bawahannya. Bisa dikatakan bahwa seluruh area Awan Langit telah diambil alih oleh Aliansi Naga Besi dan mereka memperluas kekuatan mereka hingga ke negara-negara kuat di dekatnya ...."     

Suara Tetua Jiang terdengar serius ketika menyebutkan kekuatan Aliansi Naga Besi dan dia memperhatikan ekspresi Zhao Feng saat berbicara.     

Pemuda berambut biru kadang-kadang akan terlihat memiliki kilatan keinginan membunuh dan juga mendesah sedih.     

Tetua Jiang menduga bahwa pemuda berambut biru ini seharusnya telah meninggalkan area Awan Langit sebelum terbentuknya Aliansi Naga Besi. Pemuda ini memiliki hubungan spesial dengan area Awan Langit tetapi dia bahkan tidak tahu situasi tempat ini.     

Itu artinya pemuda berambut biru itu bukan musuh mereka.     

Tetua Jiang menghela nafas lega dan mengamati Zhao Feng dengan cermat tetapi tidak bisa mengingatnya.     

Pangeran Ketiga-lah yang menatap tajam Zhao Feng dan berseru, "Apa kau orang yang dicari-cari dua tahun lalu? Pesilat jenius nomor satu di wilayah 13 Negara?"     

Pangeran Ketiga mencoba mengingat kembali pemuda itu. Orang yang dicari-cari itu memiliki rambut biru dan bermata satu. Sedangkan pemuda di depan mereka juga memiliki rambut biru dan warna mata kirinya sedikit redup.     

"Aku tidak menyangka masih ada orang-orang di Negara Langit Kaya yang mengingatku," gumam Zhao Feng.     

"Itu artinya kita bukan musuh, melainkan teman....."      

Pangeran Ketiga sangat gembira.     

"Itu benar. Kita semua berasal dari Negara Langit Kaya dan merupakan musuh dari Aliansi Naga Besi,"      

"Pangeran Ketiga dan kami semua adalah murid pribadi dari Paviliun Angin Langit, pemimpin dari Tujuh Klan Langit Kaya,"      

Enam orang lainnya berkata dengan hormat.     

Zhao Feng ingat bahwa Paviliun Angin Langit adalah klan terkuat di Negara Langit Kaya dan dapat disamakan dengan salah satu dari empat keluarga utama yang lebih lemah di Negara Atap Langit.      

Saat itu ia sedang menghadiri Perjamuan Perkumpulan 13 Klan dan Paviliun Angin Langit telah dihancurkan.     

"Aku yang tua ini adalah Tetua Paviliun Angin Langit dan berasal dari keluarga kekaisaran Negara Langit Kaya. Kami mencoba untuk bangkit kembali tetapi kami terus-menerus dikejar oleh Aliansi Naga Besi,"      

Wajah tetua berjubah coklat itu dipenuhi dengan kepahitan.     

Zhao Feng sekarang telah memahami seluruh situasi di area Awan Langit.     

Sederhananya, saat ini area Awan Langit telah diperintah oleh Aliansi Naga Besi dan hanya ada sedikit orang yang berani menentangnya.     

Situasinya jauh lebih parah daripada yang dibayangkan Zhao Feng.     

Dia bahkan memikirkan apakah dia harus kembali ke Negara Atap Langit untuk meminta bantuan.     

Namun, dia dengan cepat menghilangkan pikiran tersebut.     

Meskipun situasi area Awan Langit cukup buruk, Zhao Feng saat ini berbeda dengan dirinya yang dulu.      

Pada saat ini.     

Sou Sou Sou ----     

Suara terbang bermunculan di awan.     

Hmm?     

Zhao Feng melirik dan melihat seekor burung besar bersayap darah di awan. Di atasnya ada lebih dari selusin sosok dan aura terlemahnya berada di level langit keenam atau ketujuh dari Alam Bumi Tinggi.      

"Hahaha ... cecunguk dari Paviliun Angin Langit, kalian tidak akan bisa melarikan diri hari ini."     

Sosok-sosok itu lalu terbang dari burung bersayap darah.     

Pemimpinnya adalah sosok kurus yang memegang sabit berwarna merah darah. Orang itu menjilati bibirnya dan mengeluarkan aura yang mewarnai langit hingga kemerahan.     

"Ini tidak bagus. Orang itu adalah 'Penjagal Sabit Darah' yang pernah menghabisi kota yang dipenuhi puluhan ribu orang dan bahkan menghancurkan sebuah klan kecil dengan sekelompok pesilat elitnya,"      

Wajah Tetua Jiang langsung pucat pasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.