Raja Para Dewa

Serangan Balasan Secepat Kilat



Serangan Balasan Secepat Kilat

0Keempatnya merasakan getaran yang hebat, seolah-olah ada makhluk buas yang keluar dari dalam tanah.     
0

"Semuanya berhati-hati! Kemungkinan ada jebakan yang dipasang di sini!"     

Huang Yun terlihat tenang, namun sebenarnya telapak tangannya sudah berkeringat dingin. Ketakutan karena tidak tahu apa-apa membuat keempatnya langsung membentuk lingkaran dengan saling memunggungi satu sama lain sambil mengawasi area di sekitar mereka.     

Pepohonan di sekitar mereka tetap bergetar namun keempatnya sudah mulai bisa menenangkan diri.     

"Pepohonannya sebenarnya tidak benar-benar bergetar, ada lapisan ilusi yang menyebabkan kita melihatnya seperti itu," pandangan Xu Ren mulai tajam mengamati sekitarnya.     

Menjadi seorang murid utama, Huang Yun dan Xu Ren telah melakukan banyak tugas misi dari klan sehingga mereka memiliki pengetahuan yang lebih banyak daripada yang lainnya. Jebakan itu mengandung sebuah lapisan ilusi yang bisa menipu panca indera seseorang. Namun meski mereka mengetahui hal tersebut, keempatnya tetap tidak berani bergerak karena mereka sama sekali tidak tahu soal struktur lapisan jebakan dan ilusi.     

Di antara mereka, hanya Zhao Feng lah yang memiliki pengetahuan soal struktur lapisan dan ia secara misterius menghilang.     

"Anak muda! Tempat ini akan jadi kuburan kalian," suara parau yang dalam terdengar dan pepohonan di sekitarnya pun berhenti bergerak. Pepohonan, rumput dan bebatuan sama sekali tidak bergerak,itu hanyalah sebuah ilusi.     

Namun sebelum mereka dapat bernapas lega, sebuah cairan berwarna ungu yang samar terjalin di antara pepohonan. Cairan ungu itu memiliki kekuatan yang aneh yang membuat mereka merasa kedinginan. Garis-garis yang terbentuk dari jalinan cairan ungu itu terlihat seperti sarang laba-laba yang menyelubungi apapun dalam radius 100 meter. Cairan itu bahkan muncul dari dalam tanah.     

"Tubuh dan tenaga sejatiku...."     

Xiao Sun merasa semua gerakannya menjadi terbatasi dan bahkan tenaga sejatinya pun menjadi terkungkung.     

"Ini tidak bagus! Kita telah masuk ke dalam jebakan beracun!" ekspresi Xu Ren langsung berubah drastis.     

Tadi, struktur lapisan ilusi menarik perhatian mereka. Padahal jebakan yang mematikan dari musuhnya adalah jebakan beracunnya.     

"Semuanya, cepat keluar dari hutan ini,"     

Huang Yun berteriak saat sebuah tenaga sejati yang kuat muncul dari tubuhnya yang mengarah ke struktur lapisan jebakan tersebut seperti gelombang api. Xu Ren, Xiao Sun dan Lin Fan pun segera menggunakan kekuatan jurus mereka.     

Weng~~     

Sebuah pusaran angin tiba-tiba muncul di atas kepala keempatnya yang berputar dan mengirimkan gelombang angin yang sangat kuat yang menahan mereka agar tidak berterbangan tersapu angin.     

Plop! Plop! Plop .. !     

Mereka hanya bisa terangkat beberapa meter dari tanah sebelum akhirnya kembali didorong turun oleh pusaran angin tersebut. Racun dan juga gelombang angin itu terlihat seperti lautan tak berujung.     

"Anak muda, sekali kalian memasuki Jebakan Beracun Ilusi Angin Kematian, kalian tidak akan bisa kemana-mana."     

Seorang pria kurus berjubah hitam muncul di dalam lapisan jebakan tersebut dan ia punya senyuman yang sinis. Pria berjubah hitam itu perlahan melangkah mendekati mereka dan melepaskan aura jahat yang membuat udara di sekitarnya seolah membeku.     

Jantung keempat murid Klan Bulan Patah itu mengejang. Xiao Sun adalah murid dengan level pelatihan terendah dan ia langsung terlihat pucat pasi, kesulitan untuk bernafas.     

"Level langit ke 3 dari Alam Bumi Tinggi! Siapa kau?"     

Keringat dingin muncul di dahi Huang Yun. Misi ini awalnya hanya 2,5 bintang namun ada kemungkinan naik menjadi 3 bintang dan kenaikan itu sekarang sedang terjadi.     

Jika itu situasi yang biasa, sekelompok murid ini akan mudah melawan balik seseorang yang berada di level langit ke 3 dan bahkan bisa memenangkan pertempuran itu. Namun saat ini mereka berada di dalam Jebakan Beracun Ilusi Angin Kematian.     

"Xing Chen! Bagaimana mungkin itu kau?" teriak Xiao Sun saat ia melihat wajah pria kurus berjubah hitam itu.     

