Raja Para Dewa

Gua Kelelawar yang Hilang



Gua Kelelawar yang Hilang

0Setelah menendang rubah ke dalam lubang tanpa dasar, Zhao Feng terlihat sangat puas. Ia sepertinya ketagihan melakukan hal seperti itu. Namun ia paham Tetua di luar sana akan memiliki kesan yang buruk tentangnya. Namun untungnya Ran Xiaoyuan juga ada di sini sehingga setidaknya ada satu saksi yang bisa mendukungnya.     
0

"Semua hal di dunia ini selalu tentang kekuatan. Ketika aku mendapatkan nilai yang sangat tinggi, apa yang bisa dilakukan Tetua padaku?"     

Sosok Zhao Feng melompat di udara dan ia kembali menjejakkan kakinya di jalanan berwarna hitam dan emas itu.     

Setelah meloncat di udara dua kali seperti itu, bahkan murid inti di level langit ke 4 pun akan merasa kelelahan. Namun Zhao Feng memiliki anggur spiritual dalam Gelang Artefak Ruang-nya yang bisa memulihkan energinya sekaligus meningkatkan kekuatan level pelatihannya.     

Jiang! Jiang...!     

Suara langkah kaki yang berat dan keras tiba-tiba muncul dari belakang mereka dan sebuah bayangan yang sangat besar mendekat.     

"Ini tidak bagus, lari!"     

Mata kiri Zhao Feng melihat monster raksasa besi hitam, ia langsung memberikan tanda kepada Ran Xiaoyuan untuk segera berlari.     

Keduanya segera berlari dengan cepat dan akhirnya mereka berhasil kabur dari kejaran monster. Setiap detik yang mereka habiskan di ujian pertama ini bisa berarti kematian.     

Setelah beberapa saat, Ran Xiaoyuan kembali terisak.     

"Ran, ada apa?" tanya Zhao Feng dengan penasaran.     

"Ini semua salahku yang membuat Saudara Lu Hu dan saudara Sun ditendang keluar dari ujian ini. Yuan benar, kau bukan orang yang baik!" Ran Xiaoyuan menangis dan mengabaikan Zhao Feng saat ia berkelebat dan berlari secepat kilat. Zhao Feng menggelengkan kepalanya, ia tetap mempertahankan kecepatan larinya.     

Setengah hari kemudian, jalanan berwarna hitam dan emas itu akhirnya berakhir dan ada sebuah pintu hijau yang besar di ujungnya.     

Di depan pintu itu sudah ada 5-6 orang duduk bersila di tanah untuk memulihkan tenaga mereka. Semua murid pasti kelelahan setelah dikejar selama 3 hari 3 malam.     

"Saudara Zhao, akhirnya kau sampai di sini,"     

Lin Fan menghela naFas lega. Ia mengkhawatirkan Zhao Feng sepanjang perjalanan dan karena ia sudaH sampai di sini itu artinya ia sudah mengambil hadiah dari jalanan yang sebelumnya.     

"Kau makanlah dulu Buah Spiritual Ungu ini." Zhao Feng memberikannya buah dan setelah Lin Fan memakannya, ia bisa langsung merasakan energi tubuhnya pulih dan level pelatihannya sedikit mengalami peningkatan.     

Zhao Feng telah meminum anggur spiritual tingkat rendah dan memakan buah spiritual ungu yang membuat kekuatannya terdorong hingga ke puncak level langit ke 2.     

"Ujian Istana Puncak memang penuh dengan hadiah. Seharusnya aku membutuhkan waktu setidaknya 1 bulan untuk mencapai puncak level langit ke 2. Namun dalam waktu 3 hari saja aku sudah sampai di level itu," Zhao Feng sangat gembira.     

Matanya berkedip saat ia melihat Ran Xiaoyuan yang sedang duduk bersila di tanah dan ia pun memberikannya sebuah Buah Spiritual Ungu. Tindakannya itu terlihat oleh yang lainnya.     

"Saudara Zhao, sepertinya kau mendapatkan hadiah dari sebuah tempat. Kau tidak hanya mendapatkan buah spiritual, kau juga mendapatkan Gelang Artefak Ruang," ujar Quan Chen saat ia melihat gelang Zhao Feng.     

Ucapan Quan Chen langsung menarik perhatian yang lainnya, bahkan mata Yang Gan terlihat bersinar saat ia menatap Zhao Feng.     

"Aku hanya sedang beruntung,"     

Zhao memutuskan untuk tidak menyembunyikan soal Gelang Artefak Ruang itu karena memang sangat berguna. Sekarang karena tidak ada lagi Rubah Ilusi, yang lainnya tidak akan berani mencurinya, meskipun mereka sangat menginginkannya.     

Beberapa saat kemudian.     

Jiang! Jiang...!     

Langkah kaki yang menakutkan terdengar dari kegelapan. Monster besi hitam itu datang!     

