Raja Para Dewa

Membuat Keributan



Membuat Keributan

0Di perbatasan Kota Danau Terbenam, ada sebuah gunung berwarna hitam dan nyaris tanpa apa pun di dekatnya. Tidak ada pohon atau pun rumput.     
0

Gunung itu disebut Gunung Tiegan dan meskipun terlihat tidak terlalu bagus, orang akan salah jika meremehkanya.     

Gunung bukanlah tentang ketinggian, air bukanlah tentang kedalaman.     

Di wilayah Danau Terbenam, Gunung Tiegan cukup terkenal dan ketenaran itu berasal dari penguasa gunung bernama Master Tiegan.     

Meow meow!     

Seekor kucing dan seorang manusia berjalan ke arah Gunung Tiegan dan kucing kecil itu tampak terlihat sangat senang.     

Mata Spiritual Dewa milik Zhao Feng mengamati Gunung Tiegan dan mendapati bahwa gunung itu penuh dengan sumber energi murni Api Langit dan Bumi.     

Sejak mereka melangkah memasuki kawasan gunung, suhu udaranya mendadak naik.     

"Gunung Tiegan ini jelas memiliki lava di dalamnya. Bahkan mungkin ada Api Alami Bumi di sini," Mata Zhao Feng berbinar-binar     

Dia pernah belajar menjadi pandai besi dan tahu perbedaan antara seorang pandai besi biasa dan seorang master.     

Kucing kecil dan Zhao Feng berjalan selangkah demi selangkah memasuki wilayah gunung dan sengaja tidak menaiki Burung Layang Biru Bersayap Tajam-nya. Hal itu disebabkan karena Zhao Feng mengetahui bahwa wilayah Tiegan tidak suka diganggu dan bahkan menetapkan batasan soal hewan buas yang bisa mendarat di gunung.     

Beberapa saat kemudian, sebuah istana logam perak pun segera terlihat. Istana itu bernama Istana Tiegan, tempat tinggal sang master pandai besi.     

Pada saat ini ada beberapa orang yang masuk dan sebagian besar dari mereka keluar dengan ekspresi kecewa.     

"Aduh, Master Tiegan tidak ingin menemui siapa pun. Bahkan tiga tempat rekomendasi untuk menjadi muridnya pun ditunda hingga setengah tahun."     

Sebagian besar dari orang-orang itu berada di Alam Bumi Tinggi. Di Negara Atap Langit, kekuatan bisa memutuskan segalanya.     

Jika seseorang di Alam Roh Sejati atau seseorang dengan identitas khusus datang, Istana Tiegan akan mengirim seseorang untuk menyambutnya.     

Ketika Zhao Feng mengeluarkan 'Keping keluarga Liu' miliknya, orang-orang di Istana Tiegan hanya menatapnya sebelum membiarkannya masuk tanpa mengatakan apa pun.     

Meskipun hubungan antara Master Tiegan dan Penguasa Kota tidak terlalu baik, keluarga Liu masih merupakan kekuatan yang paling dominan di area ini dan Istana Tiegan tidak akan mau menyinggung mereka dengan sengaja.     

Saat kucing dan manusia itu memasuki istana, di sebuah tempat tersembunyi di dekat Istana Tiegan.     

"Dia memasuki Gunung Tiegan. Kembali dan laporkan ini ke Penguasa Kota."     

Tiga pria berpakaian gelap berdiri di belakang tumpukan batu yang hancur dan salah satu sosok berpakaian hitam itu segera terbang menjauh.     

Shua!     

Pria berjubah gelap lainnya juga berjalan mendekati istana itu setelah Zhao Feng memasuki istana itu selama beberapa saat.     

Keping di tangannya itu menyebabkan ekspresi penjaga Istana Tiegan sedikit berubah.     

Sejak pertandingan untuk mencari tunangan itu, ada empat pesilat di Alam Roh Sejati yang terus mengawasi setiap tindakan Zhao Feng.     

Pada awalnya, bahkan ada tambahan seorang pesilat di Alam Roh Sejati yang mengawasinya.     

Di satu sisi, Penguasa Kota ingin mengetahui latar belakang Zhao Feng dan di sisi lain, ia takut Zhao Feng akan melarikan diri.     

Namun, Zhao Feng tampak diam setelah memasuki Istana Penguasa Kota dan terkadang membantu menjinakkan hewan peliharaan di sana.     

Penguasa Kota secara perlahan mulai mempercayai Zhao Feng dan sebagian besar kewaspadaannya pun memudar. Setengah bulan yang lalu, satu pesilat di Alam Roh Sejati pun telah ditarik dari Zhao Feng.     

Setelah memasuki Istana Tiegan, Zhao Feng tidak langsung diperhatikan.     

Bahkan jika ia mengatakan kepada mereka bahwa dia adalah menantu Penguasa Kota, ia tidak akan ditempatkan dalam posisi yang sangat penting karena hubungan antara Penguasa Kota dan Master Tiegan tidak terlalu bagus.     