Apa!? Xing Chen si Kepala Keluarga Xing?     

Huang Yun dan yang lainnya pun sangat terkejut. Mereka percaya pada ucapan Xiao Sun karena ia berasal dari keluarga Xiao yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Xing. Xiao Sun pernah bertemu dengan Xing Chen beberapa tahun silam dan ia masih dapat mengenalinya meskipun wajahnya berubah drastis.     

"Kau benar, aku adalah Xing Chen! Hari ini adalah hari kematian kalian. Sebelum kalian, ada banyak orang yang mati di sini. Dari mereka semua, kelompok kalian memang yang paling kuat dan kalian akan menjadi korban persembahan yang terakhir,"     

Xing Chen tersenyum dengan bengis, namun otot wajahnya telah kaku dan terlihat berwarna ungu. Sudah jelas terlihat bahwa ia sudah bukan manusia lagi.     

"Xing Chen! Beraninya kau berlatih jurus iblis yang jahat? Hari ini, kami akan menghabisimu!" teriak Huang Yun dan sebuah pedang perak muncul di tangannya. Pedang itu adalah pedang fana tingkat rendah yang dapat membuatnya bertarung melawan pesilat di level langit ke 3 meskipun level pelatihannya masih berada di level langit ke 2.     

"Peng!"     

Sinar ungu melesat di udara dan Kepala Keluarga Xing baru saja membuat Huang Yun terpental jauh dengan sebuah ayunan lengannya.     

Bagaimana mungkin?     

Huang Yun hampir saja muntah darah. 'Pedang Bulan Hijau' di tangannya adalah senjata fana yang sangat tajam, namun lawannya telah menangkis serangannya hanya dengan ayunan tangan kosongnya.     

Dalam sekejap mata, Xu Ren memegang pedang Jinyue dan bergabung dengan Xiao Sun dan Lin Fan untuk menyerang Xing Chen.     

Boom... Boom.. Boom...     

Gelombang aura ungu kehitaman muncul dari tubuh Xing Chen dan berputar di sekitarnya seperti ular dan menangkis semua serangannya.     

Xu Ren memiliki Pedang Jinyue namun ia hanya bisa membuat setitik jejak darah di tubuh Xing Chen.     

"Tubuhnya telah berubah menjadi seperti mayat, jadi pertahananya sangat kuat. Satu-satunya cara untuk bisa mengalahkannya adalah menyerang titik vitalnya,"     

Xu Ren menatap Xing Chen dengan raut wajah terkejut. Musuhnya itu seperti mayat hidup, kulitnya sangat pucat dan keras.     

"Meskipun racun dari jebakan itu tidak bisa membunuh pesilat dari Alam Bumi Tinggi, racun itu akan menghambat gerakan tubuhmu dan membatasi kekuatanmu. Hanya dalam waktu setengah jam saja, kekuatanmu akan berkurang setengahnya," Xing Chen tersenyum bengis.     

Mendengar hal itu, ekspresi keempatnya langsung terlihat semakin jelek. Berada di dalam lapisan jebakan beracun membuat kekuatan mereka semakin berkurang dan semakin lama mereka bertarung di dalamnya, maka hal itu akan semakin buruk bagi mereka. Namun pertahanan Xing Chen sepertinya telah melampaui pesilat biasa di level langit ke 3.     

Satu-satunya kelemahan Xing Chen adalah meskipun ia terlihat sangat cepat, gerakannya tidak gesit karena tubuhnya telah berubah menjadi seperti mayat. Ketika keempat murid Klan Bulan Patah itu bersatu, mereka hampir bisa lebih unggul darinya.     

Honggg!!     

Saat itu pepohonan di sekitar mereka kembali bergetar hebat dan keempat pemuda itu pun panik. Jebakan Beracun Ilusi Angin Kematian telah menciptakan ilusi yang membuyarkan konsentrasi mereka.     

"Kepala keluarga! Struktur lapisannya telah terbuka lebar dan tidak ada kerusakan, namun berandalan itu telah melarikan diri," Dua sosok orang berbaju hitam memasuki area jebakan itu.     

"Berandalan itu butuh setidaknya beberapa hari untuk kembali ke wilayah Klan Bulan Patah, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kalian berdua Wakil Kepala Keluarga Xing, bantu aku menghabisi murid lainnya!" Xing Chen meraung dan menyerang dengan lebih ganas.     

Kepala keluarga sekaligus kedua wakilnya membentuk formasi segitiga, mereka menggunakan kekuatan jebakan beracun itu untuk mencoba menghabisi Huang Yun dan teman-temannya.     

"Aku akan menghabisi si kepala keluarganya, kalian cobalah untuk menghabisi kedua wakilnya," perintah Huang Yun.     

Huang Yun adalah murid yang terkuat dan ia bisa menantang pesilat di level langit ke 3. Dia mampu melawan Xing Chen dengan Pedang Bulan Hijaunya, namun ia tidak bisa langsung bertarung dalam jarak dekat.     