Jantung semua orang berdebar kencang namun pintu hijau di belakang mereka tidak mau terbuka.     

Di dalam kepala mereka tiba-tiba terdengar suara yang berkata, "Lubang kematian telah berakhir. Orang yang berhasil melewatinya akan dihadiahkan 30 nilai untuk ujian pertama ini,"     

Huang~~~     

Pintu hijau itu akhirnya terbuka dan monster besi hitam di belakang mereka langsung berhenti seolah-olah ia telah menjadi batu.     

"Saudara Sun dan Saudara Lu tidak lolos ujian pertama?" ujar Yang Gan dengan terkejut saat ia menatap semua orang.     

Sun Yuanhao mungkin tidak jadi masalah, namun Lu Hu adalah murid inti yang kekuatannya hanya sedikit lebih lemah darinya.     

"Saudara Lu dan Saudara Sun terkena ilusi dari rubah dan terjatuh ke dalam lubang tanpa batas," seru Zhao Feng.     

Quan Chen dan Yang Gan terlihat sangat curiga, terutama Quan Chen yang langsung berkata, "Jadi keduanya terjatuh ke dalam lubang dan hanya kau yang bisa mendapatkan harta karun itu dan kembali tanpa terluka?"     

Zhao Feng berdehem dengan dingin sebagai jawabannya, ia terlalu malas untuk menjelaskannya. Sikapnya itu membuat Quan Chen sangat marah. Zhao Feng belum lama menjadi anggota klan dan ia sudah berani mengabaikannya.     

Ia mengingat kembali saat dirinya pergi ke Istana Guanjun dan mengalahkan Panglima Guanjun serta mengambil Bei Moi, ia bahkan tidak memperhatikan semut kecil ini.     

Sejak kapan semut ini bisa mencapai level yang tinggi dan berani mengabaikannya?     

"Kita akan membahasnya setelah ujian ini berakhir. Sekarang, semua orang harus fokus pada ujian berikutnya," Yang Gan menatap Zhao Feng lekat-lekat dan mengakhiri percakapannya.     

Ceng! Ceng! Sou...     

Ketujuh pemuda memasuki pintu hijau di bawah perintah suara yang berada di dalam kepala mereka. Dalam sekejap mata, mereka semua memasuki sebuah gua yang gelap. Seperti sebelumnya, tempat ini sangat gelap dan kadang-kadang terdengar suara kelelawar.     

Ketujuh pemuda itu merasakan aura yang sangat dingin di dalam gua yang membuat mereka merasa tidak aman.     

"Semuanya berhati-hatilah. Bahaya di dalam gua kelelawar ini mungkin lebih besar daripada ujian yang pertama," Yang Gan memberikan peringatan saat ia memimpin jalan di depan.     

Zhao Feng mengamati sekelilingnya dengan mata kirinya dan semua bahaya pun telah ia temukan.     

"Ujian kedua ini bernama Gua Kelelawar Yang Hilang, hilang...."     

Zhao Feng fokus pada kata 'hilang'. Ia menganalisa bahwa bentang alam di ujian kedua ini sangat rumit dan bahayanya juga tersembunyi di dalamnya.     

Level pelatihan Yang Gan adalah yang tertinggi yang artinya ia memiliki panca indera yang jauh lebih kuat dan ia pasti sudah bisa merasakan bahaya yang ada di depannya.     

"Tetaplah di dekatku dan jangan sampai menjauh lebih dari 1 meter dariku," ujar Zhao Feng kepada Lin Fan.     

Lin Fan pun menganggukkan kepala. Ia juga bisa merasakan bahaya yang ada di depannya.     

Ketujuh pemuda itu mulai masuk ke dalam gua dalam 1 baris, namun belum genap 100 meter mereka berjalan, sebuah persimpangan pun terlihat.     

Jalan mana yang harus mereka pilih?     

Yang Gan langsung merasa sakit kepala. Ujian saat ini benar-benar berat, dan bahkan nyaris tidak mungkin bisa keluar dari gua tersebut.     

Sebuah senyuman tersungging di bibir Zhao Feng. Sebuah peta muncul di kepalanya yang menunjukkan jalan yang baru saja ia lalui. Penglihatannya itu sama dengan peta yang sesungguhnya, di mana semua jalan yang telah ia lalui akan tersalin ke dalam pikirannya. Sedangkan untuk tempat yang belum mereka jelajahi, akan ditandai dengan titik-titik hitam.     

Dengan kekuatan seperti ini, bahkan labirin yang sangat besar pun akan bisa dipecahkan oleh Zhao Feng. Itu sebabnya ia tidak terlihat khawatir sama sekali dan lebih bersikap seperti pengunjung yang datang. Sikap Zhao Feng itu tertangkap oleh mata Lin Fan sebagai sikap yang misterius dan kuat.     

