Raja Para Dewa

Tidur (2)



Tidur (2)

0Kesadaran Zhao Feng menjadi buram saat ia tertidur lelap. Setelah jatuh ke sungai, tubuhnya secara otomatis berubah menjadi mati suri.      
0

Tubuh Zhao Feng kini seperti sepotong kayu yang mengikuti arus, tidak peduli kemana pun angin berhembus atau ombak menggulungnya.      

Meow meow!     

Kucing kecil melompat keluar dari Tas Spiritual Hewan Peliharaan dan duduk di tubuh pemiliknya sambil melihat sekeliling dengan bola mata hitamnya.     

Kucing kecil satu-satunya makhluk yang bisa keluar masuk dari Tas Spiritual Hewan Peliharaan sesuka hatinya.      

Kucing kecil mengamati Zhao Feng lalu menjangkau dan menepuk dahi pemiliknya. Zhao Feng tidak memiliki reaksi apa pun, tetapi tenaga sejati dan kekuatan garis keturunan dewa kunonya tampaknya secara insting melindungi dirinya.     

Pada saat tertentu, seekor siluman Yao menatap Zhao Feng dan mencoba mendekatinya. Namun, desis kilat dan aura es biru muncul dari kekuatan garis keturunan dewa kuno Zhao Feng. Kekuatan itu langsung membekukan hewan buas yang mendekatinya dan membuatnya gemetaran.     

Kucing kecil sepertinya memikirkan sesuatu dan mengeluarkan dua Koin Takdir lalu melemparkannya ke udara.     

Kucing keci tampak sedikit tidak berdaya setelah koin itu mendarat di cakarnya dan menguap sebelum menghilang kembali ke dalam Tas Spiritual Hewan Peliharaan.     

Hari-hari berlalu dan Zhao Feng memasuki kondisi seperti koma, tapi aura kehidupannya masih tetap ada. Kucing kecil kadang-kadang juga keluar dan memeriksa pemiliknya atau menangkap ikan dari sungai.     

Dalam sekejap mata, sebulan pun telah berlalu.     

Tubuh Zhao Feng terus mengikuti arus dan dengan bantuan kucing kecil, mereka semakin menjauh dari wilayah Danau Terbenam.     

Meow meow!     

Kucing kecil memandang ke arah Kota Danau Terbenam dan mengangguk. Saat ini sudah hampir bisa dipastikan bahwa Zhao Feng aman.     

Keluarga Liu dari kota Danau Terbenam kini telah menjadi salah satu dari tiga kekuatan terkuat di sekitar wilayah Danau Terbenam dan dengan Penguasa Kota 'Liu Jiutian' yang baru saja mencapai tingkatan Penguasa Sejati, keluarga itu jelas mendominasi.     

Setelah Zhao Feng melarikan diri, Penguasa Kota, Liu Jiutian memerintahkan semua orang di sekitar daerah Danau Terbenam untuk mencari Zhao Feng. Tetapi Negara Atap Langit terlalu besar dan bahkan kekuasaan Penguasa Kota pun hanya bisa mempengaruhi daerah di sekitar Danau Terbenam saja.      

Selain di wilayah Danau Terbenam, ada juga kekuasaan lain yang memiliki koneksi dengan Kekaisaran, Tiga Aliran dan Empat Keluarga.     

Secara keseluruhan, tidak satu pun kekuasaan yang dapat benar-benar memerintah semua orang. Bahkan Kekaisaran sekalipun.     

Itulah sebabnya semakin jauh Zhao Feng pergi, semakin aman dirinya.      

Kucing kecil dan Zhao Feng memiliki perjanjian darah dan meskipun kucing itu hampir setiap hari tampak malas, kucing itu tidak akan diam saja di saat-saat kritis.     

Setelah satu bulan tertidur nyenyak, rambut Zhao Feng pun telah berubah menjadi berwarna biru yang pucat dan mata kirinya berubah menjadi berwarna sebiru es seperti di alam mimpi.      

Dari kejauhan, Zhao Feng tampak seperti Pangeran Mimpi.     

Namun pada saat Zhao Feng tertidur, dia sesekali akan menggumamkan beberapa hal dan mata kirinya akan terbuka untuk waktu yang singkat. Mata kirinya itu kini terlihat seperti kristal air yang begitu sempurna.      

"Sesuatu yang Kuno telah rusak, dan Dewa Kuno yang terbunuh akan berubah menjadi triliunan debu ..."     

Suara desahan yang dingin terdengar kegelapan malam yang pekat. Seolah-olah suara itu telah melalui dimensi waktu yang berbeda.     

Di kedalaman mata kirinya, lubang biru itu kini telah berubah menjadi kolam biru kecil dan di tengah-tengah kolam itu terlihat membeku.      