Di sisi lainnya, Xu Ren, Xiao Sun dan Lin Fan mulai saling menyerang dengan kedua wakilnya.     

Ding!     

Lin Fan menusukkan pedangnya ke arah salah satu musuhnya, namun tidak ada yang terjadi. Sebaliknya ia justru terpukul mundur.     

Ia dan Xiao Sun nyaris bisa menangkis serangan salah satu lawannya itu. Namun serangan mereka tidak bisa menghancurkan pertahanan tubuh mayat hidup mereka. Xu Ren berada di level langit ke 2 dan dengan Pedang Jinyue-nya, ia bisa melawan seorang wakil kepala keluarga.     

Orang yang sedang bermasalah adalah Huang Yun. Lawannya terlalu mengerikan. Sedikit kesalahan saja bisa mengakibatkan luka-luka, itu jika ia tidak langsung tewas terbunuh.     

"Apa langit benar-benar ingin aku mati....?"     

Huang Yun merasa kekuatan hidupnya seolah tersedot keluar oleh jebakan beracun itu dan sirkulasi kekuatan tenaga sejatinya pun semakin melambat. Lin Fan dan kedua temannya pun bahkan berada di situasi yang lebih buruk darinya, mereka harus menekan efek racun tersebut sekaligus bertarung.     

Wah!     

Huang Yun menerima pukulan langsung dari Kepala Keluarga Xing dan ia terpental jauh dengan darah yang memuncrat keluar dari mulutnya.     

Dengan terlukanya si ketua kelompok, Huang Yun, kematian kelompok tersebut sudah di depan mata. Huang Yun terlihat sangat getir. Awalnya ketika ia menerima misi tersebut, ia tidak terlalu memikirkannya karena tujuan utamanya hanyalah ingin menghabisi Zhao Feng dan Lin Fan.     

Namun kini, misi ini ternyata lebih sulit dari dugaannya dan tidak hanya tingkat kesulitan misi ini sudah mencapai 3 bintang, misi ini mungkin hampir mencapai 4 bintang.     

Saat memikirkan semua itu, Huang Yun merasa ia telah dipermainkan. Mungkin ia hanyalah pion catur bagi Yuan Zhi dan Quan Chen, pion yang bisa dibuang begitu saja tanpa ragu-ragu.     

"Jika Zhao Feng masih ada di sini, dia bisa melawan salah satu wakilnya dengan Tapak Angin Petirnya. Aku dengar dia juga murid jenius dalam struktur lapisan pengaturan...."     

Huang Yun merasa sangat menyesal. Situasinya kini telah berubah drastis. Dia mungkin bisa menghabisi Zhao Feng, namun mereka tetap tidak akan bisa lari dari mimpi buruk misi ini.     

Lin Fan juga terlihat sangat putus asa dan mengingat kembali perkataan Zhao Feng sebelum mereka pergi melaksanakan tugas ini: "Mungkin misi ini bisa lebih sukses jika hanya aku dan saudara Lin saja,"     

Bagaimana mungkin kelompok yang terpecah belah bisa fokus menyerang bersama-sama? Jika anggota kelompok ini bersatu sejak awal, mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mundur tanpa terluka dalam misi ini.     

Peng----     

Lin Fan terpental jauh saat senjatanya saling beradu dan wakil kepala keluarga tersenyum dengan jahat saat ia memukul Lin Fan.     

Shua!     

Lin Fan bisa melihat sebuah cairan racun berwarna ungu yang samar di tangan wakil ketua itu.     

"Inilah saatnya! Aku akan mati di sini!" pikir Lin Fan saat ia mendesah dengan berat.     

Sou -----     

Sebuah sinar emas tiba-tiba melesat di udara dan dalam sekejap mata langsung mengenai salah satu wakil kepala keluarga itu.     

Ahh!     

Salah satu matanya telah tertusuk anak panah dan wakil kepala itu menjerit kesakitan. Wakil Kepala itu belum sepenuhnya menjadi mayat hidup. Ia hanya berubah wujud seperti mayat hidup yang membuat tubuhnya menjadi keras seperti besi. Namun beberapa titik seperti matanya adalah titik kelemahannya.     

"Saudara Zhao!"     

Lin Fan menatap sosoknya yang berjongkok di sebuah pohon besar sejauh beberapa ratus meter.     

Sou---     

Namun sebelum ia sempat bereaksi, sebuah anak panah kedua melesat di udara dan menusuk tepat di leher wakil kepala itu.     

"Plop!"     

Wakil kepala itu tumbang dan tewas saat mata dan lehernya tertusuk panah dan langsung hancur menjadi debu     

Kekuatan panah yang sangat kuat membuat orang lain ternganga melihatnya. Bahkan seorang pesilat sekuat Xing Chen pun langsung terpaku melihatnya.     

Semua orang berpaling ke arah pemuda bermata satu dan berambut biru yang berdiri di atas sebuah pohon. Tiupan angin mengacak-acak rambut birunya yang membuatnya terlihat begitu jahat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.