Zhao Feng kemudian berjalan ke sebuah aula di dalam Istana Tiegan. Aula itu penuh dengan senjata, baju besi, dan perhiasan. Beberapa di antaranya dibuat oleh Master Tiegan sendiri, sementara yang lain dibuat oleh beberapa muridnya. Semua ini adalah produk tingkat tinggi yang membuat orang lain hanya bisa mendesah saat melihatnya.     

Zhao Feng membolak-balikkan beberapa barang dan menemukan bahwa benda yang dibuat oleh murid Master Tiegan saja bahkan lebih baik daripada pandai besi yang ada di Klan Bulan Patah.     

Sedangkan benda-benda buatan Master Tiegan semuanya adalah barang yang sempurna.     

Para pengunjung menghela nafas dan berseru, termasuk pandai besi yang datang ke sini dari tempat yang jauh.     

Banyak ahli atau pandai besi ingin membeli beberapa barang tetapi barang-barang di sini ada yang tidak untuk dijual, memerlukan persetujuan pemiliknya, atau memiliki harga yang sangat tinggi, bisa lebih dari sepuluh kali lipat dari harga barang yang sama.     

Memang sangat sulit untuk bisa membeli barang di sini kecuali seseorang memiliki level pelatihan yang tinggi dan memiliki status bisa berbicara langsung ke Istana Tiegan.     

Barang-barang yang ada di sini lebih digunakan sebagai barang pajangan dan untuk menampilkan kekuatan dari Istana Tiegan.     

Zhao Feng mengambil sebuah pedang panjang berwarna emas kemerahan dan dengan lembut menyentuhnya. Komponen pedang itu sendiri telah digabungkan hingga maksimal dan permukaan pedang itu tampak seperti cermin.     

"Teknik pandai besi payah macam apa yang digunakan untuk membuat pedang jelek seperti ini? Pedang ini kasar dan tidak berguna."     

Tiba-tiba terdengar suara yang begitu menghina.     

Beberapa saat kemudian, aula itu mendadak menjadi sunyi senyap dan mata semua orang tertuju pada seorang pemuda berambut biru.     

"Siapa bocah itu berani-beraninya dia memandang rendah hasil karya Istana Tiegan?"     

"Ehh? Bukankah dia menantu dari Penguasa Kota?"     

Orang-orang di aula pun mulai berdiskusi. Beberapa orang mengenali Zhao Feng.     

Ding!     

Zhao Feng mengetuk pedang itu dengan jarinya, "Bahannya cukup bagus tapi teknik penempaan-nya tidak lebih bagus dari dengan teknik pandai besi itu sendiri. Hanya permukaannya saja yang bagus ...."     

Dia menggelengkan kepalanya ketika dia berbicara menyebabkan orang-orang menatapnya.     

"Adik kecil, apa maksudmu?" Seorang pandai besi di dekatnya bertanya dengan enggan.     

"Bahan utama yang digunakan adalah 'Besi Emas Ungu'. Aliran tenaga sejati dari Besi Emas Ungu cukup baik dan tampilannya terlihat sangat indah. Namun kelemahannya adalah berat dan ketajamannya tidak cukup baik. Berat Besi Emas Ungu saja sudah lebih dari sepertiga dari total berat pedang ini dan meskipun ada tambahan sedikit Logam Es Mistik dan Besi Mistik Dasar untuk meningkatkan kekerasan dan ketajamannya, pedang ini masih terlalu ringan dan tidak dapat menyebabkan kerusakan yang berarti. Tingkat kekerasannya juga belum mencapai level tertinggi. Jika berhadapan dengan senjata yang dibuat dengan sungguh-sungguh, pedang ini akan patah dengan sangat mudah.​​" Zhao Feng menggelengkan kepalanya.     

Pada kenyataannya, kelemahan pedang itu tidak terlalu jelas. Hanya sedikit ringan dan tidak terlalu keras tetapi memang tidak pada tingkatan yang tinggi.     

Alasan mengapa banyak Besi Emas Ungu digunakan adalah agar pedang ini dapat mengalirkan tenaga sejati sampai pada tingkat yang tinggi serta meningkatkan kerusakan serangannya. Ringannya bobot pedang itu karena memang lebih berfokus pada kecepatannya.     

Selain itu, pedang itu hanya untuk dipajang saja. Itu sebabnya lebih banyak menggunakan Besi Emas Ungu karena tampilannya yang indah.     

Namun, orang biasa tidak akan dapat melihatnya. Lagipula tingkat aliran kekuatan pedang itu cukup tinggi dan memiliki kecepatan yang bisa meningkat. Ketajamannya sangat bagus dan secara keseluruhan merupakan senjata yang hebat.     

Mengenai kekerasannya, itu memang bukan yang terbaik tetapi tidak buruk juga.     

Namun, mata Zhao Feng menusuk tajam seperti mengambil tulang dari dalam telur.     

Mendengar penjelasannya, pandai besi di dekatnya hanya bisa menganggukkan kepalanya, "Memang, pedang ini tidak terlalu bagus."     

"Siapa yang berani meremehkan barang-barang buatan Istana Tiegan?"     

Para murid dan pandai besi di Istana Tiegan menyerbu dengan marah.     