Wajah Zhao Feng tampak lebih dingin dan ketika mata kirinya terbuka, rasa dingin yang tak terlihat akan menyebar hingga ke radius seratus meter dan membuat hewan-hewan di dekatnya tersedak.      

Aura dinginnya sangat kuat sehingga para makhluk yang berada di tahapan Alam Roh Sejati pun akan bergetar.      

Mata kucing kecil terlihat penuh dengan harapan dan juga rasa hormat.     

Kadang-kadang kucing itu hanya akan duduk di atas tubuh Zhao Feng dan berlatih. Ya, benar, kucing kecil itu bisa berlatih dan bermeditasi dan jumlah batu kristal prima dan pil spiritual yang dikonsumsinya bisa setinggi gunung.     

Waktu terus berlalu.     

Selain tubuh Zhao Feng yang sesekali akan membuka matanya, dia tetap tertidur lelap dan level pelatihannya tidak menurun, namun justru terus meningkat.     

Pada hari ini, tubuh Zhao Feng akhirnya memasuki sebuah teluk. Teluk itu penuh dengan sumber energi Langit dan Bumi dan memiliki jalur yang rumit.     

Awalnya, sesekali ada sosok yang lewat dan kadang-kadang ada juga suara terbang yang bermunculan.     

Tubuh Zhao Feng mulai pulih saat wajah dan kecepatan nafasnya menjadi lebih jelas terasa. Dalam pikirannya, Zhao Feng mengalami mimpi yang aneh.     

Dalam mimpi itu, dia menyaksikan medan perang yang lebih besar dari apa yang bisa orang-orang bayangkan. Di medan perang itu, sosok-sosok raksasa menghancurkan bumi dan membuat matahari dan bulan kehilangan cahayanya.     

Zhao Feng bahkan bisa merasakan bumi bergerak dan bentrokan itu mengguncangkan jiwanya.     

Dalam mimpi itu, langit tampak terkoyak dan seluruh benua bergetar. Hanya sedikit pertempuran saja bisa meratakan seluruh Kota Danau Terbenam.     

"Ini... ini mitos..."     

Hati Zhao Feng bergetar. Meskipun gambar-gambar itu terlihat buram, hanya satu gumpalan auranya saja bisa membuat jiwanya gemetaran dan pikirannya membeku.      

Meskipun pemandangannya tidak terlalu jelas, Zhao Feng yakin bahwa ini adalah generasi dari era zaman kuno.     

Ada detail yang sesekali terlihat jelas dalam mimpinya itu. Misalnya, ketika salah satu Dewa Kuno menggunakan jurus-jurusnya.      

Hal itu memungkinkan Zhao Feng untuk bisa memahami jurusnya, tetapi dia akan merasa sangat lelah dan kesadarannya akan kembali menjadi buram.     

"Lihat, ada seseorang di dalam air."     

Sebuah perahu hijau berlayar mendekatinya dan di atas kapal itu ada seorang gadis dengan kuncir ekor kuda berusia sekitar 12-13 tahun yang menunjuk ke arah tubuh Zhao Feng.     

Orang-orang di atas kapal itu saling berpandangan.     

"Orang yang mengambang itu sepertinya belum mati."     

"Eh? Ada juga seekor kucing,"     

Orang-orang di kapal menganggap hal itu aneh.     

Gadis berkuncir kuda itu lalu memberi perintah, "Tarik dia ke atas. Aaww, kucing itu terlihat sangat lucu."     

"Nyonya Qiaoyu, identitas orang ini tidak diketahui. Bisa jadi dia seorang bajak laut."     

Orang-orang di kapal merasa ragu.     

Meow meow!     

Kucing kecil berdiri di atas tubuh Zhao Feng dan melambaikan cakar dengan tatapan menghina.      

Semua orang terdiam dan tahu bahwa kucing itu sedang berdebat untuk pemiliknya.     

"Kucing yang sangat pintar, pemiliknya pasti orang yang baik." Gadis berkuncir kuda itu berkata dengan gembira saat dia menyuruh beberapa pelaut untuk menarik tubuh Zhao Feng.     

Rambut Zhao Feng berwarna biru yang pudar dan membuat gadis itu berseru, "Rambut yang sangat indah!"     

Orang-orang penasaran dan beberapa gadis yang tertarik dengan rambut Zhao Feng lalu menyentuh rambutnya dengan lembut untuk memastikan bahwa warna rambutnya alami dan tidak diwarnai.     

Setelah dinaikkan ke kapal, pemuda itu masih tertidur nyenyak. Kucing kecil melompat-lompat di atas kapal dan membuat gadis berkuncir kuda itu terlihat sangat gembira.     