"Saudara Zhao ini memang terlalu misterius. Seolah-olah Istana Puncak Yang Melayang ini seperti halaman rumahnya saja," Lin Fan tidak bisa berkata-kata, dengan tetap terkagum-kagum.     

Menghadapi persimpangan berikutnya, Yang Gan memberikan saran, "Bagaimana jika Saudara Quan dan aku memimpin sebuah grup dan meninggalkan beberapa tanda di jalan yang kita lalui,"     

Tidak ada yang menolak saran itu dan lewat diskusi, grup itu terbagi menjadi :     

Yang Gan, Bei Moi dan Liu Yue     

Quan Chen, Zhao Feng, Lin Fan dan Ran Xiaoyuan.     

Zhao Feng tidak berkata apa-apa namun tatapan Quan Chen menjadi sangat dingin.     

Saat kedua grup itu berpisah, suara pekikan kelelawar kembali terdengar dari dalam gua saat hewan-hewan itu terbang keluar. Suara pekikan dari kelelawar berdarah hitam itu membuat mereka bergidik ngeri.     

Dari salah satu lubang gua muncul puluhan kelelawar berdarah hitam yang langsung menyerang ke arah Zhao Feng dan kawan-kawannya.     

"Serang!"     

Sebuah garis sinar perak muncul di telapak tangan Quan Chen, ia langsung membunuh 3 kelelawar berdarah hitam. Kelelawar itu kebanyakan adalah hewan buas di level langit pertama atau kedua dan hanya ada satu yang berada di level langit ke 3. Hewan itu mengirimkan gelombang supersonik yang membuat kesadaran mereka seolah hilang sejenak.     

Darah Lin Fan seolah membara saat ia hampir berhasil menangkis gelombang supersonik itu dan membunuh kelelawar lain di depannya. Zhao Feng mengarahkan kedua telapak tangannya dan membunuh beberapa kelelawar lainnya.     

Beberapa saat kemudian semua kelelawar telah dihabisi kecuali kelelawar di level langit ke 3 yang terus memekik dan terbang di udara, berusaha untuk kabur.     

Beng~ Sou-     

Sebuah anak panah hijau melesat secepat kilat dan menebus perut kelelawar itu.     

Plop!     

Tubuh kelelawar itu pun terjatuh ke tanah, semua mata pun tertuju pada busur panah Luohou milik Zhao Feng. Kekuatan busur panahnya memang tidak mengecewakan, busur panah itu bisa membunuh kelelawar itu hanya dengan sedikit kekuatan tenaga sejati.     

Kelelawar itu sangat cepat. Jika ia menggunakan Busur Bintang Emasnya, kecepatan anak panahnya tidak akan mampu mengejar kelelawar tersebut dan kelelawar itu mungkin bisa menangkis anak panahnya.     

Setelah berhasil membunuh di sarang kelelawar, grup itu kemudian melanjutkan mengeksplorasi gua, mereka berjalan semakin jauh ke dalam gua. Peta di dalam kepala Zhao Feng pun perlahan semakin meluas, namun di saat yang sama, area titik-titik hitam juga semakin besar.     

Ekspresi Zhao Feng terlihat sedikit lebih serius karena ukuran gua kelelawar ini ternyata lebih besar dari dugaannya. Setelah berjalan selama beberapa waktu, segerombolan kelelawar kembali muncul.     

"Ujian kedua ini mengharuskan pesertanya keluar dari gua ini dalam 5 hari. Dengan situasi seperti ini, kita bisa mati kelelahan," Zhao Feng menganalisa.     

Hanya dalam waktu satu jam, grup yang dipimpin Quan Chen harus menghadapi ratusan kelelawar.     

"Semuanya beristirahatlah sebentar," Quan Chen duduk bersila di tanah untuk memulihkan tenaganya.     

Zhao Feng, Lin Fan dan Ran Xiaoyuan sedikit lebih bugar karena mereka telah memakan Buah Spiritual Ungu, yang membuat energi di dalam tubuh mereka masih cukup penuh. Sisa energi itu bisa untuk bertahan selama maksimal 2 hari.     

Si!     

Sesosok makhluk setipis garis tiba-tiba muncul dari dalam gua dan menyatu dengan bebatuan di sekitarnya.     

"Apa itu!?" Quan Chen merasakan pinggangnya sakit seperti habis digigit sesuatu.     

Shua!     

Seekor ular abu-abu yang beracun menangkis kekuatan tenaga sejati Quan Chen dan langsung menghilang.     

"Ini tidak bagus! Itu adalah ular Yao, yang sangat beracun..."     

Quan Chen mengerang kesakitan saat bagian tubuhnya yang digigit mulai berwarna ungu dan mati rasa. Keringat dingin pun mengucur di dahinya.     

Lin Fan dan Ran Xiaoyuan pun bergidik ngeri.     

"Apa ini ularnya?" Zhao Feng tersenyum saat kedua jarinya menjepit seekor ular abu-abu yang beracun dan menggeliat di tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.