Raja Para Dewa

Bola Jiwa Es



Bola Jiwa Es

0Pangeran Jin adalah Pangeran dari Kekaisaran dan memiliki garis keturunan dewa kuno yang terkonsentrasi dan melampaui pesilat lainnya.     
0

Level pelatihannya pun telah mencapai tahap puncak dari tingkatan Manusia Sejati dan menduduki peringkat pertama dari bintang pesilat jenius.     

"Dengan level pelatihan tertinggi dan garis keturunan dewa kuno terkuat di antara para generasi muda saat ini, Pangeran Jin tak tertandingi di antara pesilat bintang jenius lainnya,"     

Mata Jiang Sanfeng terlihat waspada ketika menyebut soal Pangeran Jin.     

Sebenarnya dia berpikir meskipun Zhao Feng sangat kuat, masih ada perbedaan kekuatan antara pemuda itu dan Pangeran Jin.     

Tetapi karena Zhao Feng adalah seorang Ketua Divisi dan dia tidak bisa melihat batas kemampuan maksimalnya, jadi rasanya tidak baik membuat kesimpulan lebih awal.     

Zhao Feng perlahan menganggukkan kepalanya saat dia membuat catatan soal itu.      

Zhao Feng akan tinggal di markas utama Aliran Darah Besi selama beberapa hari. Setelah itu ia akan mengikuti Wakil Ketua Aliran dan yang lainnya menuju ke Ibukota.     

Pada malam pertama di markas utama, Wakil Ketua memanggil Zhao Feng. Di sebuah aula besar yang tenang, hanya ada Tiemo dan Zhao Feng.     

"Zhao Feng, perkembangan kekuatanmu telah melebihi perkiraanku. Pertemuan Suci Naga Sejati kali ini adalah keberuntungan besar bagimu. Jika keberuntunganmu tidak terlalu buruk, kau mungkin bisa mencapai peringkat 100 besar," Tiemo tersenyum.     

"Peringkat 100 besar?"     

Zhao Feng terdiam sejenak. Itu bukan posisi ideal yang ia inginkan, tetapi dia tahu bahwa peringkat seratus besar adalah sebuah target yang sangat besar baginya.      

Mereka yang mencapai peringkat 100 besar diberi gelar Pesilat Jenius Naga Sejati dan mendapatkan berkah dan keberuntungan dari seluruh benua. Jika bisa mengumpulkan berkah dan keberuntungan yang cukup banyak, mereka bisa memasuki sebuah Warisan.     

"Zhao Feng, aku tidak ingin mengkritikmu tetapi Yu Tianhao dari Benua Tengah telah mencapai tahap puncak dari tingkatan Mistik Sejati dan dia bahkan telah menantang seorang pesilat di tingkatan Penguasa Sejati dan hampir seri dengan mereka. Tantan Lanyue dari Benua Timur adalah penjinak hewan buas yang memiliki tiga hewan buas di tingkatan Mistik Sejati di bawah kendalinya. Salah satunya adalah Naga Bumi Bertanduk Satu yang kekuatan pertarungannya hampir setara dengan pesilat di tingkatan Penguasa Sejati. Pertemuan Suci Naga Sejati kali ini akan melebihi puluhan generasi sebelumnya."     

Tiemo sepertinya melihat bahwa Zhao Feng tidak puas dengan peringkat seratus besar.      

"Level pelatihan di puncak Mistik Sejati? Menantang pesilat di tingkatan Penguasa Sejati?"     

Zhao Feng hanya bisa mendecakkan lidahnya. Dia tidak tahu apakah terlahir di era yang penuh dengan pesilat jenius mengerikan seperti itu adalah sebuah keberuntungan atau bencana baginya.      

Jumlah pesilat di tingkatan Mistik Sejati dalam Pertemuan Suci Naga Sejati sebelumnya cukup rendah dan mereka biasanya hanya berada pada tahap awal saja.      

Tetapi di era ini, ada terlalu banyak pesilat super jenius yang saling bertemu dan bertarung. Tidak ada yang tahu apakah mereka akan jatuh atau menciptakan cahaya yang lebih terang.     