"Kucing kecil, halo, namaku Bi Qiaoyu dari keluarga Bi di Teluk Air Melintang," Gadis itu memperkenalkan dirinya.     

Meow meow!     

Kucing kecil menepuk dadanya seolah-olah memperkenalkan dirinya juga dan tingkah lakunya itu menyebabkan orang-orang tertawa.     

Saat ini, seluruh kapal menjadi meriah karena kehadiran kucing kecil.     

"Qiaoyu, bagaimana keadaan kucing dan pemuda itu?" Sebuah suara tua terdengar dari sebuah ruangan di dalam kapal.     

"Salam, Master Bi."     

Orang-orang di kapal membungkuk dengan hormat. Di Teluk Air Melintang, keluarga Bi adalah salah satu kekuatan teratas. Rupanya, keluarga Bi ini memiliki hubungan dengan salah satu dari Empat Keluarga Besar yaitu keluarga utama Bi dan dapat dianggap sebagai keluarga sisi.      

Namun, karena kerumitan bentang alam di Teluk Air Melintang dan letaknya yang sangat jauh, hubungan antara keluarga Bi dan keluarga utama Bi telah hilang sejak lama.     

Namun, tidak peduli apa pun yang telah dikatakan orang-orang, keluarga itu masih merupakan kekuatan yang harus diperhitungkan di daerah ini.     

Rambut Master Bi semuanya putih dan dia memegang tongkat yang diukir dengan bentuk kepala naga. Matanya mengerling saat dia memeriksa kucing kecil dan kemudian berbalik ke arah pemuda yang sedang tertidur nyenyak.     

Setelah memahami situasinya, Master Bi memerintahkan, "Beri tahu petugas medis untuk membangunkan pemuda ini dan bertanya dari mana asalnya."     

Ada seorang petugas medis di kapal yang memeriksa denyut nadi Zhao Feng dengan alis berkerut. Tenaga medis itu menggunakan beberapa metode, tetapi Zhao Feng masih tetap seperti balok kayu tanpa reaksi apapun.      

Setelah itu, Master Bi secara pribadi memeriksa denyut nadi Zhao Feng. Namun tidak peduli apa pun yang terjadi, pemuda berambut biru masih tertidur nyenyak dan tidak merasakan apa pun dari dunia luar.     

Orang-orang di kapal itu bahkan curiga bahwa pemuda itu cacat.     

"Kita harus mundur dulu. Aku dengar Bajak Laut Air Darah yang Bengis telah membuat gerakan mencurigakan di sekitar Teluk Air Melintang, jadi kita perlu mengawasinya dengan seksama," kata Master Bi.     

Dengan pengetahuan dan pengalamannya, tidak sulit baginya untuk melihat bahwa Zhao Feng memiliki garis keturunan dewa kuno dan telah mencapai level langit ketujuh pada usia yang begitu muda.     

Level langit ketujuh dari tahapan Alam Bumi Tinggi sudah bisa diklasifikasikan sebagai pesilat ahli di wilayah Teluk Air Melintang.     

Beberapa saat kemudian, kapal itu memasuki sebuah benteng yang ramai yang ukurannya jauh lebih besar dari Kota Bulu Matahari.      

Ini adalah pusat dari kota Teluk Air Melintang - Benteng Air Melintang.     

Para nelayan, pedagang dan keluarga kecil semuanya menggunakan benteng ini sebagai pusat ekonomi dan sejumlah besar orang akan diperiksa karena 'Bajak Laut Air Pincang' yang terkenal itu berkeliaran di area sekitar sini dan membuat banyak orang tak berdosa kehilangan nyawanya.      

Di Benteng Air Melintang, keluarga Bi adalah yang terkuat dan mereka memegang kekuasaan absolut.     

Karena Zhao Feng tertidur lelap, ia dibawa oleh keluarga Bi dan tidak diperiksa. Setelah memasuki wilayah kediaman keluarga Bi, Zhao Feng ditempatkan di sebuah ruang pemotongan kayu di mana delapan penjaga di level langit keenam dan ketujuh mengawasinya.     

Selama dua hari berikutnya, keluarga Bi menemukan dua petugas medis untuk melihat keadaan Zhao Feng tetapi tidak ada yang berhasil.     

Namun kecepatan bernafas, detak jantung dan warna kulit Zhao Feng mendekati normal. Kucing kecil juga selalu tinggal di sisinya dan sesekali menguap.     

Pada malam ini,     

"Kucing kecil, berapa lama aku telah tidur?" terdengar suara yang lemah.     

Kucing kecil mendadak ketakutan dan langsung tersedak.      

Pemuda berambut sebiru es membuka mata kirinya yang kini terlihat seperti permata dingin yang begitu kuat sehingga bisa membekukan hati seseorang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.