"Hehe, jadi Istana Tiegan yang hebat ini cuma sekuat ini? Kami hanya diizinkan memuji barang-barang di sini dan tidak boleh membicarakan kelemahannya?"     

Zhao Feng mencibir dengan dingin.     

"Ini hanya kelemahan yang pertama. Tingkat kekerasannya biasa saja dan terbuat dari Logam Es Mistik. Setelah pedang ini bertemu dengan senjata berelemen api, perbedaan suhu akan menyebabkan bentuknya berubah dan bahkan akan retak selama pertarungan."     

"Logam Es Mistik dapat meningkatkan tingkat kerusakannya dan setelah ditempa, logam itu bisa membuat pedang sehalus cermin. Bahkan darah pun tidak akan membekas di pedang ini. Namun, pedang ini hanya untuk pajangan saja tetapi jika digunakan untuk pertarungan yang sebenarnya .... jelek sekali."     

Pandai besi di dekatnya bingung.     

Jika Zhao Feng baru saja mengada-ada, mereka akan tertawa. Namun, kata-kata Zhao Feng itu benar dan berisi pengetahuan tentang proses penempaan.     

Setelah berbicara tentang kelemahan pedang Besi Ungu, Zhao Feng berjalan ke arah cambuk hitam di dekatnya.     

"Lihat, cambuk ini terbuat dari besi hitam lunak yang ditempa ...."     

Saat ini perhatian semua orang tertuju pada Zhao Feng. Ia terus berbicara dan menganalisa bahan dari setiap senjata itu dan melebih-lebihkan kelemahannya.     

Tatapan mata pandai besi dari Istana Tiegan terlihat kosong. Tindakan Zhao Feng benar-benar seperti mengambil tulang dari dalam telur, tetapi semua masalah yang ia temukan sengaja dilebih-lebihkan.     

"Bagaimana dia bisa tahu dengan jelas setiap bahannya? Biasanya hanya orang tingkat Master atau pandai besi tua yang berpengalaman yang dapat melihat kelemahan sebanyak itu hanya dengan satu pandangan…. " Salah satu pandai besi itu hanya bisa menahan nafas panjang.     

"Cepat! Cepat! Panggil ketiga murid Inti!"     

"Kakak senior pertama sedang dalam pengasingan untuk menempa sebuah barang. Kakak senior kedua tidak ada di sini dan kakak senior ketiga saat ini sedang menemui seseorang di tahapan Alam Roh Sejati."     

Pandai besi dari Istana Tiegan pun panik.Mereka semua takut pada Zhao Feng dan tidak bisa mengeluarkan siapapun untuk membantahnya.     

Yang lebih menakutkan lagi adalah benda-benda di tangan Zhao Feng semuanya dipilih secara acak. Jika ini terus berlanjut, nama Istana Tiegan akan tercoreng.     

"Orang itu datang untuk membuat keributan!"     

Para pandai besi menarik napas dalam-dalam dan akhirnya menyadari sesuatu.     

"Haruskah kita mengusirnya?"     

"Tidak bisa, dia memiliki keping keluarga Liu dan juga menantu dari Penguasa Kota,"     

"Hubungan antara Penguasa Kota dan Guru tidak terlalu baik. Apakah dia datang atas keinginan dari Penguasa Kota?"     

Meskipun Istana Tiegan memiliki pesilat ahli di Alam Roh Sejati, mereka tidak tahu harus berbuat apa.     

Bagaimanapun juga, gunung ini termasuk dalam wilayah Kota Danau Terbenam dan identitas Zhao Feng sangat spesial. Di belakangnya ada Penguasa Kota. Mereka tidak berani bertindak gegabah.     

Yang lebih penting lagi adalah bahwa poin yang disebutkan Zhao Feng semuanya benar dan disetujui oleh beberapa pandai besi di dekatnya.     

Jika Istana Tiegan dengan paksa mengusir Zhao Feng, bukankah itu berarti mereka ketakutan?     

"Siapa yang berani membuat masalah di dalam istanaku!?"     

Sebuah suara bergema dan sosok pesilat dengan aura di Alam Roh Sejati turun dari langit. Aura itu bahkan lebih kuat dari Tetua Pertama dan hampir mendekati tingkatan Mistik Sejati.     

"Guru,"     

"Master Tiegan!"     

Jantung orang-orang di aula itu berdebar kencang.      

Begitu kalimatnya selesai, sosok laki-laki tinggi berbaju merah muncul di aula dengan palu di tangannya. Gelombang api setinggi satu meter muncul di sekelilingnya dan membuatnya tampak menakutkan.     

Orang-orang di kota Danau Terbenam semua tahu bahwa Master Tiegan terkenal karena memiliki sifat yang temperamental dan tidak ada yang berani bersuara.     

Haha, Master Tiegan, akhirnya kau datang juga, Zhao Feng tertawa di dalam hatinya dan meletakkan benda di tangannya sebelum berbicara dengan perlahan:     

"Master Tiegan, aku datang kali ini untuk mewakili Guruku 'Master Tetua 1.000 Tangan' .... untuk menantangmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.