"Tentu saja, semuanya memiliki kelemahannya masing-masing. Semakin banyak pesilat jenius, semakin kuat pula Berkah Naga Sejati yang bisa didapatkan seseorang. Sebuah berita telah datang dari klan ramalan yang mengatakan bahwa peluang Warisan Peninggalan Surgawi yang terhubung ke benua ini jauh lebih tinggi dari sebelumnya." Tiemo menghela nafasnya.      

Zhao Feng pun menganggukkan kepalanya, "Wakil Ketua, tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik dalam Pertemuan Suci Naga Sejati."     

Dia tahu posisinya setelah diajari oleh Tiemo.     

"Jangan murung. Kau masih muda dan batas usia maksimal di pertemuan itu adalah 50 tahun. Banyak pesaing yang usianya dua kali lipat darimu dan mereka telah berpartisipasi dalam pertemuan sebelumnya...." Tiemo tersenyum.     

Dari sudut pandangnya, Zhao Feng mencapai peringkat 50 besar itu adalah batas maksimal kekuatannya. Lagipula, Zhao Feng masih muda dan level pelatihannya masih lebih rendah dari para pesilat jenius terbaik dari benua lain.     

Zhao Feng kemungkinan besar tidak akan bisa menjadi peringkat 20 besar dan dia pasti tidak berpeluang untuk menempati posisi pertama. Namun setelah sepuluh tahun, semuanya bisa saja terjadi.     

"Semakin banyak pesilat jenius maka semakin baik pula pertemuan itu karena dapat menarik lebih banyak warisan."     

Zhao Feng menenangkan dirinya.     

Saat menatap kepergian Zhao Feng, Tiemo terlihat ragu-ragu dan sepertinya sedang membuat keputusan yang sulit.     

"Tunggu." Tiemo tiba-tiba menghentikannya.     

Zhao Feng berbalik ke arah Tiemo dengan penasaran. Dia sebenarnya juga telah melihat bahwa Wakil Ketua Tiemo itu sepertinya memiliki sesuatu untuk dikatakan kepadanya.     

"Ikutlah bersamaku."     

Tiemo menatap Zhao Feng lekat-lekat sebelum berbelok ke bagian dalam aula besar itu.     

Zhao Feng tanpa ragu-ragu mengikutinya dari belakang. Dia tidak tahu bahwa perjalanan ini akan mengubah nasibnya.     

Setelah beberapa koridor, keduanya pun memasuki sebuah ruang rahasia.     

Seorang pesilat di tingkatan Manusia Sejati dan dan beberapa pesilat di tahap puncak Manusia Sejati tersembunyi di aula rahasia itu. Zhao Feng tidak akan bisa merasakannya kehadiran para pesilat itu tanpa kekuatan Mata Spiritual Dewa-nya.     

Di sudut aula rahasia itu, ada sebuah tangga.     

Saat menuruni tangga itu, Zhao Feng merasakan aura yang sangat berat. Mata Spiritual Dewa-nya tampak berkedut-kedut seolah merasakan sesuatu tetapi dengan cepat kembali tenang.     

Tangga itu mengarah ke sebuah istana di bawah tanah.     

"Kau datang? Dan kau membawa seorang pemuda?"     

Suara tua yang lemah terdengar dari istana bawah tanah. Meskipun suara itu terdengar lemah, suara itu langsung memasuki energi batinnya.     

Hati Zhao Feng mengejang. Aura energi batin orang itu telah melampaui semua pesilat tingkatan Penguasa Sejati yang pernah ia temui.      

Di istana bawah tanah ada ranjang emas ungu tempat di mana seorang lelaki tua dengan alis tebal berbaring di atasnya. Kulitnya kering dan tidak ada aura yang terpancar darinya.     

"Kakak Hong."     

Tiemo mendekatinya dan dengan santai menyapanya.      

Pria beralis tebal itu menatap mereka dengan mata bertanya-tanya     

"Junior Zhao Feng memberikan salam kepada Senior."     

Zhao Feng segera membungkuk. Dia tidak tahu mengapa, tetapi senior beralis tebal di hadapannya itu memberikan perasaan yang mendalam yang secara naluriah membuatnya tidak ingin menggunakan kekuatan Mata Spiritual Dewa-nya.     

"Kakak Hong, dia adalah Ketua Divisi termuda dalam sejarah aliran kita dan memerintah wilayah Seribu Air. Dia juga pernah menculik Permaisuri Qin, mendapatkan tempat yang telah dipesan terlebih dahulu di Pertemuan Suci Naga Sejati dan membantuku membuat Roda Cahaya dan Kegelapan ... "     

Tiemo dengan bangga menceritakan kisah Zhao Feng. Bagaimanapun juga, Zhao Feng adalah pemuda yang ia temukan dan dipromosikan olehnya.     

"Ketua Divisi berusia 16-17 tahun? Jika bukan kau yang berbicara, aku mungkin akan menganggap hal tersebut sangat konyol."     

Tetua beralis tebal itu mengamati Zhao Feng dan langsung bisa melihat usia Zhao Feng.     

Hmm?     

Dia menatap Zhao Feng dengan lebih seksama dan terkejut.     

Saat berada di Kota Danau Terbenam, Penguasa Kota Liu Jiutian juga telah melihat bahwa garis keturunan mata dewa kuno milik Zhao Feng memang tidak biasa.     

Tetua beralis tebal ini juga memiliki kekuatan yang sama dengan Penguasa Kota Danau Terbenam, namun penilaiannya jauh lebih akurat daripada Penguasa Kota dan Tiemo.      

"Garis keturunan mata dewa kuno yang sangat unik dan sumber energi batin yang sangat kuat....."     

Tetua beralis tebal memandang Zhao Feng seolah-olah dia sedang memeriksa batu giok.     

"Sebagian besar pesilat di bawah tingkatan Mistik Sejati bukanlah lawan yang sebanding dengan Zhao Feng. Tapi garis keturunan mata dewa kunonya masih belum mencapai potensi maksimalnya. Jika tidak, di Pertemuan Suci Naga Sejati mendatang ia berpeluang mencapai peringkat lima puluh besar atau bahkan lebih baik lagi. Aku berharap Kakak Hong bisa sedikit mengajarinya." Tiemo menjelaskan.     

"Hehe, maksudmu aku harus mengajarinya atau membagikan sebuah sumber daya pelatihan?"     

Tetua beralis tebal itu berkata dengan kesal, tapi matanya masih menatap Zhao Feng.     

Gelombang tak terlihat dari tekanan energi batin tiba-tiba terpancar di udara dan menyelimuti Zhao Feng. Zhao Feng merasakan hatinya bergetar dan merasakan tekanan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.     

Tetua beralis tebal itu hanya melepaskan sedikit aura, tetapi tampaknya cukup untuk menghancurkan seekor gajah.     

Mata kiri Zhao Feng memancarkan sinar sebiru es dan kolam yang membeku dalam dimensi mata kirinya pun mengeluarkan aura dingin.     

"Eh?"     

Tetua beralis tebal itu akhirnya tergerak. Ketika dia ingin menggali lebih jauh, dia terhalang oleh aura dingin yang tak terlihat yang bahkan membekukan kesadarannya.     

"Berapa lama lagi hingga dimulainya Pertemuan Suci Naga Sejati itu?" tanya Tetua beralis tebal.     

"Sekitar empat hingga lima bulan lagi." jawab Tiemo.     

"Sayang sekali. Jika kau membawanya ke sini satu atau dua tahun sebelumnya, situasinya akan jauh berbeda. Dengan bantuanku, dia akan bisa masuk peringkat sepuluh besar." ujar Tetua beralis tebal itu dengan sedikit rasa penyesalan.      

"Dia baru saja bergabung dengan Aliran Darah Besi selama beberapa bulan dan sebelumnya banyak membantuku. Kita hanya akan mempertajam tombak sebelum memulai pertempuran. Pengetahuan Zhao Feng cukup tinggi. Jika tidak, dia tidak akan bisa mencapai tingkatan seperti itu di usia semuda ini," ujar Tiemo.     

"Baiklah." Tetua beralis tebal itu hanya bisa mendesah tanpa daya.     

Shua!     

Dia membalikkan telapak tangannya dan sebuah kristal sebiru es yang misterius pun muncul.     

Ketika kristal es biru muncul, Zhao Feng merasakan aura dingin masuk ke dalam energi batinnya dan membuat Mata Spiritual Dewa-nya kembali berkedut-kedut.      

"Ini adalah Bola Jiwa Es dari dunia luar dan sangat misterius. Nilai bola ini sebenarnya tidak tinggi tetapi mengandung beberapa pengetahuan tentang Ilmu Jiwa Dao Kuno meskipun tidak lengkap." jelas Tetua beralis tebal itu dengan enggan.      

Tiemo sangat terkejut. Tetua beralis tebal itu telah memberikan harta langka dari dunia luar kepada Zhao Feng.     

Setelah diberi tanda, Zhao Feng mengambil Bola Jiwa Es. Dari reaksi Wakil Ketua Tiemo, tidak sulit untuk melihat bahwa benda itu adalah benda langka.     

Shua!     

Tetua beralis tebal dengan tanpa ekspresi mengeluarkan sebuah buku kuno dengan beberapa kata yang tertulis di atasnya.     

"Mata Kegelapan yang tidak lengkap," seru Tiemo ketika menatap dengan tak percaya pada lelaki tua beralis tebal itu.     

"Ini ... Senior, kau ...."     

Zhao Feng dengan gelisah mengambil alih Bola Jiwa Es dan buku Mata Kegelapan yang tidak lengkap itu. Ini pertama kalinya dia bertemu Tetua beralis tebal dan lewat koneksi Wakil Ketua Tiemo.     

Karena diberi begitu banyak hal penting, Zhao Feng merasa gelisah.     

Melihat ekspresi Zhao Feng, Tetua beralis tebal itu tersenyum, "Semua tergantung pada takdirmu. Jika kau benar-benar ingin membalas kebaikanku, kau harus bisa mencapai peringkat 20 besar di Pertemuan Suci Naga Sejati. Jika kau bisa mendapatkan Cairan Kehidupan, Pil Pemulihan Kehidupan atau benda lain yang mengandung energi kehidupan yang serupa, aku akan sangat berterima kasih."     

"Aku yang junior ini akan mencoba yang terbaik."     

Zhao Feng mundur dengan ayunan tangan Tetua.      

Saat menatap kepergian Zhao Feng, hanya Tiemo dan Tetua itu yang tertinggal di istana bawah tanah.     

"Kakak, kenapa kau memberikan Bola Jiwa Es padanya? Bukankah pemilik sebelumnya adalah seorang pesilat di tahapan Alam Dewa Kekosongan? Dan buku Mata Kegelapan yang tidak lengkap itu adalah teknik terlarang di benua ini yang bahkan kau sendiri tidak bisa memahaminya. Kau pikir dia bisa melakukannya?" tanya Tiemo dengan penasaran.     

Dia membawa Zhao Feng ke sini dengan harapan bahwa Kakak Hong akan membantu Zhao Feng. Tapi bantuan yang diberikan justru sangat besar sehingga Tiemo pun merasa sakit hati.      

"Harga Bola Jiwa Es itu tidak tinggi. Hanya saja bola itu mengandung beberapa esensi Ilmu Jiwa Dao dan mungkin hanya benda biasa yang dibawa oleh seorang Raja di Alam Dewa Kekosongan. Aku bukan orang yang mempelajari Ilmu Jiwa Dao sehingga bola itu tidak ada gunanya bagiku. Yang paling penting adalah ketika Zhao Feng membuka kekuatan garis keturunan mata dewa kunonya, bola itu tampaknya bisa merasakannya, seolah-olah itu memang sudah ditakdirkan ...."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.